Anda di halaman 1dari 22

KIMIA REDOKS

Oseanografi Kimia

Darus Saadah J. Paransa


8 April 2020
• Perubahan kondisi redoks – dipengaruhi oleh
fotosintesis dan metabolisme bacterial

• Banyak reaksi reaksi antara berbagai elemen nutrient


saling berhubungan, kondisi reaksi yang satu dapat
mempengaruhi keberadaan yang lain

• Dengan mengkonversi energy cahaya menjadi ikatan


kimia fotosintesis menghasilkan energy bebas dalam
kondisi tereduksi dan dalam kesetimbangan sejumlah
konsentrasi senyawa karbon, nitrogen dan sulfur
• Kondisi kesetimbangan redoks yang lengkap tidak terjadi di ekosistem
perairan alam, karena kebanyakan reaksi reaksi redoks lambat
Dan terdiri atas berbagai reaksi redoks secara komposir dengan laju
yang berbeda
Di sisi lain perubahan input dari energy fotosintesis yang terus
berlangsung, mengganggu kecenderungan ke arah kesetimbangan

• Reaksi reaksi respirasi, fermentasi dan reaksi non fotosintesis lainnya


pada organisme cenderung mengembalikan kesetimbangan melalui
penguraian katalistik terhadap prodak prodak fotosintesis
Melalui reaksi tsb organisme non fotosintetik mendapat sumber
energi bebas bagi kebutuhan metabolismenya.
Potensial Redoks pada system perairan
• Potensial redoks adalah ukuran kecenderungan air
untuk mengoksidasi atau mereduksi unsur terlarut.
• Dalam reaksi kimia (arti luas):
• Oksidasi Pelepasan / kehilangan electron
• Reduksi Penambahan elektron
• Reaksi kimia dalam arti sempit :
• Oksidasi Pengambilan/mendapat oksigen
ATAU Kehilangan HIDROGEN
• Reduksi pelepasan/kehilangan suatu oksigen
ATAU Kehilangan HIDROGEN
Pengertian OKSIDASI DAN REDUKSI

= transfer = • Oksidasi =bertambahnya


oksigen, bilangan oksidasi
hidrogen dan • Reduksi = berkurangnya
elektron bilangan oksidasi

Disini akan juga dijelaskan mengenai :


zat pengoksidasi (oksidator) dan
zat pereduksi (reduktor).
• Persamaan reaksi redoks biasanya sangat
kompleks
• dua metode untuk menyetarakan persamaan
redoks :
1.metode perubahan bilangan oksidasi
(PBO) : berdasarkan pada perubahan
bilangan oksidasi yang terjadi selama reaksi

2.metode setengah reaksi (metode ion-


electron) : melibatkan dua buah reaksi
paruh. yang kemudian digabungkan menjadi
reaksi redoks keseluruhan.
• Metode setengah reaksi :
persamaan redoks yang belum setara diubah menjadi
persamaan ion
dan kemudian dipecah menjadi dua reaksi paruh,
yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksi; setiap reaksi
paruh ini disetarakan dengan terpisah dan kemudian
digabungkan untuk menghasilkan ion yang telah
disetarakan
akhirnya, ion-ion pengamat kembali dimasukkan ke
persamaan ion yang telah disetarakan, mengubah
reaksi menjadi bentuk molekulnya.
Sebagai contoh, adalah langkah-langkah untuk
menyetarakan persamaan redoks berikut

Fe2+(aq) + Cr2O72-(aq) ——> Fe3+(aq) + Cr3+(aq)

1. Menuliskanpersamaan reaksi keseluruhan


Fe2+ + Cr2O72- ——> Fe3+ + Cr3+
2. Membagi reaksi menjadi dua reaksi paruh
Fe2+ ——> Fe3+
Cr2O72- ——> Cr3+

3. Menyetarakan jenis atom dan jumlah atom dan muatan pada


masing-masing setengah reaksi; dalam suasana asam,
tambahkan H2O untuk menyetarakan atom O dan H+
untuk menyetarakan atom H

Fe2+ ——> Fe3+ + e-

6 e- + 14 H+ + Cr2O72- ——> 2 Cr3+ + 7 H2O


4. Menjumlahkan kedua setengah reaksi; elektron pada
kedua sisi harus saling meniadakan; jika oksidasi dan
reduksi memiliki jumlah elektron yang berbeda, maka
harus disamakan terlebih dahulu

6 Fe2+ ——> 6 Fe3+ + 6 e- ……………… (1)

6 e- + 14 H+ + Cr2O72- ——> 2 Cr3+ + 7 H2O


……………… (2)

6 Fe2+ + 14 H+ + Cr2O72- ——> 6 Fe3+ + 2 Cr3+ + 7


H2O ………………… [(1) + (2)]
5. Mengecek kembali dan yakin bahwa kedua
ruas memiliki jenis atom dan jumlah atom
yang sama,
serta memiliki muatan yang sama pada kedua
ruas persamaan reaksi
Untuk reaksi yang berlangsung dalam suasana
basa, tambahkan ion OH- dalam jumlah yang
sama dengan ion H+ pada masing-masing ruas
untuk menghilangkan ion H+.
Persamaan reaksi tersebut berubah menjadi
sebagai berikut :
6 Fe2+ + 14 H+ + 14 OH- + Cr2O72- ——> 6
Fe3+ + 2 Cr3+ + 7 H2O + 14 OH-

6 Fe2+ + 14 H2O + Cr2O72- ——> 6 Fe3+ +


2 Cr3+ + 7 H2O + 14 OH-

6 Fe2+ + 7 H2O + Cr2O72- ——> 6 Fe3+ + 2


Cr3+ + 14 OH-
Berikut ini adalah contoh lain penyelesaian
penyetaraan persamaan reaksi redoks :

Cu(s) + HNO3(aq) ——> Cu(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)

1. Mengubah reaksi redoks yang belum


disetarakan menjadi bentuk ion :

Cu + H+ + NO3- ——> Cu2+ + 2 NO3- + NO + H2O


2. Menentukan bilangan oksidasi dan menuliskan dua
setengah reaksi (oksidasi dan reduksi) yang
menunjukkan spesies kimia yang telah mengalami
perubahan bilangan oksidasi

Cu ——> Cu2+
NO3- ——> NO
3. Menyetarakan semua atom, dengan pengecualian
untuk oksigen dan hidrogen
Cu ——> Cu2+
NO3- ——> NO
4. Menyetarakan atom oksigen dengan menambahkan H2O pada
ruas yang kekurangan oksigen
Cu ——> Cu2+
NO3- ——> NO + 2 H2O

5. Menyetarakan atom hidrogen dengan menambahkan H+ pada ruas


yang kekurangan hidrogen
Cu ——> Cu2+
4 H+ + NO3- ——> NO + 2 H2O
6. Menyetarakan muatan ion pada setiap ruas setengah reaksi
dengan menambahkan elektron
Cu ——> Cu2+ + 2 e-
3 e- + 4 H+ + NO3- ——> NO + 2 H2O

7. Menyetarakan kehilangan elektron dengan perolehan elektron


antara kedua setengah reaksi
3 Cu ——> 3 Cu2+ + 6 e-
6 e- + 8 H+ + 2 NO3- ——> 2 NO + 4 H2O
8. Menggabungkan kedua reaksi paruh tersebut dan menghilangkan
spesi yang sama di kedua sisi; elektron selalu harus dihilangkan
(jumlah elektron di kedua sisi harus sama)

3 Cu ——> 3 Cu2+ + 6 e- …………………….. (1)

6 e- + 8 H+ + 2 NO3 ——> 2 NO + 4 H2O …………………….. (2)

3 Cu + 8 H+ + 2 NO3- ——> 3 Cu2+ + 2 NO + 4 H2O


…………………………….. [(1) + (2)]
9. Mengubah persamaan reaksi kembali ke bentuk molekulnya
dengan menambahkan ion pengamat
3 Cu + 8 H+ + 2 NO3- + 6 NO3- ——> 3 Cu2+ + 2 NO + 4 H2O + 6
NO3-

3 Cu + 8 HNO3 ——> 3 Cu(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O

10. Memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa semua atomnya


telah setara,
semua muatannya telah setara, dan
semua koefisiennya ada dalam bentuk bilangan bulat terkecil
Metode lain yang digunakan dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks
adalah metode perubahan bilangan oksidasi (PBO). Saya akan
menjelaskan langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan metode
PBO melalu contoh berikut :

MnO4-(aq) + C2O42-(aq) ——> Mn2+(aq) + CO2(g)

1. Menentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur

MnO4- + C2O42- ——> Mn2+ + CO2


+7 -2 +3 -2 +2 +4 -2
2. Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi serta besarnya perubahan bilangan oksidasi
Mn mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +7 menjadi
+2; besarnya perubahan bilangan oksidasi (Δ) sebesar 5
C mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +4;
besarnya perubahan bilangan okisdasi (Δ) sebesar 1

3. Mengalikan perubahan bilangan oksidasi (Δ) dengan jumlah


atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
Mn : Δ = 5 x 1 = 5
C:Δ=1x2=2
OKSIDASI - REDUKSI
• Oksigen bereaksi dengan kebanyakan unsur
membentuk suatu senyawa yang disebut oksida.
• Logam yang diperoleh kembali dari oksida logamnya
dikenal dengan istilah reduksi.
• Dalam arti luas oksidasi reduksi dapat di analisa lebih
jauh dengan memperhatikan reaksi suatu logam
dengan oksigen
• 4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)

Anda mungkin juga menyukai