PRESENTASI MAKALAH
MIMPI MENURUT AL-QUR’AN
MAKUL TAFSIR IJTIMA’I
KELOMPOK 13
• M. NURKHOLIS
• RISKI RAHMATILLAH
• SOFYAN SAURI
Pendahuluan
Mimpi merupakan keseharian bagi manusia, setiap hari
manusia pasti tidur dan dalam tidur itulah mimpi hadir tanpa
didasari. Mimpi merupakan kawan dekat manusia, yang
setiap hari datang dalam kehidupan manusia baik di
inginkan maupun tidak di inginkan, terkadang mimpi itu
indah terkadang biasa, tetapi tidak jarang juga mimpi buruk
yang hadir dalam tidur bisa menolak kehadiran atau
menggantinya sesuai dengan keinginan.
APA ITU
MIMPI?
APA SAJA
MACAM-MACAM
MIMPI? BAGAIMANA
MIMPI
MENURUT
AL-QUR’AN?
PENGERTIAN MIMPI
Dalam KBBI berarti angan-angan yang terjadi saat tidur
Dalam bahasa arab ( ) رأىي رىرءي ا رؤيةyang berarti “Melihat” Ru’ya atau
Hulm, meskipun tidak selalu tetap biasanya kata Ru ‘ya lebih banyak di
gunakan untuk mimpi yang baik, sedangkan kata Hulm digunakan untuk
mimpi yang buruk di sebut ( ) أضغ اثأحالم
Menurut istilah mimpi ialah ungkapan tentang sesuatu yang di lihat oleh
seseorang yang tidur di dalam tidurnya
Dalam bahasa inggris kata “mimpi” dinisbatkan dengan “ Dream”
sedangkan kata “mimpi” sering di kaitkan dengan visi, wujud sesuatu
yang belum jelas nyata atau masih sesuatu yang masih di idealkan.
Secara umum pengertian mimpi, menurut James P. Caplin (1990) adalah
deretan tamsil dan ide yang kurang lebih saling bertalian dan
berlangsung selama tidur, atau selama orang dikuasai obat bius, atau
seseorang berada dalam situasi terhipnotis.
Untuk membatasi bahasan ,maka pengertian mimpi dalam tulisan ini
adalah mimpi yang berlangsung selama seseorang tidur.
MAKNA MIMPI MENURUT AL-QUR’AN
Mimpi yang pada dasarnya menurut Al-Qur’an dibagi menjadi tiga
bagian mimpi.
1. Ahlam, yaitu mimpi yang tidak benar atau kosong
2. Adghos, yaitu mimpi yang bercampur denan ahlam (kacau balau)
3. Ru ‘yah yaitu mimpi yang benar-benar dari Allah swt
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Ru’yah itu benar sebagai mimpi
yang benar.
◦ Artinya : “Mereka menjawab (itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan Kami sama
sekali tidak tahu mena’birkan mimpi itu”(Q.S. Yusuf: 44)
◦ Artinya : “Sesungguhnya Allah membenarkan mimpi Rasul-Nya” (Q.S. Al-Fath: 27)
Para ulama menyimpulkan dari nash-nash itu bahwa : mimpi itu ada
tiga macam : mimpi Nabi, mimpi orang yang shaleh dan selain
golongan dua ini.
Ru’yah/mimpi yang benar dibagi empat macam
1. Ar-Ru’yah al-Sadiqah
◦ Yaitu mimpi yang benar-benar kenyataan, dan ini merupakan sebagian dari wahyu
dan kenabian, seperti yang telah dinyatakan dalam firman-Nya Allah swt surah al-
Fath ayat 27
◦ Yang artinya : “Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenar-benarnya. Yaitu bahwa kami pasti akan
memasuki Masjidil Haram, insya allah dengan keadaan aman dengan mencukur
rambut kepala dan mengguntingnya, sedangkan kamu tidak merasa takut. Maka
Allah mengetahui apa yang kamu tidak mengetahuinya dan Dia memberikan itu
sebelum kemenangan yang dekat”. (Q.S. al-Fath : 27)
◦ Adapun mimpi yang benar ini terbagi menjadi dua bagian:
a. Mimpi yang jelas dengan lafadz yang jelas dan tidak memerlukan penafsiran atau takwil,
seperti mimpi Rasulullah saw.
b. Mimpi yang samar-samar, yang didalamnya terkandung hikmah walaupun mimpi ini masih
memerlukan penafsiran, seperti mimpi Nabi Yusuf.
2. Ar-Ru’yah al-Salihah
◦ Yaitu mimpi yang baik yang merupakan berita gembira yang dibawa oleh malaikat
dari Allah swt.
3. Ar-Ru’yah Hatifah al-Marmuzah
◦ Yaitu mimpi berupa bisikan dan berbentuk simbolik, mimpi ini diberikan Allah
untuk menjelaskan suatu persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh seseorang
didalam kehidupan sehari-hari, akibat tidak ada suatu bentuk penyelesaian.
4. Ar-Ru’yah al-Muhaziroh
◦ Yaitu mimpi sebagai peringatan. Mimpi ini dibawa malaikat sebagai peringatan yang
akan terjadinya bahaya serta mengancam orang-orang yang bermimpi.
◦ Hal ini disebutkan oleh Allah swt dalam surah Yusuf ayat 43 tentang mimpi Raja
Mesir.
◦ Yang artinya : “dan Al-Malik (Raja Mesir) berkata, sesungguhnya Aku bermimpi
melihat tujuh ekor sapi gemuk memakan tujuh ekor sapi kurus” (Q.S. Yusuf: 43)
◦ Yang dimaksud dengan tujuh ekor sapi gemuk adalah musim subur dan makmur.
Sedangkan tujuh ekor sapi yang kurus adalah musim kemarau dan kelaparan.
Hal-hal yang disyari’atkan bila orang bermimpi baik
1. Bertahmid (menuji) kepada Allah setelah mimpi yang baik