Anda di halaman 1dari 10

Pengantar ilmu farmasi

“PERAN APOTEKER DI BIDANG INDUSTRI”

NAMA : TIKA APRIYANI


BP : 1604046
KELAS : C
INDUSTRI FARMASI
• Berdasarkan Permenkes RI No 1799/Menkes/PER/XII/2010
pasal 1 ayat 3 industri farmasi adalah badan usaha yang
memiliki izin dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan
pembuatan obat atau bahan obat
• Industri farmasi adalah industri yang meliputi industri obat jadi
dan industri bahan baku obat. Industri obat jadi adalah industri
yang menghasilkan suatu produk yang telah melalui tahap
proses pembuatan, sedangkan industri bahan baku obat adalah
indsutri yang menghasilkan bahan baku yang diperlukan pada
proses pembuatan suatu obat jadi.
Industri farmasi

Primary Secondary
industry industry
PERSYARATAN INDUSTRI FARMASI
Persyaratan yang harus dipenuhi industri farmasi untuk mendapatkan izin usaha
yaitu :
1. Dilakukan oleh perusahaan umum, badan hukum berbentuk perseroan
terbatas (PT) atau koperasi
2. Memiliki rencana investasi
3. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP)
4. Industri farmasi obat jadi dan bahan baku obat wajib memenuhi
persyaratan cara pembuatan obat yang baik (CPOB)
5. Industri farmasi obat jadi bahan baku obat wajib mempekerjakan secara
tetap sekurang-kurangnya 2 orang apoteker warga negara indonesia
masing-masing sebagai penanggung jawab produksi dan penanggung
jawab pengawasan mutu sesuai dengan persyaratan CPOB.
Peran apoteker di bidang industri farmasi
• Peran apoteker di industri farmasi seperti yang disarankan oleh
World Health Organization (WHO) , yaitu Eight Star of
Pharmacist yang meliputi :
1. Care giver, apoteker sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk
informasi obat, efek samping obat dan lain-lain kepada profesi
kesehatan. Perlu ada interaksi dengan individu/kelompok di
dalam industri (regulatory, QA/QC, produksi dll) dan
individu/kelompok di luar industri.
2. Decision maker, apoteker sebagai pengambil keputusan yang
tepat untuk mengefektifkan sumber daya yang akan di industri
3. Communicator, apoteker harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik seacar lisan maupun tulisan.
Lanjutan

4. Leader, apoteker sebagai pemimpin yang berani mengambil keputusan


dalam mengatasi berbagai permasalahn di industri dan memberikan
bimbingan ke bawahannya dalam mencapai sasaran industri
5. Manager, spoteker sebagai pengelola seluruh sumber daya yang ada di
industri farmasi dan mampu mengakumulasikannya untuk meningkatkan
kinerja industri dari waktu ke waktu.
6. Long-life learner, apoteker belajar terus menerus untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan.
peran tersebut diterapkan di dalam fungsi-fungsi industri yang diperlukan
yaitu manajemen produksi, pemastian/,manajemen mutu (Quality
Assurance), registrasi produk, pemasaran produk(product manager) dan
pengembangan produk (research and development)
Tugas apoteker dalam bidang industri farmasi
• Apoteker sebagai penanggung jawab produksi
penanggung jawab produksi (kepala bagian produksi/
manajer produksi) hendaklah seorang apoteker yang
terdaftar dan terkualifikasi. Memperoleh pelatihan yang
sesuai memiliki pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun
bekerja di bagian produksi pabrik farmasi, memiliki
pengelaman dan pengetahuan di bagian pembuatan obat
dan perencanaan dalam pembuatan obat, CPOB,
penguasaan bahasa asing yang baik, serta keterampilan
dalam kepemimpinan yang dibuktikan dengan sertifikasi
lembaga yang ditunjuk.
Lanjutan
• Apoteker sebagai penanggung jawab pengawasan mutu (Quality Control)
pengawasan mutu merupakan bagian yang penting dari CPOB untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu
yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
• Apoteker sebagai penanggung jawab pemastian mutu (Quality Assurance)

seorang penanggung jawab pemastian mutu/manajemen mutu (Quality


assurance) adalh seorang apoteker yang terdaftar dan terkualifikasi,
memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki pengalaman praktis yang
memadai dalam bidang pembuatan obat dan keterampilan manajerial
sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tugas secara professional.
Lanjutan
• Apoteker sebagai tenaga pemasaran
Dalam pelaksanaan peran apoteker sebagai tenaga pemasaran/ ritel
perlu dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Studi kelayakan
merupakan suatu kajian sebagai bagian dari dari perencanaan yang
dilakukan menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan
keputusan investasi yang mengawali resiko yang belum jelas.
• Apoteker riset dan pengembangan produk
Seorang penanggung jawab riset dan pengembangan produk harus
seorang apoteker yang memiliki pengetahuan memadai mengenai zat
aktif dan berbagai zat pembantu yang akan digunakan dalam
pengembangan formula.
Kesimpulan

Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin


dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat. Dalam bidang industri farmasi, apoteker
memiliki tugas penting dimana semua kegiatan tersebut harus
dilakukan dengan sangat professional. Dalam bidang industri
farmasi seorang apoteker tidak hanya memformulasikan
sebuah obat tetapi harus menjadi penanggung jawab dari setiap
kegiatan dalam pengolahan obat

Anda mungkin juga menyukai