2. Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan
pengembangan sembilan konsep utama teori Goal Attainment. Manfaat dari teori ini
adalah:
a) Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.
3. Konsep teori ini dapat dimanfaatkan pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk
menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang
spesifik.Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan
dasar praktek keperawatan profesional. Keterkaitan dari beberapa pernyataan King
dan konsepnya.
4. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten.
5. Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu
teori.
c. Kecukupan Logis (Logical Adeguacy
Konsep teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan
iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup
adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset.
D. Manfaat (Usefulness)
Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada
praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-
konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment)
dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan
keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien
dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini merupakan hasil riset
dan dapat dikembangkan kembali melalui riset, sehingga teori ini
masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan.
E. Generalisasi (Generalizability)
Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau
memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan,
tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan
pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan
perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-
kasus psikiatri.
F. Parsimony
Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan
secara mudah dan dapat dipahami meskipun cukup komplek
dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas.
G. Testability
konsep keperawatan menurut King adalah sebagai proses
aksi, reaksi, dan interaksi perawat dengan klien yang secara
bersama-sama memberi yang masin g-masing merasakan
situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi
mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan
meyetujui maksud untuk mencapai tujukan informasi tentang
persepsi meraka dalam situasi keperawatan dan sebagai
proses interaksi humanis antara perawat dengan klien.
TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
perilaku keluarga.
Kemajuan dan pertukaran ipek yang semakin global sehingga
pelayanan kesehatan.
Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan
bidang kesehatan.
Peran serta masyarakat yang semakin tinggi
Bersikap pasif
rendah.
b. Dalam bidang pendidikan
Lahan praktik terbatas pendirian pendidikan keperawatan
cenderung mudah.
Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih
terbatas.
Sarana dan prasaran pendidikan sanngat terbatas.