Anda di halaman 1dari 83

Susunan saraf tepi divisi aferen

= sistem saraf sensorik

Kuni Purwani Skp., M.Biomed.


Organisasi pada sistem saraf
divisi aferen dan divisi eferen

Figure 15.1
DIVISI AFEREN

 Divisi aferen sistem saraf perifer mendeteksi,


mengkode, dan menyalurkan sinyal-sinyal perifer ke
SSP untuk diolah.
 Divisi ini merupakan penghubung komunikasi yang
memberitahu SSP mengenai lingkungan internal
(visceral sensory) dan eksternal (somatic sensory).
 Masukan ke pusat-pusat pengontrol di SSP, penting
untuk mempertahankan homeostasis .
 SSP harus mengetahui apa yg sedang terjadi di
tubuh agar dapat melakukan penyesuaian2 fisiologis
yg tepat
Divisi Aferen
 Aferen Viseral
 Merupakan jalur masuk (aferen) bagi informasi yg
berasal dari organ-organ visceral (ginjal, usus, jantung,
bronkiolus) bersifat involunter
 Aferen Sensorik
 Masukan aferen yg berasal dari reseptor di permukaan
tubuh (kulit  raba tekan), otot skelet, sendi, dan
indera (penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap)
bersifat volunter
 Informasi somatic sensorik dapat digolongkan sbg:

1. Sensasi somatik
yg berasal dari permukaan tubuh, termasuk sensasi
somestatik yg berasal dari kulit dan propriosepsi
dari otot,sendi,kulit, dan telinga dalam
(keseimbangan).
2. Sensasi khusus (indera)
termasuk pendengaran, penglihatan, pengecapan
dan penghidu
Special Senses – External Stimuli

Figure 10-4: Sensory pathways


Reseptor
 Neuron-neuron aferen memiliki reseptor diujung
perifer yg berespon terhadap rangsangan baik dari
dalam tubuh maupun dari luar tubuh
 Jenis2 reseptor

1. Fotoreseptor  peka terhadap gelombang cahaya

2. Mekanoreseptor, peka terhadap energy mekanis,


misalnya peregangan otot, gelombang suara,
baroreseptor yg memantau tekanan darah
Reseptor

3. Termoreseptor, peka terhadap panas dan dingin


4. Osmoreseptor, mendeteksi perubahan konsentrasi
zat terlarut dalam cairan tubuh
5. Kemoreseptor, peka terhadap senyawa kimia
spesifik didalam tubuh, seperti reseptor untuk
penghidu, pengecapan, konsentrasi O2 dan CO2
dalam darah, dan kandungan kimiawi saluran cerna
6. Nosiseptor atau reseptor nyeri, peka terhadap
kerusakan jaringan, misalnya luka
INDERA:

1.PENGLIHATAN
2.PENDENGARAN
3. PENGHIDU
4. PENGECAP
5. KULIT

Kuni Purwani SKp.


MATA DAN STRUKTURNYA
 70% dari seluruh reseptor sensory ada di mata

 Merupakan alat indra yang mempunyai


lapisan reseptor pada bungkus pelindungnya.
Sistem lensa membiaskan cahaya ke reseptor
tsb dan mengubahnya menjadi impuls,
kemudian sistem saraf yang menghantarkan
impuls dari reseptor ke otak, dan kemudian
dipersepsikan sebagai gambar yg sesuai/mirip
dg aslinya
PERLINDUNGAN THD MATA
Mata selalu berhubungan dg lingkungan
luar  Eyelashes
 Mekanism perlindungan terhadap mata:
 Tulang orbita dan ban

talan lemaknya Lacrimal


Eyelids Glands
 Kelopak mata (palpebrae) yg dpt
membuka dan menutup,berkedip
 Pengeluaran air mata dr kelenjar
lakrimalis
 Peran bulu mata,alis
 Conjunctiva
Canal for tear drainage
 Mata adalah suatu struktur yg bulat berisi cairan
yg dibungkus oleh lapisan2:

1. Sklera, bagian putih mata dimodifikasi di bagian


anterior membentuk kornea yg tembus pandang &
dpt dilalui berkas sinar yg masuk mata

2. Koroid, lapisan yg berpigmen mengandung banyak


pembuluh darah, untuk memberi makan retina.
Disebelah anterior membentuk korpus siliaris dan
iris

3. Retina, melapisi 2/3 bagian posterior koroid


 Retina
terdiri dari lapisan berpigmen disebelah luar dan
lapisan jaringan saraf disebelah dalam,
yang mengandung sel batang dan sel kerucut, yaitu
fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi
impuls saraf.
pigmen di koroid dan retina, dapat disamakan dg
dinding hitam di studio foto yg gunanya untuk
menyerap cahaya ketika cahaya mengenai retina
untuk mencegah pemantulan atau penghamburan
cahaya didalam mata
 Bagian dalam mata terdiri dari dua rongga berisi cairan
yg dipisahkan oleh lensa, yg semuanya jernih untuk
memungkinkan cahaya lewat menembus mata dari
kornea ke retina.

 Antara kornea dan lensa mengandung cairan encer


jernih disebut Aqueous humor yg mengandung zat-zat
gizi untuk memberi makan kornea dan lensa, keduanya
tidak memiliki pasokan darah. Dibentuk dg kecepatan
5ml/hari oleh jaringan kapiler didalam korpus siliaris
mll proses difusi dan transpor aktif dari plasma. Cairan
ini mengalir melalui pupil mengisi kamera okuli
anterior. Dalam keadaan normal, cairan ini diserap
kembali melalui jaringan trabekula masuk kedalam
kanalis Schlemm
 Kanalis Schlemm, suatu saluran venosa dibatas
antara iris dan kornea. Sumbatan pada saluran
keluar ini menyebabkan tertimbunnya aqueous
humor  peningkatan tekanan intraokuler 
glaukoma  mendorong lensa kedalam vitreous
humor dan menekan lapisan saraf  kerusakan
 buta

 Ruang antara lensa dan retina terisi oleh zat


gelatinosa jernih yg disebut Vitreous humor, penting
untuk mempertahankan bentuk bola mata yg sferis
Humors support and nourish the eye.

Ciliary body
Posterior
Anterior chamber Suspensory
cavity Anterior ligament
chamber
Posterior
Aqueous cavity
humor containing
vitreous
Iris humor

Ciliary muscle
Canal of in ciliary body
Schlemm
 Iris
merupakan otot polos tipis berpigmen yg mem bentuk
struktur seperti cincin di dalam aqueous humor.Tidak
semua cahaya yg melewati kornea mencapai
fotoreseptor peka-cahaya karena ada nya iris.

 Lubang bundar dibagian tengah iris tempat masuknya


cahaya ke bagian dalam mata adalah pupil. Ukuran
lubang ini dapat disesuai kan oleh variasi kontraksi
otot-otot iris untuk me mungkinkan lebih banyak atau
sedikit cahaya yg masuk sesuai kebutuhan.
 Pigmen iris menentukan warna mata.
 Iris
mengandung 2 kelompok jaringan otot polos
1. Sirkuler, serat otot berjalan melingkar
2. Radial, serat berjalan keluar dari batas pupil
seperti jari-jari roda
 Pupil mengecil bila otot sirkuler (konstriktor)
berkontraksi  cincin mengecil.
 Refleks konstriksi pupil, terjadi pada cahaya
terang  mengurangi cahaya yg masuk.
Dipengaruhi serat saraf parasimpatis
 Bila otot radialis (dilator) memendek ukuran pupil
melebar, terjadi pada cahaya yg temaram 
me↑kan jumlah cahaya yg masuk. Dipengaruhi
serat saraf simpatis
The iris is controls the entry of light.
 It is two layers of smooth muscle that control the
amount of light passing through the pupil and into
the eye.
 Its circular muscle constricts the pupil. Its radial
muscle dilates the pupil.

Parasympathetic Circular Radial Pupil Iris Sympathetic


stimulation muscle muscle stimulation
Circular Radial dilator
of iris of iris
Constrictor muscle
muscle
Pupillary constriction Pupillary dilation
Retina
 Retina melebar ke depan, hampir mencapai korpus
siliaris, mengandung sel batang dan kerucut dan 4
jenis neuron: sel bipolar, sel ganglion, sel
horizontal, dan sel amakrin.

 Sel batang dan kerucut (100 juta sel batang : 3 juta


sel kerucut / mata), yg terletak bersebelahan dg
koroid, bersinaps dg sel bipolar dan sel bipolar
bersinap dg sel ganglion. Akson sel ganglion
berkonvergensi dan meninggalkan mata sebagai n.
optikus.
Retina
 Sel horizontal menghubungkan sel reseptor ke sel
reseptor lain di lapisan pleksiform luar.
 Sel amakrin menghubungkan sel ganglion satu dg
yg lain di lap. pleksiform dalam. Sel ini tidak
mempunyai akson,dan seratnya membentuk
hubungan pre & postsinap dg neuron disekitarnya.
 Berkas cahaya harus melewati lapisan sel ganglion
dan sel bipolar untuk mencapai sel batang dan
kerucut.
 Epitel berpigmen akan menyerap cahaya dan
mencegah pemantulan sinar kembali  akan
mengaburkan bayangan yg terbentuk
Light passes through several retinal layers
Optic nerve before reaching retinal receptors.
Retina

Photoreceptor cells

Horizontal cell
Amacrine

Sclera
cell

Pigment layer
Front of

Choroid
retina

Incoming
light

Cone
Ganglion Bipolar
cell cell Rod
rs
fibe e
nerv

Retina
 N. optikus keluar dan pembuluh retina masuk mata
di suatu titik yg terletak 3 mm sebelah medial &
sedikit diatas kutub posterior bola mata, di tempat
ini tidak terdapat reseptor shg disebut bintik buta.

 Di kutub posterior mata juga terdapat bercak


berpigmen kekuningan disebut makula lutea, di
tengahnya terdapat fovea sentralis yg merupakan
titik dg ketajaman penglihatan paling tinggi

 Bila perhatian tertarik atau terfiksasi oleh obyek yg


akan dilihat mata akan bergerak shg berkas sinar yg
datang dari obyek akan jatuh tepat di fovea
Prinsip Jaras Penglihatan
Impuls yang masuk dan meninggalkan retina 
impuls saraf berjalan kebelakang melalui nervus
optikus  impuls tersebut bergabung dengan
serabut-serabut yang berasal dari retina di
kiasma optikum  terbentuk traktus optikus 
bersinap di nukleus genikulatum lateral dorsalis
 berjalan melalui radiasi optika (traktus
genikulo kalkarina)  menuju korteks
pengelihatan primer ( terletak diarea kalkarina
lobus oksipitalis)
JALUR PENGLIHATAN
Susunan refraksi
 Terdiri atas empat perbatasan refraksi
1. Antara permukaan anterior kornea dan udara
2. Antara permukaan posterior kornea dg
humor aqueous
3. Antara humor aqueous dan permukaan
anterior lensa kristalina
4. Antara permukaan posterior lensa dan
vitreous humor
 Akomodasi
adalah kemampuan menyesuaikan kekuatan
lensa mata, shg baik sumber cahaya dekat
maupun jauh dapat difokuskan di retina.
Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya yg
diatur oleh otot siliaris.
 Ketika otot siliaris melemas, ligamentum
suspensorium tegang dan menarik lensa 
gepeng, dg kekuatan refraksi minimal.
Sebaliknya ketika kurang mendapat tarikan
 bulat, kekuatan lebih besar
Pendengaran
PENDENGARAN
 Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi
suara
 Gelombang suara adalah getaran udara yg merambat
dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan tinggi
karena kompresi (pemampatan) molekul2 udara yg
berselang seling dengan daerah2 bertekanan rendah
karena penjarangan molekul2 tsb.
 Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara
dg frekuensi dari 20-20.000 siklus per detik, tetapi
paling peka terhadap frekuensi antara 1.000-4.000
siklus per detik
 Reseptor untuk 2 modalitas sensorik yaitu pen
dengaran dan keseimbangan berada di telinga.

 Pendengaran: telinga luar,telinga tengah, dan koklea


di telinga dalam.
 Keseimbangan: 3 kanalis semisirkularis yg secara
tiga dimensi tersusun dalam bidang2 tegak lurus
satu sama lain, utrikulus dan sakulus di telinga
dalam.
 Reseptornya adalah sel rambut,ada 6 kelompok 1 di
masing-masing dari 3 kanalis semisirkularis, 1 di
utrikulus,1 di sakulus,1 di koklea.
 Telinga luar
Pinna m’ngumpulkan gelombang suara ke
meatus auditorius eksternus  kanalis
auditorius eksternus  membran timpani
 Membran timpani
 Menutupi pintu masuk ke telinga tengah

 Bergetar sewaktu terkena gelombang suara

 Gelombang suara yg bertekanan tg & rendah


berselang-seling menyebabkan membran ter
dorong keluar masuk sesuai irama gel.suara
 Tekanan udara dikedua sisi membran harus sama
pada saat istirahat  tuba eustachius
 Tuba eustachius
 Menghubungkan telinga tengah dg faring
 Dalam keadaan normal tertutup, tetapi dapat terbu ka dg
gerakan menguap, mengunyah, menelan  udara
masuk  tekanan sama dimembran timpani antara
sebelah luar dan dalam

 Telinga tengah
memindahkan gerakan bergetar membrana timpani ke
cairan di telinga dalam  maleus melekat ke membran
timpani, inkus ditengah dan stapes melekat ke jendela oval,
pintu masuk ke koklea yang berisi cairan
 Telinga dalam
fenestra oval,pintu masuk ke koklea yg
berisi cairan. Tekanan di fenestra oval
menimbulkan gerakan seperti gelom bang
pada cairan di koklea dg frekuensi yg sama
dg frekuensi semula  diperlukan tekanan
yg lebih besar u/ menggerakkan cairan 
perbedaan luas membran dan efek
pengungkit tl-tl pendengaran  tekanan di
fenestra oval 20 X lipat dari di membran
timpani
.
koklea: terbagi menjadi 3: skala vestibuli di bagian atas, skala
timpani di bagian bawah mengandung perilimfe dan
berhubungan satu sama lain di apeks koklea melalui
helikotrema. Di tengah, skala media tidak bersambungan dg
2 labirin yg lain tetapi bersambungan dg labirin
membranosa.
 Organ korti

struktur yg mengandung sel-sel rambut yg merupakan


reseptor pendengaran, terletak di membran basilaris. Organ
ini berjalan dari apeks ke dasar koklea  bentuknya
seperti spiral.
 Sel-sel rambut menghasilkan sinyal saraf jika rambut di
permukaannya secara mekanis mengalami peruba han
bentuk karena gerakan cairan di telinga dalam
Vestibular membrane Tectorial membrane

Scala
media
Scala
vestibuli

Auditory
nerve Organ of
Corti

Scala tympani

Basilar
membrane
Kanalis semisirkularis
 Kanalis semisirkularis (saluran setengah
lingkaran),didalam telinga tengah, merupakan suatu
struktur yang terdiri dari 3 buah saluran setengah
lingkaran yang tersusun menjadi satu kesatuan
dengan posisi yang berlainan
 Masing-masing kanalis semisirkularis berisi cairan 
endolimfe 
 Reseptor di kanalis semisirkularis mendeteksi
percepatan dan berhenti berputar,berjungkir balik,
atau memutar kepala. Letak reseptor di ujung tiap2
kanalis semisirkularis yg membesar disebut ampula.
Rambut2 terbenam dalam suatu lapisan gelatinosa
seperti topi diatasnya disebut kupula yg menonjol
kedalam endolimfe didalam ampula.
Hairs of hair cell;
kinocilium (red)
and stereocilia (blue)

Hair cell

Cupula

Support
cell
 Organ otolit ( utrikulus dan sakulus) :

memberikan informasi mengenai posisi kepala


relatif terhadap gravitasi dan juga mendeteksi
perubahan dalam kecepatan gerakan linier
(bergerak dalm garis lurus tanpa memandang
arah) Struktur utrikulus dan sakulus seperti
kantung yg terletak didalam rongga tulang yg
terdapat diantara kanalis semisirkularis dan
koklea
 reseptor di utrikulus mendeteksi
percepatan lurus dalam arah horizontal,
misalnya berjalan

 reseptor di sakulus mendeteksi percepatan


lurus arah vertikal, misalnya bangun dari
posisi tidur, meloncat-loncat, didalam lift.
 Nistagmus

Adalah gerakan menyentak yang khas pada bola mata


yg tampak pada saat awal dan akhir rotasi. Gerakan
ini sebenarnya suatu refleks yg m’pertahankan
fiksasi penglihatan di titik2 yg diam sementara tubuh
berputar. Gerakan ini tidak ditimbulkan oleh impuls
penglihatan dan terjadi pula pada orang buta.
Sewaktu rotasi dimulai, mata bergerak lambat dalam
arah berlawanan dg arah rotasi, untuk
mempertahankan fiksasi penglihatan (refleks
vestibulo-okular, VOR). Bila batasan ini tercapai,
mata dg cepat berputar kembali ke titik fiksasi baru
lalu kembali bergerak lambat kearah lain.
Perangsangan kalori pada terjadinya nistagmus

Kanalis semisirkularis dapat dirangsang dg me


neteskan air yg lebih panas atau dingin d.p panas
tubuh ke dalam meatus auditorius eksternus
Perbedaan suhu akan menimbulkan arus konveksi di
endolimfe,yg kemudian menggerakkan kupula, hal ini
dapat menjadi dasar pada :
Tujuan diagnostik, menyebabkan nistagmus, vertigo,
dan mual.
Menghindari gejala-gejala ini pada saat irigasi
telinga dalam pengobatan infeksi telinga.
Sensasi Utama Pengecapan
 Rasa Asam
 Rasa Asin
 Rasa Manis
 Rasa Pahit
 Rasa Umami
PAPIL-PAPIL PENGECAP (TASTE BUDS)
 Kemoreseptor untuk sensasi pengecapan terkemas
dalam papil-papil dalam rongga mulut dan
persentase terbesar di permukaan lidah
 1 papil mengandung 50 sel reseptor, masa hidup 10
hari
 Setiap papil mempunyai pori-pori pengecap
 Ujung2 terminal aferen saraf kranial VII,IX,X
bersinap dg papil2 pengecap, sinyal dikirim ke area
gustatorik korteks juga ke hipotalamus dan sistem
limbik untuk dimensi afektif  rasa
menyenangkan atau tidak
Struktur Sel Pengecap
LOKASI SENSASI PENGECAPAN
Transmisi Sinyal Pengecapan ke SSP
Sensasi Utama Penciuman
 Champhoraceous
 Musky
 Floral
 Peppermint
 Ethereal
 Pungent
 Busuk
MUKOSA OLFAKTORIUS
 Terletak di langit-langit rongga hidung, mengan
dung 3 jenis sel reseptor:
 reseptor olfaktorius, merupakan ujung2 neuron aferen
khusus. Akson-akson sel resptor secara kolektif
membentuk saraf olfaktorius

 Sel penunjang yg mengeluarkan mukus yg melapisi


saluran hidung

 Sel-sel basal, merupakan prekursor sel reseptor


olfaktorius  diganti tiap 2 bln
SEL RESEPTOR OLFAKTORIUS
 Terdiri dari sebuah kepala yang menggembung dan
berisi beberapa silia panjang yang meluas ke
permukaan mukosa.
 Silia mengandung tempat pengikatan untuk
melekatnya berbagai molekul odorifosa( pem
bentuk bau).
 Selama kita bernapas biasa, odoran biasanya
mencapai reseptor2 dg berdifusi karena mukosa
olfaktorius berada di jalur aliran udara. Mengendus,
meningkatkan proses ini shg > banyak molekul
odorifosa berkontak dg mukosa.
Reseptor Olfaktori
General Properties of Sensory
Systems

Figure 10-4: Sensory pathways


INDRA KULIT

 SENSASI SOMATIK
 Sensasi somatik: yang berasal dari tubuh,
termasuk:
1. Sensasi somestetik: yang berasal dari kulit
2. Sensasi propriosepsi : berasal dari otot, sendi, kulit,
dan telinga dalam (keseimbangan)
3. Suhu
4. Nosisepsi : suhu yg mengancam, nyeri, gatal
 Flutter: mengibas
 Stroking : membelai
 Stretch : regangan
GERAKAN
Diklasifikasikan kedalam:
Gerakan reflex:
 Refleks postural, membutuhkan masukan sensorik
penglihatan, keseimbangan, dan dari otot, tendon, sendi
Gerakan yg disadari: jenis gerakan yg kompleks
memerlukan integrasi dg korteks serebri, termasuk yg
dipelajari misal: naik sepeda, menari, OR
Gerakan ritmik: berjalan, berlari  awalnya
kemauan mendapat masukan dari korteks  aktivitas
spontan yg berulang
tambahan
Telinga dalam
 Telinga dalam terbagi atas cochlea dan vestibulum.
Vestibulum memonitor pergerakan dan posisi kepala
dengan mendeteksi akselerasi linier dan
angular.Bagian vestibular dari labirin terdiri dari tiga
kanalis semisirkularis, yakni kanal anterior, posterior,
dan horisontal . Ketiga kanalis semisirkularis ini
mendeteksi akselerasi angular. Setiap kanalis
semisirkularis terisi oleh endolimfe dan pada bagian
dasarnya terdapat penggelembungan yang disebut
sebagai ampula.Ampula mengandung kupula, suatu
masa gelatin yang memiliki densitas yang sama
dengan endolimfe, serta melekat pada sel rambut (P
Telinga dalam
 Labirin juga terdiri dari dua struktur otolit, yakni
utrikulus dan sakulus yang mendeteksi akselerasi
linear, termasuk deteksi terhadap gravitasi. Organ
reseptornya adalah makula. Makula utrikulus
terletak pada dasar utrikulus kira-kira di bidang
kanalis semisirkularis horisontal. Makula sakulus
terletak pada dinding medial sakulus dan terutama
terletak di bidang vertikal. Pada setiap makula
terdapat sel rambut yang mengandung endapan
kalsium yang disebut otolith (otokonia). Makula
pada utrikulus diperkirakan sebagai sumber dari
partikel kalsium yang menjadi penyebab BPPV
Kupula adalah sensor gerak untuk kanalis
semisirkularis dan ini teraktivasi oleh defleksi yang
disebabkan oleh aliran endolimfe . Pergerakan kupula
oleh karena endolimfe dapat menyebabkan respon,
baik berupa rangsangan atau hambatan, tergantung
pada arah dari gerakan dan kanalis semisirkularis yang
terkena. Kupula membentuk barier yang impermeabel
yang melintasi lumen dari ampula, sehingga partikel
dalam kanalis semisirkularis hanya dapat masuk atau
keluar kanal melalui ujung yang tidak mengandung
ampula

Anda mungkin juga menyukai