Anda di halaman 1dari 70

Lembaga Keuangan

Syariah

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Keuangan Syariah di Dunia
Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang


keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dan atau kedua-duanya

Lembaga Keuangan Bank

Lembaga Keuangan Non Bank


PERAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

• Pengalihan dana/aset dari


Pengalihan Aset
unit surplus ke unit defisit
• Pemberian kemudahan
Transaksi
transaksi barang dan jasa
• Pemberian alternatif
Likuiditas
pengelolaan likuiditas
• Interaksi unit surplus ke unit
Efisiensi
defisit secara efisien
Lembaga Intermediasi

Sekuritas Sekuritas
Unit defisit (borrowers) : Primer Lembaga Keuangan Bank : Sekunder Unit surplus (lender) :
-rumah tangga -Bank Konvensional -rumah tangga
-sektor bisnis -Bank Perkreditan rakyat -sektor bisnis
-pemerintah -Bank Syariah -pemerintah
Kredit
-Bank Swasta Nasional Arus Tabungan
Kebutuhan Peminjam -Bank Asing Kebutuhan Penabung
-Jangka waktu -Likuiditas
-Tingkat suku bunga Lembaga Keuangan Non Bank: -Keamanan
-Jumlah -Modal Ventura -Convenience
-Lembaga Pembiayaan -Aksesbilitas
-Pegadaian -Tingkat Bunga
-Dana Pensiun
-Asuransi
-Pasar Uang
-Pasar Modal
Lembaga Keuangan Syariah
Bank Umum Syariah
Bank
BPRS

Lembaga Keuangan Mikro Syariah


Lembaga Keuangan
Syariah Asuransi Syariah

Pergadaian Syariah

Non Bank Pasar Modal Syariah dan Reksadana Syariah

Lembaga Pembiayaan Syariah

Dana Pensiun Syariah

Fintech Syariah
PERBANKAN SYARIAH
Bank Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Jenis Bank
Bank Umum
Konvensional
Bank Umum

Bank Umum Syariah

Bank

Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan
Rakyat
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
Definisi Bank
 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 Bank Umum (BU) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/ atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
 Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan
berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR).
 Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).
Produk dan Jasa Perbankan Syariah
Prinsip Produk Pendanaan
Prinsip Produk Pembiayaan
Prinsip Produk-Produk Jasa Perbankan
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Perbedaan Bank Konvensional Bank Syariah


Fungsi dan kegiatan Intermediasi, jasa keuangan Intermediasi, manager
bank investasi, investor, sosial,
jasa keuangan
Mekanisme dan objek usaha Tidak anti-riba dan anti Anti-riba dan anti-maisir
maisir
Prinsip dan operasi 1. Bebas nilai (prinsip 1. Tidak bebas nilai
materialis) 2. Uang sebagai alat tukar
2. Uang sebagai komoditas 3. dan bukan komiditas
3. Bunga 4. Bagi hasil, jual beli, sewa
Prioritas pelayanan Kepentingan pribadi Kepentingan publik
Orientasi Keuntungan Tujuan sosial-ekonomi islam,
keuntungan
Hubungan nasabah Terbatas debitor–kreditur Erat sebagai mitra usaha
Sumber likuiditas jangka Pasar uang, bank sentral Pasar uang syariah, bank
pendek sentral
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Perbedaan Bank Konvensional Bank Syariah


Pinjaman yang diberikan Komersial dan nonkomersial Komersial dan nonkomersial
berorientasi laba berorientasi laba dan nirlaba
Pengadilan, Arbitrase Pengadilan, Arbitrase Pengadilan, Badan Arbitrase
Syariah Nasional
Risiko usaha 1. Risiko bank tidak terkait 1. Dihadapi bersama
langsung dengan antara bank dan
debitur, Risiko debitur nasabah dengan prinsip
tidak terkait langsung keadilan dan kejujuran
dengan bank 2. Tidak mungkin terjadi
2. Kemungkinan terjadi negative spread
negative spread
Struktur organisasi Dewan komisaris Dewan komisaris, Dewan
pengawasStruktur Pengawas Syariah, Dewan
organisasi Syariah Nasional
pengawas
Hubungan nasabah Terbatas debitor–kreditur Erat sebagai mitra usaha
Investasi Halal dan haram Halal
Kegiatan Usaha Bank

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36 /SEOJK.03/2015 tentang


produk dan aktivitas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/SEOJK.03/2015 tentang


produk dan aktivitas Bank Pembiayaan Rakyat syariah
Larangan Kegiatan Usaha BUS dan UUS

melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah

melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di pasar modal

melakukan penyertaan modal, kecuali :


• melakukan kegiatan penyertaan modal pada BUS atau Lembaga Keuangan yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah dan melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya
(khusus untuk BUS); dan
• melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan
Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya (khusus untuk UUS).
melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk
asuransi syariah.
Larangan Kegiatan Usaha BPRS

melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah;


menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pemba-
yaran;
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing
dengan izin OJK;
melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran
produk asuransi syariah;
melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk
menanggulangi kesulitan likuiditas BPRS; dan
melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha BPRS
ASURANSI SYARIAH
Asuransi Syariah

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian


• Asuransi syariah adalah kumpulan perjanjian yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan
pemegang polis dan perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan
prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2010, tentang Penerapan Prinsip Dasar


Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah
• Asuransi berdasarkan prinsip syariah diartikan sebagai usaha saling tolong menolong (ta’awuni) dan menanggung/
melindungi (takafuli) di antara para peserta melalui pembentukan kumpulan dana (dana tabarru’) yang dikelola
sesuai prinsip syariah untuk menghadapi risiko tertentu

Fatwa Nomor 21/ DSN-MUI/X/2001, tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah


• Asuransi syariah (ta’min, takaful, tadhamun) sebagai usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara orang/
pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Pro Kontra Asuransi Syariah
Abdul Wahab Khallaf, Mustafa Ahmad Zarqa, Muhammad Yusuf Musa dan Abdurrahman Isa

• Tidak ada nas Al Quran dan Hadis yang melarang asuransi


• Ada kesepakatan antara kedua belah pihak
• Mengandung kepentingan umum
• Asuransi termasuk akad mudharabah

Sayid Sabiq, Abdullah al- Qalqii, Muhammad Yusuf Qordawi dan Muhammad Bakhit al Muth’i.
• Asuransi itu sama atau serupa dengan judi
• Asuransi mengandung ketidakpastian dan riba
• Asuransi bersifat eksploitas
• Premi yang diterima oleh perusahaan diputar atau ditanam pada investasi yang mengandung
riba / bunga
• Asuransi termasuk akad sharfi, artinya jual beli atau tukar menukar uang dengan tidak tunai.
• Asuransi menjadikan hidup atau mati seseorang sebagai objek bisnis , yang berarti
mendahului takdir Allah
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

No Prinsip Asuransi Syariah Asuransi Konvensional


1 Kepemilikan dana Milik peserta, sedangkan perusahaan Milik perusahaan asuransi
asuransi hanya sebagai pengelola

2 Pembayaran klaim Dari rekening peserta, rekening tabbaru’ Dari rekening dana perusahaan
(dana kebajikan) seluruh peserta,
3 Keuntungan Dibagi antara perusahaan asuransi dengan Seluruh menjadi milik perusahaan.
peserta (sesuai dengan prinsip bagi hasil)
4 Dewan Pengawas Syariah Ada DPS Tidak ada DPS
(DPS)

5 Akad Takafuli (saling menjamin atau saling Tabaduli (tukar menukar atau jual beli)
menolong)

6 Investasi dana Berdasarkan syariah Prinsip bunga


Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Adanya kesepakatan tolong-menolong (ta’awun) dan saling menanggung (takaful) diantara para
peserta;

Adanya kontribusi peserta ke dalam dana tabarru’;

Perusahaan bertindak sebagai pengelola dana tabarru’;

Dipenuhinya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya (amanah), keseimbangan (tawazun), kemasla-
hatan (maslahah), dan keuniversalan (syumul); dan

Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti ketidakpastian/ ketidakjelasan (gharar), per-
judian (maisir), bunga (riba), penganiayaan (zhulm), suap (risywah), maksiat, dan objek haram.
Ruang Lingkup Usaha Asuransi Syariah

1. Perusahaan Asuransi Umum Syariah dan Unit Syariah pada Perusahaan Asuransi Umum
hanya dapat menyelenggarakan

a) Usaha Asuransi Umum Syariah, termasuk lini usaha asuransi kesehatan berdasarkan
Prinsip Syariah dan lini usaha asuransi kecelakaan diri berdasarkan Prinsip Syariah; dan
b) Usaha Reasuransi Syariah untuk risiko Perusahaan Asuransi Umum Syariah atau Unit
Syariah pada Perusahaan Asuransi Umum lain.

2. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah dan Unit Syariah pada Perusahaan Asuransi Jiwa
hanya dapat menyelenggarakan Usaha Asuransi Jiwa Syariah termasuk lini usaha
anuitas berdasarkan Prinsip Syariah, lini usaha asuransi kesehatan berdasarkan Prinsip
Syariah, dan lini usaha asuransi kecelakaan diri berdasarkan Prinsip Syariah.

3. Perusahaan Reasuransi Syariah dan Unit Syariah pada Perusahaan Reasuransi hanya
dapat menyelenggarakan Usaha Reasuransi Syariah.
PERGADAIAN SYARIAH
PERGADAIAN SYARIAH

Usaha Pergadaian adalah segala usaha menyangkut pemberian pinja-


man dengan jaminan barang bergerak, jasa titipan, jasa taksiran, dan/
atau jasa lainnya, termasuk yang diselenggarakan berdasarkan prinsip
syariah.

Perusahaan Pergadaian Syariah adalah perusahaan pergadaian swasta


dan perusahaan pergadaian pemerintah yang diatur dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan yang menyelenggarakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah.
Kegiatan Usaha Pergadaian Syariah

penyaluran Uang Pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai;

penyaluran Uang Pinjaman dengan jaminan berdasarkan fidusia

pelayanan jasa titipan barang berharga; dan/atau

pelayanan jasa taksiran


AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN
USAHA PERGADAIAN

rahn

rahn
tasjily

ijarah
Alur Pemberian Marhun bih
Simulasi Pemberian Marhun bih dan Pelunasannya

Pada tanggal 1 Desember 2015 seorang nasabah datang ke kantor cabang pergadaian syariah menggadaikan
barang berupa cincin emas. Setelah dilakukan pengujian oleh penaksir, diketahui bahwa cincin berkadar 22 karat
berat 5 gram. Asumsi Standar Taksiran Logam (STL) Emas yang berlaku pada tanggal 01 Desember 2015
Rp500.000,00. Tanggal 12 Desember 2015 nasabah melunasi marhun bih rahn-nya.

Pemberian Marhun bih: Pelunasan Marhun bih:


PASAR MODAL SYARIAH
PASAR MODAL SYARIAH

Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal


(UUPM)
• Definisi Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Peraturan OJK Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan


Prinsip Syariah di Pasar Modal
• Prinsip hukum Islam dalam Kegiatan Syariah di Pasar Modal berdasarkan fatwa
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sepanjang fatwa
dimaksud tidak bertentangan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dan/
atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan lainnya yang didasarkan pada fatwa DSN-
MUI
Milestones Pasar Modal Syariah
Peran Pasar Modal Syariah di Indonesia

Sumber pendanaan bagi perusahaan untuk pengembangan usahanya


melalui penerbitan (efek syariah); dan

Sarana investasi (efek syariah) bagi investor


Kegiatan dan jenis usaha yang bertentangan dengan
Prinsip Syariah di Pasar Modal

Perjudian dan permainan yang tergolong judi;

Jasa keuangan ribawi;

Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi
(maisir); dan

Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan an-


tara lain:
• barang atau jasa haram zatnya (haram lidzatihi);
• barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang ditetapkan oleh Dewan
Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia; dan/atau
• barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Transaksi yang bertentangan dengan Prinsip Syariah di
Pasar Modal

a) perdagangan atau transaksi dengan penawaran dan/atau permintaan palsu;


b) perdagangan atau transaksi yang tidak disertai dengan penyerahan barang
dan/atau jasa;
c) perdagangan atas barang yang belum dimiliki;
d) pembelian atau penjualan atas Efek yang menggunakan atau memanfaaatkan
informasi orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik;
e) transaksi marjin atas Efek Syariah yang mengandung unsur bunga (riba);
f) perdagangan atau transaksi dengan tujuan penimbunan (ihtikar);
g) melakukan perdagangan atau transaksi yang mengandung unsur suap
(risywah); dan
h) transaksi lain yang mengandung unsur spekulasi (gharar), penipuan (tadlis)
termasuk menyembunyikan kecacatan (ghisysy), dan upaya untuk
mempengaruhi pihak lain yang mengandung kebohongan (taghrir).
Jenis Produk Syariah di Pasar Modal

Saham Syariah
Sukuk
SBSN (Sukuk Negara)
Reksa Dana Syariah
Exchange Traded Fund Syariah
Efek Beragun Aset Syariah
Dana Investasi Real Estat (DIRE) Syariah
Saham Syariah

Kategori Saham Syariah

Emiten/ perusahaan publik yang secara jelas menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa
kegiatan usaha emiten/ perusahaan public tersebut sesuai dengan prinsip syariah (emiten/
perusahaan public syariah); atau

Emiten/ perusahaan publik yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan
usaha emiten/ perusahaan publik tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar
modal
Kriteria kegiatan usaha emiten
tidak bertentangan dengan prinsip syariah

Tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:


• Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
• Perdagangan yang dilarang menurut syariah (contoh: perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/ jasa dan
perdagangan dengan penawaran/ permintaan palsu);
• Jasa keuangan ribawi (contoh: bank berbasis bunga dan perusahaan pembiayaan berbasis bunga);
• Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian dan/ atau judi (contoh: asuransi konvensional);
• Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/ atau menyediakan antara lain: barang atau jasa haram zatnya;
barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/ atau barang atau jasa yang merusak moral
dan/ atau bersifat mudarat;
• Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap.

Memenuhi rasio keuangan sebagai berikut;


• Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total asset tidak lebih dari 45%; atau
• Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan
pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.
Perbedaan Sukuk dan Obligasi
Deskripsi Sukuk Obligasi
Prinsip Dasar Bukan merupakan surat utang, Surat pernyataan utang dari issuer
melainkan bukti kepemilikan
bersama atas suatu aset/ proyek/
Investasi
Klaim Klaim kepemilikan didasarkan pada Emiten menyatakan sebagai pihak
aset/ proyek/ investasi yang peminjam
spesifik
Penggunaan Dana Harus digunakan untuk kegiatan Dapat digunakan untuk apa saja
usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah

Jenis Penghasilan Imbal hasil berupa bagi hasil/ Bunga/kupon/Capital gain


margin/ fee
Underlying Asset Wajib ada Tidak Wajib ada
Kepatuhan Syariah Ada menggunakan jasa tim ahli Tidak perlu
syariah (TAS/Dewan Pengawas
Syariah (DPS))
Surat Berharga Syariah Negara
(Sukuk Negara)

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat disebut Sukuk Negara adalah surat berharga Ne-
gara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas penyertaan terhadap aset
SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

Jenis-jenis produk SBSN

• Islamic Fixed Rate (IFR);


• Sukuk Ritel (SR);
• Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI);
• Sukuk Global (SNI);
• Islamic T-Bills/ Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S);
• Project Based Sukuk (PBS)
Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal sebagai pemilik harta (shabib al-mal/ rabb al-mal), yang selan-
jutnya dana ini diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sebagai
wakil shahib al-mal yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah
di pasar modal.
Skema Reksadana Syariah
Efek Beragun Aset Syariah (EBA Syariah)

Efek Beragun Aset (EBA) Syariah adalah EBA yang portofolionya terdiri dari aset keuangan
berupa piutang, pembiayaan atau aset keuangan lainnya, akad dan cara pengelolaannya,
tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.

Jenis Efek Beragun Aset Syariah


• Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kusto-
dian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset Syariah di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
kolektif, yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
• Efek Beragun aset syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) yang diterbitkan oleh penerbit yang akad dan
portofolionya berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan rumah yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah di pasar modal serta merupakan bukti kepemilikan secara proporsional yang dimiliki bersama
oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.
Dana Investasi Real Estat Syariah(DIRES)

Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRES) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghim-
pun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada asset real estat
(bangunan mall, hotel atau rumah sakit), asset yang berkaitan dengan real estat, dan/ atau
kas dan setara kas yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.

DIRE diwajibkan menginvestasikan setidaknya 80% dari dana yang dikelolanya ke sektor
properti, di mana minimal 50% harus berbentuk aset property langsung.
Indeks Saham Syariah

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)


• Indeks composite yang memperhitungkan kinerja seluruh saham
syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

Jakarta Islamic Index (JII)


• Indeks berbasis kinerja yang konstituennya terdiri dari 30 saham yang
memiliki likuiditas paling tinggi di Bursa Efek Efek Indonesia (JII 30).
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH
Perusahaan Pembiayaan Syariah

Perusahaan Pembiayaan Syariah adalah Perusahaan Pembiayaan yang seluruh


kegiataan usahanya melakukan pembiayaan syariah
Kegiatan Pembiayaan Syariah meliputi:
a. Pembiayaan Jual Beli;
b. Pembiayaan Investasi; dan/atau
c. Pembiayaan Jasa.
KEGIATAN USAHA

Pembiayaan Investasi
• Pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang
diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat
usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun
Pembiayaan Modal Kerja
• Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus
aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun
Pembiayaan Multiguna
• Pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk
pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu
yang diperjanjikan
KEGIATAN PEMBIAYAAN SYARIAH

Kegiatan Pembiayaan Jual Beli


• Murabahah;
• Salam; dan/atau
• Istishna’.

Kegiatan Pembiayaan Investasi


• Mudharabah;
• Musyarakah;
• Mudharabah Musytarakah; dan/atauMusyarakah Mutanaqishoh;

Kegiatan Pembiayaan Jasa


• Ijarah;
• Ijarah Muntahiyah Bittamlik;
• Hawalah atau Hawalah bil Ujrah;
• Wakalah atau Wakalah bil Ujrah;
• Kafalah atau Kafalah bil Ujrah;
• Ju’alah; dan/atau
• Qardh.
DANA PENSIUN SYARIAH
Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah

pendirian Dana Pensiun Syariah;

konversi Dana Pensiun menjadi Dana Pensiun Syariah;

pembentukan Unit Syariah di DPPK; atau

penjualan Paket Investasi Syariah di DPLK.


Akad yang Digunakan Penyelenggaraan Program
Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah

Akad Hibah Muqayyadah


adalah Akad Hibah dimana
pemberi kerja (wahib)
Akad Hibah adalah Akad yang Akad Wakalah adalah Akad
Akad Hibah bi Syarth adalah menentukan orang-orang
berupa pemberian dana berupa pelimpahan kuasa
Akad Hibah yang baru terjadi atau pihak-pihak yang berhak
(mauhub bih) dari pemberi oleh pemberi kuasa kepada
(efektif) apabila syarat-syarat menerima manfaat pensiun
kerja (wahib) kepada pekerja pihak lain dalam hal-hal yang
tertentu telah dipenuhi termasuk ketidakbolehan
(mauhub lah) boleh diwakilkan
mengambil manfaat pensiun
sebelum waktunya (locking
in)
Akad yang Digunakan Penyelenggaraan Program Pensiun
Berdasarkan Prinsip Syariah

Akad Ijarah adalah Akad penyaluran


Akad Mudharabah adalah Akad kerja dana untuk pemindahan hak guna
sama usaha antara Dana Pensiun yang (manfaat) atas barang atau
Dana Ta’zir adalah dana yang
menyelenggarakan Program Pensiun jasa, dalam waktu tertentu dengan
Akad Wakalah bil Ujrah adalah dibayarkan pemberi kerja kepada
Berdasarkan Prinsip Syariah sebagai pembayaran sewa (ujrah), antara Dana
Dana Pensiun yang menyelenggarakan
Akad Wakalah dengan imbalan pemilik dana (shahibul Mal) dengan pihak Pensiun yang menyelenggarakan
Program Pensiun Berdasarkan Prinsip
upah (ujrah) lain sebagai pengelola (mudharib) dengan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip
keuntungan yang dibagi sesuai nisbah Syariah sebagai konsekuensi terhadap
Syariah sebagai penyewa (musta’jir)
yang disepakati, sedangkan kerugian keterlambatan
dengan pemberi sewa (mu’ajir) tanpa
dibebankan kepada Dana Pensiun. diikuti pengalihan kepemilikan atas
barang atau jasa itu sendiri.
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH
Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan
untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik
melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan
masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.

LKM yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib


menggunakan akad yang sesuai dengan Prinsip Syariah.
Bentuk Badan Hukum LKM

Perseroan Terbatas : direksi, dewan komisaris

Koperasi : pengurus, pengawas


Perbedaan LKM Syariah dan Koperasi Jasa
Keuangan Syariah

Perbedaan LKM Syariah Koperasi Jasa Keuangan


Syariah
Badan Hukum Perseroan Terbatas, Koperasi
Koperasi
Izin Usaha Otoritas Jasa Keuangan Kementerian
Koperasi dan UKM
Akad Kegiatan Usaha LKM Syariah

Kegiatan Usaha Penghimpunan Simpanan


• Wadiah
• Mudharabah
Kegiatan Usaha Penyaluran Pembiayaan
• mudharabah, musyarakah,
• murabahah,salam, istishna,
• ijarah, ijarah muntahiah bit tamlik
kegiatan jasa pemberian konsultasi dan pengembangan usaha
• ijarah,
• ju’alah
kegiatan pendanaan melalui penerimaan pinjaman
• qardh,
• mudharabah, musyarakah
Modal LKM

Modal LKM
• Perseroan Terbatas : penjumlahan dari modal disetor, tambahan modal disetor, ca-
dangan, hibah, dan saldo laba atau rugi
• Koperasi : penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah,
dan sisa hasil usaha

Jumlah modal disetor


• Rp50.000.000,00 untuk LKM dengan cakupan wilayah usaha desa/kelurahan;
• Rp100.000.000,00 untuk LKM dengan cakupan wilayah usaha kecamatan; atau
• Rp500.000.000,00 untuk LKM dengan cakupan wilayah usaha kabupaten/kota.
Penyaluran Pembiayaan

Batas Pembiayaan terendah yang dilayani oleh LKM sebesar Rp50.000,- (lima pu-
luh ribu Rupiah).

Batas maksimum pemberian Pembiayaan


• paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari modal LKM untuk nasabah kelompok;
• paling tinggi 5% (lima persen) dari modal LKM untuk 1 (satu) nasabah.

Penilaian kualitas Pembiayaan


• lancar
• diragukan
• macet
Pengelolaan Simpanan

LKM dilarang menolak batas nilai minimum untuk layanan pembukaan


Simpanan sebesar Rp5.000,- (lima ribu Rupiah).

Sumber pendanaan LKM

• ekuitas
• simpanan
• pinjaman
• hibah
PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH DI INDONESIA
BUS dan UUS di Indonesia
Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah
PT. Bank Aceh Syariah PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
PT Bank Permata, Tbk
PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk
PT. Bank Muamalat Indonesia PT Bank CIMB Niaga, Tbk
PT. Bank Victoria Syariah PT Bank OCBC NISP, Tbk
PT. Bank BRISyariah PT Bank Sinarmas
PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
PT. Bank Jabar Banten Syariah
PT BPD DKI
PT. Bank BNI Syariah PT BPD Daerah Istimewa Yogyakarta
PT. Bank Syariah Mandiri PT BPD Jawa Tengah
PT. Bank Mega Syariah PT BPD Jawa Timur, Tbk
PT BPD Sumatera Utara
PT. Bank Panin Dubai Syariah PT BPD Jambi
PT. Bank Syariah Bukopin PT BPD Sumatera Barat
PT. BCA Syariah PT BPD Riau dan Kepulauan Riau
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
PT BPD Kalimantan Selatan
PT. Maybank Syariah Indonesia PT BPD Kalimantan Barat
PD BPD Kalimantan Timur
PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
Perkembangan Total Aset Perbankan Syariah - SPS 2019

1.80 5.00
1.60 4.50
1.40 4.00
1.20 3.50
1.00 3.00
0.80 2.50
2.00
0.60
1.50
0.40 1.00
0.20 0.50
- -
ROA (%) NPF (%)
2016 2017 2018 Mei 2019 2016 2017 2018 Mei 2019

25.00 88.00
86.00
20.00
84.00
15.00 82.00
10.00 80.00
78.00
5.00
76.00
- 74.00
CAR (%) FDR (%)
2016 2017 2018 Mei 2019 2016 2017 2018 Mei 2019
Overview IKNB Syariah Juni 2019

Asuransi Syariah

Aset Produktif
Jumlah
Perusahaan
Jumlah Dana Syirkah
Paket Investasi Aset (Miliar Kewajiban Ekuitas (Miliar
Keterangan Industri Temporer
Syariah / Unit Rp) (Miliar Rp) Rp)
Syariah (Unit) (Miliar Rp)
Usaha Syariah
(Unit) (Miliar Rp)

Asuransi
13 49 43,537 7,700 - 35,736 38,276
Syariah
Asuransi Jiwa
7 23 35,893 4,326 31,563 33,015
Syariah -
Asuransi Umum
5 24 5,725 2,551 3,149 3,861
Syariah -
Reasuransi
1 2 1,918 824 1,024 1,399
Syariah -
Overview IKNB Syariah Juni 2019

Lembaga Pembiayaan Syariah

Aset Produktif
Jumlah
Jumlah Perusahaan
Dana Syirkah
Industri Paket Investasi Aset (Miliar Kewajiban Ekuitas (Miliar
Keterangan Temporer
Syariah Syariah / Unit Rp) (Miliar Rp) Rp)
(Miliar Rp)
(Unit) Usaha Syariah (Miliar Rp)
(Unit)

Lembaga Pembiayaan
8 34 26873 19679 2000 5194 21975
Syariah
Perusahaan
4 31 21218 16451 - 4767 17197
Pembiayaan Syariah
Perusahaan Modal
4 2 2275 1968 - 307 1859
Ventura Syariah
Perusahaan
Pembiayaan - 1 3381 1260 2000 121 2919
Infrastruktur Syariah
Overview IKNB Syariah Juni 2019

Aset Produktif
Jumlah
Jumlah Perusahaan
Dana Syirkah
Industri Paket Investasi Aset (Miliar Kewajiban Ekuitas (Miliar
Keterangan Temporer
Syariah Syariah / Unit Rp) (Miliar Rp) Rp)
(Miliar Rp) (Miliar Rp)
(Unit) Usaha Syariah
(Unit)

Dana Pensiun 3 3 4,016 4,016 3,908


-
-
DPPK-PPMP
Syariah 1 - 297 -
297 - 277
DPPK-PPIP
Syariah 1 - 118 -
118 - 91

DPLK Syariah
1 3 3,601 -
3,601 - 3,541
Overview IKNB Syariah Juni 2019
Lembaga Jasa Keuangan Khusus Syariah

Aset Produktif
Jumlah
Jumlah Perusahaan
Dana Syirkah
Industri Paket Investasi Aset (Miliar Kewajiban Ekuitas (Miliar
Keterangan Temporer
Syariah Syariah / Unit Rp) (Miliar Rp) Rp)
(Miliar Rp)
(Unit) Usaha Syariah (Miliar Rp)
(Unit)

Lembaga Jasa
Keuangan Khusus 8 7 27,291 21,853 - 6,117 2,167
Syariah
Penjaminan
Syariah 2 4 781 -
1,850 1,069 1,100

LPEI Syariah
6 1 6,035 -
8,998 2,963 -

Pergadaian Syariah
- 1 13,628 -
14,911 1,962 0
Perusahaan
Pembiayaan
Sekunder
Overview IKNB Syariah Juni 2019

Lembaga Keuangan Mikro Syariah dan


Finansial Teknologi

Aset Produktif
Jumlah
Jumlah Perusahaan
Dana Syirkah
Industri Paket Investasi Aset (Miliar Kewajiban Ekuitas (Miliar
Keterangan Temporer
Syariah Syariah / Unit Rp) (Miliar Rp) Rp)
(Miliar Rp)
(Unit) Usaha Syariah
(Miliar Rp)
(Unit)

Lembaga Keuangan
68 - 346 48 115 184 77
Mikro Syariah

Finansial Teknologi 6 1 - - - - -

Anda mungkin juga menyukai