Anda di halaman 1dari 25

PSAP 11

LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

1
RUANG LINGKUAP

 Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit


pemerintahan yang ditetapkan sebagai entitas pelaporan
disajikan secara terkonsolidasi menurut Pernyataan
Standar ini agar mencerminkan satu kesatuan entitas.
(PAR 2)
 Laporan keuangan konsolidasian pada pemerintah pusat
sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangan
semua entitas pelaporan, termasuk laporan keuangan
badan layanan umum. (PAR 3)

2
RUANG LINGKUAP

 Laporan keuangan konsolidasian pada


Kementerian/Lembaga/ pemerintah daerah sebagai entitas
pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas
akuntansi, termasuk laporan keuangan badan layanan umum.
(par 4)
 Laporan keuangan konsolidasian pada pemerintah pusat
sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangan semua
entitas pelaporan, termasuk laporan keuangan badan layanan
umum.

3
STANDAR TIDAK MENGATUR

 Laporan keuangan konsolidasian perusahaan


negara/perusahaan daerah;
 Akuntansi untuk investasi dalam perusahaan asosiasi;
 Akuntansi untuk investasi dalam usaha patungan (joint
venture); dan
 Laporan statistik gabungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah

4
PENYAJIAN LAPORAN KONSOLIDASIAN

 Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,


Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. (par 7)
 Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang
sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi
jumlah komparatif dengan periode sebelumnya (par 9)
 Proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun timbal balik
(reciprocal accounts). Namun demikian, apabila eliminasi dimaksud belum
dimungkinkan, maka hal tersebut diungkapkan dalam CaLK. (par 12)

5
ENTITAS PELAPORAN
 Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. (par 6)
 Ciri Entitas Pelaporan
 Dibiayai oleh APBN/APBD atau mendapat pemisahan kekayaan dari anggaran;
 Dibentuk dengan peraturan perundang-undangan;
 Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat
negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat; dan
 Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak
langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.
 Entitas Peloporan menurut PP 06/2008 terdiri dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Kementerian negara/lembaga (KL) dan Bendahara Umum Negara (BUN).

6
ENTITAS AKUNTANSI

 Pengguna anggaran/pengguna barang sebagai entitas akuntansi


menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan
sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan
kepada entitas pelaporan.
 Terdiri dari:
1. Setiap kuasa pengguna anggaran di lingkungan suatu K/L yang
mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran tersendiri.
2. Bendahara Umum Daerah (BUD).
3. Kuasa pengguna anggaran di lingkungan Pemda bila mempunyai
dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah, jumlah anggarannya
relatif besar, dan pengelolaan kegiatannya dilakukan secara mandiri.

7
PENGERTIAN KONSOLIDASI

• Konsolidasi adalah proses penggabungan antara akun-akun yang


diselenggarakan oleh suatu entitas pelaporan dengan entitas pelaporan
lainnya, entitas akuntansi dengan entitas akuntansi lainnya, dengan
mengeliminasi akun-akun timbal balik agar dapat disajikan sebagai satu
entitas pelaporan konsolidasian. (par 6)

8
BLU / BLUD

• Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD) BLU/BLUD


adalah entitas akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan
pada entitas pelaporan yang secara organisatoris membawahinya. (par
19)
• Selaku satuan kerja pelayanan berupa Badan, walaupun bukan
berbentuk badan hukum yang mengelola kekayaan Negara yang
dipisahkan, BLU/BLUD adalah entitas pelaporan. (par 20)

9
PROSEDUR KONSOLIDASI

• Menggabungkan dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh


entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya atau entitas
akuntansi dengan entitas akuntansi lainnya dengan atau tanpa
mengeliminasi akun timbal balik. (par 22)
• Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan
laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris
berada di bawahnya. (par 22)
• Dalam hal konsolidasi dilakukan tanpa mengeliminasi akun-akun yang
timbal-balik, maka nama-nama akun yang timbal balik dan estimasi
besaran jumlah dalam akun yang timbal balik dicantumkan dalam CaLK.
(par 25)

10
KONSOLIDASI DAN PENGGABUNGAN

EP LKK
LK

KONSOLIDASI

EP EP EP

PENGGABUNGAN PENGGABUNGAN PENGGABUNGAN

EA EA EA EA EA EA

LK= LAPORAN KEUANGAN, LKK=LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI,


EP=ENTITAS PELAPORAN, EA=ENTITAS AKUNTANSI

11
KONSOLIDASI PEMERINTAH DAERAH

• Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola anggaran


adalah entitas akuntansi yang harus menyelenggarakan akuntansi atas
transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pendapatan dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya guna
menghasilkan laporan keuangan yang akan disampaikan kepada entitas
pelaporan.
• Penyelenggaran akuntansi mengacu kepada Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.

12
KONSOLIDASI PEMERINTAH DAERAH

• Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun laporan keuangan gabungan


dari satuan kerja yang berada dilingkup SKPD dan menyampaikannya kepada
gubernur/bupati/walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku
entitas pelaporan untuk dilakukan proses konsolidasian.
• Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku BUD menyusun laporan keuangan
sebagai pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah yang
selanjutnya akan digabungkan dengan laporan keuangan yang berasal dari SKPD.
• Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas pelaporan melakukan proses
konsolidasian dan menyusun laporan keuangan PEMDA berdasarkan laporan
keuangan SKPD serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan
perbendaharaan daerah dan disampaikan kepada gubernur/bupati/walikota
untuk selanjutnya disampaikan ke BPK dan DPRD.

13
PERMENDAGRI 64/2013 KONSOLIDASIAN
• Laporan Keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang
merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan, atau
entitas akuntansi, sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.
• Laporan keuangan pemerintah daerah disusun dengan melakukan proses
konsolidasi dari seluruh laporan keuangan entitas akuntansi yang terdapat pada
pemerintah daerah. Neraca saldo dari semua entitas akuntansi SKPD dan entitas
akuntansi PPKD menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
• Terdapat 7 Laporan Keuangan yang dibuat oleh PPKD, yaitu:
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL);
c) Neraca;
d) Laporan Operasional (LO);
e) Laporan Arus Kas (LAK);
f) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan
g) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

14
PERMENDAGRI 64/2013 KONSOLIDASIAN

15
KONSOLIDASIAN

16
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN
• Fungsi Akuntansi PPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) dengan lajur
sesuai banyaknya SKPD dan PPKD sebagai alat untuk menyusun Neraca
Saldo Gabungan SKPD dan PPKD.
• Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan untuk menyiapkan kolom
neraca saldo pemerintah daerah dalam kertas kerja penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah. Kertas kerja untuk mempermudah
pembuatan laporan keuangan secara manual.  tidak diperlukan jika
sudah ada sistem yang terkomputerisasi

17
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN
• Neraca Saldo SKPD dan Neraca Saldo PPKD yang dimasukkan kedalam kertas kerja
konsolidasi adalah Neraca Saldo yang sudah disesuaikan.
• Setelah memasukkan semua neraca saldo kedalam kertas kerja konsolidasi, Fungsi
Akuntansi PPKD membuat jurnal eliminasi untuk menghapus akun transitoris yaitu
RK PPKD dan RK SKPD.
• Berdasarkan Neraca Saldo SKPD dan Neraca Saldo PPKD serta Jurnal Eliminasi,
Fungsi Akuntansi PPKD mengisi Neraca Saldo Pemerintah Daerah. Untuk eliminasi
kedua akun tersebut, fungsi akuntansi PPKD mencatat “RK-PPKD” di debit dan “RK-
SKPD” di kredit dengan jurnal:
• RK PPKD xxxx
RK SKPD xxxx

18
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN

19
MENYUSUN LK KONSOLIDASIAN
1. Menyusun LRA
• Menyusun LRA, membuat jurnal penutup LRA, dan Neraca Saldo setelah Penutupan LRA
• Berdasarkan Neraca Saldo Pemerintah Daerah, Fungsi Akuntansi PPKD mengidentifikasi
akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan kemudian
disajikan dalam “Laporan Realisasi Anggaran”.
• Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Laporan Realisasi Anggaran” dijumlahkan.
Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPA tahun berjalan”. Nilai ini
ditempatkan di bawah kolom yang nilainya lebih kecil, sehingga akan diperoleh nilai yang
seimbang antara kolom debit dan kredit.
• Bersamaan dengan pembuatan LRA, PPKD juga membuat jurnal penutup. Prinsip
penutupan ini adalah membuat nilai akun-akun LRA menjadi 0.
• Setelah membuat jurnal penutupan, Akuntansi PPKD menyusun Neraca Saldo setelah
Penutupan LRA.

20
MENYUSUN LK KONSOLIDASIAN
2. Menyusun LO
• Menyusun LO, membuat jurnal penutup LO dan Neraca Saldo setelah Penutupan LO
• Berdasarkan Neraca Saldo setelah Penutupan LRA, Fungsi Akuntansi PPKD
mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Operasional untuk
kemudian membuat Laporan Operasional.
• Bersamaan dengan pembuatan LO, PPKD juga membuat jurnal penutup. Prinsip
penutupan ini adalah membuat nilai akun-akun LO menjadi 0.

• Akuntansi PPKD menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan LO.

21
MENYUSUN LK KONSOLIDASIAN
3. Menyusun Neraca, membuat jurnal penutup akhir, dan Neraca Saldo Akhir
• Berdasarkan Neraca Saldo setelah Penutupan LO, Fungsi Akuntansi PPKD membuat
Neraca. Bersamaan dengan pembuatan Neraca, PPKD membuat jurnal penutup akhir
untuk menutup akun Surplus/Defisit–LO ke akun Ekuitas. Berikut ini contoh jurnal
penutup akhir.

• Fungsi Akuntansi PPKD menyusun Neraca Saldo Akhir. Neraca Saldo Akhir ini akan
menjadi Neraca Awal untuk periode akuntansi yang selanjutnya.

22
MENYUSUN LK KONSOLIDASIAN

4. Menyusun Laporan Perubahan SAL


• Dari Laporan Realisasi Anggaran yang telah dibuat sebelumnya, Fungsi Akuntansi
PPKD dapat menyusun Laporan Perubahan SAL.
• Laporan Perubahan SAL ini merupakan akumulasi SiLPA periode berjalan dan tahun-
tahun sebelumnya.
5. Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas
• Fungsi Akuntansi PPKD membuat Laporan Perubahan Ekuitas menggunakan data
Ekuitas Awal dan data perubahan ekuitas periode berjalan yang salah satunya
diperoleh dari Laporan Operasional yang telah dibuat sebelumnya.
• Laporan Perubahan Ekuitas ini akan menggambarkan pergerakan ekuitas PPKD.

23
MENYUSUN LK KONSOLIDASIAN

6. Membuat Laporan Arus Kas


• Laporan Arus Kas disusun oleh Bendahara Umum Daerah.
• Inti unsur dari Laporan Arus Kas ialah penerimaan kas dan pengeluaran kas.
• Informasi tersebut dapat diperoleh dari Buku Besar Kas dan juga jurnal yang telah
dibuat sebelumnya.
• Semua transaksi terkait Arus Kas tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, aktivitas transitoris.
7. Membuat Catatan atas Laporan Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau rincian dari angka yang
tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

24
TERIMA KASIH

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)


Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551
website : www.ksap.org
Email: sekretariat.ksap@gmail.com

25

Anda mungkin juga menyukai