Anda di halaman 1dari 26

BUSI

NESS

TEMP

LATE

Hipertensi
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Disusun Oleh :
Dessy Haryanti (1963030001)
Rachel Radella (1963030004)
Arsita Priskilla AP (196303009)
DEFINISI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu


kondisi tekanan darah seseorang berada diatas
angka normal yaitu bila tekanan darah sistoliknya
mencapai nilai 140 mmHg atau lebih tinggi dan
tekanan darah diastoliknya mencapai nilai 90
mmHg atau lebih tinggi.
KLASIFIKASI

Hipertensi Diastolik
Hipertensi Sistolik Peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti Hipertensi Campuran
pengkatan tekanan sistolik, biasanya
Merupakan peningkatan tekanan ditemukan pada anak- anak dan dewasa Hipertensi campuran
sistolik tanpa diikuti peningkatan muda. Terjadi apabila pembuluh darah kecil merupakan peningkatan
tekanan diastolik dan umumnya menyempit sehimgga memperbesar tahanan pada tekanan sistolik dan
ditemukan pada usia lanjut. terhadap aliran darah yang melaluinya dan diastolik.
meningkatkan tekanan diastolik
Berdasarkan penyebabnya :

• Hipertensi esensial (primer) merupakan hipertensi yang disebabkan oleh gaya hidup
yang tidak baik seperti makan yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan berat
badan berlebih atau bahkan terjadi obesitas dimana hal tersebut dapat mencetus
terjadinya hipertensi

• Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang akibat dari seseorang yang
mengalami penyakit seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan sistem hormon
dalam tubuh. Kehamilan, tumor, serta penyempitan arteri renalis atau penyakit
parenkim ginjal
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh
darah, dan saluran limfe. Jantung merupakan organ penting
yang memompa darah dan memelihara peredaran melalui
saluran tubuh.Arteri membawa darah dari jantung,Vena
membawa darah ke jantung.Kapiler menggabungkan arteri dan
vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas
antara makanan dan bahan buangan.Disini juga terjadi
pertukaran gas dalam cairan ekstra seluler atau
intershil.Saluran limfe mengumpulkan, menggiring dan
menyalurkan kembali ke dalam limfenya yang dikeluarkan
melalui dinaing kapiler halus untuk membersihkan
jaringan.Saluran limfe ini juga dapat dianggap menjadi bagian
sistem peredaran.
ETIOLOGI
Faktor yang mempengaruhinya seperti genetik,
lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem
reninangiotensin, efek dalam ekskresi natrium, peningkatan
natrium dari kalsium instraseluler, dan faktor-faktor yang
meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok
serta polisitemia.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah. Untuk memeriksa kadar kalium,
glukosa, kreatinin, sodium, kolestrol, trigliserida, dan
nitrogen urea (BUN) dalam darah.

• Pemeriksaan urine. Untuk memeriksa adanya kondisi


kesehatan lain yang memicu naiknya tekanan darah.

• Ultrasonografi. Untuk mendapatkan gambaran ginjal


dan arterinya menggunakan gelombang suara.

• Elektrokardiogram. Untuk memeriksa fungsi jantung,


apabila ada kecurigaan bahwa gangguan jantung
merupakan penyebab hipertensi.
Manifestasi
klinis utama :
Pada sebagian besar penderita hipertensi, tidak menimbulkan gejala. Masa laten ini
mengikuti perkembangan hipertensi sampai terjadi kerusakan organ yang spesifik,
kalaupun menunjukkan gejala, gejala tersebut biasanya ringan dan tidak spesifik,
misalnya pusing-pusing. Akan tetapi jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak
diobati, bisa timbul gejala, antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak
nafas, nafas pendek, gelisah, pandangan menjadi kabur, mata berkunang-kunang,
mudah marah, telinga berdengung, sulit tidur, rasa berat ditengkuk, nyeri di daerah
kepala bagian belakang , nyeri dada, otot lemah, pembrengkakan pada kaki dan
pergelangan kaki, keringat berlebihan, kulit pucat atau kemerahan, denyut jantung
cepat, impotensi dan mimisan.
PATHWAY
PATHWAY
lanjutan...
Penatalaksanaan
1. Terapi tanpa Obat meliputi :
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
a) Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
b) Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
c) Penurunan berat badan
d) Penurunan asupan etanol
e) Menghentikan merokok

b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu:
Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik 20 – 25 menit 3-5 x
perminggu
Penatalaksanaan
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :

1) Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai
keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal. Penerapan biofeedback terutama
dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis
seperti kecemasan dan ketegangan.

2) Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan,
dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi
rileks

3) Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )


Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan
pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
KOMPLIKASI
• Serangan Jantung
• Gagal Jantung
• Stroke
• Aneurisma
• Masalah ginjal
• Masalah mata
• Sindrom metabolik
• Kesulitan mengingat dan fokus
PENGKAJIAN

a. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor registrasi, dan diagnosa medis.
b. Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah pusing, sakit kepala dan penurunan tingkat
kesadaran
c. Penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke sebelumnya, diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia, riwayat trauma
kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif dan
kegemukan. Pengkajian obat-obatan yang sering digunakan klien seperti pemakaian obat anti hipertensi, anti
lipidemia, penghambat beta dan lainnya. Adanya riwayat merokok, penggunaan alcohol dan penggunaan obat
kontrasepsi oral.
PENGKAJI
AN
f. Pengkajian psikososiospiritual
g. Pengkajian psikologis klien hipertensi meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan perawat untuk
memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif dan perilaku klien.
g. Aktivitas istirahat
Gejala : Kelelahan umum, kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup
Tanda :
• Frekuensi jantung meningkat
• Perubahan trauma jantung (tachypnea)
h. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi atherosklerosis, penyakit jantung kongesti / katup dan penyakit serebrovaskuler.
Tanda :
• Kenaikan TD (pengukuran serial dan kenaikanTD diperlukan untuk menegakan diagnosis
PENGKAJIAN
• Nada denyutan jelas dari karotis, juguralis, radialis
• Denyut apical : Titik point maksimum impuls kemungkinan bergeser dan sangat kuat
• Frekuensi/irama : Takikardia berbagai distritmia
• Bunyi, jantung terdengar bunyi jantung I pada dasar bunyi jantung II dan bunyi jantung III murmur stenosis
vasvular
i. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi euphoria, marah, faktor stress, multiple (hubungan
keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan)
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontiniu perhatian, tangisan yang meledak, gerak tangan empeti
otot muka tegang (khususnya sekitar mata) gerakkan fisik cepat, pernafasan mengelam peningkatan pola bicara.
j. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal sakit ini atau yang lalu (riwayat penyakit ginjal).
PENGKAJIAN
k. Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol, mual,
muntah, perubahan berat badan (meningkatkan/menurun) riwayat pengguna diuretik.
Tanda :
• Berat badan normal atau obesitas
• Adanya edema (mungkin umum atau tertentu
• Kongestiva
• Glikosuria (hampir 10% hipertensi adalah diabetik)
l. Neurosensori
Gejala :
• Keluhan pening/pusing, sakit kepala
• Berdenyut, sakit kepala sub occipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam)
• Episode bebas dan kelemahan pada satu sisi tubuh
• Gangguan penglihatan
• Episode statis staktis
PENGKAJIAN
m. Nyeri/Ketidak nyamanan
Gejala :
• Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)
• Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudasi
• Sakit kepala oxipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya
• Nyeri abdomen / massa
n. Pernapasan
Gejala :
• Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja
• Riwayat merokok, batuk dengan / tanpa seputum
Tanda :
• Distres respirasi
• Bunyi nafas tambahan
• Sianosis
PENGKAJIAN
o. Keamanan
Gejala :
• Gangguan koordinasi / cara berjalan
• Hypotensia postural
Tanda :
• Frekuensi jantung meningkat
• Perubahan irama jantung (tachypnea)
p. Pembelajaran/Penyebab
Gejala : Faktor resiko keluarga : hipertensi, penyakit jantung, DM.
Diagnosa Keperawatan

a. Penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/ rigiditas ventrikuler,
iskemia miokard
b. Nyeri akut b/dpeningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia
c. Kelebihan volume cairan
d. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
e. Ketidakan efektifan koping
f. Resiko ke tidak efektifan perpusi jaringan otak
g. Resiko cedera
h. Defisiensi pengetahuan
i. Ansietas
No Diagnosa NOC NIC 2. Ce mas b/d krisis situsional Noc :  Gunakan
1. Nyeri b/d pe ningkatan tekanan Noc : Pain managemen sekunder adanya hipe rtensi diderita − Anxiety Control pendekatan yang

vaskule r se rebral  Pain level  Lakukan pasien − Coping menenangka n

Batasan karakteristik : − Vital Sign Status  Nyatakan dengan


 Pain control pengkajiaan nyeri
Kriteria Hasil : jelas harapan
 Laporan secara verbal atau  Comfort level secara konperensif
 Menunjukan terhadap pelaku
nonverbal Kriteria hasil : termasuk lokasi
kriteria tehknik pasien
 Fakta dan observasi  Mampu .karakteristi k,
untuk mengontrol  Jelaskan semua
 Gerakan melind ungi mengontro l nyeri durasi, frekuensi,
tehnik nafas dalam prosedur dan apa
 Tingkah laku yang berhati-hati  Mampu kualitas dan faktor
cemas yang dirasakan
 Gangguan tidur menggunakan presipitasi
 Postur tubuh selama prosedur
 Tingkah laku distraksi tehknik non  Observasi reaksi
pasien rileks dan  Berikan informasi
 Respon autonom farmakologi untuk non verbal dari
akspresi wajah faktual mengenai
 Tingkah laku ekspresif mengura ngi nyeri tidak kenyamana n
tidak tegang diaknosa tindakan
 Berfokus pada diri sendiri  Melaporkan  Gunakan teknik
 Mengungkapkan prognosis
 Muka topeng bahwa nyeri komunikasi
cemas berkurang  Lakukan
berkurang dengan terapiutik untuk
back/neck rob
menggunakan mengetahui
 Dengarkan dengan
manajemen nyeri pengalaman nyeri
penuh perhatian
 Mampu mengenali pasien
 Identifikasi
nyeri (skala  Kaji kultur yang
tingkat kecemasan
intersitas mempengar uhi  Bantu pasien
frekuensi dan nyeri mengenal situasi
tanda nyeri  Evaluasi yang menimbukan
 Menyatakan rasa pengalaman nyeri kecemasan
nyaman setelah  bantu pasien dan  Dorong pasien
nyeri berkurang keluarga untuk untuk mengungka
 Tanda vital dalam mencari dukungan pkan perasaan,
rentang normal  Kurangi faktor ketakutan dan

 Menggunakan presipitasi nyeri persepsi

analgetik sesuai  Evaluasi bersama  Instruksi pasien

keutuhan pasien dan tim menggunakan

kesehatan lain teknik relaksasi


 Monitor vital sign
Kurang pe nge tahuan b/d Noc : Taching: disease
kurangnya informas i te ntang prose s  Knowledge: process
pe nyakit desease prosess  Berikan penilaian
 Knowledge: tentang tingkat
health behavia pengetahuan
Kriteria hasil : pasien tentang
 Pasien dan proses penyakit
keluarga yang spesifik
menyatakan  Jelaskan
pemahaman patofisiologi dari
tentang penyakit, penyakit dan
kondisi, prognosis bagaimana hal ini
dan program berhubunga n
pengobatan dengan anatomi
 Pasien dan fisiologi dengan
keluarga mampu cara yang tepat
menjelaskan  Gambarkan proses
kembali apa yang penyakit dengan
dijelaskan perawat cara yang tepat
atau time  Identifikasi
kesehatan lain kemungkina n
penyebab dengan
cara yang tepat
 Sediakan
informasi pada
pasien tentang
kondisi dengan
cara yang tepat
 Hindari harapan
yang kosong
 Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang
Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditujukan pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan, memfasilitasi koping. Pendekatan tindakan keperawatan
meliputi independent (suatu tindakan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa
petunjuk/ perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya). Dependent
(suatu tindakan dependent berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan
medis, tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan medis
dilaksanakan) dan interdependent suatu tindakan yang memerlukan kerja sama
dengan tenaga kesehatan lainnya, misalnya tenaga social, ahli gizi, fisioterapi
dan dokter
EVALU
ASI
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk
melengkapi proses keperawatan yang menandakan
keberhasilan dari diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan dan implementasi keperawatan. Tahap
evaluasi yang memungkinkan perawat untuk
memonitor yang terjadi selama tahap pengkajian,
perencanaan dan implementasi.
BUSI

NESS

TEMP

LATE

TERIMAKASIH

BUSI

NESS

TEMP

LATE

Anda mungkin juga menyukai