Anda di halaman 1dari 40

TATA LAKSANA IBU

HAMIL SELAMA
MASA PANDEMI
COVID 19
Infeksi COVID-19 dalam Kehamilan

• Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala klinis ringan, sedang


atau berat yang antara lain: demam (suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare
dan gejala saluran napas lain.
• Ibu hamil dan bayi baru lahir memiliki risiko lebih tinggi untuk
terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan
dengan populasi umum.
• Sampai saat ini juga masih belum jelas apakah infeksi COVID-19
dapat melewati rute transplasenta menuju bayi. Meskipun ada
beberapa laporan dimana bayi pada pemeriksaan didapatkan
pemeriksaan positif dengan adanya virus beberapa saat setelah
lahir, tetapi penelitian ini perlu validasi lebih lanjut.
Sequence of
fetal
response to
stress
Tatalaksana Maternal
selama Pandemi COVID-19

Skrining kecurigaan infeksi COVID-19


(Lihat Point Anamnesis di atas)
Setiap ibu hamil dilakukan skrining kecurigaan
terhadap infeksi COVID-19:
• Batuk, Pilek, Demam atau Riw. Demam,
Takipneu
• Suhu>380C
• kontak (orang/ wilayah)
Bila dijumpai kecurigaan infeksi COVID-19, maka
dianjurkan untuk dilakukan rujukan internal ke Poli
COVID untuk
pemerisaan status infeksi COVID-19 lebih lanjut.
Tatalaksana Maternal
selama Pandemi COVID-19

a. Anamnesis tentang gejala yang timbul:


• Demam/ Riwayat demam
• Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan
• Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis
b. Tanyakan mengenai faktor risiko, yaitu berupa:
1) Riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkilt dalam waktu 14 hari
sebelum timbul
gejala
2) Apakah memiliki riwayat paparan salah satu atau lebih:
• Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV; ATAU
• Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien
konfirmasi 2019-
nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit; ATAU
• Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi); ATAU
3) Memiliki demam (≥38C) atau ada riwayat demam, memiliki riwayat perjalanan ke
Wuhan ATAU kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan (ada
hubungan epidemiologi)
c. Gejala lain yang mungkin muncul dan perlu diwaspadai: muntah, diare atau infeksi berat.
Gejala ini muncul
pada sebagian pasien dengan infeksi COVID-19.
Tatalaksana Maternal
selama Pandemi COVID-19

 Sampai saat ini, pengaruh infeksi COVID-19 pada


maternal terhadap janin masih sangat terbatas.
Beberapa laporan ibu hamil dengan pneumonia
viral berhubungan dengan risiko persalinan
premature, Janin Tumbuh Lambat (JTL) dan
kematian perinatal.
 Wanita hamil dengan suspek/ probable infeksi
COVID- 19, atau Konfirmasi Infeksi dengan gejala
asimtomatik atau sembuh dari infeksi dengan
gejala ringan, bila
diperlukan lakukan monitor dengan USG untuk
pertumbuhan janin, volume air ketuban dan bila
Tatalaksana Kehamilan
diperlukan pemeriksaan doppler a. umbilikalis
dengan Infeksi COVID-19
selama Antenatal tiap 2- 4 minggu.
 Saat ini, risiko transmisi vertikal masih belum
jelas
Tatalaksana Maternal
selama Pandemi COVID-19
• Infeksi COVID-19 sendiri bukan merupakan indikasi untuk
persalinan, kecuali indikasi memperbaiki oksigenasi maternal.
• Sampai saat ini belum ada rekomendasi tentang cara persalinan
untuk ibu hamil terinfeksi COVID-19. Cara persalinan berdasarkan
indikasi obstetri, terkecuali ibu dengan gangguan respirasi yang
memerlukan persalinan segera maka tindakan SC dapat
dipertimbangkan.
• Proses persalinan sebaiknya dilakukan pada ruang isolasi tekanan
negatif untuk ibu dengan suspek, probable maupun sudah
terkonfirmasi infeksi COVID-19.
• Bisa dipertimbangkan memperingan Kala II dengan ekstraksi
vakum/ forcep pada wanita yang mengalami kesulitan pada saat
mengejan ketika menggunakan masker
MENYUSUI DI MASA
PANDEMI COVID-19
OUTLINE
• Latar belakang
• Penelitian terkait ASI-Menyusui & COVID-19
– Vertical Transmission
– SARS-CoV-2 dalam ASI & Antibodi dalam ASI
• Rekomendasi Internasional & Nasional
• Layanan Mengawal Laktasi Ibu

2
LATAR BELAKANG

Update Covid-19 (per 27 Januari 2021)


• Indonesia : jumlah kasus : 1,024,298
sembuh : 831,330
meninggal : 28,855
• Jawa Tengah :
• Sukoharjo :
Kehamilan sebagai Comorbid

Hamil, #7

Hamil, #8

11
LATAR BELAKANG
• COVID-19
– Isolasi, physical distancing  cegah penularan
– Dewasa ≠ Ibu & Bayi (dyad)
• Aspek pada ibu menyusui di masa pandemi
– Pasca natal (transmisi vertikal?, perawatan saat bersalin)
≠ Ibu sedang menyusui
– Kendala diagnosis: Tes Rapid ibu reaktif, tidak/belum
PCR, false-positive dan false-negative.
– Kendala/tantangan konseling menyusui
12
WBW 2020

KolaborASI dokter Tindakan nyata


ASI dan Menyusui anak, nakes lain,
Informasi ASI dan & kerja sama
di masa pandemi organisasi profesi,
Menyusui terkait organisasi non-
dukung ASI &
Promote,
dengan COVID- pemerintah dan Menyusui di
Support, Protect
19 pemerintah masa pandemi
13
PENELITIAN

14
Vertical Transmission?
1. Fan, Jan 20, Cina, 2 kasus  VT -
2. Chen, Jan 20, Cina, 9 kasus  VT -
3. Dong, Feb 29, Cina, 1 kasus  IgM/IgG/sitokin↑  VT ?
4. Zeng, Mar 20, Cina, 6 kasus  IgM/IgG/sitokin ↑, swab -  VT ?
5. Karimi-Zarchi, Mar 20, Iran & Cina (4 studi), 31 kasus  VT -
6. Zimmerman, Mar 20, Cina, (11 studi), 65 kasus 4 positif, 3 IgM/IgG
positif  VT ?
7. Fornari, Mar 20, Cina (9 studi), 70 kasus  5 kasus positif (swab
nasofaring dan IgM/IgG)  VT ?
8. Vivanti, Mar 20, Paris, 1 kasus positif, inflamasi placenta,
manifestasi neurologis: vaskulitis
9. Yang, Apr 20, Cina-Korea-Peru (22 studi), 83 kasus 3 positif
(swab
nasofaring), 6 negatif PCR, titer antibodi ↑VT ?
15
SARS-Cov-2 dalam ASI?
1. Fan, Jan 20, Cina, 2 kasus  PCR -
2. Dong, Feb 20, Cina, 1 kasus  PCR -
3. Tam, Mar 20, Australia, 1 kasus  8 sampel ASI, PCR 6 - & 2 +,
masker -, payudara tidak dicuci  viabilitas virus?  bayi
PCR+, sehat
4. Chen, Mar 20, China, 6 kasus  PCR –
5. Yang, Mar 20, 6 studi  PCR –
6. Costa, Mar 20, Italia, 2 kasus, 12 sampel  PCR 3 +, 9- ”all
samples should be assessed for live virus”
7. Lackey, Apr 20, 13 studi, 32 sampel  PCR 1 +, 1 sampel
IgG+
 kontaminasi?
8. Mustafa, Apr 20, 2 studi, 11 kasus  PCR –
9. Martins-Filho, Apr, 8 studi, 24 kasus  PCR -
10. Groß, Mei, 2 kasus, 11 sampel  PCR 4 +, 7  rute 16
Antibodi SARS-Cov-2 dalam ASI

• 15 sampel ASI dari ibu yang pernah terinfeksi vs


10 sampel kontrol negatif
• 80% menunjukkan aktivitas IgA sekretorik

https://doi.org/10.1101/2020.05.04.20089995.
11
REKOMENDAS
I

18
WHO
13 Maret 2020

https://www.who.int/publications-detail/clinical-management-of-severe-acute-respiratory-infection-
when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected 14
https://apps.who.int/iris/handle/10665/331446
WHO
28 April
2020
• “The numerous benefits of
skin-to-skin contact and
breastfeeding substantially
outweigh the potential
risks of transmission and
illness associated with
COVID-19”
• REKOMENDASI HIGIENE:
– Higiene pernafasan
– Cuci tangan yang benar
– Desinfeksi area
permukaan sekitar ibu

15
https://www.who.int/docs/default-source/maternal-health/faqs-breastfeeding-and-covid-19.pdf?sfvrsn=d839e6c0_5
WHO
Decision Tree
Ibu Suspek atau
Terkonfirmasi Positif
COVID-19?
Untuk jangka waktu berapa
Ibu fit untuk lamakah rekomendasi WHO
menyusui? tentang menyusui dan COVID-
19 ini relevan?
Ibu dapat memerah ASI
sendiri/dibantu? Rekomendasi mengenai
perawatan dan pemberian
ASI donor dari makanan bayi dari ibu yang
Bank ASI?
positif atau diduga terinfeksi
Ibu susu? Aman dan
diterima secara budaya?
COVID-19 berlaku selama ibu
diperkirakan terinfeksi, yaitu
Realktsaasait timbul gejala atau selama
Ibu mau menyusui
setelah pulih? 14 hari setelah dimulainya
gejala, mana yang lebih lama.
16
WHO
23 June 2020
• 46 ibu-bayi diperiksa sampel ASI  semua ibu
COVID-19 positif, 13 bayi positif
• 43 sampel  negatif. 3 sampel positif “viral
particles” dg RT-PCR, “not live virus”
• 3 bayi dengan sampel ASI positif  1 positif
COVID-19 dan 2 bayi negatif (1 menyusu, 1 bayi
baru lahir minum ASI perah setelah RNA particles
negatif)
• 1 bayi dengan sampel ASI positif dan positif
COVID-19, rute infeksi?

22
WHO
23 June 2020

Simpulan
• Tidak cukup data adanya transmisi melalui menyusui/ASI
• Kepatuhan terhadap pencegahan infeksi sangat penting
untuk menghindari penularan dari ibu ke bayi
• Berdasarkan bukti-bukti penelitian yang ada 
Rekomendasi WHO untuk IMD dan tetap menyusui
tetap berlaku pada ibu dengan suspek dan terkonfirmasi
COVID-19

23
24
25
26
AAP
22 Juli
2020

• AAP panduan pertama 2 April 2020  rekomendasi


pemisahan sementara ibu dan bayi.
• 2-5% bayi positif dalam usia 24-96 jam setelah
kelahiran.
• >1.500 ibu-bayi (dyad) dalam National Perinatal
COVID-19 Registry, kemungkinan bayi menjadi positif
sama antara bayi yang terpisah dari ibu vs bayi yang
rawat gabung dengan perlakuan pencegahan infeksi.

https://services.aap.org/en/pages/2019-novel-coronavirus-covid-19-infections/clinical-guidance/faqs- 27
management-of-infants-born-to-covid-19-mothers/
28
Panduan IDAI Edisi 3
14 Juni 2020

29
Panduan IDAI Edisi 3
14 Juni 2020
ODP

PDP dan confirmed

30
Tantangan Dukungan Menyusui
• Fokus nakes, waktu, tenaga kontrol COVID-19
• Pemisahan ruangan rawat inap isolasi ibu dan bayi
• Kekhawatiran akan terjadinya penularan:
1. Ibu ke bayi
2. Keluarga
3. Nakes
• APD dan physical distancing – Hambatan Komunikasi
• Pasca lahir: tidak ada home visits, kunjungan
kontrol rawat jalan dibatasi, klinik/kelas laktasi
daring
• Faktor Sosio Kultural 31
Apa yang (SUDAH dan BISA)
Dilakukan?
• Tenaga Kesehatan
– Mencari informasi bagaimana rekomendasi terkini
– Melakukan pemantauan dan konseling
• Di rawat jalan – APD yang sesuai
• Daring – Sosial Media
– Melakukan edukasi/penyuluhan tentang
rekomendasi menyusui di masa pandemi
personal maupun publik

32
Apa yang (SUDAH dan BISA)
Dilakukan?

• Layanan Kawal Laktasi – Konseling Laktasi Daring


– WA chat, Video Call, Telpon
– Telekonseling

• Relaktasi  rujuk untuk pendampingan dan


konsultasi dengan konselor terlatih

33
34
35
KAWAL LAKTASI
Video melalui WA

Video Menyusui
dikirim melalui WA

Video call untuk


mengevaluasi
menyusui

36
KAWAL LAKTASI
Support via WA chat
“Tetap harus BAHAGIA”

“SEMANGAT BU”

“Apresiasi: senang sekali


di RS Sutomo ada
pelayanan seperti ini”

“ASI sudah menjadi


prioritas utama kami
– golden age”

3
6
UNICEF
Infant & Young Child Feeding – COVID-19

• Booklet untuk
konseling
• Sesuai untuk kondisi terbatas
(“limited-setting resources”)
• Hasil kolaborasi UNICEF &
USAID, Infant Feeding in
Emergency, Save The
Children, Safely-fed Canada,
sesuai rekomendasi WHO
38
https://ilca.org/covid-19/

39
TERIMA KASIH

40

Anda mungkin juga menyukai