Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM POLA HEREDITAS 1

(PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID)

A. PENDAHULUAN
Pewarisan sifat pada individu mengikuti pola tertentu dan dikendalikan oleh faktor
keturunan. Untuk selanjutnya faktor keturunan tersebut dinamakan gen. Di dalam sel pada
umumnya gen tersebut terletak di dalam nukleus dan berpasang- pasangan dengan gen yang
menentukan sifat alternatifnya. Pada proses pembentukan gamet pasangan gen tersebut akan
memisah secara bebas dan akan berpasangan dengan gen yang tidak sejenis atau sealel secara
bebas. Ke dua hal tersebut dikenal sebagai Hukum Mendel. Reproduksi seksual dicirikan
oleh bertemunya gamet jantan yang membawa gen dari induk jantan dan gamet betina yang
membawa gen dari induk betina. Persilangan monohibrid merupakan perkawinan atau
persilangan yang hanya memperhatikan satu sifat beda saja , misalnya kacang kapri batang
tinggi disilangkan dengan kacang kari berbatang pendek. Jadi hanya memperhatikan 1 sifat
saja yaitu tinggi tanaman dapat juga warna bunga saja sifat yang lain diabaikan.
Persilangan monohibrid menurut hukum Mendel akan menghasilkan ratio Fenotip pada F-2
adalah 3 : 1. Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang memperhatikan 2 sifat beda
misalnya Kapri berbatang tinggi, bunga merah disilangkan dengan kapri batang pendek
bunga putih. Jadi persilangan yang memperhatikan 2 sifat beda seperti warna bunga dan
tinggi batang. Menurut hukum Mendel pada persilangan dihibrid akan menghasilkan ratio
fenotip pada F-2 adalah 9 : 3 : 3 : 1

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menghitung ratio genotip F-2 hasil persilangan dihibrid.
2. Menghitung ratio fenotip F-2 hasil persilangan dihibrid.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Kertas Baling- baling genetika
2. Jarum pentul/ jarum/ tusuk gigi atau paku kecil

MT

mt . Mt

mT

D. CARA KERJA
Persilangan Dihibrid
Disilangkan tanaman berbunga merah batang tinggi dengan tanaman berbunga putih
batang pendek dihasilkan tanaman F-1 semuanya berbunga merah batang pendek.
Tanaman F-1 tersebut disilangkan dengan sesamanya.
a. Disediakan 2 baling- baling genetika yang satu dianggap gamet jantan dan yang ke-2
dianggap sebagai gamet betina .
b. Tulis pada ke dua baling- baling genetika di lengan I: MT, lengan II : Mt, lengan III :
mT dan lengan IV : mt
c. Tancapkan jarum pentul/ jarum atau pakukecil berserta baling- baling genetika pada
tutup karet / karet penghapus
d. Putarlah kedua baling- baling genetika secara bersamaan sampai berhenti berhadapan
e. Lengan yang saling berhadapan dianaogikan sebagai hasil fertilisasi, misal lengan
ke-1 MT dan lengan ke-2 Mt, maka hasil fertilisasi tersebut (individunya) bergenotip
MMTt dan berfenotip tanaman berbunga merah berbatang tinggi
f. Tulislah hasil pengamatan pada poin e tersebut pada table hasil pengamatan
g. Lakukan poin d,e,f sampai kurang lebih 32 kali.
h. Tulislah semua hasil pengamatan anda di lembar pengamatan.

E. HASIL PERCOBAAN
Persilangan Dihibrid
NO. GENOTIP FENOTIP IJIRAN JUMLAH
1. MMTT Merah Tinggi IIIII III 8
2. MmTT Merah Tinggi IIIII IIII 9
3. mmTt Putih Tinggi IIIII IIII 9
4. MMTt Merah Tinggi IIIII I 6
5. Mmtt Merah Pendek IIIII IIIII I 11
6. MmTt Merah Tinggi IIIII IIIII I 11
7. mmtt Putih Pendek IIIII 5
8. mmTT Putih Tinggi II 2
9. MMtt Merah Pendek III 3
JUMLAH 64 64

F. DISKUSI
1. Bagaimana diagram persilangan monohibrid ?
M m
M MM Mm
m Mm mm

2. Bagaimana diagram persilangan dihybrid pada percobaan di atas ?


Jika kita mengikuti teori Hukum Mendel, maka diagram persilangan dihibrid percobaan
di atas adalah
MT Mt mT mt
MT MMTT MMTt MmTT MmTt
Mt MMTt MMtt MmTt Mmtt
mT MmTT MmTt mmTT mmTt
mt MmTt Mmtt mmTt mmtt

3. Dari percobaan tersebut bagaimana ratio genotip dan fenotip persilangan dihibrid ?
bandingkan dengan hasil diagram persilangan , mengapa dapat diperoleh hasil seperti itu?
Rasio Fenotip dan Genotip persilangan dihibrid menurut teori Hukum Mendel:
 Rasio Genotip:
MMTT : MMTt : MmTT : MmTt : MMtt : Mmtt : mmTT : mmTt : mmtt
1 :2 :2 :4 :1 :2 :1 :2 :1
 Rasio Fenotip:
Merah Tinggi : Merah Pendek : Putih Tinggi : Putih Pendek
9 :3 :3 :1
Sedangkan berdasarkan percobaan baling-baling bambu di atas, rasio fenotip dan
genotipnya adalah:
 Rasio Genotip:
MMTT : MMTt : MmTT : MmTt : MMtt : Mmtt : mmTT : mmTt : mmtt
8 :6 :9 : 11 :3 : 11 :2 :9 :5
 Rasio Fenotip:
Merah Tinggi : Merah Pendek : Putih Tinggi : Putih Pendek
44 : 14 : 11 :5

4. Faktor – faktor apa yang menentukan keberhasilan percobaannya Mendel dibanding para
pendahulunya ?

Anda mungkin juga menyukai