Anda di halaman 1dari 28

ASKEP KATARAK

• DEFENISI
adalah kekeruhan pd lensa mata yg
m’akbkan p’lihatan m’jadi kabur.

– Istilah katarak b’asal dari bahasa Yunani yg


b’arti air terjun, krn org yg m’derita katarak
memiliki p’lihatan yg kabur, seolah-olah
dibatasi air terjun.
– Pada mata sehat, lensa yg jernih b’fungsi
meneruskan sinar/cahaya ke dalam mata, shg
mata dpt m’fokuskan objek dari jarak yang
berbeda-beda.
– Sebaliknya pd p’derita katarak, lensa mata
yang keruh menyebabkan jalannya sinar
b’kurang atau t’hambat, shg lensa tidak dapat
memfokuskan sinar yang masuk
Jenis katarak
• Katarak terjadi seiring dengan
bertambahnya usia, disebut
dengan katarak senilis. 
• Traumatis: Katarak terjadi akibat
cedera atau trauma pada mata. 
• Metabolik: Katarak terjadi akibat
penyakit metabolik yang
mendasarinya, seperti diabetes. 
PENYEBAB
• Katarak disebabkan hidrasi (penambahan
cairan lensa), denaturasi protein lensa,
proses penuaan (degeneratif).
• Meskipun tidak jarang ditemui pada orang
muda, bahkan pada bayi yang baru lahir
sebagai cacat bawaan, infeksi virus
(rubela) di masa pertumbuhan janin,
genetik, gangguan pertumbuhan, penyakit
mata, cedera pada lensa mata,
peregangan pada retina mata dan
pemaparan berlebihan dari sinar
ultraviolet.
• Kerusakan oksidatif oleh radikal
bebas, diabetes mellitus, rokok,
alkohol, dan obat-obatan steroid,
serta glaukoma (tekanan bola
mata yang tinggi), dapat
meningkatkan risiko terjadinya
katarak.
PATOFISIOLOGI
• K. senilis  adanya agregasi protein,
cedera oksidatif dan peningkatan
pigmentasi di bagian tengah lensa
• K. traumatika  terjadi inflamasi atau
fagositosis lensa ketika lensa mata
mengalami rupture
• K. komplikasi  bervariasi menurut
proses penyakitnya, contoh pada DM
akan terjadi peningkatan kadar glukosa
dalam lensa yang kemudian
menyebabkan lensa mata menyerap air
GEJALA
• Gejala utama katarak adalah p’lihatan
kabur, daya penglihatan b’kurang secara
progresif, adanya selaput tipis yang
m’halangi pandangan, sangat silau jika
berada di bawah cahaya yang terang
• Mata tidak sakit dan tidak berwarna merah.
• Pada p’kembangan selanjutnya p’lihatan
semakin m’buruk, pupil akan tampak
b’warna putih (ada putih-putih pada hitam
mata), shg refleks cahaya pd mata m’jadi
negatif.
• Penderita juga dpt merasa silau pd siang
hari atau jika t’kena sinar lampu mobil.
• P’lihatan pada malam hari yang lebih baik
• Selain itu, pada gejala awal terdapat
perbaikan penglihatan dekat tanpa
memakai kaca mata atau second light.
Bila dibiarkan, katarak dapat
menyebabkan komplikasi seperti
glaukoma dan kebutaan, karena lensa
yang keruh menghalangi pemeriksaan
bagian dalam mata yang lain, seperti
perubahan pada keadaan retina atau
kerusakan saraf mata yang meneruskan
perintah dari mata ke otak.
Pengkajian
• Identitas pasien
• Riwayat penyakit
– Keluhan utama
Mata tidak dpt digunakan untuk melihat dengan baik,
pandangan kabur tidak jelas, terlihat silau.
– Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengungkapkan bahwa kondisi matanya tidak
dapat digunakan untuk melihat dengan jelas
• Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan, mata di dapat bentuk simetris, terlihat warna
kehitaman disekitar kedua mata, konjuctiva tidak anemis, seklera
tidak ikterik, pupil warna putih keruh.
• Pemeriksaan Penunjang : Snellen chart, Lab, RO,EKG dll
Diagnosa Keperawatan
• Diagnosa preoperasi :
– Gangguan persepsi sensori: penglihatan berhubungan
dengan penurunan tajam penglihatan (Carpernito,
2009).
– Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang kejadian operasi (NANDA, 2011).
Diagnosa postoperasi :
• Nyeri berhubungan dengan luka
postoperasi (Carpernito, 2009).
• Resiko infeksi berhubungan dengan
peningkatan kerentanan, sekunder akibat
interupsi bedah pada permukaan mata
(Carpenito, 2009).
• Defisit pengetahuan perawatan dirumah
berhubungan dengan terbatasnya
informasi (Carpernito, 2009).
Intervensi Keperawatan
DX : Gangguan persepsi (sensori) : penglihatan b.d
perubahan penerimaan sensori.
• Kaji ketajaman penglihatan (mengetahui
kemampuan visual klien)
• Anjurkan penggunaan alternatif rangsang
(meningkatkan stimulus thp lingkungan)
• Cegah sinar yang menyilaukan (mencegah distress)
• Anjurkan keluarga ada yg menemani pasien
(membantu pemenuhan kebutuhan klien dan
mengurangi resiko terjadinya cidera).
Dx : Kecemasan b.d kurangnya informasi tentang
kejadian operasi.
• Kaji tingkat kecemasan, (mengetahui kecemasan klien).
• Motivasi pasien mengungkapkan perasaannya
(mengurangi rasa cemas).
• Jelaskan gambaran yang terjadi pada saat
pembedahan, (peningkatan pemahaman tentang
kejadian yang mungkin terjadi dapat menurunkan
kecemasan).
• Berikan kesempatan klien untuk bertanya, (memerjelas
pemahaman dan menurunkan kecemasan ).
Dx : Nyeri b.d luka postoperasi.
• Kajian nyeri pasien, (mengetahui derajat nyeri
pasien).
• Ajarkan teknik relaksasi, (menurunkan intensitas
nyeri).
• Berikan posisi yang nyaman, (posisi yang tepat
mempengaruhi perasaan nyeri).
• Lakukan kolaborasi pemberian antalgesik,
(mengurangi nyeri dengan menaikkan ambang
nyeri).
• Memonitor kenyamanan manajemen nyeri,
(memantau perkembanagan dan memberikan rasa
aman).
Dx : Resiko infeksi b.d peningkatan kerentanan sekunder,
akibat interupsi bedah pada permukaan mata.
• Anjurkan istirahat yang cukup (meminimalisir terjadi
infeksi).
• Berikan asupan nutrisi cukup, (meningkatkan imunitas
tubuh).
• Ajarkan teknik aseptik, (mencegah terhindar dari infeksi).
• Monitor tanda-tanda infeksi, (memantau perkembangan
pasien).
• Kolaborasi pemberian antibiotic, (meningkatkan imun
tubuh pasien).
Dx : Defisit pengetahuan perawatan dirumah
b.dubungan dengan terbatasnya informasi.
• Kajian tingkat pengetahuan keluarga,
(mengetahui pemahaman keluarga tentang
penyakit yang diderita pasien).
• Jelaskan tindakan yang diperbolehkan dan yang
perlu dihindari ( meningkatkan pemahaman
keluarga).
• Berikan kesempatan pada pasien untuk
bertanya.
PENATALAKSANAAN
• Katarak dpt disembuhkan, terlebih dgn
semakin majunya teknologi kedokteran
saat ini.
• Upaya p’obatan katarak yg paling efektif
adalah dgn p’bedahan  Lensa mata
yang telah keruh diangkat dan diganti
dengan lensa buatan (keratoplasty) yang
ditanam (intra ocular lens).
• Selain itu, penderita katarak dpt jg
mengenakan kaca mata khusus yg telah
diatur ketebalannya (kaca mata aphakia).
JENIS OPERASI
• Upaya penyembuhan katarak yang
paling efektif : operasi
pengangkatan lensa yg keruh dan
diganti dengan lensa buatan yang
disebut sebagai keratoplasty.
• Dikenal dua jenis operasi pada
katarak yaitu tanpa implantasi IOL
(Intra Ocular Lens – Lensa tanam)
dan dengan implantasi IOL.
Operasi katarak ekstrakapsuler (ECCE):
tindakan p’bedahan pada lensa katarak, di
mana dilakukan pengeluaran isi lensa dgn
memecah atau merobek kapsul lensa
anterior shg masa lensa atau korteks lensa
dpt keluar mll robekan tersebut.
Teknik ini bisa dikerjakan pada semua
stadium katarak kecuali pd luksasio lentis.
Memungkinkan diberi lensa tanam (IOL)
untuk pemulihan visus.
• RESIKO OPERASI

• Infeksi dan pendarahan.


• Inflammation (sakit, mata merah,
bengkak),
• Kehilangan penglihatan,
• Penglihatan ganda,
• Tekanan tinggi pada bola mata yang
menyebabkan rasa nyeri.
PERAWATAN PRE OPERASI
• Satu atau dua minggu sebelum operasi, dokter akan
melakukan berbagai tes, seperti mengukur kurva
kornea dan bentuknya. Tes ini diperlukan agar dokter
dapat menentukan tipe IOL yang tepat.
• Disamping itu dilakukan berbagai tes lain standard
operasi, seperti gula darah, tekanan darah, jumlah
darah dll.
• Yang perlu diperhatikan adalah 12 jam sebelum
operasi, pasien harus puasa makan dan minum
PERAWATAN POST OPERASI
• Setelah operasi mata yang dioperasi akan ditutup
dengan kasa dan tidak boleh kena air selama 2-4 hari,
tidak boleh terpukul dan jangan digosok-gosok.
• Jaga kebersihan mata, cuci tangan sebelum menyentuh
mata, dan minum obat2an atau menggunakan obat
tetes mata sesuai dengan petunjuk dokter untuk
mengurangi resiko terjadinya infeksi.
• Untuk melindungi mata dari cedera, pasien sebaiknya
menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang
terbuat dari logam termasuk waktu tidur (siang dan
malam) minimal selama 1 (satu) minggu setelah
operasi atau sampai luka pembedahan benar-benar
sembuh
• Pada awalnya penglihatan memang belum sejelas seperti yang
diharapkan, tetapi makin hari akan bertambah jelas. Beberapa
minggu setelah operasi dilakukan, pasien dapat diberi resep
untuk kacamata khusus yang membantu agar mempunyai
penglihatan yang tepat setelah pengangkatan lensa.

• Jangan menunduk atau membungkukan badan (kepala lebih


rendah dari dada) untuk mengangkat benda dari lantai.
• Jangan mengangkat barang yang berat dan tidur tengkurap.

• Selain itu pemeliharaan pasca operasi tidak hanya mata tetapi


gula darah, tekanan darah, pola istirahat, yang kemudian ikut
mempengaruhi kesiapan mata untuk beradaptasi dengan lensa
yg dipasangkan pengganti tersebut.
PENCEGAHAN
• Katarak dapat dicegah, di antaranya dengan menjaga
kadar gula darah selalu normal pada penderita diabetes
mellitus,
• senantiasa menjaga kesehatan mata, mengonsumsi
makanan yang dapat melindungi kelainan degeneratif
pada mata dan antioksidan seperti buah-buahan banyak
yang mengandung vitamin C, minyak sayuran, sayuran
hijau, kacang-kacangan, kecambah, buncis, telur, hati
dan susu yang merupakan makanan dengan kandungan
vitamin E, selenium, dan tembaga tinggi.
• Vitamin C dan E dapat memperjelas penglihatan.
Vitamin C dan E merupakan antioksidan yang
dapat meminimalisasi kerusakan oksidatif pada
mata, sebagai salah satu penyebab katarak.
• Hasil penelitian yg dilakukan terhadap 3.000
orang dewasa selama lima tahun menunjukkan,
orang dewasa yang mengonsumsi multivitamin
atau suplemen lain yang mengandung vitamin C
dan E selama lebih dari 10 tahun, ternyata risiko
terkena katarak 60% lebih kecil.
• makannya kurang riboflavin (vitamin B2)
berisiko lebih tinggi terserang katarak.
Menurut Farida,  ribovlafin memengaruhi
aktivitas enzim glutation reduktase. Enzim ini
berfungsi mendaur ulang glutation teroksidasi
menjadi glutation tereduksi, agar tetap
menetralkan radikal bebas atau oksigen reaktif
lain yang bersifat toksis, akibat paparan sinar
ultraviolet matahari pada lensa mata.
• Makanan-makanan sumber riboflavin di
antaranya susu, daging, sayur, telur sayuran
hijau seperti kol, brokoli, asparagus serta biji-
bijian (cereals).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai