Anda di halaman 1dari 15

OPTIMALISASI POLA OPERASI

GUNA MENINGKATKAN
EFISIENSI
SATUAN PEMBANGKIT DIESEL
PADA PLTD TOBELO

TOBELO, 10 AGUSTUS 2017


Dipresentasikan oleh : WILLIAM ROBERTH MARIO
PUTURUHU
NIP : 8909006G
POLA OPERASI
Pola Operasi
Satuan Pembangkit Diesel (SPD) atau yang lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) merupakan salah satu pembangkit listrik milik PLN yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak awal. Untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan performance SPD, yaitu dengan perencanaan sistem kelistrikan baik dari
segi operasi, pemeliharaan maupun menyiapkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia
yang kompeten sesuai bidangnya.
Dalam penyusunan SPD diperlukan analisa data-data, informasi dan pengetahuan untuk
pencapaian kinerja atau performance PLTD. Jadi pola operasi PLTD merupakan alat
control untuk mempertahankan / memperbaiki output yaitu performance atau kinerja
PLTD.
Mengoperasikan suatu SPD haruslah mengikuti SOP (Standard Operation Procedure) yang
sesuai, agar dapat bekerja aman, efisien dan optimal sehingga dapat beroperasi dalam
secara kontinyu.

www.pln.co.id |
Pola Operasi
Tujuan penerapan Pola Operasi PLTD adalah :
1. Dapat mempertahankan performance / kinerja PLTD
2. Pemeliharaan prediktif SPD dapat dilaksanakan lebih optimal.
2. Jam operasi SPD dapat direncanakan, sehingga pemeliharaan periodik dapat
dilaksanakan tepat waktu.
Namun jika pola operasi mesin yang tidak dilaksanakan dengan konsisten akan berdampak
buruk terhadap mesin itu sendiri, karena seringnya mesin beroperasi melebihi batas jam
kerjanya dan akan menyebabkan terjadinya overheating, menyebabkan komponen –
komponen mesin menjadi tidak tahan lama, demikian juga jika pola operasi mesin yang
tidak dilaksanakan dengan konsisten maka jadwal pemeliharaan periodik tidak akan dapat
dilaksankan tepat waktu sehingga ini akan berdampak pada performa mesin itu sendiri,
hal ini yang akan berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan pada mesin diesel.

www.pln.co.id |
EFISIENSI
EFISIENSI
Untuk mengukur mutu kinerja suatu pembangkit listrik tenaga diesel, khususnya efisiensi
pemakaian bahan bakar digunakan parameter Specific Fuel Consumption (SFC). Biaya
operasi terbesar dari sebuah PLTD adalah penyediaan bahan bakar minyak. Melihat
kondisi tersebut, diperlukan suatu terobosan penghematan biaya operasi melalui suatu
kajian dan analisa untuk dapat mencapai nilai ekonomis dari pemakaian bahan bakar
mesin yang optimal dan efisien, salah satunya adalah dengan optimalisasi pola operasi
mesin pembangkit.
Penghematan biaya operasi pembangkit dalam bentuk efisiensi dan keandalan suatu
pembangkit, haruslah dibuat suatu perencanaan pola operasi untuk setiap mesin
pembangkit pada sebuah PLTD. Perencanaan pola operasi mesin ini berdasarkan kepada
faktor daya mampu setiap SPD, jam operasi SPD, fluktuasi beban sistem yang harus
dipikul PLTD, umur mesin dan nilai ekonomis mesin (SFC).

www.pln.co.id |
EFISIENSI
Pada setiap PLTD yang menjadi salah satu perhatian utama adalah penurunan nilai SFC,
menerapkan pola operasi yang efisien dan konsisten dengan pertimbangan beberapa faktor
diatas, serta fokus pada pemecahan dan penyelesaian masalah – masalah yang terjadi, akan
berdampak pada hasil kinerja yang baik sesuai yang diharapkan

www.pln.co.id |
CAT 1 CAT 2 CAT 3 SWD 1 SWD 2 MWM 6 MWM 7 MWM 8 SEWA TOTAL
UNIT
kW kW kW kW kW kW kW kW kW kW
DM 1.100 1.100 950 500 500 380 600 400 6.000 11.530
JAM                    
01:00 900 900 800         350 4.000 6.950
02:00 900 800 700           4.000 6.400
03:00 850 850           400 4.000 6.100
04:00 850 850           300 4.000 6.000
05:00 950 950             4.000 5.900
06:00 1.050 1.050             4.000 6.100
07:00 1.050 1.050         500   4.000 6.600
08:00 1.050 1.050             4.000 6.100
09:00 900 900         600   4.000 5.400

POLA OPERASI LAMA


10:00 1.000           500   4.000 5.500
11:00 1.000           600   4.000 5.600
12:00 1.100           600   4.000 5.700
13:00 1.000           600   4.000 5.600
14:00 1.000           600   4.000 5.600
15:00 1.000           600   4.000 5.600
16:00 1.000           600   4.000 5.600
17:00 1000 1.000           300 4.000 6.200
18:00 1.000 1.000       300 500 400 4.200 7.200
19:00 1.050 1.050 800 450 450 350 500 400 4.200 9.250
20:00 1.000 1.000 950 500 500 350 600 400 4.200 9.500
21:00 1.000 1.000 850 450 450 350 600 400 4.200 9.300
22:00 1.000 1.000 800   450 350 500 300 4.200 8.600
23:00 1.050 1.050 900     300 600 300 4.000 8.200
24:00 1.000 1.000 900       500   4.000 7.400

www.pln.co.id |
CAT 1 CAT 2 CAT 3 SWD 1 SWD 2 MWM 6 MWM 7 MWM 8 SEWA TOTAL
UNIT
kW kW kW kW kW kW kW kW kW kW
DM 1.100 1.100 950 500 500 380 600 400 6.000 11.530
JAM                    
01:00 1.000 1.000 900           4.100 7.000
02:00 1.000 1.000         500   4.000 6.500
03:00 1.000           600 400 4.200 6.200
04:00 1.000           600 400 4.000 6.200
05:00 1.050           600 400 4.000 6.050
06:00 1.050         350 600 400 4.000 6.400
07:00 1.100         380 600 400 4.200 6.680
08:00 1.050         350 600 400 4.200 6.600
09:00 1.050         350 600 400 4.100 6.500

POLA OPERASI BARU


10:00 1.050   950       600   4.000 6.600
11:00 1.050   900           4.750 6.700
12:00 1.050   900           4.800 6.750
13:00 1.050   900           4.750 6.700
14:00 1.050   900           4.600 6.550
15:00 1.050   900           4.500 6.450
16:00 1.050   900           4.550 6.500
17:00 1.000 1.000 900           4.000 6.900
18:00 1.050 1.050 900     300 500 400 4.100 8.300
19:00 1.050 1.050 950 500 500 350 500 400 4.150 9.450
20:00 1.100 1.100 950 500 500 380 600 400 4.250 9.780
21:00 1.000 1.000 900 500 500 350 600 400 4.050 9.300
22:00 1.000 1.000 900   500 350 600 400 4.250 9.000
23:00 1.000 1.000 900     350 600 350 4.000 8.200
24:00 1.000 1.000 900         400 4.000 7.300

www.pln.co.id |
PERBANDINGAN SEBELUM DAN
SESUDAH
NO MERK TYPE SFC SEBELUM SFC SESUDAH

1 CATERPILLAR 1 3516 0,284 0,278

2 CATERPILLAR 2 3516 0,285 0,278

3 CATERPILLAR 3 3616 0,286 0,285

4 MWM 7 TBD 616 V16 0,287 0,284

5 MWM 6 TBD 616 V12 0,288 0,285

6 MWM 8 TBD 616 V12 0,288 0,285

7 SWD 1 6FG240G 0,295 0,294

8 SWD 2 6FG240G 0,298 0,295

www.pln.co.id |
HASIL YANG DIPEROLEH
Selisih SFC Total Sebelum dan Sesudah Pola Operasi dijalankan, didapatkan hasil 0,023.
Rata-rata pemakaian BBM PLTD Tobelo perhari ± 14.000 Liter. Maka diperoleh
penghematan pemakaian BBM sebesar 322 Liter/hari.
Dengan asumsi harga BBM perliter Rp. 9.000, maka didapati penghematan perhari = 322
Liter x Rp. 9.000 = Rp. 2.898.000,-. Dan bila diakumulasikan dalam sebulan (30 hari) = Rp.
86.940.000,-.

www.pln.co.id |
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Penyusunan pola operasi berdasarkan mesin yang memiliki nilai Spesific Fuel Consumption
(SFC) rendah sehingga dapat menekan pemakaian bahan bakar minyak dan
mengoptimalkan daya mampu mesin secara berkala.

www.pln.co.id |
KESIMPULAN DAN SARAN

Saran
Terapkan Pola Operasi mesin pembangkit dengan konsisten dan berkesinambungan untuk
pencapaian efisiensi pemakaian BBM dan kehandalan mesin sesuai yang diharapkan.
Tingkatkan keterampilan dan pengetahuan operator melalui pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Secara rutin dilaksanakan Knowledge
Sharing dan CMC.
Biasakan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan.

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai