Anda di halaman 1dari 11

DISKUSI KELOMPOK 2

KEGAGALAN PENGENDALIAN
KONSTRUKSI DERMAGA
FERRY GELITING, MAUMERE

PRESENTED BY KELOMPOK 2
ILHAM RODRIEGO SYAIRI TRI YULIANA
AKBAR OBETHNEGO ANWAR IRIANI ANASTASIA

NDH NDH NDH NDH NDH


08 18 30 34 37
NDH NDH NDH NDH NDH
17 25 31 35 39

DEAN
GRANOVIC
IWAN
NUGROHO
SUGENG
PRIYATNO
TOBBY
EBENEZER
WAHYUDI
OUTLINE
1. Contoh Kasus
2. Analisa Penyebab
3. Dampak Kasus
4. Kesimpulan & Lesson
Learn

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 3 3
REPUBLIK INDONESIA
UKURAN KEGAGALAN PELAKSANAAN
KEGIATAN/PROYEK

1. Tidak diselesaikan dalam waktu sesuai rencana.


2. Tidak dilaksanakan dengan kualitas sesuai yang ditetapkan.
3. Tidak dilaksanakan dengan kuantitas sesuai yang ditetapkan.
4. Tidak diselesaikan dalam batasan biaya yang direncanakan.
5. Tidak dilaksanakan dengan tertib administrasi sesuai yang ditetapkan.
6. Tidak berfungsi sesuai yang direncanakan
CONTOH KASUS KEGAGALAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
KEGIATAN BARANG DAN JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
Dermaga Ferry Geliting di Bali rusak:
Proyek pembangunan dermaga yang dimulai pada tahun 2013
dengan sumber dana dari APBN selama 3 tahun berturut-turut
yang menelan anggaran sebesar Rp 59 miliar  itu dikerjakan oleh
kontraktor pelaksana PT  Atalantis dari Surabaya disinyalir gagal
konstruksi 
Dermaga ferry Geliting yang baru diresmikan oleh Menteri
Perhubungan RI pada bulan Mei 2016 dan pelayaran perdana
yang dilakukan oleh Gubernur NTT, itu ambruk diterjang
gelombang pasang.
ANALISA PENYEBAB GAGALNYA PENGENDALIAN PADA KONSTRUKSI DERMAGA

Ggg Tidak optimalnya proses pengendalian mutu sehingga tidak dapat mendeteksi kerusakan itu apakah akibat
1 dari kesalahan perencanaan, kekeliruan pelaksanaan ataukah ketidakcermatan pengawasannya

Pelaksanaan pembangunan tidak sepenuhnya mengikuti sesuai kontrak yang diajukan pihak konsultan
2 perencana, sehingga hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan

3 Kelalaian Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam melaksanakan pengendalian kontrak
kegiatan

Konsultan Pengawas tidak cermat dalam melaksanakan pengendalian pekerjaan di lapangan/


4 jarang ada pihak pemerintah yang datang mengawasi ke proyek pembangunan / menyerahkan
sepenuhnya kepada kontraktor

Kurangnya feasibility study pada perencanaan awal. Apabila membangun dermaga di daerah pesisir
5 yang selalu diterjang ombak ganas semestinya proses pembangunannya dari awal harus memenuhi
ketentuan teknik yang memadai guna mencegah terjadinya kegagalan fungsi.

6 Kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaksana proyek
DAMPAK DARI GAGALNYA PEMBANGUNGAN DERMAGA GELITING BALI

01 04
• Terdapat daerah-daerah yang terisolasi karena • Terjadinya kerugian negara akibat kegagalan
akses untuk menyebrang dari dan ke maumere pembangunan dermaga tersebut
mengandalkan kapal dari dermaga tersebut

02 05
• Berkurangnya kepercayaan masyarakat
• Aktivitas pelabuhan tersendat
terhadap Pemerintah

03
• menggangu aktivitas di Pelabuhan.
menyulitkan kapal untuk sandar.
PAYUNG HUKUM DARI KEGAGALAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi pada Pasal 43 UU ayat (1) menyatakan, barang siapa yang melakukan
perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan
konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling
banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.

Pasal 43 ayat (2) berbunyi, barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak
sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau
kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima
per seratus) dari nilai kontrak

pasal 43 ayat (3) yaitu, barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja
memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap
ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai
pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak
SOLUSI

Seharusnya kontraktor melaksanakan Harus diadakan uji kelayakan terlebih dahulu


1 pembangunan sesuai dengan dokumen 4 ketika selesai dibangun antara lain uji coba
perencanaan sehingga dermaga tidak semudah itu pemecah ombak
rusak dihantam ombak

Kementerian Perhubungan meminta


Seharusnya PPTK melakukan pengendalian dan
2 5 pertanggungjawaban hukum dari pihak kontraktor
monitoring risiko pelaksanaan kontrak kegiatan
pelaksana atas terjadinya indikasi kegagalan
pembangunan

Seharusnya pada saat Mutual Check 0 (MC 0),


3 PPTK/Staf Teknis/Konsultan Pengawas/Kontraktor
harus melaksanakan uji teknis
KESIMPULAN

Pengendalian mutu / kualitas pelaksanaan kegiatan yang optimal diharapkan dapat

1 berdampak pada penyelesaian kegiatan yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
kualitas dan kuantitas yang diharapkan, biaya yang direncanakan, tata tertib administrasi
yang dipersyaratkan, dan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

2 Dampak pengendalian kegiatan yang tidak optimal menyebabkan kerugian multiplier effect.

3 Perlunya integritas dalam pelaksanaan pengadaan fasilitas pendukung pelayanan publik.

4 Perlunya transparansi proses lelang barang dan jasa.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 10 10
REPUBLIK INDONESIA
thank you!

Anda mungkin juga menyukai