Pertemuan 2
ADMINISTRASI SEBAGAI SENI
“Puncak perkembangan administrasi dan manajemen pada fase sejarah dengan terbitnya buku The
economy of Manufacture karya Charles Babbage yang menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha
mencapai tujuan dan pentingnya pembagian kerja”.
Fase Modern
Pada fase modern, administrasi mulai ber-dwi status yaitu
administrasi sebagai seni dan administrasi sebagai ilmu pengetahuan.
Fase modern ini ditandai dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah
yang dipelopori olah F.W Taylor, seorang sarjana pertambangan dari
Amerika Serikat, yang mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam
rangka mempertinggi efisiensi perusahaan dan peningkatan
produktivitas pekerja, dan menghasilkan buku berjudul the principle
of scientific management.
Pada saat Taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di Prancis ada
pula seorang ahli pertambangan yang bernama Henry fayol yang
bekerja pada perusahan tambang, yang pada saat itu perusahaan
terancam kebangkrutan / kehancuran dan dituangkan dalam buku
administration generalle et industrielle,
Perkembangan Administrasi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Tahap-tahap perkembangan administrasi sebagai ilmu
Administrasi sebagai ilmu muncul pertama kali pada tahun 1886 yakni ditandai dengan munculnya gerakan manajemen
ilmiah yang dipelopori F.W. Taylor, yang menandai berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni
semata-mata, dan mulai berdwistatus, yaitu disamping sebagai seni juga sebagai ilmu.
Sejak lahirnya sampai sekarang, administrasi sebagai ilmu telah menjalani empat tahap, yakni :
1. Survival Period (1886-1930), Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi karena pada
tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat
yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak
ilmu Administrasi.
2. Consolidation and Completion Period (1930-1945), Dalam masa ini asas-asas, rumus-rumus dan kaidah-kaidah
(norma) ilmu administrasi lebih disempurnakan.
3. Human Relations Period (1945-1959), Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi
manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang
bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal).
4. Behavioral Period (1959-sekarang), Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai mengadakan perhatian serta
peningkatan terhadap penyelidikan mengenai tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam kehidupan
berorganisasi dan dalam bidang pekerjaannyan system maupun pendekatan kontingensi (contingency approach).
Syarat-Syarat Administrasi Sebagai Ilmu
1. Menggunakan metode ilmiah, Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah
dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu
Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti peneltian dilakukan
dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris
berarti cara atau teknik yang dilakukan selama penenlitian itu dapat diamati oleh
indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau
teknik atau langkah yang digunakan selama proses penelitian. Sistematis,
maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu yang logis.
2. Universal, adalah bersifat umum atau menyeluruh. Dimana pun tempat
terjadinya kegiatan administrasi, maka kegiatan itu sama seperti yang dilakukan
oleh individu lain, di tempat lain pula. Ia tak terikat oleh ruang dan waktu.
3. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu,
Lanjutan
4. Mempunyai objek, Obyek material dari administrasi adalah
manusia itu sendiri (atau pelaku dari administrasi itu sendiri,
sementara obyek formal dari administrasi adalah perilaku atau
tindakan-tindakan manusia dalam melakukan administrasi.
5. Mempunyai system, Setiap ilmu dalam dirinya merupakan suatu
sistem, artinya merupakan suatu kebulatan dan keutuhan
tersendiri dan terpisah dari ilmu lainnya.
6. Dapat dijadikan teori,
Beberapa teori yang diciptakan oleh Fayol dalam Administrasi