Anda di halaman 1dari 26

BAB

Hak Asasi Manusia


dalam Perpektif Pancasila 1

LearningPancasila
Pendidikan More Pancasila and Civic
dan Kewarganegaraan 2
Education
untuk 1 for Grade VII
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI
Perhatikan gambar di bawah ini:

Beranda
Konsep Hak dan
Kewajiban Asasi
Manusia

Substansi Hak dan


Kewajiban Asasi
Manusia dalam
Pancasila

Kasus-kasus
Pelanggaran HAM

Upaya Penegakan
HAM

Kesimpulan

Kuis Gambar di atas adalah salah satu lembaga


penegakkan HAM di Indonesia
Konsep Hak dan Kewajiban
Asasi Manusia
1. Pengertian Hak
Menurut Prof. Dr. Notonagoro
Hak adalah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan
melulu oleh pihak tertentu dan
tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa
olehnya.
Pengertian Kewajiban
Menurut Prof. Notonagoro
wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak
dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh
yang berkepentingan.

Hak kewajiban warga negara Indonesia


pada Pasal 27 -Pasal 34 UUD 1945

UU No. 39 Tahun 1999 tentang


Hak Asasi Manusia dan UU No. 26 Tahun
2000 tentang Peradilan Hak Asasi Manusia
Hak Warga Negara Indonesia
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat
(2)
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (Pasal 28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (Pasal 28B ayat (1)).
d. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (Pasal 28C ayat (1)
e. Dan lain-lain
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan
Pasal 27 ayat (1)
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Kewajiban negara Pasal 27 ayat (3)
3. Wajib menghormati hak asasi manusia
Warga orang lain Pasal 28J ayat (1)
Negara 4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang
Indonesia ditetapkan dengan undang-undang Pasal
28J ayat (2)
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negaraPasal 30 ayat (1)
Substansi Hak dan Kewajiban
Asasi Manusia dalam Pancasila
HAM menurut Sila Pertama
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan menjamin setiap orang untuk melakukan
ibadah menurut keyakinannya masing-masing
(Kemerdekaan Beragama)
Sila ini disebut Causa prima Artinya, asal dari
segala kehidupan yang mengajarkan
persamaan, keadilan, kasih sayang, dan
kehidupan yang tenteram
HAM menurut Sila Kedua
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

sikap yang menghendaki terlaksananya nilai-nilai


kemanusiaan (human values)
dalam arti pengakuan terhadap martabat manusia
(human dignity), hak asasi manusia (human rights), dan
kebebasan manusia (human freedom).

Membangun Karakter
Pancasila memandang bahwa manusia dianugerahi oleh Tuhan akal budi dan
nurani untuk dapat membedakan hal baik dan buruk yang kemudian
menjadi pembimbing dan pengarah perilaku manusia. HAM dalam nilai
dasar Pancasila tidak saja berisi kebebasan dasar tetapi juga berisi
kewajiban dasar yang melekat secara kodrati
HAM menurut Sila Ketiga
“Persatuan Indonesia”

Kesadaran kebangsaan
Indonesia lahir dari keinginan
untuk bersatu dari suatu bangsa
agar setiap orang menikmati
hak- hak asasinya tanpa
pembatasan dan belenggu dari
manapun datangnya.
HAM menurut Sila Keempat
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan”
kedaulatan rakyat
(kekuasaan dalam 1. hak mengeluarkan pendapat;
negara berada di 2. hak berkumpul dan
tangan rakyat) yang mengadakan rapat;
disalurkan secara 3. hak ikut serta dalam
demokratis pemerintahan;
4. hak menduduki jabatan
HAM menurut Sila Kelima
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

setiap warga negara memiliki


kebebasan hak milik dan jaminan
sosial, serta berhak mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
Kasus-Kasus Pelanggaran
Hak Asasi Manusia

Pasal 1
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
adalah setiap perbuatan seseorang atau
Angka 6 No. kelompok orang termasuk aparat negara,
39 Tahun baik disengaja maupun tidak disengaja atau
1999 kelalaian yang secara hukum mengurangi,
tentang menghalangi, membatasi dan atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau
HAM kelompok orang yang dijamin oleh undang-
undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyesalan hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.
Kasus Pelanggaran HAM
Bersifat Berat

1. pembunuhan masal (genosida);


2. pembunuhan sewenang-wenang
atau di luar putusan pengadilan;
3. penyiksaan;
4. penghilangan orang secara paksa;
5. perbudakan atau diskriminasi
yang dilakukan secara
sistematis.
Kasus Pelanggaran
HAM Biasa
1. pemukulan;
2. penganiayaan;
3. pencemaran nama baik;
4. menghalangi orang untuk
mengekspresikan
pendapatnya;
5. menghilangkan nyawa orang
lain.
Peristiwa Besar Pelanggaran HAM
di Indonesia
1. Peristiwa Tanjung Priok
2. Kasus Marsinah
3. Kasus Penganiyaan Wartawan Udin
4. Peristiwa Penculikan Aktivis Politik
5. Tragedi Trisakti
6. Tragedi Semanggi
7. Kasus Pembunuhan Munir
8. Kasus Ambon
9. Kasus Poso
10. Kasus Dayak dan Madura
11. Kasus TKI di Malaysia
12. Aksi Bom Bali
13. Kasus-Kasus Lainnya (keluarga,
Sekolah, dan masyarakat)
Upaya Penegakan Hak Asasi
Manusia

setiap orang mempunyai


kebebasan, tetapi setiap orang
juga wajib mengakui dan
menghormati hak asasi orang lain.
Kewajiban ini berlaku bagi setiap
organisasi pada tataran manapun,
terutama negara dan pemerintah.
Keputusan Presiden (Keppres) No. 50 Tahun 1993
tentang Pembentukan Komisi Nasional HAM
(Komnas HAM)

Tugas komisi tersebut yaitu:


1.Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai
HAM baik kepada masyarakat Indonesia maupun masyarakat
internasional.
2.Mengkaji berbagai instrumen PBB tentang HAM dengan memberikan
saran tentang kemungkinan aksesi dan ratifikasi.
3.Memantau, menyelidiki pelaksanaan HAM, serta memberikan
pendapat, pertimbangan, dan saran kepada instansi pemerintah
tentang pelaksanaan HAM.
4.Mengadakan kerja sama regional dan internasional di bidang HAM.
Penegakan HAM di Indonesia
Melalui Ratifikasi

Keputusan untuk meratifikasi


suatu perangkat internasional
hak asasi manusia biasanya
didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan
politik, hukum, dan
administratif
PANTAP-HAM telah menetapkan
di dalam RAN-HAM
1. Tahun 1998/1999: 8 Instrumen
a. Convention on Economic Social and Cultural Rights;
b. Convention Against Torture and Other Cruel, In Human or
internasional
Degrading Treatment of Punishment; di bidang
c. International Convention on The Elimination of All Forms of HAM
Racial Discrimination.
2. Tahun 1999/2000: DIRATIFIKASI
a. Convention on The Prevention and Punishment of The Crime
of Genocide;
b. Slavery Convention of 1926.
3. Tahun 2000/2001: Convention on The Protection of The
Rights of All Migrant Workers and Members of Their
Families.
4. Tahun 2001/2002: Convention for The Suppression of The
Traffic in Persons and on The Exploitation of The Prostitution
of Others.
5. Tahun 2002/2003: Convention on Civil and Political Rights.
Penegakan HAM di Indonesia Melalui
Peradilan

Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap


pelanggaran hak asasi manusia berat yang berada di lingkungan
peradilan umum
Berkedudukan di daerah kabupaten atau
Kedudukan daerah kota yang daerah hukumnya meliputi
Peradilan daerah hukum pengadilan negeri yang
HAM bersangkutan.
Adapun untuk daerah khusus Jakarta,
pengadilan hak asasi manusia berkedudukan
di setiap wilayah pengadilan negeri yang
bersangkutan.
Lingkup Kewenangan Peradilan
Hak Asasi Manusia
“Pengadilan hak asasi manusia
bertugas dan berwenang memeriksa
Pasal 4 UU dan memutus perkara
No.26 Tahun
pelanggaran hak asasi manusia yang
2000 tentang
Pengadilan berat.”
HAM Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang
dilakukan untuk menghancurkan Atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, dan kelompok agama
Proses di Peradilan

Tahap
Tahap Penyidikan
Penyelidikan

Tahap
Tahap Penahanan
Penangkapan
Pemeriksaan di Sidang Pengadilan

Acara Ketentuan
Penuntutan
Pemeriksaan Pidana
Perlindungan Korban Pelanggaran
Hak Asasi Manusia
Korban dan saksi dalam
pelanggaran HAM yang berat
wajib mendapat perlindungan,
baik fisik maupun mental dari
ancaman, gangguan,
teror, dan kekerasan dari pihak
manapun.
Perlindungan ini harus dilakukan
oleh aparat penegak hukum dan
aparat keamanan setempat
secara cuma-cuma
Korban Pelanggaran HAM
imbalan yang diberikan oleh negara karena
Kompensasi pelaku tidak mampu memberikan ganti rugi
yang sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya

ganti rugi yang diberikan kepada korban


Restitusi atau keluarganya oleh pelaku atau pihak
ketiga

pemulihan pada kedudukan semula,


Rehabilitasi misalnya kehormatan, nama baik, jabatan,
atau hak-hak lain
Referensi
www.teropongsenayan.com
www.media.mbigroup.co.id
www.duniaiptek.com
www.xeberoxu.com
www.metro.news.viva.co.id
www.assets.kidnesia.com
www.jendelailmu.id
www.satuharapan.com
www.merdeka.com
www.static.skalanews.com
www.jemberpost.com
www.berita.suaramerdeka.com
www.merahputih.com

Anda mungkin juga menyukai