Anda di halaman 1dari 33

BAB 2

PENGOLAHAN
KEUANGAN SYARIAH
Kelompok 1 :
1. RINATA DWI ANGGRAINI (20041008)
2. HERWINDIA PUTRI ANDINI (20041011)
3. ROHMATUL ISLAMIA (20041026)
LEMBAGA KEUANGAN

 Lembaga keuangan adalah lembaga yang memberikan fasilitas dan produk di bidang keuangan serta


memutar arus uang dalam perekonomian. Umumnya kegiatan operasional dari sebuah lembaga
keuangan meliputi proses pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada
masyarakat yang membutuhkan.

 Lembaga Keuangan lazimnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Lembaga keuangan bank

2. Lembaga keuangan bukan bank

 Sistem keuangan Islam merupakan bagian dari konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam. Sistem

keuangan Islam bukan sekadar transaksi komersial, tetapi harus sudah sampai kepada lembaga

keuangan untuk dapat mengimbangi tuntutan zaman. Bentuk sistem keuangan yang sesuai dengan

prinsip Islam adalah terbebas dari unsur riba. Kontrak keuangan yang dapat dikembangkan dan dapat

menggantikan sistem riba adalah mekanisme syirkah, yaitu musyarakah dan mudharabah (bagi hasil).
Bagan Lembaga Keuangan Bank Umum
Bank Konvensional
BPR

Bank
Bank Umum
Bank Syariah
BPR

Lembaga
Keuangan
Asuransi

Leasing
(Pembiayaan)

Bukan Bank Pegadaian

Pasar Modal

Reksa Dana
Aktifitas Lembaga keuangan syariah dapat dipandang sebagai wahana
bagi masyarakat modern untuk membawa mereka pada beberapa hal
berikut :

 Prinsip At - Ta'awun

 Prinsip menghindari Al - Iktinaz

Konsep Dasar Transaksi Muamalah

1. Prinsip wadi’ah (simpanan/titipan)

2. Prinsip syarikah (bagi hasil)

3. Prinsip tijaroh (jual beli/pengembalian keuntungan)

4. Prinsip Al-Ajr (sewa/pengambilan fee)

5. Prinsip Al-Qardh (biaya administrasi)


PRINSIP UMUM DALAM TRANSAKSI MUAMALAT/
MUAMALAH

1. Saling rida ('an taradhim)

2. Halal-thayyib (halalan thayyiban)

3. Bebas riba dan eksploitasi (dzulm)

4. Bebas manipulasi (gharar)

5. Saling menguntungkan (ta'awun)

6. Tidak membahayakan (mudharat/mudarat)

7. Dilarang berspekulasi (masyir)

8. Dilarang monopoli dan menimbun (ihtiar).


RIBA

 Definisi
• Segi istilah bahasa "ziyadah"
artinya tambahan
• Menurut istilah teknis "sebagai Click icon to add picture
pengambilan tambahan dari harta
pokok (modal) secara tidak sah
(batil)

Sesungguhnya setiap penambahan


pada utang, baik kualitas maupun
kuantitas, baik hanya sedikit maupun
banyak, riba diharamkan.
Berikut adalah landasan dalam Al-quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫ ۗ يٰۤـاَيُّ َها ال ّ َ ِذيْ َن ا ٰ َمن ُ ْوا ل َا تَْأكُل ُْوۤا ا َ ْم َوا ل َـك ُْم بَيْنَك ُْم ِبا ل ْبَا ِط ِل اِلَّاۤ ا َ ْن تَك ُْو َن ِت‬
‫جا َر ًة َع ْن تَ َرا ٍض ِ ّمنْك ُْم‬
‫َول َا تَ ْقتُل ُْوۤا اَنْـ ُف َسك ُْم ۗ  اِ َّن الل ّ ٰ َه ك َا َن ِبك ُْم َر ِحيْ ًما‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.
Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 29)
Gambaran terjadinya riba

Jual Beli Barang Non-ribawi


Beli Jual Kelebihan Keterangan
Rp 100.000 Rp 120.000 Rp 20.000 laba
 
Jual Beli Barang Ribawi (Riba Fadl)
Beli Jual Kelebihan Keterangan
Rp 100.000 Rp 120.000 Rp 20.000 riba

Pinjaman Uang
Pinjam Kembali Kelebihan Keterangan
Rp 100.000 Rp 120.000 Rp 20.000 riba
 
Jual Beli Tidak Tunai

Unsur Waktu Keterangan


Jual Mata Uang Dolar Beli Mata Uang Rupiah
Rp 100.000 Rp 120.000 Rp 20.000 riba
Penjelasan tabel

Tabel 2.1 dapat digunakan untuk menjelaskan jenis-jenis riba. Secara garis besar, riba terdiri atas dua bagian, yaitu riba utang
piutang dan riba jual beli.

1. Riba utang piutang

a. Riba qard adalah suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berutang (muqtardh).

b. Riba jahiliah adalah utang yang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjamtidak mampu membayar utangnya
pada waktu yang telah ditentukan.

2. Riba jual beli Riba

a. fadhl adalah pertukaran antara barang-barang sejenis dan barang-baranga.dengan kadar/takaran yang berbeda,
serta barang yang dipertukarkan termasuk dalam jenis "barang ribawi".

b. Riba nasi'ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawidengan barang ribawi lainnya.

Tabel 2.2 memberikan gambaran alasan (illat) pelarangan riba menurut berbagai mazhab. Para fuqaha sepakat bahwa riba
diharamkan pada tujuh barang, yaitu emas, perak, burr, sya'ir, kurma, anggur kering, dan garam. Namun, ada perselisihan yang
terjadi pada barang-barang di luar ketujuh barang tersebut.
Argumentasi yang mengatakan interest, bukan bunga :

1. Dalam keadaan-keadaan darurat, riba haram hukumnya.

2. Hanya bunga yang berlipat ganda saja yang dilarang, adapun suku bunga yang wajar dan tidak
menzalimi dapat diperkenankan.

3. Bunga diberikan sebagai ganti rugi (opportunity cost-biaya peluang) atas hilangnya peluang
kesempatan untuk memperoleh keuntungandari pengolahan dana tersebut.

4. Hanya kredit yang bersifat konsumtif saja yang pengambilan bunganya dilarang. sedangkan krodis
yang produktif tidak dilarang.

5. Uang dapat dianggap sebagai komoditas sebagaimana barang barang lainnya.

6. Bunga diberikan untuk mengimbangi laju inflasi yang mengakibatkan menyusutnya nilai uang.

7. Bunga diberikan atas dasar abstinence.

8. Sejumlah uang pada masa kini mempunyai nilai yang lebih tinggi dari jumlah yangsama pada suatu
masa nanti. Oleh karena itu, bunga diberikan untuk mengimbangi penurunan nilai ini.

9. Bank demikian juga lembaga keuangan bukan bank (LKBB) sebagai lembaga hukum tidak termasuk
teritorial hukum taklif.
Bunga Sebagai Biaya Kesempatan Konsumtif-Produktif

1. Menghilangkan asumsi sepihak dalam 1. Dapat dipastikan bahwa imbalan produksi


urusan ganti rugi dengan deposan secara marginal dari dana senantiasa lebih besar dari
di muka mengharuskan keuntungan suku bunga.
minimum dalam proyek debitur (paling
sedikit sama dengan suku bunga) di mana 2. Dapatkah dipertahankan bahwa bentuk-bentuk

hal ini tidak demikian ketika si deposan kredit di zaman pra-Islam seluruhnya adalah
menangani sendiri proyeknya- konsumtif mengingat luasnya jaringan
kemungkinan untung rugi dalam usaha. perdagangan negara Arab dengan India dan
Cina yang memerlukan suplai produksi yang
2. Tidak menghilangkan kesempatan untuk
memadai di mana kredit untuk tujuan tersebut
mendapatkan keuntungan dari proyek
adalah suatu persyaratan umum.
denganprinsip bagi hasil.
Uang Sebagai Komoditas

1. Memahami sifat sifat khusus yangdimiliki uang dan kemungkinan


penyamaannya dengan komoditas lain terutama kepercayaan masyarakat
kepadanya dan daya tukar yang dimilikinya, serta sanksi hukum atas
penolakannya.

2. Mendefinisikan kembali pengertian sewa terutama perbedaanya dari pinjam


meminjam.

3. Dalam keadaan normal ( tidak ada inflasi ), apakah uang seperti komoditas ?
Katakanlah rumah mengalami penyusutan nilai karena digunakan sehingga
berhak atas sewa untuk mengimbangi penyusutan nilai tersebut.

4. Sejauh mana bisa keluar dari riba Al fadhl.


Inflasi

1. Memantau ronde ekonomi dari atas dan bawah, dalam artian tidak
hanya inflasi , tetapi juga definisi dimana perekonomian
mengalamimasa lesu, yangmemaksa produsen untuk
menjualproduknya mendekati biaya produksi yang pada gilirannya akan
menurunkan daya beli uang.
2. Tidak menghilangkan kemungkinan - kemungkinan untuk
mendapatkan dari prinsip bagi hasil yang tidak jarang melebihi tingkat
inflasi.
3. Mengukur sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki inflasi dapat dijadikan
sebagai illat dalam hukum dengan menggunakan standar syarat illah
yang telah menjadi konsumen dalam metrologi Ushul fiqih.
Abstinence

1. Standar yang digunakan untuk mengukur unsur "pengobatan" ( dengan penundaan


konsumsi) dari teori bunga abstinence .

2. Seandainya standar telah didapatkan bagaimana menentukan suku yang adil bagi
kedua belah pihak .

3. Dapatkah hal ini menjadi illah dalam hukum sesuai dengan rulles of games Ushul
fiqh?

4. Tidak menghilangkan kemungkinan laba dari investasi bagi hasil selama masih "
penundaan".
TIME PREFERENCE THEORY Y

1. Menganalisis filsafat " time preference theory" yang menyatakan


bahwa saat ini lebih berharga dari masa yang akan datang.

2. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari , misalnya praktek


asuransi dimana pemegang polisi mengorbankan masa kini untuk
kenyamanan masa depan.
Badan Hukum dan Hukum Taklif

1. Apakah yang dimaksud dengan " dela personnalite juridique"?

2. Apakah tidak pernah ada suatu perkumpulan individu yang berwenang


untuk memberikan jasa-jasa tertentu sebelum masa Rasulullah SAW.
Sehingga ayat-ayat riba turun ia berada diluar jangkauannya?

3. Apakah konsekuensi tidak termasuk ya badan hukum dalam kitab


Taklif berarti bebas dari Segala tuntutan hukum?
Tahapan Pelarangan Riba

Larangan riba dalam yang terdapat dalam Al-quran tidak diturunkan secara sekaligus,
melainkan secara bertahap, adapun tahapanya adalah:
Tahap pertama, Menolak anggaoan bahwa pinjaman riba pada akhirnya menolong
mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan yang mendekati atau taqarub
kepada Allah Swt
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫َو َماۤ اٰتَيْتُ ْم ِ ّم ْن ِ ّربًا لِ ّيَ ْربُ َواۡ ِف ْيۤ ا َ ْم َوا ِل الن َّا ِس َفلَاـ يَ ْربُ ْوا ِعن ْ َد الل ّ ٰ ِه ۚ  َو َماۤ اٰتَيْتُ ْم ِ ّم ْن َزك ٰو ٍة تُ ِريْ ُد ْو َن َو ْج َه الل ّ ٰ ِه َفا ُ و ٓل ِٰئ َك ُه ُم ال ُْم ْض ِع ُف ْو َن‬
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-
orang yang melipatgandakan (pahalanya)."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 39)
 Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang buruk dan
balasan yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ع ْن َس ِبيْ ِل الل ّ ٰ ِه ك َ ِثيْ ًرا‬ ْ َّ ‫ت ا ُ ِحل‬


َ ‫ت ل َُه ْم َو ِب َص ِ ّد ِه ْم‬ َ ‫  َف ِب ُظل ٍْم ِ ّم َن ال َّ ِذيْ َن َها ُد ْوا َح َّر ْمنَا‬
ٍ ٰ‫عل َيْ ِه ْم َط ِيّب‬

‫ع َذا بًا ا َ ِليْ ًما‬ ْ َ ‫عن ْ ُه َوا َ ك ْ ِل ِـه ْم ا َ ْم َوا َل الن َّا ِس ِبا ل ْبَا ِط ِل ۗ  َوا‬
َ ‫عتَ ْدنَـا ِلل ْـك ٰ ِف ِريْ َن ِمن ْ ُه ْم‬ ّ ِ ‫َّوا َ ْخ ِذ ِه ُم‬
َ ‫الربٰوا َو َق ْد ن ُ ُه ْوا‬

160. "Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan bagi


mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah dihalalkan; dan
karena mereka sering menghalangi (orang lain) dari jalan Allah,"
161. "Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta
benda orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk
orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih."
(Q.S. An - Nisa :160-161)
 Tahap ketiga, riba itu diharamkan dengan dikaitkan kepada
suatu tambahan yang berlipat ganda.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِّ ‫ يٰۤـاَيُّ َها ال ّ َ ِذيْ َن ا ٰ َمن ُ ْوا ل َا تَْأكُل ُوا‬


ُ ِ‫الربٰۤوا ا َ ْض َعا فًا ُّم ٰض َع َف ًة ۖ   َّوا تَّ ُقوا الل ّ ٰ َه ل ََعلَّك ُْم تُ ْفل‬
‫ح ْو َن‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu


memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 130)
 Tahap keempat, sekali ayat riba diturunkan oleh Allah Swt.
yang sangat jelas mengharamkan barang jenis tambahan yang
diambil dari pinjaman.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ّ ِ ‫يٰۤـاَيُّ َها ال َّ ِذيْ َن ا ٰ َمنُوا اتَّقُوا الل ّ ٰ َه َو َذ ُر ْوا َما بَ ِق َي ِم َن‬
‫الربٰۤوا اِ ْن كُنْتُ ْم ُّمْؤ ِم ِنيْ َن‬

‫ب ِ ّم َن الل ّ ٰ ِه َو َر ُس ْولِ ٖه ۚ  َواِ ْن تُبْتُ ْم َفل َـك ُْم ُر ُء ْو ُس ا َ ْم َوا لِك ُْم ۚ ل َا تَ ْظلِ ُم ْو َن َول َا تُ ْظل َُم ْو َن‬ َ ‫َفاِ ْن ل َّ ْم تَ ْف َعل ُْوا َفْأ َذن ُ ْوا ِب‬
ٍ ‫ح ْر‬

278."Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan


tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman."
279. "Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), makan bagimu pokok hartamu,
kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."
(QS Al - Baqarah: 278-279)
LARANGAN RIBA DALAM HADIS

Hadis juga meruapakan sumber rujukan, selain Al-quran, bagi umat Islam untuk
mengesahkan atau mendapatkan keterangan lebih lanjut dari peraturan-
peraturan yang telah digariskan oleh Al-quran
 Isi surat Rasulullah kepada Itab bin  Diriwayatkan oleh Samura bin Jundab
Usaid, Gubernur Mekah agar Kaum Thaif bahwa Rasulullah saw bersabda, "Malam
tidak menuntut utangnya "Sekiranya tadi aku bermimpi, telah datang dua
mereka menerima, hal itu baik dan orang yang membawaku ke tanah suci.
bagus. Penolakan berarti (tantangan Dalam perjalanan, sampailah kami di
untuk perang) suatu sungai darah, di mana
didalamnya berdiri seorang laki-laki. Di
 Amanat terakhir Rasulullah pada 9 pinggir sungai tersebut berdiri seorang
Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah "Ingatlah laki-laki lain dengan batu ditangannya.
kamu akan menggadap Tuhan-mu, dan Laki-laki yg ditengah sungai itu
dia pasti akan menghitung amalanmu berusaha untuk keluar, tetapi laki-laki yg
dipinggir sungai tadi melempari
 Jabir berkata bahwa Rasulullah mulutnya dengan batu dan memaksanya
mengutuk orang yang menerima riba, kembali ke tempat asal. Aku bertanya,
orang yang membayarnya dan orang 'Siapakah itu?',aku diberitahu, bahwa
yang mencatatnya serta dua orang laki-laki yang di tengah sungai itu ialah
saksinya, kemudian Beliau bersabda, orang yang memakan riba. " (H.R
"Mereka itu semuanya sama. " (H.R Bukhari)
Muslim)
Fatwa Ulama dan Lembaga Fatwa Internasional Tentang Bunga

1. Dewan Studi Islam Al Azhar, kiaro , bunga dalam segala


bentuk pinjaman adalah riba yang diharamkan ( konferensi
DSI Al-Azhar, Muharram 1385 H [Mei 1965]).
2. Rabithah Alam islamy , bunga bank yang berlaku dalam
perbankan konvensional adalah riba yang diharamkan
(keputusan No.6 sidang ke-9, Mekah 12-19 Rajab 1406 H).
3. Majma Fiqih Islamy , OKI (organisasi kerja sama Islam) ,
seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang telah
jatuh tempo dan nasabah tidak mampu membayarnya.
Perdagangan Ulama Indonesia Tentang Bunga Bank

1. Nahdatul ulama (NU) , Sebagai ulama mengatakan bunga sama dengan


riba. Sebagian lainnya mengatakan sama dan sebagian mengatakan syubhat.
Rekomendasi agar PB NU Bank Islam NU dengan sistem tanpa bunga.

2. Muhammadiyah, bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada


nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasukperkara "
mustasyabihat"., Dan mengusahakan terwujudnya lembaga perbankan yang
sesuai dengan kaidah Islam ( Lajnah Tarjih, Sidoarjo,1968).

3.Majlesi ulama Indonesia ( MUI), Bunga Bank sama dengan riba atau dalam
kondisi darurat bunga bank tidak sama dengan riba, tetapi syubhat.
Merekomendasi MUI mendirikan banka alternatif.
Penolakan Sejarah dan Agama-agama Terhadap
Konsep Riba
1. Plato (427-327 SM
a. Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat .
b. Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengekploitasi golongan miskin.

2. Aristoteles
Fungsi uang adalah sebagai alat tukar bukan alat menghasilkan tambahan melalui bunga.

3. Cicero (234-149 SM)


Meminta anaknya untuk menjauhi dua jenis pekerjaan yaitu memungut cukai (pajak) dan
memberikan pinjaman dengan bunga.

4. Cato (106-43 SM)


Memberikan ilustrasi tentang yang terjadi dalam tradisinya, yaitu pencuri didenda dua kali
lipat , sedangkan pemakan bunga dari hasil transaksi didenda 4 kalilipat.
YAHUDI

1. Kitab Ekskodus (keluaran) 22:25

2. Kitab Deoutoronomy (Ulangan) 23: 19

3. Kitab Levicitus (Imamat) 35:7


Kristen

1. (Lukas 6: 34-35)
2. Pandangan para sarjana Kristen terhadap praktik pembangunan terbagi menjadi 3
periode yaitu :
a. Pandangan pendeta awal (Abad ke-1 sampai dengan Abad ke-12).
b. Pandangan para sarjana Kristen (Abad ke-12 s.d Abad ke-15)
c. Pandangan para reformis Kristen (abad ke 16 s.d tahun 1836)
BERIKUT INI ADA BEBERAPA PANDANGAN PENDETA AWAL PARA
SARJANA KRISTEN DAN PARA REFORMIS KRISTEN TENTANG
LARANGAN PENGAMBILAN BUNGA
1. Kesimpulan pandangan pendeta awal:
a. Bunga adalah semua bentuk yang diminta sebagai imbalan yang melebihi jumlah barang yang dipinjamkan p
awalnya.
b. Pengambilanbunga adalah suatu dosa yang dilarang
c. Keinginan atau niat ingin mendapatkan imbalan melebihi apapun itu dosa
d. Bunga harus dikembalikan oleh pemiliknya
e. Harga barang yang tinggi untuk penjualan secara kredit juga merupakan bunga yang terselubung.

2. Pandangan sarjana Kristen.


a. Bunga dibedakan menjadi interest dan usury.
b. Niat antara perbuatan untuk mendapatkan keuntungan dengan memberikan pinjaman adalah suatu dosa ya
bertentangan dengan konsep keadilan.
c. Mengambil bunga dari pinjaman diperbolehkan

3. Pandangan para reformis Kristen


a. Dosa apabila bunga memberatkan
b. Uang dapat berkembangbiak
c. Tidak menjadikan pengambil bunga sebagai profesi
d. Jangan mengambil bunga dari orang miskin.
Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah semua badan yang melakukan


kegiatan di bidang keuangan untuk menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada
masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan dana kepada
nasabah atau menginvestasikan dananya dalam surat
berharga di pasar keuangan.
Faktor pendorong peran lembaga keuangan adalah sebagai berikut

 1) Besarnya peningkalan pendapatan masyarakat kelas menengah.


 2) Pesatnya perkembangan industri dan teknologi.
 3.) Akses bagi para penabung kecil.
 4.) Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan.
 5) Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas.
 6.) Keuntungan jangka panjang.
 7.) Resiko lebih kecil .

Sementara itu , peran strategis lembaga keuangan adalah sebagai berikut.


 1. Pengalihan liabilitas/kewajiban menjadi aset.
 2. Realokasi pendapatan
 3. Jasa transaksi moneter
LEMBAGA KEUANGAN BANK

 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pendanaan dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

 Asal mula perbankan


1. Zaman Babylonia 1696-1654 SM
2. Zaman Yunani Kuno dan Romawi (tugas utama hanya tempat tukar-menukar uang

 Asal mula kegiatan perbankan


1. Kerajaan tempo dulu di Eropa berkembang ke Asia Barat
2. Arti bank dikenal sebagai meja tempat pertukaran uang yang saat ini dikenal dengan
nama Perdagangan Valuta Asing
3. Bank tempat penitipan uang (kegiatan simpanan)
4. Kegiatan perbankan bertambah menjadi tempat peminjaman uang
5. Kini jasa-jasa perbankan semakin beragam mengikuti perkembangan zaman
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (non-depository)

 Definisi
Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya tidak
melakukan penarikan dana secara langsung

 LKBB diklasifikasikan menjadi empat lembaga


1. Contractual institution
2. Investment institution
3. Finance companies
4. LKBB lainnya adalah lembaga keuangan yang bergerak di
luar ketiga bidang usaha
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai