Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN

1. ANDIKA KRISOLIT : 01.2.18.00640


2. BENEDICTUS BRYAN : 01.2.18.00642
3. NUR RIMA MELATI : 01.2.18.00670
4. PUTRI WIDYA AGUSTIN : 01.2.18.00671
5. PUTRI WIDYA HUTAMI : 01.2.18.00672
6. SANDRA HERU : 01.2.18.00674
7. SIVA PUTRI : 01.2.18.00675
Konsep dasar, tujuan, dan
prinsip pengorganisasian
Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian
Organisasi berasal dari bahasan Yunani “organon” yang berarti “alat” atau “sarana”. Mendasarkan
pada pengertian tersebut, penganut aliran ini mengatakan bahwa organisasi merupakan sarana
(means) untuk mencapai suatu sasaran (ends). Secara etimologi pengorganisasian berasal dari kata
organize yang merupakan kata kerja dari “organizing” yang berarti menciptakan sebuah struktur
dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama
yang lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Pengorganisasian adalah fungsi
manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau
wadah yang statis. Dari pengertian di atas manajemen terlihat bahwa pengorganisasian
merupakan fungsi kedua setelah perencanaan, dimana pengorganisasian ini merupakan penentuan
pekerjaan, pengelompokan tugas dan penentuan hubungan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam
buku Malayu S.P. Hasibuan (2014), terdapat kutipan pengertian organisasi sebagai berikut. Louis A.
Allen: “Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan
dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud untuk
memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan”.
Tujuan Pengorganisasian
Tujuan merupakan unsur yang sangat Sedangkan Sapoerta memahami tujuan pengorganisasian adalah:
penting dalam sebuah organisasi, Setiap
organisasi harus mempunyai tujuan yang 1) Organizing yang efektif akan menyebabkan masing-masing anggota suatu
organisasi mengetahui kelompok-kelompok aktivitas apa yang dilaksanakan.
jelas, karena jika tidak mempunyai tujuan
yang jelas maka suatu organisasi tersebut
2) Dengan organizing yang tepat, akan didapat ketegasan, kejelasan, dalam
tidak terarah. Tujuannya adalah arah atau hubunganhubungan kerja dalam suatu organisasi perusahaan atau kantor
sesuatu yang ingin dicapai menjadi sebab dinas.
dilaksanakannya sesuatu kegiatan. Tujuan
organisasi menurut Terry ialah untuk 3) Hubungan-hubungan yang tetap dan diinginkan diantara aktivitas- aktivitas dan
membimbing manusia-manusia bekerja pelaksanaan akan tercapai, organizional ini jauh lebih besar manfaatnya dari
sama secara efektif. pada sekelompok usaha-usaha individual.

4) Organizing yang baik berarti juga pendelegasian wewenang dilakukan dengan


mantap, sehingga mereka menerima limpahan wewenang yang dapat
bertanggung jawab.

5) Organizing yang efektif berarti pemanfaatan dengan sebaik mungkin komponen


manusia dan hubungan yang tepat antara pekerjaan tertentu, orang-orang,
pelaksanaan dan fasilitas diteliti lebih lanjut dan diseimbangkan sedemikian
rupa sehingga dapat diperoleh efektivitas dan efesiensi kerja.
Prinsip-Prinsip Organisasi

Prinsip merupakan suatu pernyataan mendasar atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk
berfikir atau bertindak, namun demikian, kendatipun prinsip merupakan dasar tetapi tidak bersifat mutlak, karena
prinsip bukan hukum. Prinsip juga bersifat fleksibel yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi dan situasi
lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan. Dengan demikian, prinsip organisasi merupakan sebuah gari
haluan yang mendasar sebagai pedoman organisasi dalam berfikir dan bertindak mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut Herujito, prinsip-prinsip atau azas-azas yang harus ada dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
1. Perumusan tujuan organisasi yang jelas
2. Pembagian pekerjaan
3. Delegasi kekuasaan
4. Tingkat pengawasan
5. Rentang kekuasaan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
7. Koordinasi
Berbagai Jenis Struktur Organisasi dalam
Keperawatan
Jenis Struktur Organisasi keperawatan

Jenis-jenis struktur dalam keperawatan yaitu :


1. Struktur Fungsional
2. Struktur Program
3. Struktur Organisasi Matriks
4. Struktur paralel
5. Struktur organisasi program yang
dimodifikasi
Macam-macam Organisasi

Ada beberapa jenis dari struktur organisasi:


1. Formal Stucture
2. informal Structure
3. Functional Structure
Budaya Organisasi
Pengertian Budaya
Organisasi
Budaya merupakan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
dan sukar diubah . Budaya juga tertanam dan tumbuh dalam
kelompok masyarakat tertentu, begitupun dalam organisasi.
Dalam organisasi terdapat budaya organisasi. Budaya
organisasi melihat budaya dari perspektif komunikasi sebagai
kombinasi kompleks dari simbol, adat, pengetahuan,
kebiasaan, bahasa, dan perilaku yang terkait. Hal-hal tersebut
menjadi identitas dari organisasi.Budaya organisasi fokus
kepada norma-norma dan nilai-nilai yang mendasari
perilaku.Dengan kata lain budaya dalam organisasi
memengaruhi bagaimana anggotanya hidup dalam
organisasi tersebut.
Dalam budaya organisasi terdapat adanya konsep tingkatan
yaitu:
a. Artefak
b. Nilai
c. Asumsi dasar
Terbentuknya Budaya
Organisasi
Untuk membentuk budaya organisasi dimulai dari tahap
pembentukan ide dan diikuti oleh lahirnya sebuah organisasi. Pada
saat pendiri organisasi memiliki ide untuk mendirikan organisasi,
maka budaya organisasi pasti akan ikut terpikirkan. Sesuai dengan
pernyataan Schein (1985), pembentukan budaya organisasi tidak bisa
dipisahkan dari peran para pendiri organisasi. Prosesnyamengikuti
alur berikut:
a. Para pendiri dan pimpinan membawa sebuah asumsi dasar, nilai-
nilai, dan perspektif ke dalam organisasi dan menanamkan kepada
karyawan.
b. Budaya muncul ketika para anggota berinteraksi satu sama lain
untuk memecahkan masalah pokok organisasi, yaitu masalah
integrasi internal dan adaptasi eksternal.
c. Masing-masing anggota organisasi dapat menjadi pencipta
budaya baru dengan mengembangkan cara menyelesaikan persoalan
individual, seperti persoalan identitas diri atau pemenuhan kebutuhan
serta bagaimana agar dapat diterima oleh lingkungan organisasi.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan salah satu hal yang sangat mendasar dalam
sebuah organisasi karena didalamnya ada nilai-nilai yang mengatur cara
berperilaku anggota dalam organisasi. Terdapat tujuh dimensi yang
memengaruhi budaya organisasi , yaitu:
a. Komunikasi
b. Pelatihan dan pengembangan
c. Penghargaan dan hukuman
d. Pengambilan keputusan
e. Pengambilan risiko
f. Kerja sama
g. Praktik manajemen
Pentingnya Budaya
Organisasi
Budaya organisasi kerap kali dijadikan ujung tombak
keberhasilan organisasi. Jauh sebelumnya, budaya
organisasi dipandang sebagai cara yang paling tepat untuk
menentukan tujuan dan mewujudkan cita-cita organisasi.
Bennis (1969)menyatakan bahwa “the only viable way to
change their ‘culture’, that is to change the systems within
which people work and live” . Hal ini menjadikan budaya
organisasi sesuatu yang penting. Jika ditarik garis ke
belakang, maka akan ditemui hubungan erat antara budaya
organisasi dengan perilaku organisasi. Pemahaman
mengenai budaya organisasi bergandengan dengan
mempelajari sikap dan tindakan individu dalam suatu
organisasi. Keterkaitan ini argumen nyata mengapa budaya
organisasi tidak dapat disepelekan.
Iklim Komunikasi Organisasi
Pengertian Iklim Komunikasi Organisasi

Definisi iklim secara fisik adalah suatu keadaan dalam satu


wilayah dimana sifatnya itu dapat berubah-ubah.Iklim
komunikasi adalah suasana yang tercipta melalui proses
interaksi antarindividu dan iklim organisasi adalah suasana
yang ada dalam organisasi. Bila dikerucutkan, maka iklim
komunikasi organisasi adalahsuatu keadaan atau suasana
dalam organisasi yang muncul sebagai akibat dari interaksi
antar anggota organisasi. Iklim komunikasi organisasi juga
dapat dipahami sebagai gabungan persepsi anggota
organisasi (secara individual dan kelompok) mengenai
peristiwa komunikasi.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Iklim
Komunikasi Organisasi
Iklim komunikasi organisasi tidak bisa terlepas dari faktor-faktor
yangmemengaruhinya. Faktorfaktor tersebut adalah :
a. Kepercayaan
b. Pembuatan keputusan Bersama
c. Kejujuran
d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
f. Perhatian pada tujuan berkinerja tinggi
Pentingnya Iklim Komunikasi
Organisasi
Dalam kehidupan sehari-hari iklim secara fisik memengaruhicara hidup.
Jika suatu hal sifatnya memengaruhi, maka hal tersebut dapat dikatakan
memiliki andil penting karena mengendalikan sebagian sistem. Sama
halnya dengan iklim komunikasi dalam organisasi, iklim komunikasi
berada dalam posisi yang penting. Dinyatakan oleh Redding(1972), iklim
komunikasi organisasi lebih dapat menentukan efektivitas kerja
organisasi dibanding ketrampilan atau teknik-teknik komunikasi . Fungsi
kerja dari iklim komunikasi adalah dengan mengaitkan konteks organisasi
dengan konsep, perasaan-perasaan, dan harapan-harapan anggota
organisasai dan menjawab munculnya perilaku anggota organisasi
(Poole, 1985). Pembahasan tentang budaya dan iklim organisasi
terkadang membuat sifat-sifat didalamnya sulit untuk diidentifikasikan.
Poole menegaskan bahwa iklim merupakan sifat dari budaya, berperan
menjaga keutuhan budaya, dan membimbing perkembangan budaya. Jadi,
pemahaman tentang iklim komunikasi organisasi dapat memberikan
deskripsi budaya organisasi tersebut.
Hubungan Budaya dan Iklim Komunikasi Organisasi
Budaya dan Iklim Komunikasi Organisasi memiliki sifat-sifat yang membuat
keduanya tampak saling tumpangtindih. Secara keseluruhan, terlihat bahwa iklim
lebih merupakan sifat budaya daripada pengganti daripada suatu budaya. Hal ini
berarti, dengan memahami iklim komunikasi organisasi, kita akan mampu
memahami sifat budaya dalam organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan iklim
komunikasi organisasi merupakan suatu sistem kepercayaan yang
digeneralisasikan8 (Poole 1985). Maksudnya, dengan memahami iklim
komunikasi suatu organisasi, kita akan mengetahui gambaran bagaimana
keberlangsungan budaya organisasi di dalamnya. Iklim memiliki peran dalam
menjaga keutuhan suatu budaya dan membimbing perkembangan budaya
tersebut. Hal ini dikarenakan iklim berkembang melalui interaksi-interaksi
antaranggota organisasi. Interaksi atau komunikasi antara anggota organisasi
tersebut akan berdampak kepada budaya yang terjadi di dalam organisasi.
Implementasi Pengorganisasian Keperawatan Di Ruang
Rawat Inap Dan Puskesmas Kewenangan Klinik Perawat
Pengorganisasian Kegiatan Keperawatan
Di Ruang Rawat

Kepala ruangan bertanggung jawab untuk mengorganisasi


kegiatan asuhan keperawatan di unit kerjanya untuk
mencapai tujuan pengorganisasian, pelayanan keperawatan
di ruangan meliputi:
1. Struktur Organisasi
2. Pengelompokkan Kegiatan
3. Manajemen Kinerja Klinik
Puskesmas Melalui Manajemen
Kinerja Klinik
Manajemen menurut Gillies (1986) adalah suatu proses dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Manajer keperawatan
dituntut untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin
dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan
seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
Selama ini manajemen keperawatan tidak dijalankan dengan
baik di Puskesmas. Berbeda dengan di Rumah Sakit atau klinik
swasta. Memang manajemen Puskesmas secara umum telah
diatur oleh pemerintah termasuk pencatatan dan
pelaporannya. Namun tugas pokok dan fungsi perawat
sebagai pelaksana asuhan keperawatan sangat jarang
tersentuh pada aplikasinya.
Kesimpulan
Organisasi merupakan wadah tempat berkumpulnya individu
untuk mencapai satu tujuan yang sama, dan didalamnya memiliki
asumsi, prilaku dan keyakinan terhadap organisasi berbeda tiap
anggotanya. Dalam organisasi terdapat budaya dan iklim
organisasi yang juga berperan dalam pencapaian tujuan organisasi
Budaya organisasi berkembang dengan memperhatikan nilai,
norma dan keyakinan yang menjadi pedoman bagi anggota dalam
pencapaian tujuan organisasi. Dalam organisasi terdapat proses-
proses yang berlangsung mempengaruhi budaya organisasi maka
dari itu anggota-anggota harus mampu mempertahankan budaya
yang sudah terbentuk. Demikian pula dalam organisasi juga
terdapat iklim organisasi yang merupakan cerminan dari budaya
yang terbentuk. Kepuasan kerja dapat dilihat juga ketika iklim
organisasi tidak kondusif, maka seorang pemimpin/manajer
diharuskan mampu mengkondisikan iklim organisasi demi
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan bersama dapat
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai