Anda di halaman 1dari 48

Gastritis, Ulkus

Peptikum, CA Gaster

Edy suryadi amin


Pengertian
Gastritis merupakan peradangan mukosa
lambung yang bersifat akut, kronik, difus
dan lokal yang disebabkan oleh makanan,
obat – obatan, zat kimia, stres, dan
bakteri.
Klasifikasi Gastritis
1. Gastritis Akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas
penyebabnya dengan tanda dan gejala
yang khas biasanya ditemukan sel
inflamasi akut dan neutrofil.
2. Gastritis Kronis
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat
multifaktor dengan perjalanan klinik yang
bervariasi.
ETIOLOGI
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering
akibat :
1. diet yang sembrono
2. Individu ini makan terlalu banyak atau
terlalu cepat atau makan makanan yang
terlalu berbumbu atau mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit.
3. Penyebab lain dari gastritis akut adalah
alkohol, aspirin, terapi radiasi, refluks
empedu atau cairan pancreas.
MANIFESTASI KLINIS
1.Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium,
mual, kembung, muntah, merupakan salah
satu kelainan yang sering muncul.

2.Ditemukan pula perdarahan saluran cerna


berupa hematemesis dan melena
PATOFISIOLOGI
Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif
dan faktor defensif yang berperan dalam
menimbulkan lesi pada mukosa. Faktor- faktor
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut, dalam
keadaan normal, faktor defensif dapat
mengatasi faktor agresif sehingga tidak terjadi
kerusakan atau kelainan patologi.
FAKTOR AGRESIF DAN
DEFENSIF
Faktor agresif Faktor Defensif
Asam lambung Mukus
Pepsin Bikarbonas mukosa
AINS Prostaglandin mikrosirkulasi
Empedu
Infeksi virus
Infeksi bakteri : H.pylori
Bahan korosif : Asam dan
basa kuat
KOMPLIKASI
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas
(SCBA) berupa hematemesis dan
melena, dapat berakhir sebagai syok
hemoragik.
2. Pada tukak peptik penyebab utamanya
adalah infeksi H. Pylory, sebesar
100% pada tukak duodenam dan 60 –
90%, pada tukak lambung.
PEMERIKSAAN
1. Endoskopi
2. Radiologi
PENATALAKSANAAN
1.Penatalaksanaan utama adalah dengan
menghilangkan etiologinya, diet lambung,
dengan porsi kecil dan sering.
2.Obat-obatan ditujukan untuk mengatur
sekresi asam lambung, berupa
antagonisreseptor Hz, inhibitor pompa
proton, antikolinergik, dan antasid, juga
ditujukan sebagai sitoprotektor, berupa
sukralfat dan prastaglandin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang sering muncul pada Gastritis
adalah sbb :
 Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d
masukan nutrisi yang tidak adekuat.
 Risiko kekurangan volume cairan b.d masukan cairan
tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena
muntah.
 Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan diet dan
proses penyakit.
 Nyeri b.d mukosa lambung teriritasi.
PENGERTIAN
 keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung
terputus dan meluas sampai di bawah epitel
 dapat ditemukan pada setiap bagian saluran
cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu
esofagus, lambung, duodenum, dan setelah
gastroduodenal, juga jejunum

Etiologi: H. Pylori
FAKTOR PREDISPOSISI
 Stress atau marah
 Hubungan herediter
 Penggunaan kronis NSAID
 Minum alkohol dan merokok berlebihan
 Infeksi bakteri dengan agens seperti H.
Pylori
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri
Nyeri tumpul, seperti tertusuk atau sensasi terbakar di
epigastrium tengah atau di punggung terjadi bila
kandungan asam lambung dan duodenum meningkat
menimbulkan erosi dan merangsang ujung saraf yang
terpajan. Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena
makan menetralisasi asam atau dengan menggunakan
alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak
digunakan nyeri kembali timbul.
 Pirosis(nyeri uluhati)
 Muntah
 Konstipasi atau perdarahan

Konstipasi dapat terjadi pada pasien


ulkus, kemungkinan sebagai akibat dari
diet dan obat-obatan
TANDA DAN GEJALA

 Nyeri
 Nausea, vomiting
 Nafsu makan menurun
 Rasa terbakar
 Waterbrush atau regurgitasi asam
Waterbrush adalah suatu keadaan dalam mulut yang
cepat terisi oleh cairan terutama saliva tanpa ada rasa.
Kadang-kadang juga terjadi regurgitasi dari cairan
lambung dengan rasa pahit.
 Gejala dari kolon
Konstipasi dan nyeri perut yang tidak berhubungan
dengan makanan
KOMPLIKASI
 Penetrasi.
Sebuah ulkus dapat menembus dinding otot dari
lambung atau duodenum dan sampai ke organ
lain yang berdekatan, seperti hati atau pankreas
 Perforasi
 Perdarahan

Muntah darah segar atau gumpalan coklat


kemerahan yang berasal dari makanan yang
sebagian telah dicerna
Tinja berwarna kehitaman
 Penyumbatan.
Pembengkakan atau jaringan yang
meradang di sekitar ulkus atau jaringan
parut karena ulkus sebelumnya, bisa
mempersempit lubang di ujung lambung
atau mempersempit duodenum
EVALUASI DIAGNOSTIK
 Endoskopi GI atas digunakan untuk mengidentifikasi
perub inflamasi, ulkus dan lesi. Mukosa dapat secara
langsung dilihat dan biopsy didapatkan. Endoskopi telah
diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak
terlihat melalui pem. sinar X
 Feces dapat diambil setiap hari sampai laporan
laboratorium adalah negatif terhadap darah samar
 Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang
menentukan dalam mendiagnosis aklorhidria (tidak
terdapat asam hdroklorida dalam getah lambung) dan
sindrom zollinger-ellison
 H. Pylory dapat ditentukan dengan biopsy dan histology
melalui kultur,
PENATALAKSANAAN
 Penurunan stress dan istirahat.
 Penghentian merokok
 Modifikasi diet.
 Obat-obatan
 Jepang merupakan negara kejadian Ca.Gaster
tertinggi di dunia. Amerika Serikat, Malaysia, Chile,
Islandia hampir tidak pernah

 Laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan


rasio 2 : 1 (Schwarts, 1999).

 Riwayat keluarga meningkatakan resiko

 Sekitar 99% Ca.Gaster adalah adenokarsinoma.

 Ca.Gaster lebih sering terjadi pada usia lanjut.


PENGERTIAN
Ca.Gaster merupakan neoplasma maligna
yang ditemukan dilambung.

Karsinoma bentuk neoplasma yang


paling sering dan menyebabkan sekitar
2,6% kematian akibat kanker (Price,
2001)
ETIOLOGI

Secara pasti, belum diketahui


FAKTOR - FAKTOR PREDISPOSISI
 Bahan-bahan kimia karsinogenik.
Misalnya : bahan pengawet, pewarna, rokok, bahan-
bahan kimia :asbestos, benzena, formaldehide.
 Penyakit-penyakit lambung
 Usia.
 Faktor gaya hidup.
 Radiasi..
 Infeksi : helicobacter pylori.
 Sistem imun. Penurunan sistem imun meningkatkan
resiko kejadian kanker.
 Faktor keturunan.
GEJALA
 perasaan penuh setelah makan
 Penurunan berat badan
 kelelahan
 kesulitan makan
 Anemia oleh pendarahan
 hematemesis
 melena.
 Teraba adanya massa pada dinding perut.
 pembesaran hati, asites,joundis
 nodul kulit yang bersifat ganas.
 Pengeroposan tulang tulang
PEMERIKSAAN
1. Barium intake dan doule contrast :sulit membedakan
ulkus an Ca
2. Endoskopi dan biopsi
Akurasi : 90 % untuk eksotik, 50 % untuk infiltrating
Lokasi : Ca di semua bagian
Ulkus jinak : di kulvatora minor / prepilorik
3. USG dengan flexible endoscopi
4. CT Scan
5. Citologi cairan lambung
6. Laparatomi eksplorasi.
PENATALAKSANAAN
 Endoskopi
Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan
endoskopi
 Pembedahan
 Pengobatan
obat multiple: flourosil, mitomicin C dan doksorubicin
 Kemoterapi dan terapi radiasi
Kemoterapi dan terapi penyinaran bisa meringankan
gejala .hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada
limfoma lebih baik daripada kaesinoma.Mungkin
penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa
sembuh total.
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn.MZ
 No. Regester : 10
 Umur : 38 Tahun.
 Jenis Kelamin : Laki-laki.
 Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
 Agama : Islam
 Status Marietal : Kawin
 Pekerjaan : PNS
 Pendidikan : SLTA
 Bahasa yang digunakan : Indonesia
 Alamat :.dx
 Tanggal MRS : 10 april 2021
 Diagnosa Medis : Ca Gaster post op billroth
 Tgl Pengkajian : 10 April 2009 Jam 14.00 WIB
RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Keluhan utama :
Nyeri . Px mengeluh nyeri setelah dilakukan
pembedahan,nyeri
semakin hebat bila px melakukan aktifitas (miring
kiri/kanan),sifat nyeri cekot-cekot dan panas,nyeri dirasakan
didaerah perut bagian atas,px tampak memegangi
memegangi
perut bila dirsakan nyeri semkin hebat,nyeri dirasakan terus
menerus
2) Riwayat Penyakit Sekarang
 Px mula-mula merasakan sering mual dan muntah sejak 3
bulan yang lalu
 Nyeri diulu hati,
 Perasaan penuh pada perut bagian atas.
 Keluhan semakin lama semakin hebat,px berobat di RS kediri
terus dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya, px didiagnosa
Ca Gaster dan dilakukan operasi Billroth pada tanggal 3 april
2009
RIWAYAT KEPERAWATAN
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Px mempunyai riwayat penyakit maag.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu menderita penyakit kanker

5) Keadaan Kesehatan Lingkungan


Rumah dekat pabrik rokok.

6) Riwayat Kesehatan Lainnya


Px merokok sejak usia 16 tahun berhenti setelah ada
keluhan/sejak sakit.
7) Riwayat psikososial
Px dan keluarganya masih belum bisa menerima
penyakitnya,tampak bingung dan cemas dengan keadaannya
saat ini ,Px menanyakan berapa lama sakitnya serta
biayanya.
PEMERIKSAAN FISIK (ROS)
B 1 : Breathing
RR; 28 x/mnt ,
pergerakan dada simetris
sesekali px batuk ada sekret tapi ditahan karena nyeri,
suara nafas ada ronchi,
MK: Resiko ketidak efektifan jalan nafas.

B 2 : BLOOD
Nadi 140x/mnt X/menit, agak kecil dan teratur,
TD; 90/60 mmHg,,suhu 37,60C,
Acral agak dingin,
CRT < 3dtk,
Muka pucat,
MK: tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK (ROS)
B 3 : Brain
GCS: 456 Compos Mentis
Persepsi Sensori,Pendengaran,Penciuman,Pengecapan
Perabaan:Tidak ada gangguan. Penglihatan: mata pupil
isokor,anemis,.
Istirahat tidur : tidur sekitar 4jam sering terbangun karena nyeri
Nyeri ( Daerah abdomen )
MK: Gangguan istirahat tidur
Nyeri akut

B.4 : Bladder
urine 2350 cc/24 jam, warna urine kuning pekat bau
kas urine,terpasang kateter,kandung kemih nyeri
tekan tidak ada.
MK: tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK (ROS)
B 5 : Bowel
 susu 3x/hr a 200cc melalui jejunotomy,
 Nyeri perut, Peristaltik 10x/mnt, kembung,
 Bibir kering, tenggorokan nyeri telan ,
 TB160cm, BB : 40 kg , BBI : 54kg .
 terdapat luka bekas operasi sepanjang 20 cm,terpasang 4drain CBD
MK: Nutrisi kurang dari kebutuhan

B 6 : Bone
 Kemampuan pergerakan sendi terbatas
 Warna kulit : agak pucat,.
 Akral :. Acral agak dingin
 Turgor : kembali dalam waktu <3detik
 Tonus otot 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
 Aktifitas: px hanya berbaring diatas tempat tidur semua kebutuhan di bantu
 Integumen : ada luka bekas operasi billroth didaerah perut atas
sepanjang 20 cm luka bersih dan baru., terpasang 4 drain CBD.
 MK: Gangguian permenuhan ADL
Kerusakan Intregitas jaringan kulit.
DIAGNOSTIC TEST
Darah lengkap tanggal : 4 Mei 2009
 Hb : 8gr% mg/dl
 Leukosit : 16 000
 Trombosit : 90
 PCV : 25,1
 Eritrosit : 3,05
 Neut : 97,0 %
 Leuko middle : 0.6 %
Thorax foto : Edema paru
USG Abdomen : Ca Gaster
TERAPI :
 Oksigen masker 10 Lt/mt
 Inj Ciproxin 2 x 400 mg IV
 OMZ 2 x 40 mg IV
 Infus triparen 2 (500 cc)
 Ivelip 200 cc
 Antrain 3 x 1 amp IV
 Amiparen 250 cc
 Metronidasol 3x500mg IV
 Bisolvon 3 x 1 amp IV
 Infus 5% 1500 cc/24 jam
ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALA
H
S : pasien mengatakan Ca Gaster Gangguan
1. sesak nafas Bersihan jalan
O: nafas
metastase
RR:8x/mnt
O2 masker 8L/mnt
Edema paru
Ronkhi +/+ +Tirah baring
Thorax edema paru lama
Px batuk ada sekret
batuk tertahan karena Penumpukan
nyeri sekret
No. DATA ETIOLOGI MASALA
H
S: Klien mengatakan tidak Ca Gaster Gangguan
2. bisa tidur nyeyak ,tidur Istirahat Tidur
Operasi bilroth
sekitar 4 jam sehari,sering
Diskontinuitas
terbangun karena sakit
jaringan
pada luka operasi.
O:
Peningkatan
TD: 90/40
bradikinin,seroto
N: 140x/mnt
nin,prostaglandi
Muka pucat n,histamin

Nyeri
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
S:Px mengeluh nyeri pada Ca Gaster Nyeri akut
3. daerah luka post op
 mengatakan nyeri terasa
Operasi billroth
panas dan cekot-cekot
 Px mengatakan nyeri
Diskontinuitas
bertambah bila bergerak
jaringan
 Px menyatakan rentang
skala nyeri 7-8(skala 1-10).
Peningkatan
O:Px nampak menyeringai bradikinin,
menahan sakit serotonin,
 Tampak ada luka jahitan di
prostaglandin,
abd sepanjang 20 cm histamin
 Terpasang 4
drainCBD,Red Drain,T
Hipersensivitas
drain,duct percuntanius
nosireseptor
drain
 berhati-hati saat bergerak
dan memegangi daerah
yang sakit.
 N: 140x/mnt
 Acral agak dingin
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
O: Perubahan
4. Px minum susu 3x200cc
Ca Gaster
nutrisi
dari jejunustomy Kurang dari
Operasi billroth
BB: 40 kg
kebutuhan
TB: 160 cm
gangguan
BB 54 kg penyerapan
Hb: 8 gr/dl Nutrien
Alb: 2,4 gr/dl
No. DATA ETIOLOGI MASALA
H
S: Kurangnya Cemas
5. Klien mengatalakn cemas pengetahuan
karena Kurangnya tentang
pengetahuan tentang sifat penyakitnya.
penyakit, pemeriksaan
diagnostik dan tujuan
tindakan yang
diprogramkan
Lamanya perawatan,
banyaknya biaya
perawatan dan
pengobatan dan gangguan
peran pada keluarga (self
esteem).
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
S: Ca Gaster Gangguan
6. Px mengeluh nyeri setelah pemenuhan
dilakukan pembedahan,nyeri Operasi billroth aktifitas
semakin hebat bila px
melakukan aktifitas (miring
kiri/kanan), Diskontinuitas
jaringan
O:
Px hanya berbaring diatas
tempat tidur semua Peningkatan
kebutuhan di bantu bradikinin,
Ada luka bekas operasi serotonin,
billroth didaerah perut atas prostaglandin,
sepanjang 20 cm luka bersih histamin
dan baru., terpasang 4
Hipersensivitas
nosireseptor

Nyeri

Intoleransi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidak efektifan jalan nafas berhubungan dengan


penumpukan secret
2. Nyeri akut ( Skala 7-8 ) berhubungan dengan
Diskontinuitas jaringan akibat operasi
3. Gannguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan penyerapan
5. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan
gangguan mobilitas fisik sekunder karena nyeri.
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1 Ketidak efektifan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam waktu 15-30 mnt px
memperlihatkan pernafasan efektif
Kriteria hasil :
 Bunyi nafas vesikuler
 RR: 16-20 x/mnt
 Tidak ada pch
 Px bisa melakukan nafas dalam
Intervensi:
1. Atur posisi semi flower
R/ Ekspansi paru lebih maksimal
2. Pertahankan O2 masker 10 lpm
R/ Memenuhi kebutuhan oksigen
3. Ajarkan metode batuk terkontrol
R/ Mengeluarkan sekret
4. Gunakan suction (jika perlu )
R/ untuk mengeluarkan sekret
5. Lakukan fisioterapi dada secara rutin tiap 8 jam
R/fibrasi untuk melepaskan sekret yang menempel di bronkus
6. Berikan obat sesuai dengan resep; Bisolvon 3x1 amp IV( Tiap 8 jam)
R/ Mengencerkan dahak
7. Evaluasi RR,bunyi nafas, penggunaan otot bantu nafas,Dyspnoe,rytme tiap jam
R/Untuk mengetahui perkembangan pasien
Nyeri akut ( Skala 7-8 ) berhubungan dengan Diskontinuitas jaringan akibat operasi

Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam nyeri berkurang
sehingga rasa nyaman terpenuhi

Kriteria hasil:
 Klien menyatakan nyeri tidak ada
 Skala nyeri ringan
 Ekspresi wajah rileks
 Klien bisa tidur

Intervensi:
1. Berikan alasan2 mengapa mengalami peningkatan dan penurunan nyeri
R/ Pengetahuan yang cukup meningkatkan koping individu yang bisa mempengaruhui
respon px terhadap nyeri
2. Bicarakan dengan individu dan keluarga penggunaan terapi distraksi
R/ Mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian penderita
3. Berikan analgesik sesuai jadwal,Antrain 3x1 amp IV (Interval pemberian tiap 8 jam ) R/
Untuk mengurangi nyeri
4. Ajarkan tindakan penurunan nyeri non invasif: relaksasi, stimulasi kutan dengan
kompres hangat atau dingin
R/ Untuk mengurangi nyeri
5, Evaluasi respon px terhadap peningkatan atau penurunan nyeri
R/ Peningkatan dan penurunan nyeri ditunjukkan dengan perubahan respon

Anda mungkin juga menyukai