Anda di halaman 1dari 15

Administrasi Sebagai Seni dan Ilmu

Pertemuan 2
ADMINISTRASI SEBAGAI SENI

 Keterampilan yg ditempa oleh pengalaman


 Kekuatan pribadi seseorang yang kreatif ditambah dg keahlian yg
bersangkutan dlm menampilkan karya
 Proses kegiatan yg perlu dikembangkan scr kontinu agar administrasi sbg
suatu cara untuk mencapai tujuan yg benar-benar dapat memberi
perkembangan
 Administrasi dlm praktik
 Dalam seni tercakup beberapa aspek : seni vocal dan sastra
ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU
 Serangkaian pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan metode ilmiah
 Syarat administrasi sbg ilmu
1. Tersusun scr sistematis
2. Obyektif-rasional shg dapat dipelajari
3. Menggunakan metode ilmiah
4. Memiliki prinsip-prinsip tertentu
5. Dapat dijadikan teori
Administrasi Sebagai Seni
 G. R. Terry (1977) mengatakan,  “Art is personal creative power plus skill in
performance”. Seni merupakan kemampuan atau kemahiran seseorang untuk
menerapkan knowledge yang dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsi
tertentu.
 Selain itu, istilah “seni” atau arti ini berasal dari  bahasa Latin yang berarti skill
atau keahlian, kemahiran yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu.
 Kaitannya dengan administrasi berarti bagaimana menerapkan knowledge
(science) dengan menggunakan kemahiran, ketrampilan, pengalaman yang
dilakukan oleh para administrator/manajer (top, middle, lower level) dalam suatu
kegiatan kerjasama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain
administrasi dan manajemen ditinjau dari segi praktisnya.
 Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan
timbulnya peradaban manusia
 Herbert A. Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang
bekerja-sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan
hanya oleh satu orang di antara mereka, di sana telah terdapat administrasi.
Perkembangan Administrasi Sebagai
Seni Silalahi, 2013; Siagian, 2014
1. Fase pra-sejarah, berakhir pada tahun 1 Masehi
2. Fase sejarah, antara 1 Masehi – tahun 1886
3. Fase modern, mulai tahun 1886 sampai dengan sekarang
Fase Pra-Sejarah, Berakhir Pada Tahun 1 Masehi
dikelompokan ke dalam beberapa zaman/peradaban manusia
1. Mesopotamia, Pada masa peradaban ini, prinsip-prinsip
administrasi dan manajemen sudah dilaksanakan
terutama dalam bidang pemerintahan, perdagangan,
komunikasi dan angkutan
2. Babilonia, pada peradaban ini bidang teknologi sudah
mulai berkembang, terbukti dengan adanya taman
gantung yang sulit tertandingi oleh karya manusia
modern saat ini.
3. Mesir Kuno, Pada masa ini aspek administrasi
berkembang sangat pesat seperti bidang pemerintahan,
militer, perpajakan bahkan pertanian yang sudah
menggunakan sistem irigasi.
Lanjutan
4. Tiongkok Kuno, masyarakat Tiongkok Kuno telah berhasil menciptakan
suatu sistem kepegawaian yang digunakan sampai dengan saat ini, yang
dikenal dengan istilah merit system
5. Romawi Kuno, karyakarya ahli filsafat terkenal yaitu Cicero, dengan
terbitnya buku yang berjudul De officii (the office) dan De Legibus (the
law) yang menjelaskan tentang Pemerintah Romawi berhasil
memerintah daerah yang sangat luas dengan cara membagi-bagi tugas
pemerintahan dalam departemen-departemen.
6. Yunani Kuno, Sumbangan terbesar terhadap bidang administrasi dan
manajemen pada masa Yunani Kuno adalah berkembangnya konsep
demokrasi.
Fase sejarah (1 Masehi sampai tahun 1886)
Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi dengan adanya 3 (tiga) kelompok
cendekiawan yang memiliki pandangan dengan garis besar dan waktu yang hampir
bersamaan. Ketiga kelompok tersebut, yaitu:

1. Kaum merkantilisme di Inggris, Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi


yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk
memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara.
2. Kaum Kameralis di Jerman dan Australia, Di Jerman, merkantilismenya disebut
dengan istilah kameralisme. Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut
pajak dan membentuk perusahaan dagang untuk mengembangkan perekonomian.
3. Kaum fisiokrat di Prancis, Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan
penuh keselarasan dan keharmonisan. Yang artinya bahwa manusia diberikan
kebebasannya mengelola alam demi memenuhi kebutuhannya masing-masing dan
akan selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak.
Revolusi Industri di Inggris,
tahun 1760-1850 
Dengan adanya revolusi industri terjadi perubahan yang radikal dalam bidang administrasi dan
manajemen, diantaranya :
1. Dari filsafat job centered menjadi human centered
2. Dari orientasi efektifitas menjadi efisiensi dan efektifitas
3. Dari produksi kecil menjadi industri besar/masal
4. Dari manual menjadi otomatisasi
5. Dari organisasi tertutup menjadi organisasi terbuka
6. Dari sistem magang menjadi serikat buruh.

“Puncak perkembangan administrasi dan manajemen pada fase sejarah dengan terbitnya buku The
economy of Manufacture karya Charles Babbage yang menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha
mencapai tujuan dan pentingnya pembagian kerja”.
Fase Modern
 Pada fase modern, administrasi mulai ber-dwi status yaitu
administrasi sebagai seni dan administrasi sebagai ilmu pengetahuan.
 Fase modern ini ditandai dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah
yang dipelopori olah F.W Taylor, seorang sarjana pertambangan dari
Amerika Serikat, yang mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam
rangka mempertinggi efisiensi perusahaan dan peningkatan
produktivitas pekerja, dan menghasilkan buku berjudul the principle
of scientific management.
 Pada saat Taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di Prancis ada
pula seorang ahli pertambangan yang bernama Henry fayol yang
bekerja pada perusahan tambang, yang pada saat itu perusahaan
terancam kebangkrutan / kehancuran dan dituangkan dalam buku
administration generalle et industrielle,
Perkembangan Administrasi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Tahap-tahap perkembangan administrasi sebagai ilmu
Administrasi sebagai ilmu muncul pertama kali pada tahun 1886 yakni ditandai dengan munculnya gerakan manajemen
ilmiah yang dipelopori F.W. Taylor, yang menandai berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni
semata-mata, dan mulai berdwistatus, yaitu disamping sebagai seni juga sebagai ilmu.
Sejak lahirnya sampai sekarang, administrasi sebagai ilmu telah menjalani empat tahap, yakni :
1. Survival Period (1886-1930), Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi karena pada
tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat
yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak
ilmu Administrasi.
2. Consolidation and Completion Period (1930-1945), Dalam masa ini asas-asas, rumus-rumus dan kaidah-kaidah
(norma) ilmu administrasi lebih disempurnakan.
3. Human Relations Period (1945-1959), Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi
manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang
bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal).
4. Behavioral Period (1959-sekarang), Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai mengadakan perhatian serta
peningkatan terhadap penyelidikan mengenai tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam kehidupan
berorganisasi dan dalam bidang pekerjaannyan system maupun pendekatan kontingensi (contingency approach).
Syarat-Syarat Administrasi Sebagai Ilmu
1. Menggunakan metode ilmiah, Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah
dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu
Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti peneltian dilakukan
dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris
berarti cara atau teknik yang dilakukan selama penenlitian itu dapat diamati oleh
indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau
teknik atau langkah yang digunakan selama proses penelitian. Sistematis,
maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu yang logis.
2. Universal, adalah bersifat umum atau menyeluruh. Dimana pun tempat
terjadinya kegiatan administrasi, maka kegiatan itu sama seperti yang dilakukan
oleh individu lain, di tempat lain pula. Ia tak terikat oleh ruang dan waktu.
3. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu,
Lanjutan
4. Mempunyai objek, Obyek material dari administrasi adalah
manusia itu sendiri (atau pelaku dari administrasi itu sendiri,
sementara obyek formal dari administrasi adalah perilaku atau
tindakan-tindakan manusia dalam melakukan administrasi.
5. Mempunyai system, Setiap ilmu dalam dirinya merupakan suatu
sistem, artinya merupakan suatu kebulatan dan keutuhan
tersendiri dan terpisah dari ilmu lainnya.
6. Dapat dijadikan teori,
Beberapa teori yang diciptakan oleh Fayol dalam Administrasi

1. Badan Kerja Sama (The Body Corporate).


2. Seorang Kepala Untuk Setiap Unit Organisasi (One Head For
One).
3. Staf Ahli (Many Brains To Help).
4. Kekuasaan Dengan Pertanggungjawaban.
5. Jalur Pintas (The "Gangplank").
Administrasi Sebagai Ilmu dan Seni

Dari uraian diatas kita dapat menarik kesimpulan tentang Administrasi.


 Adapun pengertian dari Administrasi menurut “Ilmu” adalah suatu
ilmu yang mempelajari aktivitas manusia yang bersifat kooperatif dan
bagaimana cara-cara merealisasikannya yang terkumpul secaras
sistemasi.
 Sedangkan pengertian Administrasi sebagai “Seni” adalah merupakan
proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar
administrasi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan yang benar-
benar dapat memberi peranan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai