Anda di halaman 1dari 28

PERPAJAKAN

Ketentuan Umum dan Tata Cara


Perpajakan
Definisi Pajak
Menurut Prof Dr.P.J.A.Andriani

Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan)


yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi
kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan
PENGERTIAN PAJAK

UNTUK APA SICH


APA PAJAK
PAJAK ????
ITU ???
ITU ??
PAJAK ADALAH :
Kontribusi kepada Negara
Berdasarkan Undang-
undang
Dapat dipaksakan
Tidak memberikan imbalan secara lang-
sung
Dipergunakan untuk
keperluan Negara
Untuk apa saja uang pajak itu?
Sumber pembiayaan penyelenggaraan negara,
seperti pembayaran gaji pegawai negeri,
presiden, polisi, hakim, dsb.

PRESIDEN DAN DPR


PERBEDAAN PAJAK & SUMBANGAN
 SUMBANGAN
Yang mendapat manfaat penerima
sumbangan

• Sumbangan tidak diartikan untuk kepentingan pengeluaran


yang dikelola oleh pemerintah,tetapi dilakukan oleh dan untuk
kepentingan sekelompok masyarakat tertentu dan tidak
memerlukan dasar hukum pungutannya berdasarkan UU
• Sumbangan pungutannya tidak berdasarkan UU tetapi lebih
bersifat gotong royong
CIRI-CIRI YANG MELEKAT PADA PAJAK

PAJAK DIPUNGUT BERDASARKAN


UU SERTA ATURAN PELAKSANAANNYA
DALAM PEMBAYARAN PAJAK TIDAK
DAPAT DITUNJUKKAN ADANYA
KONTRAPRESTASI INDIVIDUAL
PAJAK DIPUNGUT OLEH NEGARA
BAIK PEMERINTAH PUSAT MAUPUN CIRI CIRI
PEMERINTAH DAERAH PAJAK
PAJAK DIPERUNTUKKAN BAGI
PEMBIAYAAN PENGELUARAN
PEMERINTAH
PAJAK DAPAT PULA MEMBIAYAI
TUJUAN YANG TIDAK BUDGETER,
YAITU FUNGSI MENGATUR
PAJAK DIPUNGUT BERDASARKAN
UU SERTA ATURAN PELAKSANAANNYA
UNDANG-UNDANG BERSIFAT MEMAKSA

Pembuat
UU

PRESIDEN DAN DPR

RAKYAT
DALAM PEMBAYARAN PAJAK TIDAK
DAPAT DITUNJUKKAN ADANYA KONTRAPRESTASI INDIVIDUAL

Membayar Pajak Membayar Pajak


Lebih BANYAK Lebih SEDIKIT

SAMA – SAMA
DAPAT MENIKMATI
PUBLIK SERVICE
FUNGSI PAJAK
Pajak Memiliki Fungsi Yang Sangat Strategis
bagi pembangunan Suatu Negara
Pajak Antara Lain Memiliki Fungsi sbb :
Penerimaan
(Budgeter)

Mengatur

FUNGSI PAJAK
(Regulator)

Demokrasi
Redistribusi
FUNGSI PENERIMAAN (BUDGETER)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang


diperuntukan bagi pembiayaan pengeluaran-
pengeluaran pemerintah.

Dalam APBN, Pajak merupakan sumber


penerimaan dalam negeri
Pajak dalam APBN
FUNGSI MENGATUR (REGULATOR)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk


mengatur atau melaksanakan kebijakan
di bidang sosial dan ekonomi, misalnya
PPnBM untuk minuman keras dan barang-
barang mewah lainnya.

Dikenakannya Pajak lebih tinggi untuk barang mewah. Hal ini


diterapkan Pemerintah dalam upaya mengatur agar tingkat
konsumsi barang-barang mewah dapat dikendalikan
FUNGSI REDISTRIBUSI
Dalam fungsi redistribusi ini
lebih ditekankan unsur
pemerataan dan keadilan
dalam masyarakat.

Fungsi ini terlihat dari adanya


lapisan tarif dalam pengenaan
pajak dengan adanya tarif
pajak yang lebih besar untuk
tingkat penghasilan yang lebih
tinggi
TARIF PROGRESIF
Penghasilan Kena Pajak Tuan Akhmad 100 Juta
Maka Pajak Terutangnya adalah :
5% x Rp50.000.000 = Rp 5.000.000
15%xRp50.000.000 = Rp 7.500.000
TOTAL Rp 12.500.000
Penghasilan Kena Pajak Tuan RIZKI 80 Juta
Maka Pajak Terutangnya adalah :
5% x Rp50.000.000 = Rp 5.000.000
15%xRp30.000.000 = Rp 4.500.000
TOTAL RP 9.500.000
ILUSTRASI
Terdapat perbedaan jumlah pajak terutang antara yang memiliki
penghasilan kena pajak Rp.100.000.000 dengan Rp.80.000.000

Dalam Pajak Penghasilan semakin besar jumlah penghasilan


kena pajak maka akan semakin besar jumlah pajak yang terutang.
FUNGSI DEMOKRASI
Pajak dalam fungsi demokrasi merupakan
wujud sistem gotong royong.
Fungsi ini dikaitkan dengan tingkat pelayanan
pemerintah kepada masyarakat sebagai pembayar
pajak.
Teori Pemungutan Pajak
Azas Menurut Falsafah Hukum
• Teori Asuransi (melindungi)
• Teori Kepentingan
• Teori daya pikul
• Teori Bakti
• Teori azas daya beli
TEORI ASURANSI
Benarkah ?
Pembayaran pajak disamakan
dengan pembayaran premi.

Masyarakat seakan
mempertanggungjawabkan
keselamatan dan keamanan
jiwanya kepada negara.
TEORI KEPENTINGAN

Negara melindungi
kepentingan harta dan jiwa
warga negara dengan
memperhatikan beban yang
harus dipungut dari
masyarakat.
TEORI GAYA PIKUL

Tiap orang dikenakan pajak dengan bobot


yang sama (adil) sesuai dengan daya pikul:
– Unsur Obyektif (besarnya penghasilan)
– Unsur Subyektif (besarnya pengeluaran)
TEORI DAYA BELI

Pajak untuk memelihara


kepentingan masyarakat
Pajak ditekankan untuk fungsi
mengatur
TEORI BAKTI

Pajak dianggap sebagai bentuk


bakti rakyat kepada negara
Teori kewajiban pajak mutlak.
Pada jaman kerajaan,
pajak=ulubekti sebagai bentuk
kesetiaan rakyat pada raja.
Raja=wakil Dewa
Jenis Pajak
Pajak

Sifat SASARAN Lemb.


Pemungutnya

Pajak Pajak
Subyektif Obyektif

Pajak pajak tdk Pajak Pajak


Langsung langsung Pusat Daerah
MENURUT SIFATNYA
PAJAK TIDAK LANGSUNG

PAJAK LANGSUNG Pembebananya Dapat Dilimpahkan


Kepada Pihak Lain
Pembebanannya Tidak Dapat
Dilimpahkan Kepada Pihak Lain PPN

PPh
MENURUT SASARAN/ OBYEKNYA

PAJAK SUBYEKTIF PAJAK OBYEKTIF

Berdasarkan Subyek Berdasarkan Obyek Baru


Dicari Subyeknya
Baru Dicari Obyeknya
PPN, PPnBM
PPh
MENURUT PEMUNGUTNYA
JENIS-JENIS PAJAK
• Pajak Penghasilan
PAJAK PUSAT • Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
• Bea Meterai
• Pajak Bumi dan Bangunan
• Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

PAJAK • Bea Balik Nama


PROPINSI • Pajak Kendaraan

PAJAK DAERAH

• Pajak Hotel & Restoran


PAJAK
• Pajak Hiburan
KABUPATEN
• Pajak Radio

Anda mungkin juga menyukai