Anda di halaman 1dari 35

Kepemimpinan

1. Pengertian kepemimpinan
2. Teori kepemimpinan
3. Gaya Kepemimpinan
4. Peran dan fungsi pemimpin
5. Kriteria pemimpin yang baik
6. Peran dan fungsi kepala ruang sebagai pemimpin
PENGERTIAN
KEPEMPIMPINAN
Kemampuan mempengaruhi suatu Proses dimana satu individu
kelompok menuju pada pencapaian mempengaruhi anggota
tujuan. Sumber dari pengaruh kelompok lain menuju
mungkin bersifat formal, seperti yang pencapaian tujuan kelompok atau
diberikan pada jabatan manajerial organisasional yang didefinisikan
dalam organisasi (Robbins, 2003) (Greenberg dan Baron, 2003)

KEPEMIMPINAN
Kemampuan Proses dimana seorang Proses mempengaruhi
mempengaruhi suatu individu mempengaruhi orang lain dan proses
kelompok menuju orang lain untuk mencapai memfasilitasi usaha
pencapaian sebuah visi tujuan bersama (Kreitner individual dan kolektif
atau serangkaian tujuan dan Kinicki, 2010) untuk menyelesaikan
(Robbins dan Judge, 2011) sasaran bersama
(Schermerhorn, Hunt,
Osborn, Uhl-Bien, 2011)
Dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah ….
1. Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang
lain dengan menggunakan kekuasaannya
2. Kepemimpinan adalah suatu proses interaksi antara pemimpin
dan pengikut
3. Kepemimpinan terjadi pada berbagai tingkat dalam organisasi
4. Kepemimpinan memfokuskan pada penyelesaian tujuan
bersama
TEORI
KEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan
1. Teori Genetis
2. Teori Sosial
3. Teori Ekologis
Teori Genetis :

“Leader are born and nor made”


Pemimpin itu dilahirkan
(bakat lahir bukannya dibuat)

Seseorang menjadi pemimpin karena


memang ditakdirkan untuk menjadi
pemimpin
Teori Genetis
Swanburg (2001) menyatakan ciri–ciri pemimpin menurut teori
bakat adalah
(a) Inteligensi, yaitu pengetahuan, ketegasan, dan kelancaran
berbicara. Menyadari bahwa pengetahuan dan kompetensi
dalam pekerjaan tertentu adalah salah satu faktor terpenting
dalam keefektifan pemimpin;
(b) Kepribadian, seperti kemampuan beradaptasi, kepercayaan
diri, kreativitas dan integritas personal dihubungkan dengan
kepemimpinan yang efektif. Seorang pemimpin adalah orang
yang efektif mengetahui bagaimana memotivasi semangat
kerja para pekerja untuk mencapai tujuan organisasi;
(c) Kemampuan, yaitu bahwa seorang pemimpin mempunyai
cukup kepopuleran, kemasyuran, dan keterampilan
interpersonal untuk memberikan symbol, memperluas,
memperdalam kesatuan kolektif diantara anggotanya dalam
system tersebut.
Teori Sosial :

“Leader are made and not born”


Pemimpin itu dibuat atau dididik
bukannya lahir secara kodrati.

Seseorang bisa menjadi pemimpin apabila


diberikan pendidikan dan pengalaman
yang cukup
Teori Ekologis :

Teori ini pada intinya menanggap bahwa


seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin
yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur
dan pengalaman yang memungkinkan untuk
dikembangkan lebih lanjut.
GAYA
KEPEMIMPINAN
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan adalah dua hal yang saling
terkait. Gillies (1970) dalam Nursalam (2000) menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku
pimpinan itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya
pengalaman bertahun–tahun dalam kehidupannya. Oleh karena
itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya
kepemimpinan yang digunakan
Gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan berbeda-
beda dan biasanya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu 
(1) kemampuan yang bersumber pada dirinya sendiri sebagai
pemimpin;
(2) kelompok yang dipimpin; dan
(3) situasi dimana ia memimpin.
Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Demokratis
2. Gaya Kepemimpinan Otoriter
3. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laisserz Faire)
4. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis merupakan kepemimpinan yang
menghargai sifat dan kemampuan setiap staf, dimana manusia
yang dipimpin ditempatkan sebagai sebagai faktor utama dan
terpenting dalam kelompok/organisasi.

Kepemimpinan dengan gaya demokratis dalam mengambil


keputusan sangat mementingkan diskusi dan musyawarah, yang
diwujudkan pada setiap jenjang dan unit masing-masing. Dengan
demikian dalam pelaksanaan setiap keputusan tidak dirasakan
sebagai kegiatan yang dipaksakan, justru sebaliknya semua merasa
terdorong mensukseskannya sebagai tanggung jawab bersama.
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu
orang atau sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap
ada seorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai
penguasa tunggal.  Pemimpin menetukan semua tujuan yang akan
dicapai dalam pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan otoriter, menempatkan bawahan semata-
mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan
kehendak pimpinan. Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam
segala hal dibandingkan dengan bawahannya. Kemampuan
bawahan selalu dipandang rendah, sehingga dianggap tidak
mampu berbuat sesuatu tanpa perintah. Perintah pemimpin
sebagai atasan tidak boleh dibantah, karena dipandang sebagai
satu-satunya yang paling benar. Pemimpin sebagai penguasa
merupakan penentu nasib bawahannya. Oleh karena itu tidak ada
pilihan lain, selain harus tunduk dan patuh di bawah kekuasaan
sang pemimpin. Kekuasaan pimpinan digunakan untuk menekan
bawahan, dengan mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai
alat utama
Gaya Kepemimpinan Bebas (Laisserz Faire)
Kepemimpinan dijalankan tanpa berbuat sesuatu, karena untuk
bertanya atau tidak (kompromi) tentang sesuatu rencana
keputusan atau kegiatan, tergantung sepenuhnya pada orang-
orang yang dipimpin.

Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada


bawahannya dan keputusan lebih banyak dibuat oleh para
bawahan, pimpinan hanya berkomunikasi bila diperlukan dengan
memfungsikan dirinya sebagai penasihat, yang dilakukan dengan
memberi kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi
anggota kelompok yang memerlukannya
Pemimpin selalu berlepas tangan karena merasa tidak ikut serta
menetapkannya menjadi keputusan atau kegiatan yang
dilaksanakan kelompok/organisasinya. Pemimpin melepaskan diri
dari tanggung jawab (deserter), dengan menuding bahwa yang
salah adalah anggota kelompok/organisasinya yang menetapkan
atau melaksanakan keputusan dan kegiatan tersebut. Oleh karena
itu bukan dirinya yang harus dan perlu diminta
pertanggungjawaban telah berbuat kekeliruan atau kesalahan.
Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipasif merupakan gabungan bersama
antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Pemimpin
menyajikan analisa masalah dan mengusulkan tindakan kepada
para anggota kelompok, mengundang kritikan dan komentar
mereka. Dengan menimbang jawaban bawahan atas usulannya,
manajer selanjutnya membuat keputusan final bagi tindakan oleh
kelompok tersebut.
PERAN DAN
FUNGSI PEMIMPIN
PEMIMPIN VS MANAJER

PEMIMPIN ???

MANAJER ???
PEMIMPIN :
Mempengaruhi orang lain secara sukarela mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Pemimpin menciptakan
visi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai visi
tersebut dan memperluas diri mereka diluar kapabilitas
normalnya.
MANAJER :
Merencanakan aktivitas, mengorganisir struktur yang
sesuai dan mengontrol sumber daya
Perbedaan Peran Pemimpin dan Manajer
(Greenberg dan Baron, Behavior in Organization, 2003)

Increase
people’s
Formulate Implement
Establish commitment
Strategy for organizational
organizational and effort
Implementing strategy
mission toward the
that mission through others
mission and
Tetapkan misi
Merumuskan startegy Menerapkan
organisasi
Strategi untuk strategi
Meningkatkan
Melaksanakan organisasi
komitmen dan
Misi tersebut melalui orang
upaya masyarakat
lain
terhadap misi
dan strategi

Leader’s role Manager’s role


Menetang status quo, Merumuskan rencana secara
menciptakan visi masa depan, detail, menyusun struktur
memberi inspirasi kepada anggota organisasi yang efisien dan
organisasi untuk mencapai visi mengawasi kegiatan sehari-hari
KRITERIA
PEMIMPIN YANG BAIK
SIAPAKAH PEMIMPIN IDEAL ???
George R. Terry, menyampaikan 8 ciri yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin yang ideal yaitu :
1. Mempunyai kekuatan mental dan fisik yang energik
2. Mempunyai emosi yang stabil, tidak cepat marah dan percaya
pada diri sendiri
3. Mempunyai pengetahuan human relation yang baik
4. Mempunyai personal motivasi yang cukup untuk diri sendiri
demi kemajuan kepemimpinannya
5. Mempunyai kecakapan berkomunikasi (communication skill)
6. Mempunyai kecakapan untuk mengajar, mendidik, dan
mengembangkan anggota
7. Mempunyai sosial skill (keahlian dalam bidang sosial) supaya
anggota setia dan mendukung kepemimpinan
8. Mempunyai kecakapan pengetahuan yang luas dalam teknikal
dan manajerial
Amirullah dan Haris Budiyono, menyampaikan 9 tuntutan yang
harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang ideal :
1. Ia mempunyai pandangan ke muka
2. Ia merasakan dirinya sebagai milik karyawan
3. Pandangan hidup yang dianutnya sebanyak mungkin tercermin
pada pola sikap dan tingkah lakunya
4. Ia peka dan tanggap terhadap perkembangan anggotanya
melebihi kepekaannya terhadap diri sendiri
5. Ia tangkas berfikir dan bertindak, terutama menangkap
momentum dan memanfaatkannya, dengan perhitungan
cermat
6. Ia tahu hal-hal yang prinsipil dan yang dapat dikompromikan,
untuk hal-hal yang prinsipil ia tidak akan mau mengalah
7. Ia sadar sangat diperlukan oleh anggotanya, tetapi pada saat
yang sama dia berupaya supaya dia tidak selalu diperlukan
8. Ia gemar bermusyawarah dalam suasana yang bebas dan
tertib, terutama dalam menentukan siasat yang akan diambil
atau dalam memecahkan masalah yang menyangkut anggota.
9. Ia bertanggungjawab didalam semua tindakan dan tidak akan
mengelakkan diri dari pertanggungjawaban itu dengan segala
resiko.
PERAN DAN FUNGSI
KEPALA RUANG
SEBAGAI PEMIMPIN
Gillies (1994) menyampaikan bahwa dalam keperawatan dikenal
3 gaya kepemimpinan, yaitu :

1. Kepemimpinan Demokratik
Digunakan dalam membimbing perawat dalam mejalankan
tugasnya dalam membuat melakukan asuhan keperawatan.
Kepala ruang memotivasi, mengarahkan, dan memberikan
bimbingan kepada perawat pelaksana dan memberikan
penghargaan atas kemampuan para perawat yang menjadi
tanggung jawabnya.
2. Kepemimpinan otoriter dalam keperawatan
Dapat ditemukan/berguna dalam menolong klien gawat
darurat dimana diperlukan tindakan yang cepat dan tepat.
Disamping itu juga bermanfaat bila pemimpin adalah satu-
satunya orang yang mempunyai informasi dan ketrampilan
penting dan juga apabila bawahan tidak percaya diri dalam
menyelesaikan suatu tugas.

3. Gaya kepemimpinan kebebasan dalam keperawatan


Akan efektif jika bawahan mempunyai kemampuan dan
tanggung jawab yang tinggi. Gaya kepemimpinan ini akan
menimbulkan keresahan bila bawahan kurang mempunyai
kemampuan dan kurang tanggung jawab karena mereka
tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Gillies (1994) menyimpulkan  bahwa

Tidak ada gaya kepemimpinan yang jelek


dan tidak ada kepemimpinan yang selalu
tepat untuk semua situasi
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai