Anda di halaman 1dari 20

1.

Desi Novita
KELOMPOK (2011100203)
2
BENTUK DAN TEKNIK 2. Mellia Ningsih
(2011100358)

EVALUASI HASIL BELAJAR 3. Meyola Ayu Andira


(2011100400)
4. Mira Yunita
(2011100360)

( INSTRUMEN NON TES ) 5. M. Wahyu Purianto


)
(2011100089

6. Nur Aini
TOPIC OF A. Pengertian Teknik Non-Tes

DISCUSSION B. Jenis-Jenis Teknik Non Tes

KELOMPOK
WOODGROVE 2
2
BANK
A. PENGERTIAN TEKNIK NON-TES

Teknik nontes merupakan teknik


penilaian untuk memperoleh
gambaran terutama mengenai
karakteristik, sikap, atau
kepribadian.

KELOMPOK
WOODGROVE 3
2
BANK
B. JENIS-JENIS TEKNIK NON TES
Teknik non-tes dilaksanakan melalui:
1. Observasi
2. Wawancara ( Interview)
3. Skala Sikap ( Attitude Scale)
4. Daftar Cek ( Check List )
5. Skala Penilaian (Rating Scale )
6. Angket (Kuesioner)
7. Studi Kasus (Case Study)
8. Catatan Insidental (Anecdotal Records)
9. Sosiometri
10. Inventori Kepribadian
11. Teknik Pemberian Penghargaan kepada Peserta Didik

KELOMPOK
WOODGROVE 4
2
BANK
1.OBSERVASI
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis logis, objektif dan
rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan Observasi Kelemahan Observasi

• Adapun Tujuan observasi adalah: • Ciri-ciri observasi yang dikemukakan oleh


 Untuk mengumpulkan data dan informasi good dkk. Mempunyai kelemahan, antara lain:
mengenai suatu fenomena baik yang berupa • Dalam penyelidikan yang bersifat eksploitatif,
peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi justru yang bersifat kuantitatif kebanyakan
yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan dikesampingkan
 Untuk mengukur perilaku kelas (baik perilaku • Dalam observasi partisipan tidak dapat dilakukan
guru maupun perilaku peserta didik), interaksi pencatatan dengan segera.
antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor
yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan
sosial (social skills).

KELOMPOK
WOODGROVE 5
2
BANK
Cara-cara Observasi Jenis-jenis Observasi

• Observasi dapat ditempuh melalui tiga cara • Menurut cara dan tujuannya observasi dapat
yaitu: dibedakan menjadi 3 macam:
 Observasi yang dilakukan secara langsung • Observasi partisipatif (participant observation)
terhadap objek yang diselidiki. dan non-partisipatif (non-participant observation).
 Observasi tidak langsung yaitu observasi yang • Observasi sistematis dan observasi non-sitematis.
dilakukan melalui perantara, baik teknis maupun • Observasi Experimental dan observasi non-
alat tertentu. experimental.
 Observasi partisipasi, yaitu observasi yang
dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau
melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.

KELOMPOK
WOODGROVE 6
2
BANK
Langkah-langkah Penyusunan Pedoman Observasi
• Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi adalah sebagai berikut.
 Merumuskan tujuan observasi

 Membuat lay out atau kisi-kisi observasi

 Menyusun pedoman observasi

 Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan dengan proses belajar peserta didik dan
kepribadiannya maupun penampilan guru dalam pembelajaran

 Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan pedoman observasi

 Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba

 Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung

 Mengolah dan menafsirkan hasil observasi

KELOMPOK
WOODGROVE 7
2
BANK
2. WAWANCARA ( INTERVIEW)
Secara umum wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan
tanya jawab baik secara lisan, sepihak, berhadapan muka, maupun dengan arah serta tujuan yang telah
ditentukan. Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.

Tujuan Wawancara Jenis-jenis Wawancara

• Adapun tujuan wawancara adalah: • Wawancara terpimpin (Guided Interview) /


 Untuk memperoleh informasi secara langsung wawancara berstruktur (Structured Interview) /
guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan wawancara sistematis (Systematic Interview)
kondisi tertentu • Wawancara tidak terpimpin (Un-Guided
 Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah Interview) / wawancara sederhana (Simple
Interview) / wawancara tidak sistematis (Non-
 Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi Systematic Interview) / wawancara bebas.
situasi atau orang tertentu.

KELOMPOK
WOODGROVE 8
2
BANK
Kelebihan Wawancara Jenis-jenis Observasi

• Wawancara dapat memberikan keterangan keadan • Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh
pribadi hal ini tergantung pada hubungan baik antara kesediaan, kemampuan individu yang diwawancarai.
pewawancara dengan objek.
• Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh
• Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur keadaan sekitar pelaksaan wawancara.
dan mudah dalam pelaksaannya.
• Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik
• Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan dan sempurna dari pewawancara.
observasi. Data tentang keadaan individu lebih
• Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat
banyak diperoleh dan lebih tepat dibandingkan
dengan observasi dan angket. mempengaruhi hasil wawancara.

• Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik


antara si pewawancara dengan objek.

KELOMPOK
WOODGROVE 9
2
BANK
Hal-hal yang perlu diperhatikan Pewawancara

• Guru yang akan mengadakan wawancara harus


mempunyai background tentang apa yang akan
ditanyakan.
Langkah-langkah Penyusunan Pedoman • Guru harus menjalankan wawancara dengan baik tentang
Wawancara maksud wawancara tersebut.
• Merumuskan tujuan wawancara • Harus menjaga hubungan yang baik.

• Membuat kisi-kisi atau layout dan pedoman • Guru harus mempunyai sifat yang dapat dipercaya.
wawancara • Pertanyaan hendaknya dilakukan dengan hati-hati, teliti
dan kalimatnya jelas.
• Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang
diperlukan dan bentuk pertanyaan yang diinginkan. • Hindarkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya
wawancara.
• Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-
kelemahan pertanyaan yang disusun, sehingga dapat • Guru harus mengunakan bahasa sesuai kemampuan siswa
yang menjadi sumber data.
diperbaiki lagi.
• Hindari kevakuman pembicaraan yang terlalu lama.
• Melaksanakan wawancara dalam situasi yang
sebenarnya. • Guru harus mengobrol dalam wawancara.
• Batasi waktu wawancara.

KELOMPOK
WOODGROVE 10
2
BANK
3. SKALA SIKAP ( ATTITUDE SCALE)
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik,
dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun berupa objek-objek
tertentu. Salah satu model untuk mengukur sikap yaitu, dengan menggunakan skala sikap yang
dikembangkan oleh Likert. Dalam skala likert, peserta didik tidak disuruh memilih pernyataan pernyataan
yang positif saja, tetapi memilih juga pernyataan-pernyataan yang negatif.

Langkah-Langkah Menyusun Skala Sikap

 Memilih variabel afektif yang akan diukur


 Membuat beberapa pertanyaan tentang variabel afektif yang akan diukur
 Mengklasifikasikan pernyataan positif dan negatif
 Menentukan jumlah gradual dan frase atau angka yang dapat menjadi alternatif pilihan
 Menyusun pernyataan dan pilihan jawaban menjadi sebuah alat penilaian
 Melakukan uji coba
 Melaksanakan penilaian

KELOMPOK
WOODGROVE 11
2
BANK
4. DAFTAR CEK ( CHECK LIST )

Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek
yang akan diamati. daftar cek dapat memungkinkan guru sebagai
penilai mencatat tiap-tiap kejadian yang betapapun kecilnya, tetapi
dianggap penting. Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang
biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian tinggal
memberikan tanda centang (√) pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai
dengan hasil penilaiannya.

KELOMPOK
WOODGROVE 12
2
BANK
5. DAFTAR CEK ( CHECK LIST )

Instrumen skala penilaian memberikan solusi atas kekurangan dafatr


cek yang hanya mampu mencatat keberadaan fenomena-fenomena
tertentu. Skala penilaian memungkinkan pengamat untuk mengetahui
keberadaan fenomena tertentu sekaligus mengikur intensitas fenomena
tersebut dalam tingkatan-tingkatan yang telah disusun. Namun skala
penilaian memiliki beberapa kelemahan yaitu dengan adanya halo
effects, yaitu efek dari kesan atau penilaian umum,generosity effects
yaitu keinginan untuk berbuat baik dengan memberi nilai tinggi, dan
carry over effects yaitu pengamat tidak dapat membedakan antara
fenomena satu dengan fenomena yang lain.

KELOMPOK
WOODGROVE 13
2
BANK
6. ANGKET (KUESIONER)
Angket/kuesioner, merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui pemberian
serangkaian pertanyaan atau pernyataan secara tertulis. Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).

Langkah-Langkah Menyusun
Jenis-jenis Angket Kelebihan dan Kelemahan Angket Angket
• Ditinjau dari segi yang • Kelebihan angket antara lain: • Merumuskan tujuan
memberikan jawaban: • • Merumuskan kegiatan
Dengan angket kita dapat memperoleh data dari
• Angket Langsung. sejumlah anak yang banyak yang hanya membutuhkan
• Menyusun langkah-langkah
waktu yang sigkat.
• Angket Tak Langsung. • Menyusun kisi-kisi
• Setiap anak dapat memperoleh sejumlah pertanyaan
• Ditinjau dari segi cara yang sama. • Menyusun panduan angket
menjawab:
• Dengan angket anak pengaruh subjektif dari guru • Menyusun alat penilaian
• Angket tertutup . dapat dihindarkan.
• Angket terbuka. • Kelemahan angket, antara lain:
• Ditinjau dari strukturnya: • Pertanyaan yang diberikan melalui angket adalah
terbatas.
• Angket berstuktur.
• Kadang-kadang pertanyaan yang diberikan tidak
• Angket tidak berstuktur. dijawab oleh semua anak, atau mungkin dijawab tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
• Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak dapat
dikumpulkan semua
KELOMPOK
WOODGROVE 14
2
BANK
7. STUDI KASUS (CASE STUDY)

Studi kasus adalah studi yang mendalam dan komprehensif tentang


peserta didik, kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu titik
misalnya, peserta didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat
rajin, sangat nakal atau kesulitan dalam belajar, pengertian mendalam
dan komprehensif adalah mengungkap semua variabel dan aspek-
aspek yang melatarbelakanginya, yang diduga menjadi penyebab
timbulnya perilaku atau kasus tersebut dalam kurun waktu tertentu.

KELOMPOK
WOODGROVE 15
2
BANK
8. CATATAN INSIDENTAL (ANECDOTAL
RECORDS)
Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-
peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan.
Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka penilaian guru
terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan tingkah
laku peserta didik.

KELOMPOK
WOODGROVE 16
2
BANK
9. SOSIOMETRI
Sosiometri adalah suatu prosedur untuk merangkum,menyusun,dan
sampai batas tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-pendapat
peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan di
antara mereka.
Langkah-langkah Menggunakan Sosiometri

• Memberikan "petunjuk" atau pertanyaan-pertanyaan.


• Mengumpulkan jawaban yang sejujurnya dari semua peserta
didik.
• Pilihan-pilihan yang tertera dalam tabel digambarkan pada
sebuah sosiogram.

KELOMPOK
WOODGROVE 17
2
BANK
10. INVENTORI KEPRIBADIAN

Inventori kepribadian hampir serupa dengan tes kepribadian.


Bedanya, pada inventori,jawaban peserta didik tidak memakai kriteria
benar-salah. Semua jawaban peserta didik adalah benar selama dia
menyatakan yang sesungguhnya.

KELOMPOK
WOODGROVE 18
2
BANK
11. TEKNIK PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA
PESERTA DIDIK

Teknik pemberian penghargaan ini dinggap penting karena banuak


respons daj tindakan positif dari peserta didik yang timbul sebagai
akibat tindakan belajar,tetapi kurang mendapat perhatian dan
tanggapaj yang serius dari guru. Seharusnya, guru memberikan
penghargaan kepada setiap tindakan positif dari peserta didik dalam
berbagai bentuk,baik secara langsung sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar.

KELOMPOK
WOODGROVE 19
2
BANK
KELOMPOK
WOODGROVE
BANK2

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai