Anda di halaman 1dari 56

YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK) PADANG

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG


Pra-Master : MK-ARSITEKTUR KOMPUTER
[ORKOM]
1 DASAR ARKOM

2 EVOLUSI S.KOMPUTER

3 STUDI KASUS PENJADWALAN

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Materi di download di : http://data.upiyptk.ac.id/soe
PERJALANAN KEHIDUPAN
Darimana Aku Untuk apa Aku hidup Akan kemana setelah
berasal ? ? Mati ?
Hubungan Penciptaan
Hubungan Pembangkitan
Hubungan Perintah & Larangan
Hubungan Hisab Amal

Manusia Lahir Manusia Kehidupan Alam Manusia Mati


Semesta

Manusia Manusia kembali


diciptakan Hidup ibadah pada Allah SWT
Allah SWT kepada Allah SWT

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


PERJALAN
PERJALANKEHIDUPAN
PERJALAN KEHIDUPAN
KEHIDUPAN

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


HIDUP DAN GAYA
Rumus tekanan : (P
= F / A),
dimana P=tekanan, F=gaya, dan A=luas
penampang.
Rumus diatas bila diuraikan dengan kalimat matematis menjadi : tekanan
berbanding lurus dengan gaya.
Nasihat hidup yang terkandung dalam rumus ini adalah : “Jika hidup kita
penuh tekanan, ini mungkin karena kita kebanyakan gaya”

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


5
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
ARSITEKTUR
Outlin
KOMPUTER
e
Meet Topik Materi
1 Penduluan - Perkembangan Arsitektur Komputer
- Struktur Dasar
- Pengukuran Kinerja
2 CPU - Struktur CPU
- Eksekusi Instruksi
3,4 Set Instruksi - Klasifikasi Arsitektur
- Pengalamatan
- Tipe Operasi
- Tipe Operand
5,6 Pipelining - Konsep Dasar
- Pipeline Hazard
- Keparalelan Level Instruksi

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


ARSITEKTUR
KOMPUTER
Meet Topik Materi
7 I/O - Teknik teknik I/O
- Bus
8,9 Pengingat Hirarkhis - Hirarki Pengingat
- Pengingat Utama
- Pengingat Cache

Outli
- Pengingat Virtual
10,11 Memori - Cache
- Memori Internal
- Memori Eksternal

ne
12,13 Multiprosesor - Klasifikasi Struktur
- Paralel
- Arsitektur Multiprosesor
- Sinkronisasi
14 Komputer paralel - Pengolahan Paralel
- Instruksi Vektor Dasar

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Pustaka
[1]. Computer Architecture, a Quantitative Approach, 2nd Edition,
John L. Hennessy, David A Patterson, Morgan Kaufmann Publisher Inc., 1996
[2]. Computer Organization, fourth edition, V. Carl Hamacher-Zvonko G. Vranesic-Safwat G. Zaky,
Mc Graw Hill International Edition, 1996
[3]. William Stallings, Organisasi dan Arsitektur Komputer Jilid 1 dan 1, Prenhallindo, Jakarta, 2012
[4]. Sumijan, 2014, “Handout Organisasi dan Arsitektur”, UPI-YPTK

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Arsitektur Komputer Vs Organisasi Komputer
•Arsitektur Komputer adalah bagian yang lebih cenderung pada
kajian atribut–atribut sistem komputer yang terkait dengan
seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang
digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.

•Organisasi Komputer adalah bagian yang terkait erat dengan


unit–unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun
sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya.
Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware,
perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan
sinyal–sinyal kontrol.

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Struktur dan Fungsi Komputer
 Struktur
adalah susunan yang menggambarkan hubungan antar komponen dalam sebuah sistem.
Contoh
- Sebuah komputer memiliki struktur CPU, Main Memory , I/O dan Bus
- Sebuah Magnetic Disk memiliki struktur alamat yang terdiri dari Track dan Sector .
 Fungsi
adalah operasi yang bisa dilakukan oleh komponen komponen sebuah sistem, Contoh:
-Komputer memiliki fungsi Pemrosesan Data, Pemindahan Data, Penyimpanan Data dan
Pengendalian.

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Struktur Dasar Komputer

Terdapat empat struktur utama:

1.Central Processing Unit (CPU), berfungsi sebagai pengontrol operasi


komputer dan pusat pengolahan fungsi – fungsi komputer.

2. Main Memory , berfungsi sebagai penyimpan data.

3. I/O, berfungsi memindahkan data dari/ke lingkungan luar atau


perangkat lainnya.

4. System Interconnection, berfungsi sebagai sistem yang


menghubungkan CPU, memori utama dan I/O.
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Diagram Struktur Dasar Komputer

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


CPU : Struktur Dasar
Ada 3 bagian

1.Control Unit, berfungsi untuk mengontrol operasi CPU dan


mengontrol komputer secara keseluruhan.

2. Arithmetic And Logic Unit (ALU), berfungsi untuk


membentuk fungsi fungsi pengolahan data komputer.

3. Register, berfungsi sebagai penyimpan internal bagi CPU.

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


CPU : Diagram Struktur Dasar

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Control Unit : Struktur Dasar
Ada 3 bagian
1.Squencing Logic , adalah bagian yang berfungsi untuk
menangani sinyal-sinyal pengendali, seperti sinyal: Clock ,
Read/Write , Interrupt Request
2.Register & Decoder, adalah bagian yang berfungsi untuk
melakukan “decoding” atau penterjemahan sandi instruksi
agar dapat segera di eksekusi.
3.Control Memory adalah bagian yang digunakan oleh Control
Unit untuk menyimpan parameter parameter pengendalian.

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Control Unit : Diagram Struktur Dasar

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Fungsi Dasar Sistem Komputer
Pada prinsipnya terdapat 4 fungsi operasi, yaitu :

1. Fungsi Operasi Pengolahan Data (Data Processing)

2. Fungsi Operasi Penyimpanan Data (Data Storage)

3. Fungsi Operasi Pemindahan Data (Data Movement)

4. Fungsi Operasi Kontrol (Control)


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
1. Komputer harus dapat memproses data. Representasi data di sini bermacam–
macam, akan tetapi nantinya data harus disesuaikan dengan mesin pemrosesnya.
Dalam pengolahan data,
2.
Komputer memerlukan unit penyimpanan sehingga diperlukan suatu fungsi
Penyimpanan data. Walaupun hasil komputer digunakan saat itu, setidaknya
komputer memerlukan media penyimpanan untuk data prosesnya.

3. Dalam interaksi dengan dunia luar sebagai fungsi Pemindahan data diperlukan
antarmuka (interface), proses ini dilakukan oleh unit Input/Output (I/O) dan
perangkatnya disebut peripheral. Saat interaksi dengan perpindahan data yang jauh
atau dari remote device, komputer melakukan proses komunikasi data.

4. Fungsi Pengendalian juga dilakukan oleh komputer, baik pengendalian internal


dalam komputer itu sendiri maupun pengendalian eksternal , yaitu pengendalian
peralatan lain.

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Diagram Fungsi Komputer
Ada 4 bagian
1. Data Movement Apparatus merupakan “interface”
untuk pemindahan data
2. Data Storage Facility merupakan unit penyimpan
data
3. Data Processing Facility merupakan unit untuk
pemrosesan data
4. Control Mechanism merupakan pengendali utama
fungsi komputer

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Fungsi Pengolahan Data (1)
Langkah-Langkah
1.Data diambil dari Storage oleh Control
2.Control memberikan ke bagian Processing
untuk diolah
3.Hasil olahan pada bagian Processing
kemudian disimpan kembali ke Storage
sebagai sebuah “result”

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Fungsi Pengolahan Data (2)
Langkah-Langkah
1. Data diambil dari Data Movement Apparatus
oleh Control
2. Control memberikanya ke bagian Processing
untuk diolah
3. Hasil olahan pada bagian Processing kemudian
disimpan ke Storage sebagai sebuah “result”
Sebaliknya…… Data dari Storage diambil oleh
control utk diolah, setelah itu hasilnya ke Data
Movement Apparatus

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Fungsi Data Storage
Langkah-langkah
1.Data dari Data Movement Apparatus
dipindahkan oleh Control untuk di
“save” ke Memory Storage
2.Sebaliknya , data dari memory
Storage dipindahkan oleh Control
untuk di “write” ke Data Movement
Apparatus

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Fungsi Data Movement
Langkah-Langkah
Data yang berasal dari Data
Movement Apparatus oleh Control
kemudian di kirim kembali ke bagian
Data Movement Apparatus yang lain

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


JENIS PROCESOR

Processor Android Processor Mainframe

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


SET INSTRUKSI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


CAKUPAN ARSITEKTUR KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


TINGKAT-TINGKAT BAHASA PEMROGRAMAN
A = 25;
High Level Language B = 8;
Program (e.g., C)
C = A * B;
10230 A dw 25
Compiler
B dw 8
Assembly Language C resw 1
Program
mov eax, [A]
Assembler mov ebx, [B]
add eax, ebx
Machine Language mov [C], eax
Program (80x86)
0000 1001 1100 0110 1010 1111 0101 1000
Machine Interpretation 1010 1111 0101 1000 0000 1001 1100 0110
1100 0110 1010 1111 0101 1000 0000 1001
Control Signal 0101 1000 0000 1001 1100 0110 1010 1111
Specification

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


JAVA: INTERPRETED PROGRAMMING LANGUAGE
Java Language
Program

Java Compiler

Byte Code

Interpreter (Java Virtual Machine)


+
Just In Time (JIT) Compiler

Machine Language
Program (80x86)

Machine Interpretation

Control Signal
Specification

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


KOMPUTER
Computer Keyboard,
Mouse
Processor Memory Devices
(active) (passive)
Disk
Control (where Input (where
(“brain/otak”) programs, programs,
data data
live when live when
running) not running)
Datapath
(“brawn/otot”) Output

Display,
“CPU” Printer

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

PENJADWALAN
PROSES
PERHITUNGAN ALGORITMA FCFS (First
Come First Save)/FIFO, SJF (Shortest-Job
First) DAN RR (Round Robin)

Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


MEKANISME PENJADWALAN PROSES

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Kriteria Optimasi Kinerja
1. Adil (fairness)
1. Proses2 diberlakukan sama -> mendapat jatah waktu pemroses yg sama & tak ada proses yg tak
kebagian layanan pemroses
2. Sasaran: menjamin tiap proses mendapat bagian dari pemroses yg adil
2. Efisiensi
1. Pemroses dihitung dg berapa perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.
2. Sasaran: menjaga proses agar tetap dalam keadaan sibuk -> efisiensi maksimum
3. Waktu Tanggap (response time)
1. Waktu yg dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan program sampai hasil
pertama yg muncul di layar
2. Sasaran: meminimalkan waktu tanggap
4. Turn Arrround Time
1. Waktu yg dihabiskan dari saat program/job mulai masuk ke sistem sampai proses diselesaikan
sistem
2. TA = waktu eksekusi + waktu menunggu
3. Sasaran: meminimalkan turn arround time
5. Throughput
1. Jumlah kerja yg dapat diselesaikan dalam satu unit waktu
2. Sasaran: memaksimalkan jumlah job yang diproses per satu interval waktu
3. Lebih tinggi angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Algoritma Penjadwalan Proses
1. FIFO (First In First Out)
2. SJF (Shortest Job First)
3. RR (Round Robin)

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


Merupakan tanggung jawab penjadwal CPU untuk membagikan proses ke CPU setiap kali CPU
dalam kondisi siaga. Penjadwal CPU memilih proses dari antrian siap dan mengalokasikan
proses ke CPU. Penjadwalan yang terjadi ketika suatu proses beralih dari menjalankan status ke
status siap atau dari status menunggu ke status siap disebut Penjadwalan Terlebih Dahulu . Di
tangan, penjadwalan yang terjadi ketika suatu proses berakhir atau beralih dari menjalankan
untuk menunggu keadaan penjadwalan CPU semacam ini disebut Penjadwalan Non-
Preemptive . Perbedaan mendasar antara penjadwalan preemptive dan non-preemptive terletak
pada namanya sendiri. Itu adalah preemptive penjadwalan yang bisa preemptive; prosesnya bisa
dijadwalkan. Dalam penjadwalan Non-preemptive, proses tidak dapat dijadwalkan.
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Grafik perbandingan
Dasar untuk
Penjadwalan Terlebih Dahulu Penjadwalan Non Preemptive
Perbandingan
Sumber daya dialokasikan untuk Setelah sumber daya dialokasikan untuk suatu proses,
Dasar suatu proses untuk waktu yang proses menahannya sampai ia menyelesaikan waktu
terbatas. burstenya atau beralih ke status menunggu.
Proses tidak dapat terganggu sampai ia berhenti atau
Mengganggu Proses dapat terputus di antaranya.
beralih ke status menunggu.
Jika proses prioritas tinggi sering tiba Jika suatu proses dengan waktu burst yang lama
Kelaparan dalam antrian siap, proses prioritas menjalankan CPU, maka proses lain dengan waktu
rendah mungkin kelaparan. burst CPU yang lebih sedikit mungkin kelaparan.
Penjadwalan preemptive memiliki
Atas Penjadwalan non-preemptive tidak memiliki overhead.
overhead penjadwalan proses.
Fleksibilitas Penjadwalan preemptive fleksibel. Penjadwalan non-preemptive kaku.
Penjadwalan preemptive terkait
Biaya Penjadwalan non-preemptive bukan asosiatif biaya.
biaya.
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Algoritma yang bekerja pada penjadwalan preemptive adalah Round Robin. Shortest Job First (SJF) dan
Penjadwalan Prioritas mungkin atau mungkin tidak termasuk dalam penjadwalan preemptive. Mari kita
ambil contoh Penjadwalan Sebelumnya, lihat gambar di bawah ini. Kami memiliki empat proses P0, P1,
P2, P3. Dari yang mana, P2 tiba pada waktu 0. Jadi CPU dialokasikan untuk proses P2 karena tidak ada
proses lain dalam antrian. Sementara itu, P2 mengeksekusi, P3 tiba pada waktu 1, sekarang sisa waktu
untuk memproses P2 (5 milidetik) yang lebih besar dari waktu yang dibutuhkan oleh P3 (4 mili-detik). Jadi
CPU dialokasikan untuk prosesor P3.
Sementara itu, P3 dieksekusi, proses P1 tiba pada waktu
2. Sekarang sisa waktu untuk P3 (3 milidetik) kurang dari
waktu yang dibutuhkan oleh proses P1 (4 milidetik) dan
P2 (5 milidetik). Jadi P3 diizinkan untuk melanjutkan.
Sementara P3 melanjutkan proses P0 tiba pada waktu 3,
sekarang sisa waktu untuk P3 (2 milidetik) sama dengan
waktu yang dibutuhkan oleh P0 (2 milidetik). Jadi P3
berlanjut dan setelah P3 berakhir, CPU dialokasikan ke
P0 karena memiliki waktu burst yang lebih sedikit
daripada yang lain. Setelah P0 berakhir, CPU
dialokasikan ke P1 dan kemudian ke P2
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Definisi Penjadwalan Non-Preemptive
Penjadwalan Non-preemptive adalah penjadwalan yang dapat diterapkan dalam
keadaan ketika suatu proses berakhir, atau suatu proses beralih
dari berjalan ke keadaan menunggu . Dalam Penjadwalan Non-Preemptive, setelah
sumber daya (CPU) dialokasikan untuk suatu proses, proses memegang CPU sampai
dihentikan atau mencapai keadaan menunggu.
Tidak seperti penjadwalan preemptive, penjadwalan non-preemptive tidak mengganggu
proses yang menjalankan CPU di tengah eksekusi. Sebagai gantinya, ia menunggu
proses untuk menyelesaikan waktu burst CPU-nya dan kemudian dapat
mengalokasikan CPU ke proses lain.
Dalam penjadwalan Non-preemptive, jika suatu proses dengan waktu burst CPU yang
lama dieksekusi maka proses yang lain harus menunggu untuk waktu yang lama yang
meningkatkan waktu tunggu rata-rata dari proses dalam antrian siap. Namun,
penjadwalan non-preemptive tidak memiliki overhead untuk mengalihkan proses dari
antrian siap ke CPU tetapi itu membuat penjadwalan menjadi kaku karena proses dalam
eksekusi bahkan tidak diperuntukkan untuk proses dengan prioritas lebih tinggi.
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Mari kita selesaikan contoh penjadwalan di atas dengan
cara non-preemptive. Seperti pada awalnya proses P2
tiba pada waktu 0, jadi CPU dialokasikan untuk proses P2
dibutuhkan 6 milidetik untuk mengeksekusi. Di antara
semua proses yaitu P0, P1, P3 masuk ke antrian siap.
Tetapi semua menunggu sampai proses P2
menyelesaikan waktu burst CPU-nya. Kemudian proses
yang tiba setelah P2 yaitu P3 kemudian dialokasikan CPU
sampai selesai itu waktu meledak. Demikian pula, maka
P1 dijalankan, dan CPU kemudian diberikan untuk
memproses P0.
Bukannya penjadwalan preemptive lebih baik daripada
penjadwalan non-preemptive atau vise-ayat. Semua
tergantung pada bagaimana penjadwalan
meminimalkan waktu tunggu rata-rata dari proses dan
memaksimalkan pemanfaatan CPU.
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
FIFO -1-ALGORITMA FCFS (First Come First Save)/FIFO
• Soal :
Nama Waktu Tiba Lama
Proses Eksekusi
A 0 5
B 0 2
C 0 6
D 0 8
E 0 3

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


 Rumus
◦ TA = Waktu Tunggu + Lama Eksekusi
FIFO -1- ◦ Rata-rata TA = ∑TA / ∑Job
◦ Waktu Tunggu = Mulai Eksekusi – Waktu Tiba

Nama Waktu Tiba Lama Eksekusi Mulai Waktu Selesai TA


Proses (2) (3) Eksekusi Tunggu Eksekusi]
(1) (4) (5) = (4)-(2) (6)=(5)+(3)

A(P1) 0 5 0 0 5 5
B(P2) 0 2 5 5 7 7
C 0 6 7 7 13 13
D 0 8 13 13 21 21
E 0 3 21 21 24 24
∑TA = 70
rata2 TA = 14
 Rumus

FIFO -1-
◦ TA = Waktu Tunggu + Lama Eksekusi
◦ Rata-rata TA = ∑TA / ∑Job
◦ Waktu Tunggu = Mulai Eksekusi – Waktu Tiba

Nama Proses Waktu Tiba Lama Mulai Selesai Waktu TA


(1) (2) Eksekusi Eksekusi Eksekusi Tunggu (7)= (6) + 3
(3) (4) (5)=(3)+(4) (6)=(4)-(2)

A 0 5 0 5 0 5

B 1 2 5 7 4 6

C 2 6 7 13 5 11

D 2 8 13 21 11 19

E 5 3 21 24 16 19

∑TA = 60
Rerata = 12
SJF -1-SJF (Shortest Job First)
• Dasar prioritas adalah pendeknya proses.
• Makin pendek/singkat proses makin tinggi
prioritasnya
• Langkah I: tentukan urutan prioritas berdasarkan
pendeknya proses yang dilayani
• Langkah II: penentuan proses mana yg dilayani
oleh pemroses

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


SJF -2-SJF (Shortest Job First)
• Contoh Soal 1:

Nama Waktu Tiba Lama


Proses Eksekusi
A 0 10

B 0 5

C 0 7

D 0 1

E 0 3
Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
SJF -3-SJF (Shortest Job First)
Nama Proses Waktu Tiba Lama Eksekusi

D 0 1

E 0 3

B 0 5

C 0 7

A 0 10

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


SJF -4-SJF (Shortest Job First)
Nama Lama Mulai Selesai
Waktu Tiba
Proses Eksekusi Eksekusi Eksekusi TA
(2)
(1) (3) (4) (5) = (3)+(4)
D 0 1 0 1 1
E 0 3 1 4 4
B 0 5 4 9 9
C 0 7 9 16 16
A 0 10 16 26 26
∑TA = 56
rata2 TA = 11,2
SJF -5-
Nama Proses Lama Eksekusi Waktu Tiba

D 1 0

E 3 2

B 5 5

C 7 7

A 10 9

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc


SJF -6-
Nama Waktu Tiba Lama Mulai Selesai Waktu TA
Proses (2) Eksekusi Eksekusi Eksekusi Tunggu (7)=(6)+(3)
(1) (3) (4)= ?? (5)=(4)+(3) (6)=(4)-(2)

D 0 1 0 1 0 1
E 2 3 2 5 0 3
B 5 5 5 10 0 5
C 7 7 10 17 3 10
A 9 10 17 27 8 18
Rumus ∑TA = 37
TA = Waktu Tunggu + Lama Eksekusi
Rerata TA = ∑TA / ∑Job
Waktu Tunggu = Mulai Eksekusi – Waktu Tiba
Rerata = 7,4
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

RR (Round Robin)
Kelemahan dari algoritma ini RR (Round Robin):
1. Permasalahan utama adalah menentukan besarnya time quantum.
2. Jika time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka sebagian besar
proses tidak    akan selesai dalam 1 time quantum.
3. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU
memerlukan  waktu untuk beralih dari suatu proses ke proses lain
(context switches time).
4. Jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan berjalan
seperti  algoritma First Come First Served.
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

Algoritma Round Robin ini disebut dengan algoritma yang adil. Untuk memahami dari cara kerja algoritma
penjadwalan Round Robin ini,mari kita kerjakan soal berikut :

Pertanyaan :
Hitunglah Average Waiting Times proses di atas dengan menggunakan algoritma penjadwalan Round Robin dengan QT =
5ms! 

Penyelesaian:
Seperti halnya algoritma penjadwalan sebelumnya, langkah pertama untuk mencari AWT dengan Algoritma penjadwalan
Round Robin dilakukan dengan membuat Gantt Chart prosesnya. Berikut gambarnya:
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

A. Langkah Pertama :
Proses Burst Time Jika Quantum = 4
P1 4 A. Masukkan proses yang berurutan, kemudain kurangi Burst Time dengan nilai
quantum.
P2 9
1. P1 : Burst time – Quantum, 4 – 4 = 0. Waktu = 4
P3 6
2. P2: Burst time – Quantum , 9 – 4 = 5. Sisa = 5 Waktu = 4
P4 5 3. P3: Burst time – Quantum, 6 – 4 = 2. Sisa = 2, Waktu = 4,
4. P4: Burst time – Quantum, 5 – 4 = 1., Sisa = 1, Waktu antrian = 4
P5 3 5. P5: Burst time – Quantum, 3 – 4 = (-1). Waktu antrian = 3

B. Proses yang memiliki sisa, kemudian dimasukkan kembali kedalam antrian sesuai dengan urutan
Prosesnya.

1. P2 : Sisa Burst time – Quantum, 5 – 4 = 1, Sisa = 1, Waktu antrian = 4


2. P3 : Sisa Burst time – Quantum, 2 – 4 = (-2), Waktu antrian = 2
3. P4: Sisa Burst time – Quantum, 1 – 4 = (-3), Waktu antrian = 1
4. P2: Sisa Burst time – Quantum, 1 – 4 = (-3), Waktu antrian = 1
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

B. Langkah Kedua
Menghitung AWT (Average Waiting Time)
Gantt chart Perhitungan waiting Time
P1 P2 P3 P4 P5 P2 P3 P4 P2
0 4 8 12 16 19 23 25 26 27

P1=0 P2=4 P3=8 P4=12 P5=16 P2=19-8 P3=23-12 P4=25-16 P2=26-23

Proses Waiting Time AWT yang terjadi adalah:


P1 0 = (0 + 18 + 19 + 21 + 16) / 5
= 74 / 5
P2 4+(19-8)+(26-23) = 18
= 14,8
P3 8+(23-12) = 19
P4 12+(25-16) = 21
P5 16
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

C. Langkah Ketiga
Menghitung ATAT (Average Turn Arround Time)  

Gantt chart Perhitungan waiting Time


P1 P2 P3 P4 P5 P2 P3 P4 P2
0 4 8 12 16 19 23 25 26 27

Waktu
Proses Waktu Tiba Lama Eksekusi Mulai Eksekusi Saat Selesai Turn Arround Time
Tunggu
P1 0 4 0 4 0 4
P2 0 9 4 27 18 27
P3 0 6 8 25 19 25
P4 0 5 12 26 21 26
P5 0 3 16 19 16 19
∑TA 101
Rata-Rata TA 20.2
YAYASAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER (YPTK)

Rumus
TUGAS-2
Diketahui Tabel Sbb :
TA = Waktu Tunggu + Lama Eksekusi
Rerata TA = ∑TA / ∑Job
Waktu Tunggu = Mulai Eksekusi – Waktu Tiba
Arrival Time Busrt Time Start Time Finish Time
Program Turn Arround Time (TA)
(Waktu Tiba) (Lama eksekusi) (Waktu Mulai) (Waktu Selesai)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A 0 1 DIGIT AKHIR KTP ??  ??  ??

B 2 1 DIGIT AKHIR KTP+1 ??  ??  ??

C 4 1 DIGIT AKHIR KTP+2 ??  ??  ??

D 5 1 DIGIT AKHIR KTP+1 ??  ??  ??

E 6 1 DIGIT AKHIR KTP+2 ??  ??  ??

F 7 1 DIGIT AKHIR KTP+1 ??  ??  ??

Ditanya : Lengakapi Isi Tabel Dengan Algoritma : (1). FCFS/FiFO (First Come First Served), (2). SJF (Shortest Job First)
preemptive dan non preemptive, (3). RR (Round Robin) Sumber : http://data.upiyptk.ac.id/soe

Anda mungkin juga menyukai