Anda di halaman 1dari 17

BED SITE TEACHING

Karina Tarayona
Girang Santika
Ika Merdekawati Putri

Preseptor : Lynna Lidyana, dr., Sp.KJ


Identitas Pasien
■ Nama : Tn. A
■ Usia : 42 tahun
■ Jenis Kelamin : Laki-laki
■ Alamat Tempat Tinggal : Sukamentri, Garut
■ Status Perkawinan : Belum kawin
■ Pekerjaan : Tidak bekerja
■ Agama : Islam
■ Pendidikan terakhir : SD
■ Bahasa yang Dikuasai : Bahasa Indonesia, bahasa Sunda
■ Suku Bangsa : Sunda
■ Perawatan di Rumah Sakit Sebelumnya : Tidak ada
■ Orang yang Tinggal Serumah : Tidak ada
■ Cara Kedatangan ke RS : Datang sendiri
■ Tangggal Masuk RS : 11 Juli 2018
■ Tanggal Pemeriksaan : 16 Juli 2018
Anamnesis (Auto) #1
■ Keluhan Utama: sering keluyuran di pinggir jalan
■ Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengaku dibawa ke RS oleh kakaknya karena sering keluyuran di pinggir jalan. Pasien
mengatakan alasan pasien keluyuran di pinggir jalan karena menunggu ibunya pulang, ibu pasien
pergi ke Palembang sudah 5 bulan untuk bekerja dan dikatakan oleh kakak pasien akan segera
pulang. Pasien menunggu di jalan hampir setiap hari dari mulai sehabis asar sampai malam
sehabis isya. Kegiatan tersebut dilakukan sejak 2 bulan yang lalu.
Pasien saat ini mengaku merasa sedih ditinggal ibunya karena ibunya pergi dalam keadaan sakit.
Pasien memiliki ide untuk bunuh diri namun tidak sampai dilakukan dan pasien tidak tahu
alasannya untuk bunuh diri.
Pasien merasa ada yang merasuki pikiran pasien saat orang lain lewat yang mengakibatkan
perubahan perasaan dan pengetahuan. Pasien sering mendengar adanya suara-suara bisikan. Suara
yang didengar lebih dari satu suara, seperti orang mengobrol dan terdengar memaki pasien.
Pasien merasa orang-orang di sekitar pasien banyak yang membicarakan pasien dan bermaksud
untuk memaki psien. Pasien juga mengaku sering melihat bayangan-bayangan seperti pinokio.
Keluhan sulit tidur, nafsu makan turun, gelisah, dan cemas disangkal pasien.
Anamnesis (Auto) #2
Pasien hanya sekolah sampai SD, tidak mau melanjutkan sekolah karena
pasien merasa sekolah adalah hal yang tidak berguna, padahal kakak pasien
semuanya sekolah sampai tingkat yang lebih tinggi.
Pasien sering mengumpulkan barang-barang lalu dibawa ke rumah pasien.
Pasien suka datang ke warung-warung untuk makan dan meminta rokok dengan
berhutang terlebih dahulu dan berjanji akan membayar.
Pasien tinggal sendiri di rumah namun rumah kakak pasien berdekatan
dengan pasien. Kegiatan sehari-hari pasien sering berada di luar rumah karena
bosan tidak ada kegiatan. Pasien kadang main ke rumah tetangga dan mengaku
interaksi dengan tetangga biasa saja.Pasien suka mengumpulkan sampah,
membersihkan selokan pembuangan, maupun kegiatan kerja bakti yang lain.
Anamnesis (Auto) #3

■ Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak ada. Riwayat minum-minuman keras
ada (sudah lama namun pasien tidak ingat). Riwayat penyalahgunaan zat tidak
ada. Riwayat trauma dan penyakit neurologis tidak ada.
Anamnesis (Heteroanamnesis)
■ Keluhan Utama : Pasien memukul anak kecil
■ Riwayat Penyakit Sekarang : (Heteroanamnesis)
3 tahun SMRS, mulai terlihat perubahan perilaku pada pasien sejak pasien ditinggal
menikah oleh pacarnya. Pasien menjadi pendiam dan sering menyendiri. Emosi pasien
pun sering meledak-ledak. Pasien terlihat sering marah dan sulit mengendalikan emosi.
1 bulan SMRS, pasien dibawa berobat ke alternatif dan diberi air doa secara rutin.
4 bulan SMRS, pasien memukul ibunya karena keinginannya tidak diikuti. Keluarga
memutuskan agar ibunya tinggal di Palembang bersama kakaknya. Pasien tinggal sendiri
dan terlihat sering melamun, bicara sendiri, terkadang pasien menari dan bernyanyi
sendiri.
3 bulan SMRS pasien mulai menulis tulisan Sunda-Jawa-Arab di tembok rumah dan
di jalanan. Pasien menulis pancasila dan lirik lagu.
Riwayat Penyakit Sekarang (Heteroanamnesis)

2 bulan SMRS, pasien sering keluyuran keluar rumah. Pasien mengumpulkan


sampah dan menumpuknya di rumahnya. Pasien sering berbicara dengan televisi.
Pasien marah ketika ada adegan marah di TV dan pasien merusak TV nya serta
perabotan lainnya. Pasien mulai terlihat jarang tidur.
1 bulan SMRS, keluhan pasien memberat. Pasien mengatakan bahwa dirinya
seorang direktur yang memiliki banyak uang. Pasien meminta uang dan rokok pada
orang lain, jika ditolak pasien marah dan mencekik orang tersebut.
1 minggu SMRS, pasien keluyuran hanya memakai celana dalam dan menari-
nari.
2 hari SMRS, pasien melarang saudaranya ke rumah. Pasien juga menendang
dan melempar anak kecil, sehingga pasien dibawa ke rumah sakit.
Anamnesis (Heteroanamnesis)
■ Riwayat Penyakit Dahulu
■ Tidak ada riwayat penyakit jiwa sebelumnya.
■ Penyalahgunaan zat dan alkohol disangkal.
■ Tidak ada riwayat trauma dan penyakit neurologis.
■ Riwayat Keluarga
■ Tidak ada riwayat penyakit jiwa dalam keluarga.
■ Pasien tinggal sendiri setelah ditinggal ibunya dan diurus oleh saudara-
saudaranya yang tinggal dekat rumah pasien.
Riwayat Pribadi

■Masa Kanak Awal (s/d usia 3 tahun) :


Tidak ada gangguan riwayat perkembangan awal pada pasien.
■Masa Kanak Pertengahan (usia 3-11 tahun) :
Pasien langsung masuk SD. Tidak pernah memiliki banyak teman.
Prestasi di sekolah cukup bagus. Pasien pintar dalam Matematika.
■Masa Kanak Akhir (Prapubertas – Remaja) :
Pasien hanya tamat SMP. Tidak melanjutkan sekolah karena masalah
biaya. Pasien anak yang pendiam dan hanya beraktivitas banyak di
dalam rumah.
Riwayat Pribadi
■ Masa Dewasa :
a) Riwayat Pekerjaan :
Pasien pernah bekerja serabutan sebagai kuli bangunan dan kuli panggul,
namun berhenti sejak pasien sakit.
b) Penghasilan : Tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan.
b) Aktivitas Sosial : Pasien tidak bersosialisasi. Banyak menghabiskan waktu di
dalam rumah.
c) Seksualitas Dewasa : Pasien belum pernah menikah. Hubungan seksual pra nikah
tidak diketahui.
d) Riwayat Pelanggaran Hukum : Tidak ada
e) Sistem Nilai : Pasien menganggap dirinya adalah direktur dan memiliki
perusahaan.
Pemeriksaan Fisik
■ Kesadaran : Kompos mentis, GCS=15 (E4M6V5)
■ Kesan sakit : tampak sakit sedang
■ Tensi : 145/82 mmHg
■ Nadi : 81 x/menit
■ Respiratori : 16 x/menit
■ Suhu : 36,4oC (Afebris)
Pemeriksaan Fisik
■ Kepala : Simetris, normosefal
– Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil dbn
– Mukosa bibir basah
■ Leher : KGB tidak membesar
■ Thoraks
 Cor : Bunyi jantung I-II murni reguler, bunyi jantung tambahan tidak ada
 Pulmo : VBS kanan = kiri, rhonchi-/-, wheezing -/-
■ Abdomen
– Datar lembut
– Nyeri tekan (-), hepar-lien tidak teraba
– Bising usus (+) normal
■ Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
■ Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Psikiatrik
(16 Juli 2018)
Penampilan:
■ Identifikasi pribadi: Laki-laki tampak sesuai usia
■ Perilaku dan aktivitas psikomotor: Normoaktif
■ Gambaran umum: Roman muka silly, kontak ada, rapport cukup
adekuat, sikap kooperatif, dekorum cukup
Bicara:
■ Spontan, irrelevan, artikulasi dan verbalisasi jelas, produktivitas cukup,
intonasi sedang
Emosi:
■ Mood eutimik, afek tidak sesuai
Pemeriksaan Psikiatrik
Pikiran dan Persepsi
■ Bentuk: autistik, asosiasi longgar, reality testing ability terganggu,
inkoheren
■ Isi: Ide bunuh diri ada, preokupasi tidak ada
■ Gangguan pikiran: thought insertion ada, waham kebesaran tidak ada
■ Gangguan persepsi: halusinasi dengar ada, halusinasi lihat tidak ada
Sensorium dan Kognisi
■ Kesadaran : kompos mentis
■ Orientasi & memori: baik
■ Konsentrasi : terganggu
■ Kalkulasi : baik
■ Kemampuan berpikir abstrak: baik
Wawasan terhadap Penyakit
■ Tilikan derajat I
Diagnosis Multiaksial

■ Aksis I : Skizoafektif tipe manik


■ Aksis II : Belum ada diagnosis
■ Aksis III: Tidak ada diagnosis
■ Aksis IV : Masalah primary support system
Masalah hubungan interpersonal
■ Aksis V : GAF scale 50-41
Tatalaksana

Tatalaksana
 Umum
 Rawat inap
 Diet nasi biasa
 Farmakologis
Risperidon 2 mg tab, 2x1 p.o.
 Nonfarmakologis
Psikoterapi suportif individu
Prognosis

■ Quo Ad Vitam : Ad bonam


■ Quo Ad Functionam : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai