Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Teori: McGregor
kelompok 2 :

 Laura Lorenza
 Midali Sakinah
 Jihan fadila
 Yola ersadila
 Yola gusna Fernanda
 Ulfah dwi wisnu

 
 
 
A. DEFINISI Teori X dan Teori Y
1. teori tentang motivasi manusia yang dicetuskan oleh Douglas McGregor pada tahun 1960 dalam bukunya The
Human Side of Enterprise. Teori ini membagi dua gaya manajemen berdasarkan persepsi manajemen terhadap 01
pekerja. Douglas MC Gregor mengidentifikasikan dua sudut pandang tentang manajemen, yang dianut dalam
tingkatan manajemen. Dua sudut pandang itu, disebut dengan Teori X dan juga Teori Y. B. DUA SUDUT
02
PANDANG TEORI X DAN Y
2.  . Teori X Teori X memandang manusia sebagai pemalas, yang lebih suka diberi arahan secara detail tentang
03
apa yang harus dilakukan, menghindari tanggung jawab serta memilki sedikit ambisi. Teori ini
mengungkapkan bahwa manusia menginginkan rasa aman (security) dan mengharapkan imbalan serta balas
jasa yang tinggi. Dari sini bisa disimpulkan pada Teori X “bahwa manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan
04
tingkat rendahnya (fisik dan keamanan)”.
05

06
a. Asumsi – Asumsi pada Teori X:
1) Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
2) Orang tidak suka bekerja, sehingga para manajer harus mengontrol, mengarahkan, memaksa dan
mengancam karyawan supaya mereka bekerja ke arah tujuan-tujuan organisasi.
3) Orang lebih suka diarahkan, untuk menghindari tanggung jawab, untuk memperoleh rasa aman. Mereka
hanya mempunyai sedikit ambisi.
4) Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi.
 
b. Kelebihan Teori X: 01
1) Karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi c. Kelemahan Teori X:
2) Karyawan malas 02
3) Berperasaan irasional
4) Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin 03
5) Tipe kepemimpinan pada Teori X ini adalah otoriter,
sedangkan gaya kepemimpinannya berorientasi pada prestasi kerja. Sebagai 04
 
05
contoh teori X ini adalah sebuah fenomena pemikiran yang terjadi pada masyarakat pribumi di sekitar
pertambangan batubara di Kalimantan.
06
2. Teori Y Teori Y memandang karyawan dari sudut pandang yang berbeda. Teori ini beranggapan bahwa upaya fisik dan
mental sebagai bagian yang penting dan alamiah (natural) dari aktivitas manusia. Teori Y memandang,

orang akan melakukan control diri (self control) dan mengarahkan dirinya sendiri (self direction), jika mereka
berkomitmen pada tujuan–tujuan pekerjaan mereka. Bagi para pimpinan ataupun manajer yang menerima Teori Y,
pengembangan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang memuaskan adalah sangat penting untuk meraih kinerja
karyawan yang maksimal. Teori Y muncul dengan di latar belakangi karya Elton Mayo, dkk (1953) yang sering disebut
dengan “ Pendekatan Hubungan Manusia” (Human Relation Approach). Pendekatan ini menekankan akan pentingnya 01
peran proses social di tempat kerja. Beliau berpendapat bahwa karyawan ingin merasa berguna dan penting serta menjadi
bagian dari sebuah kelompok sosial. Selain itu imbalan yang bersifat non finansial sering lebih penting daripada uang 02
dalam memotivasi karyawan untuk jangka panjang. Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa pada Teori Y “bahwa
manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan tingkat tingginya (harga diri dan aktualiasasi diri).
03

04

05

06
a. Asumsi-asumsi pada Teori Y:
 
1) Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada seseorang. Keduanya bekerja
dan bermain merupakan aktivitas-aktivitas fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan jika
keadaan sama-sama menyenangkan.
 
2) Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalanpersoalan organisasi secara luas didistribusikan
kepada seluruh karyawan. 01
3) Orang secara internal termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah menjadi bagian dari
komitmen mereka. 02
4) Orang berkomitmen terhadap tujuan-tujuan sampai pada tahap dimana mereka menerima imbalan personal ketika
mereka mencapai tujuan-tujuan tersebut.
03
5) Orang akan mencari dan menerima tanggung jawab di bawah kondisi-kondisi yang menguntungkan (favorable).
6) Orang memilki kapasitas untuk menjadi inovatif dalam memecahkan masalah-masalah dalam organisasi.
04
7) Orang itu potensial, namun di bawah sebagian besar kondisi perusahaan, potensi mereka menjadi tidak
termanfaatkan. Menurut Teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan
partisipasi karyawan, kerjasama dan ketertarikan pada keputusan. Singkatnya, dedikasi dan partisipasi akan lebih
05
menjamin tercapainya sasaran. Jenis motivasi yang diterapkan adalah motivasi positif, sedangkan tipe
kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif. 06
b. Kelebihan Teori Y:
 
1) Pekerja menunjukkan kemampuan mengatur diri
2) Tanggung jawab
3) Inisiatif tinggi
4) Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan
 
c. Kelemahan Teori Y:
1) Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut pada perusahaan Teori ini
beranggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia. Contohnya yang terjadi pada masyarakat perkotaan di Pulau 01
Jawa, khususnya yang bekerja di perusahaan go public. Mayoritas mereka mempunyai etos kerja yang tinggi
karena ketatnya persaingan di dunia kerja. Mereka akan bekerja dengan sebaik baiknya, untuk memperoleh 02
kehidupan yang layak dalam persaingan yang semakin kompleks. Mereka berasumsi jikalau mereka tidak bekerja
dengan baik di perusahaan yang mereka tempati, di luar mereka banyak orang mengantri untuk menempati posisi 03
mereka saat ini. Sehingga mereka menyadari bahwa bekerja merupakan bagian dari hidup yang harus mereka jalani
dan berbuat semaksimal mungkin untuk diri mereka. 04
 
05

06
A. KESIMPULAN
Douglas McGregor terkenal karena rumusannya tentang dua kelompok asumsi mengenai sifat manusia: Teori
X dan Teori Y. Teori X pada dasarnya menyajikan pandangan negatif tentang orang. Teori X berasumsi bahwa
para pekerja mempunyai sedikit ambisi untuk maju, tidak menyukai pekerjaan, ingin menghindari tanggung
jawab, dan perlu diawasi dengan ketat agar dapat efektif bekerja. Teori Y menawarkan pandangan positif. Teori
Y berasumsi bahwa para pekerja dapat berlatih mengarahkan diri, menerima dan secara nyata mencari tanggung
jawab, dan menganggap bekerja sebagai kegiatan alami. McGregor yakin bahwa asumsi Teori Y lebih 01
menekankan sifat pekerja sebenarnya dan harus menjadi pedoman bagi praktik manajemen. B. SARAN Dari
uraian teori diatas sebagai seorang pemimpin ataupun seorang leader akan lebih baik jika menerapkan teori Y 02
yang lebih menekankan sifat pekerja sebenarnya, tidak memaksa seperti teori X.
03

04

05

06
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai