Anda di halaman 1dari 25

POKOK

BAHASAN KE-2
2
PRANATA APS
BERDASARKAN UU 1. Pengaturan dan pranata APS
NO.30 TAHUN 1999 berdasarkan UU No.30 tahun
1999

2. Pengertian konsultasi,
negosiasi, mediasi dan
konsiliasi dan pendapat hukum
oleh Lembaga Arbitrase

3. Negosiasi dan perdamaian

4. Konsiliasi dan Perdamaian


REFERENSI PB.2

1. Kingkin Wahyuningdiah, dkk, HPSA, 2018, hlm.2-5


2. Gunawan Wijaya dan Ahmad Yani, Seri Hukum
Bisnis. Hukum Arbitrase, 2010, hlm. 25-37
1. PENGATURAN DAN PRANATA APS BERDASARKAN
UU NO.30 TAHUN 1999

a. Pengaturan dlm Uu No.30/1999:


Ps 1 angka (10) , Ps 6 dan Penjelasan Umum: alenia
ke-9

b. Mnrt UU No30/1999: APS dpt dilakukan dg cara:


1) Konsultasi
2) Negosiasi
3) Mediasi
4) Konsiliasi
5) Pendapat ahli
2. PENGERTIAN KONSULTASI, NEGOSIASI, MEDIASI,
DAN KONSILIASI SERTA PENDAPAT HUKUM PARA
AHLI
a. KONSULTASI
- Suatu tindakan bersifat personal antara “konsultan”
dan “klien”;
- Konsultan sifatnya hanya memberi pendapat hukum
yang diminta klien;
- Klien bebas untuk menentukan sendiri sikapnya atas
persoalan yang dihadapi;
- Konsultan tdk dominan, meskipun terkadang
konsultan diminta untuk merumuskan bentuk
penyelesaian sengketa yg dikehendaki para pihak
bersengketa (klien)

- CATATAN: Dlm UU No.30/1999 tdk ada rumusan ttg


konsultasi
PERAN KONSULTAN:
- Hanya memberikan masukan berupa nasehat
hukum terkait dg pemecahan masalah yg diminta
KLIEN;
- Tdk memiliki kewenangan utk membuat suatu
kesimpulan/ keputusan terhadap masalah yg
dihadapi klien

SIFAT KONSULTASI:
- Tdk mengikat klien hrs mengikuti nasihat konsultan;
- Klien bebas mengikuti atau tdk solusi hkm yg
disampaikan oleh KONSULTAN
- Klien berhak utk memutuskan sendiri solusi yg
dianggap paling baik utk menyelesaikan masalah
yg dihadapi
b. NEGOSIASI

Ps 6 (2) UU No.30/1999 :
- Pd dasarnya para pihak dpt menyelesaikan sendiri
sengketa yg timbul diantara mereka;
- Kesepakatan ttg sengketa tsb hrs dituangkan DLM
BENTUK TERTULIS yg disetujui para pihak
UNSUR NEGOSIASI mnrt UU No.30/1999:
Mirip dg Perdamaian yg diatur dlm KUHPdt (Ps
1851-1864), ttp ada perbedaan antara keduanya,
yakni dalam Perbandingan
Negosiasi: antara
NEGOSIASI
1) Ditetapkan dlm UUwkt
tenggang APSpenyelesaiannya,
dan PERDAMAIAN yaitu
paling lama 14 hari;
1) NEGOSIASI APS diberi tenggang waktu;
2) Hrs ada pertemuan
PERDAMAIAN langsung
tdk diatur antara
tenggang pihak
waktunya
2) Kedua belah pihak harus bertemu langsung;
ALASAN NEGOSIASI:
PERDAMIAN kedua belah pihak tdk hrs bertemu
langsungsesuatu yg baru krn tdk dpt dilakukan
3) Mencari
3) sendiri,
Negosiasi mrpk
mis: ttg APS
hargaNON
dlmLITIGASI; sedangkan
jual-beli...> disini
PERDAMAIAN dpt dilakukan dlm sidang peradilan
sengketa blm terjadi;
maupun di luar peradilan
4) Utk menyelesaikan sengketa yg timbul antara
para pihak.
APA SAJA YANG DAPAT
DINEGOSIASIKAN?

- UU NO.30/1999 tdk memberi batasan ttg


hal- hal yang dapat dinegosiasikan;
- Dalam praktek “semua hal” yang “dapat
dilakukan Perdamaian” maka dpt
dinegosiasikan.
c. MEDIASI

- SUATU PROSES DIMANA PARA PIHAK


BERHUBUNGAN
- DENGAN ARAHAN SEORANG MEDIATOR
- MEDIATOR BERUSAHA MEMBIMBING PARA
PIHAK MENGAKHIRI SENGKETANYA
- MEDIATOR TDK BERWENANG MEMBERIKAN
KEPUTUSAN
- HANYA MENUNJUKAN JALAN UTK SAMPAI
PD PENYELESAIAN SENGKETA
- KEPUTUSAN KESEPAKATAN MUTLAK BERADA
PADA PIHAK YG BERSENGKETA
PERAN MEDIATOR DLM MEDIASI

- Sebagai PENENGAH yang PASIF;


- Memberikan masukan ttg alternatif
penyelesaian sengketa

MENURUT UU NO.30/1999 MEDIATOR terdiri:


- Mediator yang ditunjuk secara bersama oleh
para pihak (Ps 6 ayat (3));
- Mediator yang ditunjuk oleh Lembaga Arbitrase
atau Lembaga APS yang ditunjuk oleh Para
Pihak (Ps 6 ayat 4)
d. KONSILIASI

- UU NO.30/1999 tdk juga membuat definisi ttg


Konsiliasi.
- Berdasarkan asal katanya (consiliation (bhs
Inggris) artinya: perdamaian)
e. PENDAPAT HUKUM YANG DIBERIKAN OLEH
LEMBAGA ARBITRASE

- Adalah pendapat hukum yg diberikan oleh


Lembaga Arbitrase;
- Bersifat mengikat dlm menyelesaikan suatu
sengketa, atau perselisihan pendapat atau
ketidakjelasan akan suatu hub hk dlm
perjanjian yg memiliki klausula arbitrase;
- Pendapat ini bersifat FINAL (akhir) atau
FINAL and BINDING bagi para pihak yg
meminta penyelesaian
3. NEGOSIASI dan PERDAMAIAN

Ps 6 (2) UU No.30/1999 :
- Pd dasarnya para pihak dpt menyelesaikan sendiri
sengketa yg timbul diantara mereka;
- Kesepakatan ttg sengketa tsb hrs dituangkan DLM
BENTUK TERTULIS yg disetujui para pihak

Ps 1851 KUHPerdata: PERDAMAIAN adalah:


- Kedua belah pihak dg menyerahkan,
menjanjikan atau menahan suatu barang;
- Bermaksud mengakhiri suatu perkara yg sdg
berlangsung
- Ataupun mencegah timbulnya perkara
- Persetujuan ini HARUS dibuat secara TERTULIS, JIKA
TDK mk PERJJ PERDAMAIAN TDK SAH
4. KONSILIASI dan PERDAMAIAN

- Berdasarkan asal katanya (consiliation (bhs


Inggris) artinya: perdamaian)
- Karenanya Konsiliasi juga mirip dengan
Perdamaian yang diatur dlm KUHPdt
- Artinya hrs dlm bentuk tertulis
- Ditandatangani kedua belah pihak
- Didaftarkan ke Pengadilan Negeri
PERDAMAIAN:

a.Pengaturan : Ps 1851 KUHPdt sd Ps 1864 KUHPdt


b.Pengertian Perdamaian(Ps 1851 KUHPdt)
- Persetujuan ( TERTULIS) ;
- Dgmana kedua belah pihak;
- dg menyerahkan; menjajikan; atau menahan suatu
barang;
- Mengahiri suatu perkara yang sedang berlangsung;
- Atau mencegah timbulnya perkara
SYARAT SAHNYA
PERJANJIAN PERDAMAIAN

1) Perdamaian harus atas persetujuan kedua belah


pihak.
2) Perdamaian harus mengakhiri sengketa
3) Perdamaian harus atas dasar keadaan sengketa
yang telah ada
4) Bentuk perdamaian harus secara tertulis (akta
perdamaian)
PELAKSANAAN PERDAMAIAN DI PENGADILAN:

1) Didasarkan pd HK Acara Perdata (Ps130 HIR/154


RBG)
2) Tawaran perdamaian dpt dilakukan setiap
persidangan akan dimulai sampai pd dijatuhkannya
putusan
3) Upaya mengakhiri perkara oleh para pihak yang
bersengketa
AKTA PERDAMAIAN

1) Dasar Hknya : Ps 1851 ayat (2) KUHPdt: bhw


Perjanjian Perdamaian HARUS dibuat secara
tertulis
2) Jenis Akta Perdamaian:
a) Akta dibawahtangan
b) Akta outentik

Pengertian AKTA:
- Surat yang bertanggal;
- Diberi tandatangan;
- Memuat peristiwa-peristiwa yg menjadi dasar suatu
HAK atau ikatan;
- Digunakan untuk PEMBUKTIAN;
AKTA PERDAMAIAN DIBAWAHTANGAN , yaitu AKTA
PERDAMAIAN :
Akta dibawah tangan disebut AKTA bukan outentik
karena:

1) Tdk dibuat oleh PEJABAT PUBLIK yang berwenang


untuk itu;
2) Dibuat sendiri oleh pihak yang berkepentingan
dengan tujuan untuk dijadikan sbg ALAT BUKTI
KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA PERDAMAIAN
DIBAWAHTANGAN:

1) Memiliki kekuatan bukti SEMPURNA jika para


pihak mengakui tandangan yang dibuat
dalam akta tsb (Ps 288 RBG)
2) Jika ada pihak yg menyangkal tandatangan
dlm akta tsb maka hrs dibuktikan ttg
kepalsuan tandatangan tersebut (289 RBG)
KTA PERDAMAIAN AUTENTIK, yaitu AKTA
PERDAMAIAN yang:
- Dibuat oleh atau PEJABAT PUBLIK YG
BERWENANG untuk itu;
- Sbg BUKTI YG sempurna bagi para pihak
dan ahli warisnya serta orang2 yg mendapat
hak darinya

PEJABAT PUBLIK YG DIBERI WEWENANG oleh


UU, a.l:
1) NOTARIS;
2) PEJABAT Pencatat Sipil;
3) Panitera Pengadilan;
4) Jusu Sita
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA AUTENTIK:

1) Bagi Para pihak. Ahli waris dan org yg


mendapat hak dari akta tsb, AKTA tsb
memiliki kekuatan pembuktisn SEMPURNA,
kecuali dpt dibuktikan sebaliknya;
2) Bagi pihak ketiga lainnya, memiliki
kekuatan bukti BEBAS
KEKUATAN PEMBUKTIAN SEMPURNA PD AKTA
AUTENTIK: DPT DIGUGURKAN. DENGAN MELIHAT
PADA KEKUATAN BUKTI YG DIMILIKI:

1) Kekuatan bukti lahir : terkait dg syarat formal


akkta;
2) Kekuatan pembuktian Formal: terkait dg masalah
kebenaran peristiwa;
3) Kekuatan bukti materil: terkait dg kebenaran isi
akta
JENIS AKTA AUTENTIK, yaitu:
1) AKTA ambtelijk:
2) Akta partai

Akta ambtelijk: adalah:


akta yang dibuat “OLEH” pejabat publik yang diberi
wewenang oleh UU,

Dalm akta autentik jenis ini pejabat publik yg diberi


wewenang oleh UU menerangkan apa:
- Yg dilihat;
- Didengar;
- Dilakukannya;
- Contoh: akta catatan sipil, akta protes pada wesel,
akta kelulusan pada jenjang pendidikan
Akta Partai adalah:
akta yang dibuat “DIHADAPAN” pejabat publik yg diberi
wewenang oleh UU .

Dalm akta autentik jenis ini pejabat publik yg diberi


wewenang oleh UU menerangkan apa:
- Yg dilihat;
- Didengar;
- Dilakukannya;
- Dan para pihak mengakui keterangan dlm akta tsb
dg membubuhkan tandatangannya.
- Contoh: akta jual beli tanah dihadapan PPAT; akta
pernikahan dan akta pendirian PT

Anda mungkin juga menyukai