Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANG

PENGHITUNGAN DAN PENGUKURAN


DIAMETER AT BREAST HEIGHT (DBH)
MANGROVE

Dibimbing Oleh: Marthen Bongga


Dr. Ir.Deislie R.H Kumampung, M.Si. 17051103002
LATAR BELAKANG
 Hutan mangrove merupakan komunitas pantai tropis yang
didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu
tumbuh dan berkembang di daerah pasang surut baik pantai
berlumpur atau berpasir (Bengen, 1999).

 FAO (2003) mencatat bahwa luas mangrove dunia pada tahun 1980
mencapai 19,8 jt ha, turun menjadi 16,4 juta  ha pada tahun 1990, dan
menjadi 14,6 juta  ha pada tahun 2000. Sedangkan di Indonesia, luas
mangrove mencapai 4,25 juta hektar pada tahun 1980, turun menjadi
3,53 juta hektar pada tahun 199,0 dan tersisa 2,93 juta hektar pada
tahun 2000.

 Peneliti teertarik untuk melakukan pengukuran dan penghitugan


diameter tumbuhan mangrove yang terdapat didaerah tongkaina
untuk memperluas pemahaman masyerakat tentang perlu penjagaan
dan pemeliharan pohon mangrove yang lebih baik lagi.
Tujuan Praktek lapang
 Untuk mempelajari, memahami dan
meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam
mengukur dan menghitung diameter setinggi
dada pohon mangrove
 Mengidentifikasi jenis-jenis mangrove di lokasi
penelitian
Tinjauan Pustaka
KONDISI EKOSISTEM
DEFINISI MANGROVE
MANGROVE
 Kata mangrove merupakan kombinasi  Menurut Hutching dan Saenger
anatara kata Mangue (bahasa (1987) telah diketahui lebih dari
portugis) yang berarti tumbuhan dan 20 famili flora mangrove dunia
kata Grove (bahsa Inggris) yang berarti
yang terdiri dari 30 genus dan
belukar atau hutan kecil. Ada yang
menyatakan mangrove dengan kata kurang lebih 80 spesies.
Mangal yang menunjukan komunitas Sedangkan jenis-jenis tumbuhan
suatu tumbuhan. Atau mangrove yang yang ditemukan di hutan
berasal dari kata Mangro, yaitu nama mangrove Indonesia adalah
umum untuk Rhizophora mangle di sekitar 89 jenis, yang terdiri atas
Suriname. Di Prancis padanan yang
digunakan untuk mangrove adalah
35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9
kata Manglier (Phurnomobasuki jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis
dalam Ghufran :2012). epifit dan 2 jenis parasit.
Tinjauan Praktek Lapang
MANFAAT DAN FUNGSI
ZONASI MANGROVE
MANGROVE
Pembagian zonasi Manfaat dan fungsi hutan
mangrove Menurut mangrove menurut
Arief (2003) Kusmana dkk. (2005)
 Zona Avicennia  Fungsi fisik
 Zona Rhizophora  Fungsi ekonomi
 Zona Bruguiera  Fungsi biologi
 Zona Nypah
Metode Praktek Kerja
Lapangan

Lokasi tempat
praktek terletetak
didaerah
Kelurahan
Tongkaina,
Kecamatan
Bunaken, Kota
Manado, Sulawesi
Utara. Pada
tanggal 14 maret
2020
Metode
ALAT KEGUNAAN

 Meteraan Roll  Untuk mengukur tali plastik


 Mengukur keliling pohon
 Pita Ukur  Untuk Membuat Plot
 Tali Plastik  Sebagai pedoman untuk
 Buku Identifikasi mengidentifikasi jenis-jenis
mangrove
Mangrove  Menulis hasil pengukuran yang
 Alat Tulis Menulis dilakukan
 Kamera  Untuk mengambil dokumentasi
 Digunakan untuk menentukan
 Global Positioning titik koordinat tempat penelitian
System (GPS)
Metode

Bagan Alur
Penelitian
Metode
Desain Jalur
Pemasangan plot
Metode

Analisa Data

Diameter pohon diperoleh dari


konversi keliling
D = K/π

D = diameter pohon (cm)


K = keliling pohon (cm)
π = (konstanta phi) = 3,14
Hasil dan Pembahasan
Kondisi Umum Tempat Pengambilan Data

 Daerah Tongkaina adalah


daerah pinggir pantai
yang terletak di
Kecamatan Bunaken, Kota
Manado, Provinsi
Sulawesi Utara. Daerah ini
merupakan daerah yang
bersubstrat berlumpur
yang di pengaruhi oleh
pasang air laut sehingga
tempat ini menjadi tempat
vegetasi mangrove
Hasil dan Pembahasan
 Jenis Mangrove Yang Didapatkan
1. Avicennia officialis L
2. Sonneratia alba
3. Rhizophora sp
Hasil dan Pembahasan
 Hasil Pengukuran dan Penghitungan Diameter
at Breast Height (DBH) Mangrove pada Plot 1
Nilai rata-rata
diameter pohon yang
terdapat dalam plot
tersebut adalah 11,796
cm.
Hasil dan Pembahasan
 Hasil Pengukuran dan Penghitungan Diameter
at Breast Height (DBH) Pohon Mangrove pada
Plot 2

Nilai rata-rata diameter


antara keseluruhan
pohon mangrove yang
terdapat dalam plot ke-
2 adalah 15,80 cm.
Hasil dan Pembahasan
 Hasil Pengukuran dan Penghitungan Diameter
at Breast Height (DBH) Pohon Mangrove pada
Plot 3
Dari tujuh pohon
tersebut dilakukan
pengukuran rata-
rata diameter pohon
tersebut dengan nilai
diameter 19,64 cm.
Hasil dan Pembahasan
Perbandingan Nilai Diameter
Mangrove Nilai perbandingan diameter
45 Dalam Setiap Plot pohon dalam setiap plot
yang dipasang dapat dilihat
40
pada gambar disamping nilai
35 disamping adalah nilai rata-
Diameter Pohon Mangrove (Meter)

30
rata spesies pohon mangrove
yang berada dalam setiap
25
plot dimana dari setiap plot
20 yang dipasang didapatkan 2
spesies pohon mangrove dan
15
dilakukan penghitungan
10 diameternya dengan
5 menggunakan teknik
diameter at breast height
0
Avicennia Sonneratia Sonneratia Avicennia Sonneratia Rhizophora (DBH) pohon mangrove
Officinalis L alba alba Officinalis L alba sp
Plot 1 Plot 2 Plot 3
Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan  Saran
1.Terdapat 3 spesies mangrove yang
1.Penelitian struktur komunitas
ditemukan di 3 plot yang berukuran
10×10 antara lain Avicennia officialis , mangrove sangat diperlukan
Sonneratia alba, dan Rhizophora sp. dan untuk mengetahui kondisi
spesies yang yang paling banyak dari hutan mangrove yang
ditemukan adalah Sonneratia alba.
terdapat di daerah tongkaina.
2.Spesies pohon mangrove yang paling
tinggi diameternya adalah Rhizophora 2.Dibutuhkan kajian lebih lanjut
sp yang didapatkan pada plot ke tiga mengenai pohon mangrove
dan Diameter paling rendah yang terdapat di daerah
didapatkan pada plot pertama yaitu
tongkaina karena kemukinan
spesies Avicennia Officinalis L
3.Mahasiswa mendapatkan ketrampilan
besar masi banyak jenis
dalam mengukur, menghitung DBH mangrove lain yang terdapat
dan mengidentifikasi jenis mangrove di lokasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai