Anda di halaman 1dari 44

TATA IBADAH RABU ABU

GEREJA TORAJA
JEMAAT TINA’RANTETAYO

PUASA YANG
DIKEHENDAKI ALLAH
(Puasa Nakalo’PenaanNa Puang)
BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH
PL Awal masa Prapaskah dimulai dengan Hari Rabu
Abu. Di dalamnya kita diingatkan untuk menghayati
kefanaan sebagai ciptaan yang penuh dengan dosa
dan kelemahan serta menyadari bahwa kita hanyalah
debu. Dengan demikian perayaan ini mengajak kita
untuk merendahkan diri, mengintrospeksi diri,
berkabung, bertobat dan berpuasa untuk lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena itu marilah
kita datang kepadaNya dalam ibadah ini dengan
tuntunan tema, “Puasa yang Dikehendaki Allah.”
Menyanyikan,
“Dari Kungkungan Duka Kelam”
(PKJ 46:1-2)

(Berdiri)

JEMAAT TINA’RANTETAYO
• Votum
PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan
yang menjadikan langit dan bumi.
J z1xx.xx2x x3x|c4 .3.’|2.1.’|z4x x.x2 .|1…+
A - min, a - min, a - min.
• Salam
PF Salam dalam kasih Kristus bagi kamu sekalian
J Salam bagimu juga
Pengakuan Dosa dan Berita Anugerah (Duduk)

PF Ya, Tuhan, Engkau mengajarkan kepada


kami untuk melakukan perintahMu, tetapi
kami tidak mengindahkannya, kami kadang
melakukannya hanya dengan maksud supaya
dilihat orang atau karena terpaksa.
J Ya Tuhan, kami hanyalah debu, sadarkanlah
kami akan dosa dan kefanaan kami.
BERITA ANUGERAH

PF Kepada kamu sekalian yang tunduk dalam penyesalan,


berita anugerah dari Allah dinyatakan kembali: "Tetapi
sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah
kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa,
dengan menangis dan dengan mengaduh.”
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah
kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan
penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia,
dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. (Yoel 2: 12-13)
Sambutan Jemaat:
Menyanyikan, “Yesus, Raja Damai”
(PKJ 36: 1-3)
Petunjuk Hidup Baru
PF Dengarkanlah Petunjuk Hidup Baru: Tuhan
akan menuntun engkau senantiasa dan akan
memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan
akan membaharui kekuatanmu; engkau akan
seperti taman yang diairi dengan baik dan
seperti mata air yang tidak pernah
mengecewakan. (Yesaya 58:11)
Bermazmur
PL+J:Membaca Mazmur 51:1-15
Nyanyian Jemaat: ,
“Ya Tuhan, Kuatkan Imanku” (PKJ 249:1,3)
PELAYANAN FIRMAN

• Doa Pembacaan Alkitab


• Pembacaan Alkitab
Lector 1: Yesaya 58:1-12 (B U)
Lector 2: 2 Korintus 6:1-10
• J Menyanyikan: “Haleluya”(KJ. 294)
gj1j j3j 4 j5j j.j 3| jz4xjxx xk.xk cj5j 6 j5j j.j 3|
Ha - le- lu - ya, ha - le-lu - ya
jz4xjx xk.xk cj5j 6 j5j j.j 3|zj4xj xj3xj c2 j1j j.j .+
Ha - le-lu - ya, A - min.
PF Matius 6:16-18 (Berdiri)
KHOTBAH
Khotbah

PUASA YANG DIKEHENDAKI


ALLAH
Saat Teduh
• PF Berbalik dari sikap hidup yang tidak berkenan bagi
Allah merupakan bahagian dari berpuasa, dan tindakan
tersebut merupakan respon kita terhadap kasih Allah yang
tetap setia menantikan pertobatan. Penorehan debu tanah
pada dahi atau punggung tangan, akan mengingatkan
bahwa kita ini diciptakan Allah dari debu tanah dan akan
kembali menjadi debu. Hal ini juga akan menyadarkan kita
bahwa kita ini fana dan tidak punya kuasa untuk
menetapkan langkah dan jalan hidup kita. Dengan itu kita
harus merendahkan diri pada-Nya dan setia melakukan
semua perintahNya.
• J Amin
Penorehan debu tanah pada dahi atau
punggung tangan dengan ungkapan:
“Engkau dari debu dan akan kembali kepada
debu.”
Menyanyikan,
“Di Kala Hidupku Tent’ram” (PKJ 232:1.2)
Doa Bapa Kami
Persembahan

PL Sebagai teman-teman sekerja, kami


menasihatkan kamu, supaya kamu jangan
membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah,
yang telah kamu terima. (2 Korintus6:1)
Nyanyian Jemaat:
Menyanyikan, “Bagi Yesus Kuserahkan”
(KJ 363:1,2)
Doa Syafaat
Nyanyian Jemaat:
“Kuingin selalu dekat padaMu”
(PKJ 258:1,2)
• Pengutusan
PF Pergilah dan nyatakanlah puasa yang dikehendaki
Allah dalam sepanjang hidupmu.
• Berkat
Pdt Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau;
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan
memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan
wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
ATAU
Non Pendeta
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita,
kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya.
J Amin
Nyanyian Syukur,
“Tak ‘Ku Tahu “kan Hari Esok”
(PKJ 241:1,2)

Anda mungkin juga menyukai