Anda di halaman 1dari 38

MENUJU PILKADA BERKUALITAS

Athoillah
Anggota KPU Kabupaten Jombang

hey_tok@yahoo.com
http://kpu-jombangkab.go.id/
DASAR HUKUM
PENYELENGGARA
PEMILIHAN
• Penyelenggaraan Pemilihan menjadi tanggungjawab
bersama KPU, KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota
• KPU memegang tanggungjawab akhir atas
penyelenggaraan Pemilihan oleh KPU Propinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, PPS dan KPPS serta Petugas
Pemutakhiran Data Pemilih
• Pengawasan Pemilihan menjadi tanggungjawab bersama
Bawaslu, Bawaslu Propinsi dan Panwas Kabupaten/Kota
• Bawaslu memegang tanggung jawab akhir atas
pengawasan penyelenggaraan Pemilihan oleh Bawaslu
Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan,
PPL, dan Pengawas TPS.
SYARAT CALON KEPALA DAERAH
• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• Setia kepada Pancasila, UUD 1945, cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan, & NKRI;
• Berpendidikan paling rendah SLTA/sederajat;
• Berusia paling rendah 30 th. untuk Calon Gub. dan
Calon Wkl Gub. serta 25 thn untuk Calon Bupati dan
Calon Wkl Bupati serta Calon Walikota dan Calon Wkl
Walikota;
• Mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari
penyalahgunaan narkotika brdsrkn hasil pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh;
• Tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap. Mantan terpidana tlh scr terbuka & jujur
mengumumkan bahwa dirinya mantan narapidana
• Tidak sedang dicabut hak pilihnya brdsrkn putusan
pengadilan yg mempunyai kekuatan hukum tetap;
• Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dibuktikan
dengan SKCK;
• Menyerahkan daftar kekayaan pribadi;
• Tidak sedang memiliki tanggungan utang yg mejadi
tanggung jawabnya yg merugikan keuangan negara;
• Tidak sedang dinyatakan pailit brdsrkn putusan
pengadilan yg mempunyai kekuatan hukum tetap;
• Memiliki NPWP dan laporan pajak pribadi;
• Belum pernah menjabat lebih dari 2 kali dalam jabatan
yang sama;
• Belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon
Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota untuk Calon
Wakil Bupati/ Calon Wkl Walikota pada daerah yang
sama .
• berhenti dari jabatannya bagi Gub., Wakil Gub., Bupati,
Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota yang
mencalonkan diri di daerah lain sejak ditetapkan sbg
calon
• tidak berstatus sbg penjabat Gubernur, penjabat Bupati,
dan penjabat Walikota
• Menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai
anggota DPRD sebagai pasangan calon sejak ditetapkan
sebagai peserta Pemilihan
• Menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai
anggota TNI, Polri, PNS dan Kepala Desa atau sebutan
lain sejak ditetapkan sebagai peserta Pemilihan
• Berhenti dari jabatan BUMN/BUMD sejak ditetapkan
sebagai calon.
(GABUNGAN) PARPOL ATAU PERSEORANGAN?

Pasangan Calon dapat :


a.diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan Partai Politik, atau
b.Pasangan calon perseorangan yang didukung sejumlah orang
(Gabungan) Partai Politik
• Partai Politik atau gabungan partai politik dapat mengusulkan Paslon
dengan syarat :
a. Minimal memperoleh 20% dari jumlah kursi DPRD atau 25% dari
akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu DPRD didaerah yang
bersangkutan;
b. 25% akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu terakhir hanya
berlaku bagi Parpol yang memperoleh kursi dalam Pemilu Pemilu
DPRD didaerah yang bersangkutan.
• Jika ada angka pecahan, dilakukan pembulatan ke atas
• (gabungan) Parpol dilarang menarik calon atau calon dilarang
mengundurkan diri terhitung sejak pendaftaran sebagai calon di KPU
Propinsi atau Kabupaten/Kota
• Jika (gabungan) parpol menarik atau calon mengundurkan diri, maka
(gabungan) parpol yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon
pengganti
PERSEORANGAN
• Syarat calon perseorangan dihitung berdasarkan jumlah
penduduk yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Pemilu sebelumnya
PROPINSI KABUPATEN/KOTA SYARAT DUKUNGAN

Penduduk terdaftar DPT Penduduk terdaftar DPT s/d250.000


10 %
dibawah 2 juta
Penduduk terdaftar DPT Penduduk terdaftar DPT antara
8,5 %
antara 2 juta s/d 6 juta 250.000 s/d 500.000
Penduduk terdaftar DPT Penduduk terdaftar DPT antara
7,5 %
antara 6 juta s/d 12 juta 500.000 s/d 1 juta
Penduduk terdaftar DPT lebih Penduduk terdaftar DPT lebih dari 1
6,5 %
dari 12 juta juta

• Dukungan tersebar di lebih dari 50% jumlah Kabupaten/kota


atau Kecamatan
BAGAIMANA
DENGAN
KABUPATEN
JOMBANG?
(GABUNGAN) PARTAI POLITIK
• Kursi DPRD
Syarat pencalonan minimal =jumlah kursi x 20/100
Syarat pencalonan minimal= 50 x 20/100 = 10 kursi

• Akumulasi perolehan suara


Syarat pencalonan = Jumlah suara sah x 25/100
Syarat pencalonan = 718.007 x 25/100 = 179.501,75 suara
Pembulatan = 179.502
PERSEORANGAN
• DPT Kab. Jombang dalam Pemilu terakhir,
yakni Pilpres 2014 adalah sebanyak 991.770,
sehingga dengan demikian maka syarat
dukungan calon perseorangan untuk
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jombang
2018 adalah 7,5 % yakni sebesar 74.382,75
pembulatan 74.383 dukungan dan tersebar di
setidaknya 11 Kecamatan (lebih dari 50%
Kecamatan).
Secara prinsip, Pilkada diikuti oleh lebih dari 1 pasangan
calon. Namun dalam keadaan tertentu, Pilkada dapat
dilaksanakan dengan 1 pasangan calon, yakni :
a.Setelah dilakukan penundaan dan perpanjangan
pendaftaran, hanya terdapat 1 paslon yang mendaftar
dan memenuhi syarat
b.Terdapat lebih dari 1 paslon namun hanya ada 1
paslon yang memenuhi syarat, dan setelah dilakukan
penundaan dan pembukaan kembali pendaftaran tidak
ada paslon yang mendaftar atau ada paslon mendaftar
tapi tidak memenuhi syarat
c.Sejak penetapan paslon sampai dengan kampanye dan
pemungutan suara terdapat paslon yang berhalangan
tetap, namun (gabungan) parpol tidak mengusulkan
calon pengganti atau calon pengganti tidak memenuhi
syarat.
d.Terdapat paslon yang mendapat sanksi pembatalan
sebagai peserta pemilihan
“MAHAR” POLITIK
• Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang
menerima imbalan dalam bentuk apapun pada proses
pencalonan Kepala Daerah. Jika terbukti menerima, maka
(gabungan) Parpol tersebut dilarang mengajukan calon
dalam Pemilihan berikutnya
• Setiap orang/lembaga dilarang memberi imbalan pada
(gabungan) Parpol dalam proses pencalonan Kepala
Daerah, jika terbukti maka penetapan sebagai calon atau
kepala daerah dibatalkan dan (gabungan) Parpol yang
menerima dikenakan denda 10 (sepuluh) kali lipat dari
nilai yang diterima
KAMPANYE
BENTUK KAMPANYE
•Pertemuan terbatas dan pertemuan
tatap muka dan dialog

•Debat publik

•Penyebaran bahan kampanye

•Pemasangan alat peraga

•Iklan media massa

•Kegiatan lain yang tdk melanggar


aturan
LARANGAN
• Kampanye pada masa tenang
• Melibatkan pejabat BUMN, BUMD, ASN, Anggota
TNI/Polri, Kepala desa (atau sebutan lain) dan perangkat
desa (atau sebutan lain).
• Tempat terlarang kampanye : tempat ibadah (termasuk
halaman), rumah sakit/pelayanan kesehatan, lembaga
pendidikan, gedung milik pemerintah
• Menerima sumbangan lebih dari ketentuan
Sumbangan perseorangan maksimal 75 juta dan badan
hukum maksimal 750 juta
PASLON TERPILIH
• Paslon yang memperoleh suara
terbanyak ditetapkan sebagai
Paslon terpilih
• Jika hanya terdapat 1 paslon dan
mendapat perolehan suara lebih
dari 50%, maka paslon tersebut
ditetapkan sebagai Paslon
terpilih.
• Penetapan paslon terpilih
dilaksanakan jika tidak ada
sengketa hasil pemilihan atau
telah selesainya sengketa hasil
pemilihan di Mahkamah
Konstitusi
POLITIK UANG ???
Politik uang merupakan pemberian atau janji, baik berupa uang atau
bentuk lain, agar pemilih memilih calon tertentu, tidak memilih calon
tertentu atau agar pemilih tidak menggunakan hak pilihnya.
Politik Uang itu Merusak
Politik dapat memberikan manfaat bagi masyarakat jika lembaga politik
diisi oleh orang baik, berkemampuan dan memiliki visi dan keberpihakan
pada rakyat. Namun hal ini dapat rusak oleh praktek politik uang, dimana
seseorang yang tidak memiliki kriteria tersebut mendapatkan suara
dengan menyuap pemilih. Sistem dan rekruitmen politik-pun akan ikut
rusak.
Politik uang juga akan melahirkan praktek korupsi. Calon yang terpilih
dengan politik uang akan berupaya untuk mengembalikan modal yang
dikeluarkannya selama masa pemilihan
Pidana Politik Uang

• Baik pemberi maupun penerima politik uang, dapat


diancam pidana
• Ancaman pidana bagi pelaku politik uang adalah pidana
penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan
paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling
sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Jadwal

Jabatan Tahun Pemilihan


Berakhir pada tahun 2015 dan September
Juni 2015
Januari s/d Juni 2016 2020
Berakhir Juli s/d Desember 2016 November
Februari 2017 2022
dan pada tahun 2017 2024
Berakhir pada tahun 2018 dan
Juni 2018 2023
2019
8 PARAMETER PEMILU
DEMOKRATIS
• Hukum Pemilu
• Kesetaraan antar warga
• Persaingan yang bebas dan adil
• Partisipasi pemilih
• Pemungutan suara
• Keadilan Pemilu
• Tanpa Kekerasan
• Penyelenggara Pemilu yang mandiri, kompeten,
berintegritas
Aspek Hukum Pemilu
• Hukum Pemilu harus mengandung asas-asas
Pemilu demokratis dan berintegritas, yakni
Pemilu yang diselenggarakan secara periodik
berdasarkan prinsip langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil, serta berdasarkan pula
pada prinsip jujur, transparan, akuntabel dan
akurat
Kesetaraan Antar Warga
• Daftar pemilih yang komprehensif, mutakhir
dan akurat.
• Alokasi kursi dilakukan secara proporsional
berdasarkan jumlah penduduk
• Setiap suara akan memberikan kontribusi
yang sama dalam mempengaruhi
kemungkinan perolehan kursi Parpol dan
keterpilihan calon.
Persaingan yang bebas dan adil
• Tidak ada intimidasi, ancaman atau tindakan kekerasan
dan bukan dengan jual beli suara.
• Peserta Pemilu mendapat kesempatan yang sama
untuk meyakinkan pemilih (kampanye)
• Petahana tidak menggunakan jabatan publik untuk
kampanye.
• Dana kampanye transparan, akuntabel
• Kesempatan yang sama bagi peserta untuk membuat
iklan kampanye di media massa
• Pemberitaan yang obyektif dan berimbang
• Tidak ada kampanye hitam
Partisipasi Pemilih
• Keterlibatan anggota Parpol dalam seleksi kandidat
• Keterlibatan masyarakat (individu, kelompok) untuk
menyelenggarakan pendidikan pemilih
• Pemilih menjadi pendukung aktif, baik menghadiri
kampanye maupun menyumbang dana kampanye
• Keterlibatan lembaga pemantau
• Keterlibatan pemilih melaporkan pelanggaran
• Memberikan suara
• Pers yang aktif meliput meliput kegiatan Pemilu
Pemungutan Suara
• Tata letak TPS menjamin asas Pemilu LUBER JURDIL
• Fasilitasi semua kategori pemilih (difabel, sakit,
tahanan/narapidana, dll)
• Pelaksanaan pemungutan suara dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
• Tidak ada pemilih memberikan suara lebih dari 1 kali
• Bebas tanpa intimidasi
• Atas kehendak sendiri, bukan karena uang atau sebab lain
• Penghitungan suara terbuka
• Penyelenggara melayani pertanyaan atau
keberatan
• Pengisian berita acara atau sertifikat dilakukan
secara akurat
• Saksi menerima salinan hasil penghitungan
• Hasil penghitungan dipublikasikan
• Setiap pihak dapat merekam dan
mempublikasikan proses dan hasil
penghitungan.
Keadilan Pemilu
• Sistem yang mampu merespon pertanyaan,
keluhan yang berkaitan dengan proses pemilu
• Pelanggaran Pemilu diproses dan diselesaikan
secara adil
• Sistem mampu menyelesaikan sengketa antar
peserta pemilu
• Penyelesaian pelanggaran dan sengketa tepat
waktu
Tanpa Kekerasan
Pemilu tanpa kekerasan tercipta jika mampu
menghindari hal-hal :
•Mencederai atau ancaman menciderai
orang/barang yang berkaitan dengan proses
pemilu.
•Mencederai atau ancaman menciderai proses
pemilu itu sendiri
Penyelenggara Pemilu yang
Mandiri, Kompeten, Berintegritas
• Bukan anggota parpol atau berpihak pada parpol
tertentu, memberi perlakuan yang sama terhadap semua
peserta pemilu
• Tidak berada dibawah lembaga apapun (eksekutif,
legislatif atau yudikatif)
• Melaksanakan tugas tidak dibawah tekanan, paksaan
atau suap dari pihak manapun
• Menyelenggarakan Pemilu semata-mata berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan kode etik
penyelenggara Pemilu

Anda mungkin juga menyukai