Anda di halaman 1dari 14

HASIL PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN


STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANGAN
UGD RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

 
Oleh :
NONI AGGRIANI
NIM:10. 2152
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan diruang UGD RSUD Labuang
Baji Makassar pada tanggal 16 juni sampai tanggal 16 juli
2014. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang
diinginkan peneliti dengan cara pengumpulan data dilaksanakan
melalui pengisian kuesioner dengan jumlah sampel 19 orang.
ANALISIS UNIVARIAT
1. Pendidikan

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Perawat
Di Ruang UGD RSUDLabuan Baji Makassar

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 13 68.4
Kurang 6 31.6
Jumlah (n) 19 100.0
Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 diperoleh
data bahwa dari 19 responden dengan
pendidikan perawat baik sebanyak 13 (68,4%)
responden, dan yang pendidikan perawat
kurang sebanyak 6 (31,6%) responden.
2. Pemahaman

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Perawat
Di Ruang UGD RSUDLabuan Baji Makassar

Pemahaman Frekuensi (f) Persentase (%)


11 57,9
Baik
8 42,1
Kurang
Jumlah (n) 19 100.0

Dari hasil penelitian pada tabel 4.4 diperoleh


data bahwa dari 19 responden dengan pemahaman
baik sebanyak 11 (57,9%) responden, dan yang
pemahaman kurang sebanyak 8 (42,1%) responden.
4. Pengalaman Kerja

Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Di Ruang UGD RSUDLabuan Baji Makassar

Pengalaman Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)


12 63,2
Baik
7 36,8
Kurang
Jumlah (n) 19 100.0

Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 diperoleh data


bahwa dari 19 responden dengan pengalaman Kerja
baik sebanyak 12 (63,2%) responden, dan yang
pengalaman kerja kurang sebanyak 7 (36,8%)
responden.
4. Standar ASKEP

Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Standar ASKEP
Di Ruang UGD RSUDLabuan Baji Makassar

Standar ASKEP Frekuensi (f) Persentase (%)


11 57,9
Baik
8 42,1
Kurang
Jumlah (n) 19 100.0

Dari hasil penelitian pada tabel 4.6 diperoleh data


bahwa dari 19 responden dengan Standar asuhan
keperawatan baik sebanyak 11 (57,9%) responden,
dan yang Standar asuhan keperawatan kurang
sebanyak 8 (42,1%) responden
ANALISIS BIVARIAT

Tabel 4.7
Analisis Hubungan Faktor Pendidikan dengan Pelaksanaan Standar
Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD
Labuang Baji Makassar
Standar ASKEP
Nilai
Total
Pendidikan Baik Kurang P Value

F % F % N %
Baik 10 52,6 3 15,8 13 68,4

Kurang 1 5,3 5 26,3 6 31,5


0,013
Jumlah (n) 11 57,9 8 42,1 19 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 menjelaskan bahwa dari 19 responden,
yang pendidikan perawat baik dengan standar asuhan keperawatan
baik sebanyak 10 responden (52,6%). Pendidikan perawat baik dengan
standar asuhan keperawatan kurang sebanyak 3 responden (15,8%).
sedangkan pendidikan perawat kurang dengan standar asuhan
keperawatan baik sebanyak 1 responden (5,3%) dan pendidikan
perawat kurang dengan standar asuhan keperawatan kurang sebanyak 5
responden (26,3%).
Tabel 4.8
Analisis Hubungan Faktor Pemahaman dengan Pelaksanaan
Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD
Labuang Baji Makassar

Standar ASKEP
Nilai
Total
Pemahaman Baik Kurang P Value

F % F % N %
Baik 10 52,6 1 5,3 11 57,9

Kurang 1 5,3 7 36,8 8 42,1


0,001
Jumlah (n) 11 57,9 8 42,1 19 100,0
Berdasarkan tabel 4.8 menjelaskan bahwa dari 19
responden, yang pemahaman perawat baik dengan standar
asuhan keperawatan baik sebanyak 10 responden (52,6%).
pemahaman perawat baik dengan standar asuhan
keperawatan kurang sebanyak 1 responden (5,3%).
sedangkan pemahaman perawat kurang dengan standar
asuhan keperawatan baik sebanyak 1 responden (5,3%)
dan pemahaman perawat kurang dengan standar asuhan
keperawatan kurang sebanyak 7 responden (36,8%).
Tabel 4.8
Analisis Hubungan Faktor Pengalaman Kerja dengan
Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan
UGD di RSUD Labuang Baji Makassar
Standar ASKEP
Nilai
Total P
Pengalaman Baik Kurang
Kerja Value

F % F % N %

Baik 10 52,6 2 10,5 12 63,2


Berdasarkan
Kurang 1 tabel
5,3 4.8
6 menjelaskan
31,6 7 bahwa dari 19
36,8
0,003
responden, yang pengalaman kerja perawat baik dengan
Jumlahasuhan
standar (n) 11keperawatan
57,9 8 baik42,1 sebanyak
19 100,010 responden
(52,6%). pengalaman kerja perawat baik dengan standar
asuhan keperawatan kurang sebanyak 2 responden (10,5%).
sedangkan pengalaman kerja perawat kurang dengan
standar asuhan keperawatan baik sebanyak 1 responden
(5,3%) dan pengalaman kerja perawat kurang dengan
standar asuhan keperawatan kurang sebanyak 6 responden
(31,6%).
PEMBAHASAN

1. Hubungan Faktor Pendidikn dengan Pelaksanaan Standar


Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang
Baji Makassar

Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Faktor Pendidikn dengan


Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD
Labuang Baji Makassar bahwa dari 19 responden, yang pendidikan perawat
baik dengan standar asuhan keperawatan baik sebanyak 10 responden
(52,6%). Pendidikan perawat baik dengan standar asuhan keperawatan kurang
sebanyak 3 responden (15,8%). Sebab tingkat pendidikan perawat yang
bkereja di Rang UGD kebanyakan berpendidikan S1 dan Ners. sedangkan
pendidikan perawat kurang dengan standar asuhan keperawatan baik
sebanyak 1 responden (5,3%) dan pendidikan perawat kurang dengan standar
asuhan keperawatan kurang sebanyak 5 responden (26,3%). Di sebabkan
karena tingkat pendidikan akhir perawat SPK an D3.
Menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan berdasarkan uji statistik Chi-
Square diperoleh hasil yang bermakna dimana nilai p= 0,013, oleh karena p<α
(0,013<0,05) maka, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat ada
Hubungan Faktor Pendidikn dengan Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji Makassar . Pada
dasarnya perawat yang berpendidikan professional diharapkan mampu
melaksanakan pendokumenatsian dengan baik. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa perawat profesional mampu melaksanakan
pendokumentasian dengan baik.
2. Hubungan Faktor Pemahaman dengan Pelaksanaan
Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di
RSUD Labuang Baji Makassar

Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Faktor pemahaman dengan


Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang
Baji Makassar bahwa dari 19 responden, yang pemahaman perawat baik dengan
standar asuhan keperawatan baik sebanyak 10 responden (52,6%). pemahaman
perawat baik dengan standar asuhan keperawatan kurang sebanyak 1 responden
(5,3%). Sebab perawatan melakuka tindakan keperawatan sesuai dengan standar
oprasional prosedur (SOP) dan menerima pendapat dan masukan dari orang lain
saat melakukan standar asuhan keperawatan, sedangkan pemahaman perawat
kurang dengan standar asuhan keperawatan baik sebanyak 1 responden (5,3%)
dan pemahaman perawat kurang dengan standar asuhan keperawatan kurang
sebanyak 7 responden (36,8%). Sebab perawat masih belum paham tentang
standar asuhan keperawatan karena masih minimnya pengetahuan perawat terkait
dengan stadar asuhan keperawatan.
Menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan berdasarkan uji statistik Chi-
Square diperoleh hasil yang bermakna dimana nilai p= 0,001, oleh karena p<α
(0,001<0,05) maka, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat ada
Hubungan Faktor pemahaman dengan Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan
di Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji Makassar dalam hal ini Pemahaman di
harapkan seseorang mampu melihat dibalik yang ditulis, dapat dibuat ramalan
tentang konsekuensi atau dapat memperluaskan perepsi dalam arti waktu,
dimensi, kasus ataupun misalnya ekstra polsi yakni kesanggupan melihat dibalik
yang tertulis, tersirat, dan tersuratserta meramalkan sesuatu dan memperluas
wawasan.
3. Hubungan Faktor Pengalaman Kerja dengan
Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di
Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji Makassar
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Faktor
pengalaman kerja dengan Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji
Makassar bahwa dari 19 responden, yang pengalaman kerja
perawat baik dengan standar asuhan keperawatan baik sebanyak
10 responden (52,6%). pengalaman kerja perawat baik dengan
standar asuhan keperawatan kurang sebanyak 2 responden
(10,5%). sedangkan pengalaman kerja perawat kurang dengan
standar asuhan keperawatan baik sebanyak 1 responden (5,3%)
dan pengalaman kerja perawat kurang dengan standar asuhan
keperawatan kurang sebanyak 6 responden (31,6%).
Menurut asumsi peneliti dapat disimpulkan berdasarkan uji
statistik Chi-Square diperoleh hasil yang bermakna dimana nilai
p= 0,003, oleh karena p<α (0,003<0,05) maka, Ho ditolak dan
Ha diterima yang berarti terdapat ada Hubungan Faktor
pengalaman kerja dengan Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji
Makassar. Dalam hal ini bahwa bahwa semakin lama sesorang
bekerja semakin lama semakin tinggi pula produktivitasnya
karena sudah berpengalamandan terampil menyelesaikan tugas
yang telah dipercayakan padanya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Faktor yang Berhubungan
dengan Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan
UGD di RSUD Labuang Baji Makassar maka dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.Ada Hubungan Faktor Pendidikan dengan Pelaksanaan Standar
Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji
Makassar, dari 19 responden dengan frekuensi responden yang
dikategorikan pendidikan perawat kurang terhadap standar asuhan
keperawatan kurang sebanyak 5 responden (26,3%). Sehingga
nilai =0,013
2.Ada Hubungan Faktor Pemahaman dengan Pelaksanaan Standar
Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang Baji
Makassar, dari 19 responden dengan frekuensi responden yang
dikategorikan pemahaman perawat kurang dengan standar
asuhan keperawatan kurang sebanyak 7 responden (36,8%).
Sehingga nilai =0,001.
3.Ada Hubungan Faktor Pengalaman kerja dengan Pelaksanaan
Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan UGD di RSUD Labuang
Baji Makassar, dari 19 responden dengan frekuensi responden
yang dikategorikan pengalaman kerja perawat kurang dengan
standar asuhan keperawatan kurang sebanyak 6 responden
(31,6%). Sehingga nilai =0,003.
SARAN
Setelah dilakukan penelitian dan diperoleh suatu kesimpulan, maka
peneliti ingin memberikan beberapa saran yaitu :
1.Bagi instansi
Agar lebih memperhatikan penyediaan sarana dan fasilitas yang
memadai bagi perawat sehingga nantinya berdampak pada kenyamanan
perawat pada saat bertugas di ruang instalasi gawat darurat.
2.Bagi institusi
Perlunya dilakukan evaluasi ulang tentang proses pembelajaran
yang selama ini telah berlangsung. Penyediaan kualitas tenaga dosen yang
memadai serta fasilitas belajar mengajar perlu untuk ditingkatkan agar
menghasilkan lulusan perawat yang berkualitas.
3.Bagi Perawat
Agar terus menerus meningkatkan pemahaman, pengalaman kerja,
dan pendidikan supaya sehingga pada saat meberikan standar asuhan
keperawatan semakin membaik
4.Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan kepada peneliti selajutnya agar peneliti variabel yang
lain, yang belum diteliti, menambah jumlah sampel atau menggunakan
desain lain.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai