1
Saat pengembangan bentuk sediaan obat, sangat penting
untuk mempelajari pelepasan obat atau disolusi yang
diakui sebagai elemen dalam pengembangan obat. Model
matematika dapat membantu mengoptimalkan desain
obat untuk menghasilkan informasi model pelepasan.
7. Lepastunda (enteric)
Lepas tunda (enteric) digunakan untuk mendapatkan pelepasan
dengan jeda waktu sekitar 4-5 jam. Sediaan dilapisi selulosa asetat
ftalat untuk memberikan perlindungan asam lambung. Lapisan
menyebabkan keterlambatan pelepasan obat, menunda pelepasan
obat di usus halus. Waktu pelepasan obat dikendalikan sehingga
dapat terhambat hingga 5 jam menargetkan obat untuk usus besar.
Laju Pelepasan Obat
– pH
– sekresi gastrik dan intestine
– mekanisme absorpsi
– pengaruh effluk
– Sifat-sifat fisikokimia senyawa obat, seperti :
Kelarutan
derajat ionisasi
Stabilitas
lipofilisitas
• Kecepatan absorpsi obat-obat yang memiliki
permeabilitas tinggi terhadap epitel saluran
cerna (obat kelas I dan II menurut Sistem
Klasifikasi Biofarmasetika) dikontrol oleh
kecepatan pelepasan obat tersebut dari
sediaannya.
• Kecepatan disolusi in vitro dapat digunakan
untuk memprediksi kecepatan absorpsi obat
secara in vivo.
• Tantangan terbesar dalam formulasi sediaan
oral lepas terkendali : perubahan kondisi GIT
dari lambung, usus, hingga kolon.
• Sediaan yang dilepaskan segera memiliki
daerah absorpsi di atas usus halus
• Sediaan lepas lambat diabsorpsi di sepanjang
usus halus, terkadang sampai ke usus besar.
• Absorpsi mayoritas senyawa uji menurun
secara bermakna pada usus bagian distal
• Hasil uji in vitro tidak selalu berkorelasi dengan
uji in vivo salah satunya karena perbedaan
permeabilitas lokasi absorpsi absorpsi obat
bervariasi berdasarkan waktu transit obat baik
pada pasien itu sendiri maupun antar pasien
Permeabilitas obat terkait effluks
• Dirumuskan dengan:
• M = massa
• t = waktu
• A = Luas permukaan
• D = koefisien difusi
• h = ketebalan lapisan difusi
• Cs = Kelarutan
• Cb = konsentrasi dalam larutan
Disolusi partikel padat
• Skema polimer
matriks hidrofilik
yang
mengembang
Disolusi pada sistem matriks
dm/dt = DACs/h
dm/dt = rata-rata disolusi
D = koefisien difusi
A= luas permukaan
Cs = konsentrasi pada sisi membran
h = ketebalan membran
3. Sistem difusi Reservoir