Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASH-SHIYAAM (PUASA)

 
MUHAMMAD SAEFUL ALAM 214506003
SURYA HADI KUSUMA 214506005
AGUNG SETIADHI 214506006
FERI FEBRIYANTO 214506007
RAGIL MAULANA FALAH 214506012
Pengertian Puasa

 puasa merupakan salah satu ibadah yang


dilakukan dengan cara menahan rasa lapar dan
haus. Puasa sendiri memiliki pengertian-
pengertian lain baik pengertian secara umum dan
pengertian puasa dalam agama islam.
 Pengertian Ibadah Puasa secara Umum
 Pengertian Ibadah Puasa secara Syariat Islam
Macam-macam Puasa

Ada beberapa macam puasa, antara lain:


 Puasa wajib yang terdiri dari: puasa ramadhan,

nadzar dan kafarat.


 Puasa sunnah yang terdiri dari: puasa senin

kamis, muharam, syawal, arofah dls.


 Puasa makruh yang terdiri dari puasa yang

dikhususkan pada hari jumat dan sabtu.


 Puasa haram yang terdiri dari puasa hari raya

idul fitri dan hari raya idul adha serta puasa


sepanjang tahu.
Dasar Hukum Puasa

 Qs. Al Baqarah,2:183:
‫ب َعلَى الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬
‫تَتَّقُ ْو ۙ َن‬
 183. Wahai orang-orang yang beriman!

Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.
Qs. Al Baqarah,2:187:

َ‫ۡخـي ِۡط ا ۡلاَس َۡو ِد ِم َن ا ۡل َفج ِۡر‌ؕ ثُ ّم‬ َ ‫ۡخـي ُۡط الۡاَبۡيَ ُض ِم َن ال‬ َ ‫َوكُلُوۡا َواش َۡربُوۡا َحتّ ٰى يَتَبَيَّ َن ل َـك ُُم ال‬
‫ع ِك ُفو َۡن ِفى ال َۡم ٰسجِ ِ ؕد ِتل َۡك ُح ُدو ُۡد الل ّ ٰ ِه‬ ٰ ۡ‫اش ُرو ُۡه َّن َواَنۡـتُم‬ ِ َ‫الصيَا َم اِل َى الَّي ِۡل‌ۚ َول َا تُب‬
ِّ ‫ا َ ِت ُّموا‬
‫َفل َا تَق َۡربُو َۡها ؕ ك َ ٰذ ِل َك يُبَ ِيّ ُن الل ّ ٰ ُه اٰيٰ ِت ٖه ِللن ّ َِاس ل ََعل َّ ُهمۡ يَتَّ ُقو َۡن‬
 187.Makan dan minumlah hingga jelas bagimu

(perbedaan) antara benang putih dan benang hitam,


yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai
(datang) malam. Te-tapi jangan kamu campuri
mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah
ketentuan Allah, maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka
bertakwa.
Ketentuan-Ketentuan Puasa

Syarat Wajib Puasa


 a. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.

b.Sudah baligh atau sudah cukup umur.


c. Kondisi akalnya sehat dan waras.
d. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
e. Bukan termasuk musafir yang sedang
melakukan perjalanan panjang dan jauh.
f. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
g. Memiliki kemampuan dan kesanggupan
untuk melaksanakan puasa.
Syarat Sah Puasa
a. Beragama islam dan tidak murtad.
b. Dapat membedakan yang mana yang baik dan
buruk (mumayyiz)
c. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas
dan haid (khusus wanita)
d. Memiliki pengetahuan mengenai waktu
diterimanya puasa.
Rukun Puasa
 Islam
 Membaca niat
 Menahan serta mengontrol diri
Sunnah Puasa
 Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa
a. Disunnahkan menyegerakan berbuka.
b. Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma
segar), jika tidak ada maka dengan beberapa butir tamr
(kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa
teguk air putih.
c. Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam: “Dzahabazh
zhomaa-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa
Allah” (telah hilang rasa haus, telah basah tenggorokan,
dan telah ditetapkan pahalanya, insya Allah) (H.R. Abu
Daud, An Nasa-i, dishahihkan Al Albani).
• Sunnah-sunnah terkait makan sahur

a. Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah.


Dianggap sudah makan sahur jika makan atau
minum di waktu sahar, walaupun hanya sedikit. Dan
di dalam makanan sahur itu terdapat keberkahan.
b. Disunnahkan mengakhirkan makan sahur
mendekati waktu terbitnya fajar, pada waktu yang
tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika
masih makan sahur.
c. Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma
kering).
Anjuran saat berpuasa
 Orang yang berpuasa dianjurkan untuk
memperbanyak melakukan ketaatan seperti
bersedekah, membaca Al Qur’an, shalat
sunnah, berdzikir, membantu orang lain,
i’tikaf, menuntut ilmu agama, dan lainnya.
 Membaca Al Qur’an adalah amalan yang lebih
dianjurkan untuk diperbanyak di bulan
Ramadhan. Bahkan sebagian salaf tidak
mengajarkan ilmu di bulan Ramadhan agar
bisa fokus memperbanyak
Hal-hal yang dimakruhkan bagi orang
yang berpuasa
 a. Terlalu dan berlebihan dalam berkumur-kumur dan
istinsyaq (menghirup air ke hidung).
 b. Puasa wishal, yaitu menyambung puasa selama dua
hari tanpa diselingi makan atau minum sama sekali.
 c. Mencicipi makanan tanpa ada kebutuhan, walaupun
tidak masuk ke kerongkongan.
 d. Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang tidak
mampu mengendalikan birahinya.
 e. Bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur tanpa ada
kebutuhan.
 f. Berlebihan dan menghabiskan waktu dalam perkara
mubah yang tidak bermanfaat.
Hal-hal yang membatalkan puasa
 Makan, minum atau memasukkan benda
dengan sengaja ke dalam lubang atau rongga
tubuh,
 Melakukan kegiatan seksual,
 Menyengajakan muntah,
 Menyengajakan keluarnya air mani,
 Tiba-tiba haid atau nifas,
 Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),
 Keluar dari agama islam dan memeluk agama
lain (murtad).
Hal-hal yang membolehkan tidak
berpuasa
 Orang yang sakit
 Orang yang sedang dalam perjalanan jauh
 Orang lanjut usia (lansia)
 Wanita hamil dan menyusui
Cara mengganti puasa yang ditinggalkan
pada Bulan Ramadhan

 Wajib membayar qadha


 Wajib membayar qadha dan fidyah
 Wajib membayar fidyah saja
 Wajib membayar qadha dan fidyah dan masih
berdosa
Ketentuan Awal dan Akhir Ramadhan

Ada tiga alternatif metode menetapkan awal suatu


bulan qamariyah, yaitu hisab, ru’yah, dan istikmal.
 Hisab 

 Ru’yah

 istikmal 
Kesimpulan
 Puasa adalah suatu amalan ibadah yang
dilakukan dengan menahan diri dari segala
sesuatu seperti makan, minum, perbuatan
buruk maupun dari yang membatalkan puasa
mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya
matahari yang disertai dengan niat karena
Allah SWT.
Terima kasih
Maaf bila ada salah salah

Anda mungkin juga menyukai