Anda di halaman 1dari 28

Cement technology 3

Subject: Burner

Lugas Ravias
Date: 16 Oktober 2015

Enterprise based Vocational Education


Pengantar
 Burner merupakan peralatan pembakaran di dalam kiln.

 Fungsi dan Tujuan adalah menghasilkan flame yang


digunakan untuk membakar raw meal menjadi clinker.
 Penyebaran proses pembakaran tergantung pada seberapa
cepat combustion kontak dengan oksigen.
 Proses ini harus dilakukan dengan tepat, tanpa menghasilkan
efek merusak dan tanpa menghasilkan polutan yang
berlebihan elemen seperti NOx, SOx dan CO.
 Akibatnya, optimasi dari proses pembakaran
harus dimulai dengan menyesuaikan nyala apinya

2
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Terminology Burner
 Primary air + secondary air + false air = combustion air

 Stoichiometric combustion air + excess air = combustion


air

3
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Karakteristik paling menonjol dari burner ramah NOx ini
adalah momentum yang tinggi. Momentum merupakan
hubungan antara massa dan kecepatan. Demi mengkreasi
momentum yang tinggi, diperlukan laju aliran udara primer
yang sangat tinggi sehingga terwujudlah pusaran dalam
maupun eksternal antara udara primer dan udara sekunder di
mulut burner.

4
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Bagaimana cara menciptakan high momentum?

 Burner tip direlokasi sekaligus dimodifikasi secara geometris,


dengan cara memisahkan saluran batubara, udara aksial dan
udara radial. Saluran untuk batubara berada di tengah, dikelilingi
oleh saluran udara aksial dan radial dengan celah-celah aneka
rupa, guna memperkecil luas penampang.
 Berkat luas penampang jalur udara aksial pun radial yang lebih
kecil, diperoleh kecepatan udara primer yang jauh lebih tinggi
ketimbang bentuk burner tip sebelumnya, dengan debit yang sama.
 Selain momentum tinggi berkat aerodinamika burner tip, ada poin
penting lain yang berkontribusi memangkas NOx dalam proses
pembakaran.

5
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Burner design

Monochannel burner

Multi-channel Burner

6
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
The monochannel burner
 Monochannel burner adalah desain
burner yang paling sederhana. Dengan
jenis burner ini, debu batu bara dan
semua udara utama diinjeksi bersama-
sama melalui tabung tunggal. Biasanya
jenis ini digunakan untuk long kiln,
dilengkapi dengan menembak langsung.
 Monochannel burner juga dapat
digunakan untuk pembakaran bahan
bakar minyak atau untuk kombinasi
pembakaran batubara dan minyak
(saluran tambahan untuk nozzle minyak
di tengah).
 Tip burner kerucut dapat digunakan untuk
meningkatkan kecepatan injeksi.

7
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Pada burner tipe mono channel, batubara dan udara
primer dicampur dalam satu saluran nozzle saja, seperti
selongsong pipa, kemudian keduanya bereaksi dengan
panas di dalam tungku. Bahan bakar dengan mudah
berbaur dengan udara di dalam nozzle. Keduanya
adalah sejoli, yang kelak akan dibangkitkan oleh panas
sebagai api. Mudah dan sederhana, namun sebagai
konsekuensinya, mono channel burner menyisakan
emisi NOx yang tinggi.

8
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Karakteristik monochannel burner:
 • Udara primer tinggi

 • Pembentukan Nox tinngi

 • Flame panjang, kuat dan stabil.

9
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Key Figure Monochannel Burner

 Sesuai aturan lama, yang menyatakan bahwa energi kinetik dari


primer air jet dari monochannel burner harus tetap konstan dalam
batas tertentu.

 Jika rumus diatas tidak memberikan nilai optimal

10
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Multichannel Burner
 Pembakar ini disebut pembakar multi-channel dan
biasanya cocok untuk alternatif atau dikombinasikan
pembakaran batubara, minyak atau bahkan gas. Udara
aksial diinjeksi ke arah kiln.

11
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Udara radial diinjeksikan dengan arah menuju dinding kiln.
Komponen pusaran udara radial menciptakan aliran udara berputar
sepanjang sumbu kiln yang juga mendorong ke arah luar, ke arah
dinding kiln.
 Karena saluran udara radial terletak di dalam saluran udara aksial,
udara radial membuka aliran udara aksial.
Meningkatnya udara radial versus udara aksial menciptakan api
pendek. Peningkatan udara aksial vs udara radial membuat api
lebih panjang lagi.
 Selain membentuk api, udara primer (terutama udara aksial) juga
memiliki untuk mendinginkan pipa burner.

12
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Flame
Efek poor flame :
 Mengakibatkan banyak terjadinya unstabil coating di Transisi zone,
sehingga dapat mengurangi lifetime dari brick.
 Incomplete burning, sehingga dapat menyebabkan pembentukan
coating di preheater dan inlet kiln.
 Secara otomatis kiln tidak dapat beroperasi secara maksimal
sehingga menurunkan efisiensi.
 Low OEE (Overall Equipment Efficiency)

13
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Karakteristik flame dari sistem burner yang berbeda
 Monochannel burner

Ciri-ciri:

 Flame kuat dan stabil tetapi panjang

 Bentuk flame sangat susah diatur karena bentuk


bahan bakar dan udara primer tidak bisa dikendalikan 14
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Efek pembakaran monochannel burner
♦ zona sinter panjang
♦ waktu retensi panjang dari biaya kiln di zona panas dan
penguapan tinggi sehingga alkalis dan belerang (sangat
cocok untuk produksi klinker rendah alkali)
♦ pembentukan Nox tinggi

15
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Karakteristik flame dari sistem burner yang berbeda
Multi-channel burner
 Multi channel dapat menghasilkan bentuk flame yang berbeda-
beda dengan mengatur antara axial dan radial (swirling) air.
 jika digunakan terlalu banyak radial air.

 Salah satunya yaitu terdapat 2 zona flame yang berbeda.

1. Zona 1, terdominasi oleh internal recirculation , pada


zona ini partikel coal yang kasar akan keluar dari flame.
2. Zona 2, terdominasi oleh eksternal recirculation, zona ini
panjang dan tibak stabil,

16
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Efek pembakaran multichannel burner
 Peak temperature di internal recirculation

 Masalah pada lining

 CO tinggi karena pembakaran yang tidak sempurna

 Pembentukan unstable coating yang panjang di transitional zone.

 NOx tinggi.

 Sulfur tinggi.

17
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Modern MultiChannel Burner
 Modern multi channel mempunyai konstruksi pada
primary air channel yang membuat internal recirculation
zone lebih panjang dan lebih homogen.

18
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Efek modern multichannel burner
♦ distribusi temperatur homogen, tidak ada puncak suhu
yang berlebihan.
♦ tingkat penguapan yang rendah alkali dan sulfur.
♦ zona resirkulasi Homogen, dan pembentukan NOx
sedikit.

19
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Faktor yang Mempengaruhi Flame
 Primary Air Setting
Shortening flame dapat dilakukan dengan :

- Menaikkan injection velocity dari primary air


- Menaikkan jumlah radial air
- Menaikkan primary air rate
 Posisi Burner Dalam Kiln
 Ujung burner semakin masuk kedalam kiln, flame semakin

panjang, dsb. Karena semakin kedalam, akan tertarik draft


ID fan 1 dan 2 sehingga flame semakin panjang.
 Untuk SP kiln, jarak ≤ 1m, long dry wet jarak 1m

20
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Alignment Burner dalam Kiln
Burner sejajar dengan kiln axis. Jika burner posisi

horizontal dengan kemiringan kiln 3°, flame cenderung
untuk menyentuh material bed.
 Secondary Air Temperature
 Suhu secondary air menentukan nyala api flame dan flame
temperature.
 Suhu secondary air kurang, dapat dikompensasi dengan
fuel dan akan meningkatkan gas combustion.
 Excess Air
 Excess air terlalu rendah akan meningkatkan combustion
time. Makin banyak udara yang dikompresikan maka
makin tinggi temperatur yang dihasilkan.

21
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Interaksi Flame – Material Bed
Heat transfer dari flame ke material terjadi karena radiasi. Faktor

kuncinya adalah temperature dan emisi dari flame. Jika radiasi


kurang karena kiln atsmosphere banyak dust, temperature akan
dinaikkan sehingga sintering zone akan semakin panjang.
 Coal Karakteristik
 Volatile matter

- Combustion time akan naik jika volatile turun. Coal dengan


volatile rendah burning timenya semakin lama.
 Grinding

- Burning time coal naik sebanding dengan kuadrat diameter.


NB : Jenis bahan bakar yang dipergunakan jenis bahan bakar yang
jenisnya berbeda akan terbakar pada temperature yang berbeda
pula, selain itu efisiensi pembakarannya lain.

22
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Coal Karakteristik
Ash Content

- Kandungan ash semakin tinggi, burning time semakin


turun karena suhu flame rendah ( heat absorption of the
ash ).
 Rate of Swivelling

- Semakin tinggi expansi coal grain selama pemanasan


pada flame, burning time semakin pendek.
 Fuel Oil Flame
 Pembakaran fuel oil yang semakin cepat dapat dicapai

dengan menurunkan viskositas oil.

23
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Burning dari Low Reactive Fuels
Untuk mengimprove combustion dari low reactive fuels

( petcoke, anthracite ), liquid fuel dapat digunakan untuk


mempercepat pembakaran.
 Oxygen Enrichment
 Penambahan oksigen dapat menaikkan flame temperature.
 Kerugian : oksigen mahal, NOx terbentuk banyak.

24
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Radial : Axial

25
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
26
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
 Dalam kiln, khususnya proses pembakaran, terdapat 3 inlet yaitu : 2 inlet
untuk udara radial dan axial serta 1 inlet untuk batubara. Batubara diangkut
dengan menggunakan carrier gas berupa udara. Untuk mendapatkan
bentuk api dan suhu yang tepat, maka diperlukan pencampuran batubara –
udara yang baik. Sedangkan untuk mendapatkan pencampuran batubara –
udara yang baik maka diperlukan perbandingan mass rate (laju alir massa)
yang tepat dari inlet udara axial dan radial.
 Bentuk api akan berpengaruh pada panjang daerah klingkerisasi atau
proses pembentukan klingker dan suhu api akan sangat berpengaruh pada
proses pembentukan klingker. Apabila suhu tidak terpenuhi maka klingker
yang terbentuk tidak sempurna.
 Sedangkan apabila suhu terlalu tinggi, maka kondisi ini dapat memicu
pembentukan gas NOx yang dapat menyerap panas dari api, sehingga
panas untuk proses pembentukan klingker akan berkurang dan
menimbulkan polusi udara.

27
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015
Terimakasih atas perhatiannya

28
Enterprise based Vocational Education Presentation Name 13 0KT 2015

Anda mungkin juga menyukai