Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN

KOMUNITAS RENTAN TENTANG PENYAKIT


MENTAL
Disusun Oleh
Kelompok 1 :
A’tini Nisa’atul Khamidah (2019206203038)
Erni Sulistiowati(2019206203051)
Fadhilah Tiara Putri (2019206203052)
Dendi Meirindo (2019206203046)
Muhammad al-azziz (2019206203059)
Tiara Vanessa (2019206203072)
Pengertian Penyakit Mental (Gangguan
Jiwa)
• Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang
ditandai oleh terganggunya emosi, proses
berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan
panca indera). Gangguan jiwa ini
menimbulkan stress dan penderitaan bagi
penderita (dan keluarganya) (Stuart &
Sundeen, 1998).
Penyebab Penyakit Mental (Gangguan Jiwa)

• Gejala utama atau gejala yang menonjol pada


gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi
penyebab utamanya di badan (somatogenik),
lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis
(psikogenik), (Maramis1994). Biasanya tidak
terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa
penyebab sekaligus dariberbagai unsur itu yang
saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi
bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun
jiwa.
Konsep Dasar Community Mental Healthy
Nursing
• Pelayanan keperawatan komprehensif adalah
pelayanan yang berfokuskan pada pencegahan
primer pada anggota masyarakat yang sehat jiwa,
pencegahan sekunder pada masyarakat yang
mengalami masalah psikososial (resiko gangguan
jiwa) dan pencegahan tersier pasien gangguan jiwa
dengan proses pemulihan. Pelayanan keperawatan
holistik adalah pelayanan menyeluruh pada semua
aspek kehidupan manusia yaitu aspek bio-psiko-
sosio-cultural dan spiritual.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Data Inti (Core)
• Riwayat :
• Usia penderita:
• Anak : 15 – 20 tahun
• Orang tua : 32 tahun
• Jenis ganguan jiwa yang pernah diderita: gangguan
konsep diri: harga diri rendah, memandang dirinya tidak
sebaik teman-temannya di sekolah.
• Riwayat trauma : takut yang berlebihan
• Konflik : penganiayaan
Demografi
– Vital statistik:
• Kelurahan Patimuan terletak di Kecamatan Patimuan,
Kabupaten Cilacap. Kelurahan Patimuan berbatasan langsung
dengan 4 Kelurahan. Sebelah utara berbatasan dengan
Kelurahan purwodadi, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kelurahan cinyawang, sebelah timur berbatasan dengan
Kelurahan sidamukti, dan sebelah barat berbatasan dengan
Kelurahan Maos. Kelurahan Patimuan terdapat 5 RW, dan
setiap RW ada 5 RT, dan setiap RT terdapat 28 Kepala Keluarga.
         
– Agama         : Islam
– Budaya        : Jawa
Data Delapan subsistem

• Lingkungan fisik
•   Keamanan & transportasi
• Petugas di jalan raya
• Politik & pemerintahan
• Pelayanan umum dan kesehatan
• Komunikasi
• Ekonomi
• Rekreasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Harga diri rendah situasional pada remaja di
kelurahan Patimuan berhubungan dengan
Gangguan gambaran diri yang
dimanifestasikan  dengan Akibat dimarahi dan
diperlakukan kasar sama orang tua.
Intervensi keperawatan
Dx.Keperawatan Intervensi
 
Harga diri rendah situasional pada remaja di kelurahan Patimuan berhubungan dengan 1. Promosi Harga Diri
Gangguan gambaran diri yang dimanifestasikan  dengan Akibat dimarahi dan diperlakukan kasar Observasi
sama orang tua ditandai dengan : i. Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
a. Gejala dan tanda mayor ii. Monitor verbalisasi yang merendahkan diri
Subektif  
i. Menilai diri negatif Terapeutik
ii. Merasa malu/bersalah i. Memotivasi trlibat dalam verbalisassi positif untuk diri sendiri
iii.Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri ii. Diskusikan persepsi negatif diri
iv.Menolak penlaian ppositif tentang diri sendiri iii. Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan datasan yang jelas
  iv. Berikan umoan balik poitif atas peningkatan mencapai tujuan
Obyektif v. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
i.Berbicara pelan dan lirih  
ii. Menolak berinteraksi dengan orang lain Edukasi
iii. Berjalan menunduk i. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien
iv. Postur tubuh menunduk ii. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
  iii. Latih meningkatkan keercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
b. Gejala dan tanda minor  
Subjektif 2. Promosi koping
i. Sulit berkonsentrasi  
  Observasi
Objektif i. Identifikasi kegiatan jangka panjang dan jangka pendek
i. Kontak mata kurang ii. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memahami tujuan
ii. Lesu dan tidak bergairah iii. Identifikasi metode penyelesaian masalah iv. Identifiasi kebutuhan dan keingnan terhadapa dukungan sosial
iii. Pasif  
iv. Tidak mampu membuat keputusan Terapeutik
i. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
ii. Motivasi dalam kegiatan sosial
iii.Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
iv. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
v. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
 
Edukasi
i. Anjurkan keluarga terlibat
ii. Anjurkan membuat ujuan yang lebih spesifik
iii. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan iv .Latih mengembangkan penilaian yang objektif
v. Anjurkan tekhnik relaksasi
 
Kesimpulan

• Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses


interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan
dan mempertahankan perilaku yang mendukung
pada fungsi yang terintegrasi sehingga sanggup
mengembangkan diri secara wajar dan dapat
melakukan fungsinya dengan baik, sanggup
menjelaskan tugasnya sehari-hari sebagaimana
mestinya, Dalam mengembangkan upaya pelayanan
keperawatan jiwa, perawat sangat penting untuk
mengetahui dan meyakini akan peran dan fungsinya,
serta memahami beberapa konsep dasar yangf
berhubungan denga asuhan keperawatan jiwa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai