Anda di halaman 1dari 13

INFEKSI RADANG PANGGUL

Disusun oleh:
Kelompok 8 (Kelas B)
Anggota:

•122020030181 Dewi Fadhilah


•122020030046 Tasya Dwi Febiana
•122020030184 Muhammad Zaghlul Ihsan
•122020030056 Nabila Silvia Khoirunnisa
•122020030055 Siti Khoiriyah
A. Definisi

Penyakit Radang Panggul atau PID (Pelvic Inflammatory Disease) adalah infeksi pada
alat genital atas. Proses penyakitnya dapat meliputi endometrium, tubafalopi, ovarium,
miometrium, parametria, dan peritonium panggul. PID adalah infeksi yang paling peting dan
merupakan komplikasi infeksi menular seksual yang paling biasa. (Wiknjosastro, 2011).

Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah suatu kumpulan radang pada saluran genital
bagian atas oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang endometrium, tuba fallopi, ovarium
maupun miometrium secara perkontinuitatum maupun secara hematogen ataupun sebagai akibat
hubungan seksual. (Widyastuti, dkk, 2009).
B. Etiologi
Mekanisme infeksi menjalar saat, menstruasi, persalinan dan abortus, operasi
ginekologi, disebab kan oleh bakteri :

a. N Gonorhoeae
b. Kuman-kuman lain streptococcus, aerob, maupun yang anaerob stapylococus.
c. Chlamydia, mycoplasma, ureaplasma, virus, jamur dan parasit. (widyastuti,
rahmawati, & purnamaningrum, 2009).
Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital
bagian bawah, yang menyebar keatas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam
hitungan hari atau minggu untuk seorang wania menderita penyakit radang
panggul. Bakteri penyebab tersering adalah Neisseria Gonorhoeae dan
Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan
sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun vagina
menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab PMS.
Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya
lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim,
serta umenyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri (darah
menstruasi). (widyastuti, rahmawati, & purnamaningrum, 2009)
C. Gejala
Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita merasakan nyeri pada
perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual dan muntah.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada PID :


a. Keluar cairan dari vagina dengan warna,
b. Konsistensi dan bau yang abnormal.
c. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau spotting (bercak-bercak kemerahan di
celana dalam)
d. Kram Karena menstruasi
e. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual
f. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
g. Nyeri punggung bagian bawah
h. Nafsu makan berkurang
i. Nyeri ketika berkemih
D. Patofisiologi

Sebagian besar kasus PID terjadi dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah infeksi
pada vagina atau serviks. Tahap kedua adalah infeksi mokroorganisme
menyebar secara langsung kesaluran genital bagian atas. Infeksi uterus biasanya
terbatas pada endometrium, tetapi mungkin dapat lebih invasif pada uterus yang
matang atau setelah melahirkan. Peradangan dapat meluas ke struktur
parametrium yang tidak terinfeksi, termasuk usus besar. Infeksi dapat menyebar
melalui purulen yang pecah dari saluran tuba atau menyebar melalui aliran
limfatik kebagian luar pelvis yang dapat menyebabkan peritonitis akut dan
perihepatitis akut.
E. Komplikasi
Penelitian telah menunjukkan bahwa menunda pengobatan sedikitnnya 2-3 hari
dapat menyebabkan peningkatan resiko infertilitas. Pengobatan segera
dilakukan terkait dengan PID dan tingkat keparahannya :

• Infertilitas : resiko infertile setelah terkena PID jumlah dan tingkat


keparahannya
•Kehamilan ektopik
•Nyeri panggul kronis
• Perihepatitis ( sindrom fitz- hugh Curtis ) : menyebabkan nyeri kuadran kanan
atas
• Abses tubo ovarium
• Reiter’s syndrome ( reaktif arthritis )
• Pada kehamilan : PID dikaitkan dengan peningkatan persalinan prematur, dan
morbiditas ibu dan janin
• Neonatal : transmisi perinatal C. trachomatis atau N. gonorrhoeae dapat
menyebabkan ophthalmia neonatorum pneumonitis clamidia juga bisa terjadi
F.Pengobatan Radang Panggul
Pengobatan radang panggul bertujuan untuk mengatasi infeksi, meringankan gejala, serta
mencegah penyebaran infeksi, dan mencegah komplikasi. Berikut adalah langkah-langkah
pengobatan yang dapat dilakukan:

a. Obat-obatan
Untuk mengatasi radang panggul, pemberian obat akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Obat antibiotik perlu
dikonsumsi sesuai aturan yang disarankan oleh dokter. Umumnya antibiotik perlu dikonsumsi
oleh pasien selama 2 minggu.Pada kondisi radang panggul yang berat, kehamilan, atau adanya
abses (penumpukan nanah), perawatan rumah sakit dan pemberian antibiotik lewat suntikan
dan cairan infus akan diberikan oleh dokter.Selain antibiotik, dokter akan memberikan obat
untuk mengurangi keluhan, seperti nyeri dan demam, Beberapa obat yang bisa diberikan
adalah ibuprofen dan paracetamol.
b. Operasi
Prosedur operasi dilakukan jika terjadi abses pada radang panggul. Selain
itu, operasi juga dilakukan jika abses pecah atau berpotensi untuk pecah.
Operasi bisa dilakukan dengan menyedot, mengeluarkan, dan
membersihkan cairan abses.

c. Tidak berhubungan seksual


Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama masa
pengobatan untuk mencegah penularan penyakit ke pasangan.Selain itu,
pasangan seksual pasien juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan
meski tidak mengalami gejala penyakit. Tujuannya sama, yaitu untuk
mencegah potensi penularan yang berulang.
G. Pencegahan Radang Panggul

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya radang
panggul, yaitu:
•Jangan berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
•Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
•Periksa kesehatan rutin jika memiliki risiko tertular infeksi menular seksual.
•Konsultasikan pilihan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi dengan dokter.
•Bersihkan area kemaluan dari depan ke belakang dan jangan sebaliknya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai