Ausubel
03. 04.
Fase-Fase Teori Teori Ausubel
Ausubel dalam Pendidikan
Matematika
01.
Biografi
Biografi ● David Paul Ausubel lahir 25 Oktober
1918 dan di besarkan di Brooklyn, New
York. Ausubel mendapat Pendidikan di
University of Pennsylvania dan lulusan
pada tahun 1939 dalam bidang
Psikologi.
01. 03.
Kondisi dan sikap peserta didik Tugas-tugas yang diberikan haruslah
terhadap tugas sesuai dengan tahap perkembangan
intelektual peserta didik.
02.
Materi yang akan dipelajari harus
bermakna secara potensial.
Prinsip-Prinsip dalam Teori Belajar Ausubel
Advance Organizer
Advance organizer mengarahkan para siswa ke materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa pada materi
sebelumnya yang dapat digunakan dalam membantu menanamkan pengetahuan baru. Advance Organizer dapat
dianggap merupakan suatu pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru. (Dahar, 1988:144)
Diferensiasi Progresif
Selama belajar bermakna berlangsung perlu terjadi pengembangan konsep dari umum ke khusus.
Belajar Superordinat
Belajar Superordinat dapat terjadi apabila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dikenal sebagai unsur-
unsur dari suatu konsep yang lebih luas.
Fase Perencanaan
Fase Pelaksanaan
1. Menetapkan Tujuan
Pembelajaran Setelah fase perencanaan, guru menyiapkan pelaksanaan dari model
Ausubel ini. Untuk menjaga agar siswa tidak pasif maka guru harus
2. Mendiagnosis latar dapat mempertahankan adanya interaksi dengan siswa melalui tanya
belakang pengetahuan jawab, memberi contoh perbandingan dan sebagainya berkaitan
siswa dengan ide yang disampaikan saat itu. Guru hendaknya mulai dengan
advance organizer dan menggunakannya hingga akhir pelajaran
3. Membuat struktur materi sebagai pedoman untuk mengembangkan bahan pengajaran.
4. Memformulasikan
Advance Organizer
Langkah-Langkah Belajar Bermakna Menurut Ausubel
a. Fase Perencanaan
1) Menetapkan tujuan Pembelajaran : siswa memahami dan terampil menggunakan aturan
dan rumus-rumus persamaan kuadrat, fungsi kuadrat dan grafiknya serta pertidaksamaan
kuadrat
2) Indikator: a) Menentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat
3) Mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa, latar belakang pengetahuan siswa dalam
memahami pokok bahasan ini adalah sebagai berikut;
a) Pertidaksamaan dan ketidaksamaan (materi SMP kelas-1)
b) Pertidaksamaan linear satu peubah (materi SMP kelas-1)
c) Persamaan kuadrat (materi SMP kelas-3)
4) Membuat struktur materi
5) Memformulasikan Advance Organizer, untuk mengajarkan pokok bahasan pertidaksamaan
kuadrat kelas-1 SMA, pengetahuan yang telah dimiliki siswa dan dapat digunakan sebagai
advance organizer adalah sebagai berikut:
a) Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang ruas kiri dan kanan dihubungkan oleh salah
satu dari tanda ,
b) b) Ketidaksamaan adalah kalimat tertutup yang ruas kiri dan kanan dihubungkan dengan
tanda ,
c) Pertidaksamaan dalam bentuk seperti ax+b>0, ax+b, ax+b dengan a,b dan a disebut
pertidaksamaan linear dengan satu variabel. Dikatakan linear karena pangkat dari
variabelnya yaitu x adalah satu)
d) Sifat-sifat yang digunakan dalam menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel
adalah (1) Jika kedua ruas dari pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan
yang sama, maka penyelesaiannya tidak berubah (2) Jika kedua ruas dari pertidaksamaan
dikalikan dengan bilangan positif yang sama, maka penyelesaiannya tidak berubah (3) Jika
kedua ruas dari pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif yang sama, maka
penyelesaiannya tidak berubah asalkan arah dari tanda pertidaksamaan dibalik
e) Bentuk umum persamaan kuadrat adalah dengan
f) Untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat digunakan beberapa cara yaitu menfaktorkan,
membentuk kuadrat sempurna dan rumus abc
05.
Terima kasih