(SEKOLAH
BERKEBUTUHAN
KHUSUS)
PENDIDIKAN LUAR BIASA
Pendidikan luar biasa adalah merupakan pendidikan bagi
peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental sosial, tapi memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa. Selain itu pendidikan luar biasa juga
berarti pembelajaran yang di rancang khususnya untuk
memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik.
Pendidikan luar biasa di ibaratkan sebagai sebuah
kendaraan dimana siswa penyandang cacat,
meskipun berada di sekolah umum, diberi garansi
untuk mendapatkan pendidikan yang secara
khusus di rancang untuk membantu mereka
mencapai potensi yang maksimal.
Macam-macam sistem pendidikan
anak luar biasa
Sistem Sistem
pendidikan pendidikan
segregasi
Sistem pendidikan dimana anak
integrasi
Sistem pendidikan bagi siswa luar biasa yang
berkelainan terpisah dari system bertujuan memberikan pendidikan yang
pendidikan anak normal memungkinkan anak luar biasa memperoleh
kesempatan mengikuti proses pendidikan
bersama dengan siswa normal agar dapat
mengembangkan diri secara optimal
System Pendidikan Segregasi:
Keuntungan
• Rasa ketenangan pada anak luar
biasa
• Komunikasi yang mudah dan lancar
Kelemahan system pendidikan segregasi:
• Metode pembelajaran yang khusus • Sosialisasi terbatas
sesuai dengan kondisi dan • Penyelenggaraan pendidikan yang relative
kemampuan anak.
mahal
SLB bagian A
untuk anak tuna SLB bagian B SLB bagian C
netra. untuk anak tuna untuk anak tuna
rungu Grahita
Masa Pra-
Masa Natal Masa Post-Natal
Natal
artinya sebelum anak dilahirkan
(selama dalam kandungan). Ada Kekurangan zat asam Ketika anak yang dilahirkan
dua kemungkinan yang (walaupun sedikit saja) dapat normal dapat menjadi penderita
menyebabkan kelainan pada masa mengakibatkan kerusakan paa tuna grahita karena terdapat
ini, yaitu yang bersifat endogin dan sel-sel otak. kerusakan pada otaknya (karena
eksogin. Perdarahan otak yang terjadi kecelakaan) dan hal ini
dalam proses kelahiran bayi menimbulkan kemunduran
yang sulit, antara lain dengan tingkat kecerdasan pada anak.
penyedotan untuk membantu
kelahiran pada bayi.
Sekolah untuk anak-anak berkebutuhan
khusus dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
Pember asuhan
Koordinator
Keperawatan
Advokat Kolabolator
Educator Konsultan
Pembaharuan
Peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983,
yang membagi empat peran perawat:
N
Umur BB Vaksin
o
N
Symptom Etiologi Problem
o
1 DS : Prenatal Gangguan komunikas
- ibu klien mengatakan An “E” tidak verbal
biasa berbicara seperti anak seusianya
sejak umur 5 tahun Penggunaan pil dalam jumlah
besar
DO :
- Klien tidak bisa berbicara dan
menggunakan bahasa isyarat untuk kerusakan pada cochlea
berkomunkasi
gangguan intelektual
gangguan bahasa
2 DS: Ketergantungan
- Ibu klien mengatakan An “E” masih Ganggua intelektual sebagian
2 DS: Ketergantungan
- Ibu klien mengatakan An “E” masih Ganggua intelektual sebagian
di bantu berinteraksi denga temannya
- Ibu klien mengatakan tidak terlalu
paham ketika An.”E” meminta suatu
hal di luar kebiasaan sehari-hari Gangguan bahasa
DO:
- Saat pengkajian An “E” di bantu oleh
ibu guru saat berinteraksi dengan
perawat Gangguan komunikasi verbal
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan ganguan bahasa di tandai dengan ibu klien
mengatakan An “E” tidak biasa berbicara seperti anak seusianya sejak umur 5 tahun, klien tidak bisa
berbicara dan hanya menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunkasi
2.Ketergantungan sebagian di tandai dengan gangguan komunikasi verbal di tandai dengan Ibu klien
mengatakan An “E” masih di bantu berinteraksi denga temannya Ibu klien mengatakan tidak terlalu paham
ketika An.”E” meminta suatu hal di luar kebiasaan sehari-hari. Saat pengkajian An “E” di bantu oleh ibu
guru saat berinteraksi dengna perawat
3.
1.
INTERVENSI KEPERWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
1 Setelah di lakukan - Gunakan bahasa yang - Memudahkan pemahaman
tindakan keperawatan sederhana dan umum dan menghindari
selama 1x 24 jam di dalam berkomunikasi kebingungan akibat bahasa
harapkan anak dapat sehari-hari yang berubah-ubah
menyebutkan 1-2 kosa - Gunakan diverifikasi bahasa - Diverifikasi bahasa dapat di
kata dengan artikulasi sesuai dengan tingkat berikan jika kemampuan
yang jelas dengan kematangan dan pengetahuan anak sudah matang seperti
kriteria hasil : anak. setelah umur 9 tahun
- anak dapat
menyebutkan 1-2 kata - Lakukan komunikasi secara - Komunikasi yang
dengan artikulasi yang komprehendif baik verbal komprehensif akan
jelas maupun non verbal memperbanyak jumlah
Anak dapat memahami stimulus yang di terima anak
kata sampai kalimat sehingga akan memperkuat
dengan jelas memori anak terhadap suatu
kata