Anda di halaman 1dari 19

ASMA

Oleh : Azka Annisya


DEFINISI
Penyakit Asma (Asthma) adalah
suatu penyakit kronik (menahun)
yang menyerang saluran pernafasan
pada paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi) dinding
rongga bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan saluran
nafas yang akhirnya akan
menyebabkan seseorang sesak nafas.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari
bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami
pembengkakan karena adanya peradangan
dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara.
Hal ini akan memperkecil diameter dari
saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan penderita
harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat
bernafas.
• Polusi udara
• Asap rokok
• Tekanan jiwa
• Bau/ Aroma menyengat (Misalnya: parfum)
• Kurangnya olahraga
Hewan berbulu
• Pernafasan berbunyi (wheezing/ mengi/ bengek)
terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation).
Tidak semua penderita asma memiliki
pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua
orang yang nafasnya terdengar wheezing
adalah penderita asma
• Adanya sesak nafas sebagai akibat
penyempitan saluran bronki (bronchiale).
• Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau
cuaca dingin.
• Adanya keluhan penderita yang merasakan dada
sempit.
• Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita
tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam
mengatur pernafasan.
• Langkah tepat yang dapat dilakukan
untuk
menghindari serangan asma adalah
menjauhi
faktor-faktor penyebab yang memicu
timbulnya
serangan asma itu sendiri. Setiap
penderita
umumnya memiliki ciri khas tersendiri
terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan
asmanya.
• Setelah terjadinya serangan asma,
•Turunan xantin (bronkodilatasi), Ex : aminophilyn,
theofillyn.
•Kortikosteroid (anti inflamasi), Ex:prednison,
metilprednisolon
•Imunosupresan (obat yang menekan reaksi AgAb
juga sebagai anti inflamasi) ex:metotreksat
•Garam-garam kromolin (profilaksis, untuk
mencegah keluarnya AH=anti histamin)
Asma dapat diterapi dengan 2
macam cara:
• Cara pertama merupakan terapi non-obat,
dapat dengan
pemicunya,
dilakukan menghindari dengan
(senam
atau asma). terapi napas
• Cara kedua dengan melibatkan obat-
obat asma
JANGKA PANJANG
JANGKA PANJANG

JANGKA PENDEK
• Untuk penggunaan jangka panjang yang
berguna mengontrol gejala asma dan sebagai
terapi untuk mencegah kekambuhan (long-term
prevention)
• Obat jangka panjang memberikan pencegahan
jangka panjang terhadap gejala asma, menekan,
mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika
digunakan teratur namun tidak efektif untuk
mengatasi serangan akut.
Antara lain :
• Kortikosteroid inhalasi : merupakan obat
paling efektif
• Beta-2 agonis : aksi panjang
• Metil ksantin (teofilin) : mengatasi gejala
asma pada malam hari (gejala nocturnal)
• Kromolin dan Nedokromil : sebagai anti inflamasi
BACK
TO…
Untuk jangka pendek, berupa obat-obat
bronkodilator. Seperti :
• Salbutamol
• Terbutalin
• Ipratropium
• kortikosteroid oral
BACK
TO…
Untuk jangka panjang dan pendek, dapat
digunakan obat-obat sistemik, seperti :
Prednisolon
Prednison
 Metilprednisolon
• Kortikosteroid hirup, pada ibu haamil berefek
pada rendahnya berat bayi yang lahir dan
memperlambat pertumbuhan anak-anak jika
digunakan selama bertahun-tahun
• Kortikosteroid inhalasi berefek samping lokal
pada anak-anak seperti batuk, rasa haus, dan
kekakuan lidah bila pemberian melalui
nebulizer, meningkatkan kejadian osteoporosis
pada wanita.
• Kortikosteroid oral dapat saja digunakan
untuk jangka panjang, tetapi hanya boleh
digunakan kalau obat lain telah gagal
sebab beresiko osteoporosis.
• Teofilin, pada anak-anak, menimbulkan
hiperaktivitas dan gangguan pencernaan.
• Obat sistemik dalam jangka pendek dapat
meningkatkan berat badan, hipertensi, gemuk air
karena retensi cairan dan jangka panjangnya
menimbulkan moon face, perlambatan
pertumbuhan, diabetes, danpenipisan jaringan
kulit
• Obat-obat jenis beta agonis adalah yang paling
sering diberikan karena menurut hasil riset obat-obat
beta agonis tidak meningkatkan risiko timbulnya
kelainan kongenital dan kelainan lain. Albuterol atau
salbutamol adalah jenis beta agonis yang paling
banyak digunakan.
• Apabila beta agonis tidak memberikan perbaikan,
pada terapi asma akut secara umum dan pada
wanita hamil dapat disertakan pemberian
bronkodilator seperti Nebulized Ipratropium.

Anda mungkin juga menyukai