Anda di halaman 1dari 36

PRIORITAS PENGGUNAAN

DANA DESA TAHUN 2018


Disampaikan oleh :
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali
Ir. Ketut Lihadnyana, M.MA

1
DARI DESA MENUJU BALI MANDARA
DASAR HUKUM
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 112/2014 Jo. 65/2017 tentang Pedoman
Pemilihan Kepala Desa
PP 43/2014 Jo. 3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan
PP 47/2015 Desa
tentang Peraturan 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan
Pelaksanaan Desa
UU 6/2014 5. Permendagri No. 81/2015 tentang Evaluasi Perkembangan
Desa
6. Permendagri No. 82/2015 Jo. 66/2017 tentang
UU 6/2014 Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Desa
7. Permendagri No. 83/2015 Jo. 67/2017 tentang
tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Perangkat Desa
Desa 8. Permendagri No. 84/2015 tentang SOTK Desa
9. Permendagri No. 1 /2016 tentang Pengelolaan Aset Desa
1. PP 60/2014 tentang Dana 10.Permendagri No 44/2016 tentang Kewenangan Desa
Desa Bersumber dari 11.Permendagri No 45/2016 tentang Pedoman dan Penegasan
APBN Penetapan Batas Desa
2. PP 22/2015 tentang 12.Permendagri No 46/2016 tentang Laporan Kepala Desa
Perubahan atas PP 13.Permendagri No. 47/2016 tentang Administrasi
60/2014 Pemerintahan Desa
3. PP 8/2016 tentang 14.Permendagri No. 110/2016 tentang
3 Badan
Perubahan Kedua atas Permusyawaratan Desa
PP 60/2014 15.Permendagri No. 1/2017 tentang Penataan Desa
16.Permendagri No. 2/2017 tentang Standar Pelayanan
Minimal Desa
DASAR HUKUM
1. Permendes No.1/2015 tentang Pedoman Kewenangan
Lokal Berskala Desa;
2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa;
PERATURAN MENTERI
DESA 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa;
4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes;
5. Permendes No. 19/2017 ttg Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2018

1.PMK Nomor 50/PMK.07 /2017 tentang Pengelolaan


Transfer ke Daerah dan Dana Desa
2.PMK Nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan atas
Permenkeu Nomor 50/PMK.07 /2017 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
PERATURAN MENTERI
3.PMK Nomor 199/PMK. 07/2017 Tentang Tata Cara
KEUANGAN
Pengalokasian Dana Desa Setiap Kabupaten/Kota dan
Penghitungan Rincian Dana Desa Setiap Desa
4.PMK Nomor 225/PMK. 07/2017 Tentang Tentang
Perubahan Kedua PMK No. 50/PMK.07/2017
5.PMK Nomor 226/PMK. 07/2017 Tentang Perubahan
Rincian Dana Desa Menurut Daerah Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran 2018

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI KEUANGAN, MENTERI DESA PDTT, dan
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL tentang PENYELARASAN DAN PENGUATAN
KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
JENIS KEWENANGAN DESA
PASAL 6
PERMENDAGRI 44/2016

a.KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL;

b.KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA;

c. KEWENANGAN YANG DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH,


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, ATAU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA; DAN

d.KEWENANGAN LAIN YANG DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH,


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, ATAU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN.
PERINCIAN KEWENANGAN DESA
PASAL 7
PERMENDAGRI 44/2016

1 PERINCIAN KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL

A. SISTEM ORGANISASI MASYARAKAT ADAT;


B. PEMBINAAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT;
C. PEMBINAAN LEMBAGA DAN HUKUM ADAT;
D. PENGELOLAAN TANAH KAS DESA; DAN
E. PENGEMBANGAN PERAN MASYARAKAT DESA.

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Dapat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


Melakukan Identifikasi Dan Inventarisasi Menetapkan Kewenangan Hak Asal Usul
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Lainnya Dengan Memperhatikan Situasi,
Lainnya Dengan Mengikutsertakan Pemerintah Kondisi, Dan Kebutuhan.
Desa.

KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DIATUR DAN DIURUS OLEH DESA.
 
PERINCIAN KEWENANGAN DESA PASAL 8
PERMENDAGRI 44/2016

2 PERINCIAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA


A. PENGELOLAAN TAMBATAN PERAHU;
B. PENGELOLAAN PASAR DESA;
C. PENGELOLAAN TEMPAT PEMANDIAN UMUM;
D. PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI;
E. PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT DESA;
F. PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN POS
PELAYANAN TERPADU;
G. PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN SANGGAR SENI DAN BELAJAR;
H. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DESA DAN TAMAN BACAAN;
I. PENGELOLAAN EMBUNG DESA;
J. PENGELOLAAN AIR MINUM BERSKALA DESA; DAN
K. PEMBUATAN JALAN DESA ANTAR PERMUKIMAN KE WILAYAH
PERTANIAN.

KEWENANGAN LOKAL BERSEKALA DESA DIATUR DAN DIURUS OLEH DESA.


 
PERINCIAN KEWENANGAN PASAL 9
PERMENDAGRI 44/2016

PERINCIAN KEWENANGAN YANG DITUGASKAN DARI PEMERINTAH,


3 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, ATAU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA

A. PENYELENGGARAANPEMERINTAHAN DESA;
B. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA;
C. PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA; DAN
D. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.

PERINCIAN KEWENANGAN YANG DITUGASKAN DARI PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH


PROVINSI, ATAU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA DIURUS OLEH DESA.
 
PERINCIAN KEWENANGAN PASAL 9
PERMENDAGRI 44/2016

PERINCIAN KEWENANGAN LAIN YANG DITUGASKAN DARI PEMERINTAH,


4 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, ATAU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA

A. PENYELENGGARAANPEMERINTAHAN DESA;
B. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA;
C. PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA; DAN
D. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.

PERINCIAN KEWENANGAN LAIN YANG DITUGASKAN DARI PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH


PROVINSI, ATAU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA KEPADA DESA DIURUS OLEH DESA.
 
ARAH DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN DANA DESA 2018
Menyempurnakan formula pengalokasian Dana Desa, melalui:
a) penyesuaian proporsi dana yang dibagi rata (Alokasi Dasar) dan dana
1 yang dibagi berdasarkan formula (Alokasi Formula), serta
b) memberikan afirmasi pada desa tertinggal dan sangat tertinggal yang
mempunyai jumlah penduduk miskin tinggi;

Memberikan fokus yang lebih besar pada pengentasan kemiskinan dan


2 ketimpangan, yaitu dengan melakukan penyesuaian bobot variabel jumlah
penduduk miskin dan luas wilayah;

Meningkatkan kualitas pengelolaan Dana Desa dengan melakukan penyaluran


secara bertahap berdasarkan pada kinerja pelaksanaan, yaitu kinerja
3 penyerapan dan capaian output serta meningkatkan efektivitas pemantauan
dan evaluasi; dan

Mempertajam prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan dan


pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
4 masyarakat desa untuk mengurangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan
penyediaan infrastruktur dasar, serta memperluas kesempatan kerja.
10
POLA DAN SYARAT PENYALURAN DANA DESA
TAHAP I TAHAP II TAHAP III
TAHAP I : 20%, bulan TAHAP II : 40%, bulan Maret TAHAP III : 40%, bulan Juli
Januari s.d Minggu ke-3 Juni s.d Minggu ke-4 Juni Syarat :
Syarat : Syarat : 1.Laporan realisasi
DARI
1.Perda mengenai APBD TA 1.Laporan realisasi penyaluran DD s.d Tahap II
RKUN KE
berjalan; penyaluran DD TA (min. 75% DD sudah
RKUD
2.Perkada mengenai tata sebelumnya; disalurkan ke RKD);
oleh
cara pembagian dan 2.Laporan konsolidasi 2.Laporan Konsolidasi
KPPN
penetapan rincian DD setiap penyerapan dan capaian Realisasi penyerapan (min.
Desa. output DD TA sebelumnya. 75%) dan capaian output
(min. 50%) DD s.d Tahap II.

TAHAP I : 20%, paling TAHAP II : 40%, paling TAHAP III : 40%, paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja lambat 7 (tujuh) hari kerja lambat 7 (tujuh) hari kerja
DARI setelah diterima di RKUD setelah diterima di RKUD setelah diterima di RKUD
RKUD KE Syarat : Syarat : Syarat :
RKD 1.Perdes APB Desa. 1.Laporan realisasi 1.Laporan realisasi
oleh penyerapan dan capaian penyerapan (min. 75%) dan
Bupati/ output DD tahun anggaran capaian output (min.50%)
Walikota sebelumnya. DD s.d Tahap II.
SANKSI
JENIS PELANGGARAN JENIS SANKSI
SANKSI OLEH MENKEU
Bupati/Walikota tidak menyalurkan Dana Desa tepat waktu dan tepat Penundaan dan/atau Pemotongan Dana
jumlah sesuai yang telah ditentukan Alokasi Umum (DAU) dan/atau Dana Bagi
Hasil (DBH) Kab/Kota sebesar selisih
• Bupati/Walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Kewajiban Dana Desa yang harus disalurkan
tahap; dan ke Desa
• Bupati/Walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata
cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang dalam Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab/Kota
perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.
Sisa anggaran Dana Desa Tahap III menjadi
Bupati/Walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap III Sisa Anggaran Lebih (SAL) pada Rekening Kas
sampai berakhirnya TA Umum Negara (RKUN) dan tidak disalurkan
kembali
• Laporan penundaan penyaluran dari Bupati/Walikota
• Laporan pemotongan penyaluran DD dari Bupati/Walikota Pemotongan Dana Desa

SANKSI OLEH BUPATI/WALIKOTA


• Kepala Desa tidak menyampaikan Perdes mengenai APBDes;
• Kepala Desa tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan DD
tahap sebelumnya;
Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa
• terdapat sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih dari
30% (tiga puluh persen); dan
• Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
• Terdapat sisa Dana Desa lebih besar dari 30% selama 2 tahun berturut-
turut;
Pemotongan Dana Desa ke Desa
• Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan
penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar
Prinsip-Prinsip Penggunaan Dana Desa
KEBIJAKAN REFORMULASI PEMBAGIAN
DANA DESA TAHUN 2018

• Menurunkan porsi yang dibagi rata, dari 90%menjadi 77%dari pagu Dana Desa;
• Memberikan afirmasi untuk desa tertinggal dan desa sangat tertinggal 3% dari
pagu Dana Desa;
• Meningkatkan porsi Dana Desa yang dibagi bersarkan formula dari 10%menjadi
20%
• Mengubah bobot masing-masing variabel pro pd kemiskinan:
a. Jumlah Penduduk: 10% (dari semula 25%);
b. Jumlah Penduduk Miskin: 50% (dari semula 35%);
c. Luas Wilayah: 15% (dari semula 10%);
d. Tingkat Kesulitan Geografis: 25% (dari semula 30%).
(ribu Rupiah)
Alokasi Alokasi Alokasi
Kabupaten/ Jumlah Alokasi Dasar
Dasar Afirmasi Formula Total
Kota Desa Per Desa
(77%) (3%) (20%)
Bali 636 616.345 391.995.420 3.623.627 134.587.342 530.206.389

Buleleng 129 616.345 79.508.505 2.363.235 25.168.037 107.039.777

Jembrana 41 616.345 25.270.145 315.098 13.806.481 39.391.724

Klungkung 53 616.345 32.666.285 157.549 10.452.665 43.276.499

Gianyar 64 616.345 39.446.080 - 12.525.463 51.971.543

Karangasem 75 616.345 46.225.875 157.549 17.856.195 64.239.619

Bangli 68 616.345 41.911.460 472.647 10.473.563 52.857.670

Badung 46 616.345 28.351.870 157.549 13.793.171 42.302.590

Tabanan 133 616.345 81.973.885 - 19.748.107 101.721.992

Denpasar 27 616.345 16.641.315 - 10.763.660 27.404.975


SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI
TENTANG
PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA
KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN DESA PDTT KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEPALA BAPPENAS
•Penganggaran Dana Desa dalam •Supervisi penyelengaraan •Menyusun Panduan Teknis •Koordinasi dalam sinkronisasi
APBN; musyawarah Desa; mekanisme Musyawarah Desa; perencanaan pembangunan
•Reformulasi kebijakan •Menyusun Pedoman desa dan kawasan perdesaan;
•Menugaskan Gubernur, untuk:
pengalokasian Dana Desa: Penggunaan Dana Desa •Pemantauan & evaluasi
1. Mengevaluasi pemenuhan
 Memperhatikan melalui koordinasi dengan bersama K/L terkait
ADD minimum 10% dalam
pemerataan dan keadilan; kementerian terkait; pencapaian sasaran RPJMN
APBD;
•Penyusunan konsep 2015-2019:
 Afirmasi kepada Desa 2. Memfasilitasi kab/kota
sangat tertinggal, pendampingan yang 1.Mengurangi desa tertinggal
dalam penyelerasan prioritas
tertinggal yang mempunyai berorientasi kepada sampai 5.000 Desa;
Dana Desa.
jumlah penduduk miskin pemberdayaan masyarakat 2.Meningkatkan desa mandiri
tinggi; dan desa; •Mendorong Bupati/Walikota,
sedikitnya 2.000 Desa; dan
untuk:
 Mengurangi kesenjangan •Melakukan perjanjian
3.Menguatkan sedikitnya 39
penyediaan infrastruktur kerjasama dengan 1.Sinkronisasi kegiatan yang
pusat pertumbuhan
dasar public dan KemenkopUKM dalam dibiayai dari dana Desa dan APBD;
pelaksanaan BUMDes dan •Koordinasi bersama
kemiskinan 2.Supervisi dalam perencanaan,
mendorong penyertaan modal Kemendes PDTT dalam
•PenyaluranDana Desa berbasis penggunaan Dana Desa dan
masyarakat Desa; pembangunan desa dan
kinerja pelaksanaan; serta penyusunan APBDesa;
kawasan pedesaan bersama
•Fasilitasi penggunaan Dana 3.Mengalokasikan dan
•Dapat melakukan penundaan OPD kabupaten/kota untuk
Desa untuk pembangunan menyalurkan Dana Desa, ADD, tercapainya pelayanan dasar,
dan/atau pemotongan DAU Desa min. 30% wajib untuk
dan/atau DBH ke Pemda yang dan PDRD; penurunan kemiskinan, dan
upah masyarakat (cash for penguatan lembaga ekonomi.
tidak menganggarkan ADD ≥10% work) dalam rangka 4.Fasilitasi penyusunan APBDesa
dari DBH dan/atau DAU. menciptakan lapangan kerja di dan RKP Desa.
Desa. •Penerbitan SE Penataan Desa
untuk pembentukan Desa baru;
PRIORITAS PELAKSANAAN KEGIATAN YANG DIDANAI OLEH DANA
DESA
Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa diutamakan dilakukan secara SWAKELOLA
dengan menggunakan SUMBER DAYA/BAHAN BAKU LOKAL, dan diupayakan dengan LEBIH
BANYAK MENYERAP TENAGA KERJA DARI MASYARAKAT DESA SETEMPAT
(PMK No.50/2017 Pasal 128)
PROGRAM PADAT KARYA DENGAN SKEMA CASH FOR WORK

SKB 4 MENTERI Diktum KETUJUH angka 1 (satu) huruf c : Kementerian Desa PDTT melakukan
fasilitasi penggunaan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan desa paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) wajib digunakan untuk membayar upah masyarakat dalam rangka menciptakan
lapangan kerja di Desa.
Untuk meningkatkan
kesejahteraan
Pembangunan masyarakat Desa dan
Desa kualitas hidup manusia
serta penanggulangan
kemiskinan

Untuk meningkatkan
kapasitas warga atau
masyarakat desa dalam
pengembangan wirausaha,
Pemberdayaa peningkatan pendapatan,
n Masyarakat serta perluasan skala
ekonomi individu warga
Desa atau kelompok
masyarakat dan desa

Permendes, PDT, dan Transmigrasi No. 19/2017 pasal 4


Diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang
bersifat lintas bidang

Prioritas penggunaaan Dana Desa WAJIB DIPUBLIKASIKAN oleh


Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa di ruang publik yang dapat
diakses masyarakat Desa

Permendes, PDT, dan Transmigrasi No. 19/2017 pasal 4


A. Penggunaan Dana Desa untuk Bidang Pembangunan Desa diarahkan
untuk Pengadaan, Pembangunan, Pengembangan, dan Pemeliharaan :

Pemerintah Desa untuk mengutamakan pelaksanaan pembangunan secara


swakelola dengan mendayagunakan sumber daya lokal, memperluas kesempatan
kerja bagi warga setempat dan difokuskan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
yang bersifat PADAT KARYA dengan alokasi minimal 30% dari Dana Desa.
B. Penggunaan Dana Desa untuk Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
diarahkan untuk :
A. PEMBANGUNAN DESA
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana
prasarana kesehatan, antara lain:
a) air bersih berskala Desa;
b) sanitasi lingkungan;
c) jambanisasi;
d) mandi, cuci, kakus (MCK);
e) mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;
f) alat bantu penyandang disabilitas;
g) panti rehabilitasi penyandang disabilitas;
h) balai pengobatan;
i) posyandu;
j) poskesdes/polindes;
k) posbindu;
l) reagen rapid tes kid untuk menguji sampel-sampel makanan; dan
m) sarana prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
B. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:
a)penyediaan air bersih;
b)pelayanan kesehatan lingkungan;
c)kampanye dan promosi hidup sehat
d)bantuan insentif untuk kader kesehatan masyarakat;
e)pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi
bagi balita dan anak sekolah;
f)Pelatihan serta kampanye dan promosi hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak
dan perlindungan Anak;
g)pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
h)perawatan kesehatan dan/atau pendampingan untuk ibu hamil, nifas dan
menyusui;
i)pengobatan untuk lansia;
j)keluarga berencana;
k)pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;
l)pelatihan kader kesehatan masyarakat;
m)pelatihan pangan yang sehat dan aman;
n)pelatihan kader Desa untuk pangan yang sehat dan aman; dan
o)kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
KAMPANYE MESLEAS-RUBELA (MR)

MEASLEAS (CAMPAK)
Penyakit measles (campak)
disebabkan virus campak

RUBELLA
Penyakit rubella disebabkan virus
rubella

Campak dan Rubella adalah penyakit


infeksi menular melaui saluran nafas
yang disebabkan oleh virus. Anak
dan orang dewasa yagn belum
pernah mendapat imunisasi Campak
dan Rubella atau yang belum pernah
mengalami penyakit ini beresiko
tinggi tertular.

24
DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG KESEHATAN
Kampanye dan promosi hidup sehat
guna mencegah penyakit seperti
penyakit menular, penyakit seksual,
HIV/AIDS, tuberkulosis, hipertensi,
diabetes mellitus dan gangguan jiwa;

DESA dapat mengembangkan


kegiatan pengelolaan pelayanan
kesehatan masyarakat lainnya
yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
25
IPM Bali meningkat dari 70,10 pada tahun 2010 menjadi 74,30 pada tahun 2017.
Selama periode tersebut, IPM Bali rata-rata tumbuh sebesar 0,84 persen per tahun
dan selalu berada di level “tinggi”

26
27
REFOCUSING DANA
DESA DI BALI
SINERGI PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA
REALISASI
DANA DESA 2018
PROGRES TRANSFER DD dari RKN ke RKUD
Update per 25 Juni 2018

Keterangan :
Tahap I : 20%
Tahap II : 40%
Tahap III : 40%
PROGRES PENYALURAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI
Update per 25 Juni 2018
(ribu rupiah)
RKUD  RKD

NO KAB / JUMLAH JUMLAH TAHAP I TAHAP II TAHAP III TOTAL


KOTA DESA PAGU 20% 40% 40% (%)
(000) (%) (%) (%)

1. Jembrana 41 39.391.724 20 40 - 60
2. Tabanan 133 101.721.992 20 40 - 60
3. Badung 46 42.302.590 20 40 - 60
4. Gianyar 64 51.971.543 20 40 - 60
5. Bangli 68 52.857.670 20 40 - 60
6. Klungkung 53 43.276.499 18,93 37,85 - 56,78
7. Karangasem 75 64.239.619 20 40 - 60
8. Buleleng 129 107.039.777 20 40 - 60

9. Denpasar 27 27.404.975 20 40 - 60
PRESENTASE PENGGUNAAN TERHADAP PAGU DANA DESA
Update per 25 Juni 2018
PENGGUNAAN DANA DESA
Update per 25 Juni 2018

% Penggunaan
Realisasi Penggunaan
No Bidang Kegiatan DD Tahap I &
DD Tahap I & II
Tahap II
1 Pembangunan Desa 82.213.242.078 79,59%
2 Pemberdayaan Masyarakat 21.088.059.940 20,41%
3 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa - 0,00%
4 Pembinaan Kemasyarakatan - 0,00%
  Total BALI 103.301.302.018 100,00%
35
Matur Suksma
OM SANTHI, SANTHI,
SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai