Anda di halaman 1dari 12

01

Tekstualitas
Wacana
02

Anggota Kelompok 1
FAHRIDINIA MAULIDA (19201241046)
PRABAWATI LINTANG K (19201241066)
RIZKI NUR MAWANTI (19201241075)
ERLITA PUTRI UTAMI (19201241076)
DARRYL IRATAMA H (19201241077)
03

HAKIKAT
SECARA ETIMOLOGIS

Dari bahasa Sanskerta.


WACANA
-> wac/wak/vak yang artinya berkata atau berucap

Dalam bahasa Inggris.


-> discourse yang berasal dari bahasa Latin discursus yang
artinya lari ke sana ke mari, bolak-balik. Kata discursus
diturunkan dari kata dis berarti dari/dalam arah yang berbeda
dan currere yang berarti lari.

MENURUT BEBERAPA TOKOH

Oleh Stubbs.
Oleh Deese.
Oleh Kridalaksana.
Oleh Tarigan.
04
KONSEP WACANA
Seorang ahli linguistik,
Deborah (1994 dalam
Setiawan, 2014: 15)
menjabarkan konsep
wacana dalam tiga sudut
pandang, yaitu

1) Strukturalisme
2) Fungsionalisme, dan
3) Sosiolonguistik.

Dari sudut pandang lain:

1) Linguistik
2) Pragmatik
SIMPULAN HAKIKAT WACANA
Wacana merupakan satuan bahasa berdasarkan kata yang digunakan untuk
berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa itu merupakan deretan kata atau
ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis dan dapat bersifat transaksional atau
interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat dilihat bahwa wacana
sebagai proses komunikasi antara penyapa dan pesapa, sedangkan dalam komunikasi
secara tulis, wacana dapat dlihat sebagai hasil dari pengungkapan idea/gagasan
penyapa

(Rohana & Syamsudin, 2015: 3)


KEDUDUKAN WACANA
DALAM TATARAN
LINGUISTIK
Wacana merupakan bentuk lingual yang menduduki tataran
gramatikal tertinggi di antara yang lain.

Linguis bersepakat bahwa secara gramatikal, wacana berada di


atas kalimat tetapi belum bersepakat soal: apakah wacana
termasuk dalam bidang sintaksis atau tidak.

Satuan bahasa dalam tata bahasa deskriptif akan dilihat dari dua
tataran yaitu bunyi (fonologi) dan gramatikal (morfologi,
sintaksis, dan wacana).
06
SUSUNAN SATUAN GRAMATIKAL
11

PERSYARATAN
WACANA:
Kohesi, Koherensi, dan Topik.
08
KOHESI
Halliday dan Hasan (1976) Hubungan kohesi itu ditandai
yang mengkaji kohesi dalam dengan penggunaan peranti
bahasa Inggris mengemukakan yang berupa bentuk linguistik.
bahwa kohesi merupakan
konsep semantis, yang Menurut Halliday dan Hasan
menunjuk hubungan makna (1976:21) peranti kohesi itu
yang ada dalam teks, dan yang terbagi menjadi dua, yaitu
menentukan sebagai sebuah kohesi gramatikal dan kohesi
teks (wacana). leksikal.

Hubungan kohesi akan


terbentuk jika interpretasi
unsur-unsur dalam wacana
bergantung pada interpretasi
unsur-unsur yang lain.
07
KOHERENSI
Oka dan Suparno
(199:266) mengatakan
koherensi merupakan
hubungan semantis
antarkalimat atau
antarbagian wacana, yakni
hubungan yang serasi
antara proposisi satu
dengan proposisi yang
lain, atau antara makna
satu dengan makna yang
lain

Koherensi dapat dicapai


dengan piranti kohesi.
TOPIK

Topik merupakan pokok atau inti pembicaraan


(Alwi et al, 1998: 434). Dalam wacana, topik
mengacu pada hal yang dibicarakan dalam
wacana. Keberadaan topik akan menjadi ukuran
kejelasan wacana
Terima kasih!

Referensi:
Tarigan, Henry Guntur. 2021. Pengajaran Wacana. Bandung: Titian Ilmu.
Setiawan, Teguh. 2014. Wacana Bahasa Indonesia. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Rohana dan Syamsudin. 2015. Analisis Wacana. Makassar: Samudra Alif-Mim.

Anda mungkin juga menyukai