Anda di halaman 1dari 21

PERKEMBANGAN PERTANIAN

DAN
MISI SEKTOR PERTANIAN

Illah Sailah
Djumali Mangunwidjaja
Diskusi Kelompok
1. Pertanian sebagai landasan pembangunan
nasional
2. Penyebab keterpurukan sektor pertanian
3. Visi pembangunan pertanian
4. Peran teknologi pertanian untuk memajukan
pertanian
5. Transformasi pertanian ke industri pertanian
Tujuan
DIHARAPKAN SETELAH MEMPELAJARI BAB INI ANDA DAPAT
1. Menyebutkan arti penting Pertanian sebagai landasan pembangunan nasional
2. Menyebutkan beberapa program pemerintah di masa lalu dalam sector
Pertanian
3. Menyebutkan dan menjelaskan 4 model pembangunan
4. Menyebutkan kebijakan bias yang ditempuh pemerintah di masa lalu dalam
pembangunan Pertanian, serta menerangkan akibat yangditimbulkan oleh
kebijakan itu
5. Menyebutkan factor factor yang menjadi penyebab keterpurukan sector
pertanian
6. Menyebutkan daya tahan sector Pertanian di masa krisis moneter tahun 1977,
dan memberikan contohnya
7. Menyebutkan dua visi penting pembangunan Pertanian di abad 21
8. Menyebutkan dan memberikan contoh peran teknologi Pertanian untuk
memajukan Pertanian
9. Menjelaskan transformasi dari Pertanian ke industriv
Indonesia memiliki keuntungan dari sisi kekayaan
alam
 iklim kepulauan
 irigasi
 curah hujan
 produktivitas lahan

Kebijakan pemerintah?
• kurang menunjang
•Revolusi hijau (1960): intensifikasi pertanian (penggunaan
bibit unggul, pupuk kimiawi, irigasi yang baik)
•keberhasilan swasembada pangan (1980-an)
•Krisis ekonomi (1997): industri besar, perbankan: collaps
•Pertanian?…………..tetap survive
Pertanian sebagai landasan pembangunan

4 Model Pembangunan:
1) Model negara kesejahteraan
2) Model Negara Kemakmuran
3) Model Populis
4) Model Beo-liberalis

Skandinavia, Swedia, Finlandia, Denmark,


Komunis, sistem sosialis
Cirinya: Sistem perpajakan progresifsistem jaminan sosial
Agen pertumbuhan ekonomi: swasta
Kekuatan politik serikat buruhsistem demokrasi
Model Negara kemakmuran : Jepang, Korea Selatan
Ciri:
 Negara menjadi pusat pengambilan keputusan, pertumbuhan
ekonomi, pengembangan teknologi
Negara dan wirausahawan menggarap pasar dunia
Sistem subsidi menjamin proses retribusi
Tidak ada peran serikat buruh

Model Populis:
• Politik keras
• Monopoli pengambilan keputusan
•Peran pemerintah sangat besar
Model Neo-liberalis: Amerika Serikat

• kepercayaan penuh pada mekanisme pasar dan swasta


• Pemberlakuan pajak rendah, suku bunga rendah
•Negara dibatasi hanya untuk pertahanan keamanan
•Pemotongan subsidi

Indonesia?
Dulu : Model kesejahteraan
Sekarang: Model Neo-liberalis
Arti penting Pembangunan Pertanian bagi
Pembangunan Nasional:

 Potensi sumberdaya yang besar dan beragam


 Pangsa terhadap pendapatan dan eknspor nasional
cukup besar
 Besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya
dari sektor pertanian
 Peran pertanian dalam penyediaan pangan
masyarakat
Peran sebagai basis pertumbuhan di pedesaan
Berbagai kebijakan mengenai pertanian:

1. Program Bimas
2. Program Inmas
3. Program Insus

Kebijakan yang bias:


1. Kebijakan yang berorientasi kota
2. Kebijakan sektor komersial dan perusahaan besar
3. Retorika politik
Bias Kebijakan

1) Bias pada urban


2) Bias pada sektor komersial dan perusahaan
besar
3) Bias retorika politik, orientasi pada high tech
4) Bias pada alokasi kredit dan investasi, di
pertanian sangat kecil
5) Fokus pada peningkatan produktivitas padi
6) Tidak ada kaitan antara usaha hulu dan hilir
7) Berorientasi pada pengembangan
pembangunan di Jawa
Rendahnya produktivitas Pertanian Indonesia
disebabkan oleh beberapa factor meliputi
( Soekartawi, 1991 ) :
•Prasarana Pertanian kurang memadai
•Teknik budidaya Pertanian yang tradisonal
•Masukan lain (pupuk, benih, bahan kimia) yang terbatas,
atau kalaupun ada sering tidak cocok dengan sumberdaya
alam
•Sosial budaya masyarakat yang berimbas pada rendahnya
petani untuk meningkatkan produksi
•Tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang relative rendah
•Pemilikan modal yang kecil
Rapuhnya ekonomi nasional tersebut disebabkan oleh :

Industri yang berkembang pada tahun 1980 dan awal 1990


banyak bertumpu pada foot loose industry dan cenderung
digerakkan oleh industrialisasi di negara maju sehingga sangat
tergantung pada bahan impor (teknologi, mesin dan peralatan,
bahan bahkan sering SDM)
Industri yang berkembang lebih berorientasi pada substitusi
impor dan lambat mengubah orientasi ke arah promosi ekspor
Pelaku dalam industrialisasi kurang memiliki etos kerja yang
profesional dan masih terbatas pada sejumlah kelompok tertentu
dengan fasilitas yang terproteksi dalam berbagai bentuk yang
menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Hal ini menyebabkan
industri kecil kurang atau bahkan tidak bisa berkembang
Sebagai akibat dari berbagai kebijakan yang kecil pemihakannya
terhadap Pertanian, serta pendekatan sentralistik dan berfokus pada
usaha tani, terjadilah akumulasi masalah yang berupa kenyataan
kenyatan berikut :

•Usaha Pertanian yang didominasi pada skala kecil bahkan gurem


•Kepemilikan modal terbatas
•Penggunaan teknologi sederhana
•Usaha yang sangat dipengaruhi oleh musim
•Keluasan pasar terbatas atau bersifat local
•Umunya menggunakan tenaga kerja keluarga
•Akses terhadap sumber keuangan (kredit), teknologi dan pasar
sangat rendah
Visi Pembangunan Pertanian:

(1) Menciptakan produk dan jasa Pertanian yang


berdaya saing tinggi.
(2) Memelihara kelestarian lingkungan dan
keberlanjutan pembangunan pertanian
(3) Meningkatkan dan meratakan kesejahteraan
bangsa dan rakyat Indonesia pada umumnya dan
pelaku pertanian pada umumnya.
(4) Meningkatkan kontribusi pertanian dalam
ekonomi nasional
Pembangunan pertanian perlu dijadikan sebuah strategi
industrialisasi yang berbasiskan sumberdaya alam pertanian
(agroresource based industrialisation)

PRIME MOVER PEMBANGUNAN

Ciri utama pertanian modern:

Pertanian dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi


yang dilandasi budaya kerja industrial yang selanjutnya disebut
pertanian industrial
Industri Berbasis Sumberdaya Lokal
O Agroindustri (pertanian, perikanan, peternakan)
Pertimbangannya :
oindustri ini terbukti dapat bertahan bahkan tumbuh pada
kondisi krisis ekonomi dan moneter , sehingga dapat
menjadi penggerak pembangunan dimasa datang dengan
peran yang lebih besar
lahan yang tersedia masih cukup besar
potensi kekayaan laut masih sangat besar,
baru termanfaatkan sekitar 25 %
osebagian besar penduduk Indonesia berasal dari dan
menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian
omerupakan pendukung ketahanan pangan nasional
Industri Berbasis Sumberdaya Lokal

o       Industri petrokimia


• kebutuhan dunia akan produk petrokimia masih tetap
dominan ke depannya
• bahan baku tersedia dalam negeri
• pertumbuhan industri hilir mulai begeliat
Industri Berbasis Sumberdaya Lokal

o       Industri pendukung perpindahan barang dan jasa (perhubungan)


• besarnya jumlah penduduk yang memerlukan
mobilitas
• tanah air yang besar ini dipisahkan oleh lautan
• industri ini bisa menarik peningkatan teknologi di
dalam negeri
Industri Berbasis Sumberdaya Lokal
o       Industri teknologi informasi
• penunjang peningkatan produktivitas dan
efisiensi ekonomi
• sudah berpengalaman menangani satelit
komunikasi (>20 tahun)
• potensi SDMdalam pengembangan perangkat lunak
(komputer) sangat tinggi
• informasi memegang peranan penting dalam
era persaingan global
Pengembangan agribisnis dan agroindustri sangat strategis
karena ; Bersifat resources based yang berarti tidak
tergantung pada komponen
a. impor dalam proses produksinya
b. Kegiatan agroindustri berorientasi ekspor yang dapat
meningkatkan devisa negara. Hal ini terbukti dengan
kenyataan bahwa agroindustri menyumbang 50% ekspor
non migas dan 30% total ekspor Indonesia selama kurun
waktu 1981-1995
TEKNOLOGI PERTANIAN : MOTOR PENGGERAK
PEMBANGUNAN PERTANIAN

a. Subsektor Pertanian dan Perkebunan


b. Perikanan dan kelautan
c. Kehutanan Indonesia
d. Peternakan

Anda mungkin juga menyukai