Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH SOSIAL

NAWANG SETYONINGRUM, M.PSI


Pengertian

Pengaruh sosial adalah usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan, persepsi ataupun tingkah
laku satu atau beberapa orang lainnya (Ciandini, 1994 dalam Baron, Branscombe, Byrne, 2008).

Pengaruh sosial
Konfromitas

Adalah suatu bentuk pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah
lakunya agar sesuai dengan norma sosial (Baron, Byrne & Branscombe, 2008)
Contoh:
 Ketika kita hendak mengambil uang di ATM/BANK, kita menunggu giliran
dengan mengantri.
 Ketika menengok orang sakit, kita membawakan buah atau makanan lainya.

Bila diperhatikan lebih luas, kebanyakan manusia mengikuti aturan tersebut.


Macam-macam konfromitas

Acceptance Compliance

 Konfromitas Acceptance : Tingkah laku dan keyakinan individu sesuai dengan tekanan
kelompok yang diterimanya.
 Konfromitas Compliance : Individu bertingkah laku sesuai dengan tekanan kelompok,
sementara secara pribadi ia tidak menyetujui tingkah laku tersebut.
Konfromitas

Aturan-aturan yang mengatur tentang bagaimana sebaiknya kita bertingkah laku, disebut : sosial
norms (norma sosial)
Manusia mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup. Cara termudah
adalah melakukan tindakan yang sesuai dan diterima secara social.

Injuctive norms

Norma sosial

Descriptive norms
Norma sosial

Injunctive norms : hal apa yang seharusnya kita lakukan


Contoh :
 Peraturan pemerintah mewajibkan bahwa setiap penduduk Indonesia harus mempunyai Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
 Kendaraan harus berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah
 Dosen meminta mahasiswa mematikan hp saat kuliah berlangsung
Descriptive norms : Apa yang kebanyakan orang lakukan. Dan bersifat implisit, tidak dinyatakan secara tegas atau
tertulis
Contoh :
 Menghormati tuan rumah dengan berpakaian rapi
 Menghormati orang tua, dengan bersikap sopan
 Saling mengucapkan selamat pada saat lebaran
Norma sosial

 Tekanan yang ada dalam norma social sesungguhnya memiliki pengaruh yang besar. Tekanan-tekanan
untuk melakukan konfromitas sangat kuat, sehingga usaha untuk menghindari situasi yang menekan dapat
menenggelamkan nilai-nilai personalnya (Baron, Branscombe & Byrne, 2008)

 Contoh : Kota Banjarnegara di Jawa Tengah, hampir seluruh perempuan mengenakan hijab. Kota lain
Tasikmalaya & Aceh, perempuan bahkan wajib mengenakan hijab dan dikenai hukuman bila tidak
melakukannya.
Konfromitas Pernah tidak kalian
melakukan
konfromitas??

Faktor-faktor yang 1. Kohesivitas


mempengaruhi Kelompok
konfromitas
2. Besar kelompok
3. Tipe norma sosial
Faktor-faktor yg mempengaruhi konfromitas

1. Kohesivitas kelompok : Sejauh mana kita tertarik pada kelompok sosial tertentu dan ingin menjadi
bagian darinya.

2. Besaran kelompok : Semakin banyak orang yang berperilaku dengan cara-cara tertentu, sehingga
semakin banyak yang mau mengikutinya.

3. Tipe norma sosial : Norma yang bersifat injuctive cenderung diabaikan

Contoh: semua orang tau bahwa melanggar lampu merah itu tidak boleh, tetapi banyak orang yang
melakukannya.
Konfromitas dalam
bentuk negatif

Apa itu???
Yaitu : Tawuran antar pelajar , demo, dll >>
Compliance

Compliance , bisa disebut dengan pemenuhan keinginan.

Sering kali perilaku kita dipengaruhi oleh permintaan langsung orang lain.
Contoh :
 Teman anda memohon agar dipinjamkan uang
 Rengekan anak ketika meminta izin pergi kesuatu tempat
 Pramuniaga menawarkan barangnya
 Calon angota legislatif meminta agar dipilih ketika pemilu
Prinsip dasar compliance

1. Pertemanan atau rasa suka, kita cenderung lebih mudah memenuhi


permintaan teman atau orang yang kita suka.
2. Komitmen atau konsistensi, saat kita telah mengikat diri pada satu posisi
atau tindakan kita akan lebih mudah memenuhi permintaan akan suatu hal
yang konsisten.
3. Kelangkaan, kita lebih menghargai dan mencoba mengamankan objek yang
langka atau berkurang ketersediaannya.
Prinsip dasar compliance

3. Timbal-balik, kita lebih mudah memenuhi permintaan dari seorang yang


sblmnya telah memberikan bantuan kepada kita.
4. Validasi sosial, kita lebih mudah memenuhi permintaan untuk melakukan
suatu tindakan jika tindakan itu konsisten dengan apa yang kita percaya
orang lain akan melakukannya juga.
5. Otoritas, kita lebih mudah memenuhi permintaan orang lain yang memiliki
otoritas yang diakui.
Obedience

Obedience, ketaatan.

Obedience merupakan salah satu jenis pengaruh social, di mana seseorang menaati dan mematuhi
permintaan orang lain untuk melakukan tingkah laku tertentu karena adanya unsur power (Baron,
Branscombe & Byrne, 2008)

Penelitian Stanford Milgram 1963, ttg obedience menunjukkan bahwa individu cenderung patuh pada
perintah orang lain meskipun orang itu relative tdk memiliki power yg kuat. Penelitain Migran1963, juga
menunjukan bahwa individu dapat menuruti perintah yang sebenarnya membahayakan jiwa orang lain :

destructive obedience.
Faktor terjadinya obedience destructive

1. Individu melepas tanggung jawab pribadi


2. Individu yg memberi perintah sering menggunakan symbol-symbol (seragam, lencana, topi, dll)
3. Perintah dimulai dr yg bersifat ringan meningkat ke berat
4. Proses terjadi sangat cepat sehingga individu tidak dapat berfikir cepat
Cara mengatasinya???
5. Individu perlu ingat bahwa ia sendiri juga bertanggung jawab
6. Individu tau jelas perintah
7. Individu perlu meninjau/berfikir ulang dengan perintah tsb
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai