Anda di halaman 1dari 10

 

LAPORAN PENDAHULUAN
SLE (Sistemik Lupus Erythematosus)

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Desy Ramdani
2. Gerardus Tamokoimu
3. Muhammad Iqbal
Pengertian

Menurut para ahli reumatologi Indonesia, SLE adalah merupakan penyakit


autoimun sistemik Yng ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap
autoantigen, pembentukan komplek imun, dan disregulasi sistem imun,
sehingga terjadi kerusakan pada beberapa organ tubuh. (Perhimpunan
Reumatologi Indonesia,2011)
Etiologi
Vinay K. dk, (2015) Cacat dasar pada SLE adalah kegagalan untuk
mempertahankan toleransi-diri,yang menyebabkan produksi autoantibodi
dalam jumlah besar yang dapat merusak jaringan baik secara langsung
maupun dalam bentuk endapan kompleks imun. Seperti terjadi pada
penyakit autoimun lain, patogenesis SLE merupakan gabungan dari faktor
genetik dan lingkungan.
Tanda dan Gejala
• SLE adalah penyakit multisistem yang sangat bervariasi dalam tampilan klinisnya.
• Tanda dan gejala penderita SLE sebagai berikut:
a. Ruam menerupai kupu-kupu diwajah
b. Demam
c. Nyeri
d. Pembengkakan pada satu atau lebih sendi perifer ( tangan dan pergelangan tangan, lutut,
kaki, pergelangan kaki, siku, bahu )
e. Nyeri dada karena pleurotos dan fotosensitifitas
Patofisiologi

• Pada SLE autoantibodi bereaksi dengan antigen anak sendiri untuk


membantu kompleks imun. Kompleks imum berakumulasi dalam jaringan
dan organ, menyebabkan respon inflamasi yang mengakibatkan vasculitis.
• Pada anak gejala awal umumnya terkait dengan hematologik, kutaneus
dan musculoskeletal. Penyakit bersifat kronik, dengan priode remisi
( sembuh ) dan eksaserbasi (flare-up)
Penatalaksanaan Medis

Meskipun SLE tidak diketahui cara penyembuhannya, intervensi dini sering


kali dapat mencegah kerusakan sendi yang serius. Tetapi, yang berfokus
pada pencegahan komplikasi, dan mencegah disfungsi organ obat yang biasa
digunakan mencakup NSAID, kortikosteroid,dan obat imunosupresif.
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian risiko infeksi pada pasien anak dengan SLE menurut Kyle (2014)
sebagai berikut:
a. Riwayat kesehatan
Kaji penjelasan lengkap sakit saat ini dan keluhan utama. Tanda dan gejala umum
yang di laporkan selama riwayat kesehatan adalah riwayat infeksi, keletihan,
demam, perubahan berat badan, nyeri atau pembengkakan pada sendi, kebaal,
kesemutan atau rasa dingin pada ekstremitas, atau perubahan yang memanjang.
b. Pemeriksaan Fisik
Ukur suhu dan dokumentasi adanya demam. Obsevasi kulit untuk ruam malar
(ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu di pipi): lesi discoid pada wajah, kulit
kepela atau leher : perubahan pada pigmentasi kulit: atau jaringan parut.
Diagnosa

• Diagnosa keperawatan adalah suatu pertanyaan yang menggambarkan


respon manusia (keadaan sehat atau pola interaksi atau potensial dari
individu atau kelompok) (Budiono, 2016).
• Diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan SLE menurut SDKI
(2017) salah satunya adanaya resiko infeksi.
Intervensi
Intervensi untuk masalah keperawatan resiko infeksi pada pasien anak dengan SLE
menurut Tim Pokja SLKI DPP PPNI 2019 dan Tim Pokjan SIKI DPP PPNI 2018
sebagai berikut:

1. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Tingkat Infeksi


2. Intervensi utama
a. Pemantauan tanda vital
b. Kaji tanda-tanda vital
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap melakukan kegiatan perawatan pasien
d. Anjurkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi
e. Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana menghindari infeksu
f. Rawat luka (inpeksi kondisi luka)
g. Ajarkan pasien merawat luka
Evaluasi
Evaluasi untuk masalah keperawatan risiko infeksi pada pasien anak dengan
SLE menurut sebagai berikut:
a. Hasil pengukuram tanda vital pada pasien dalam batas normal.
b. Tidak ditemukan tanda –tanda infeski
c. Cuci tangn sebelum dan sesudah setiap melakukan kegiatan perawatan
pasien
d. Pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala infeksi
e. Pasien dan keluarga mengetahui caramenghindari infeksi
f. Kondisi luka baik
g. Pasien dan keluarga mengetahui cara merawat luka

Anda mungkin juga menyukai