Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS

Perforasi Gaster

OLEH :
Muhammad Rizqy Haj
19710140
PEMBIMBING :
dr. M. Ali Yusni, Sp.B, FINACS
KEPANITRAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH
RSUD DR MOH SALEH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

2
Setiap tahun penyakit ulkus peptikum mengenai hampir 4 juta penduduk
dunia. Komplikasi dari penyakit ini didapati sebesar 10 – 20% dimana 2-14 %
akan mengalami perforasi. Jumlah wanita mengenai lebih setengah dari
seluruh kasus

3
Perforasi gaster berkembang menjadi suatu peritonitis kimia yang
disebabkan karena kebocoran asam lambung ke dalam rongga perut.
Etiologi yang paling banyak mendasari perforasi gaster adalah peptik ulcer
dan persentase terjadinya perforasi sebesar 10-15%.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

5
6
Perforasi gaster berkembang menjadi suatu peritonitis kimia yang
disebabkan karena kebocoran asam lambung ke dalam rongga perut.
Etiologi yang paling banyak mendasari perforasi gaster adalah peptik ulcer

7
Infeksi H.pylori,
Penggunaan
OAINS

Perforasi gaster Asam

Merusak barier
Ulkus Peptikum mukosa
gastroduodenum

8
Tipe 1
• Berada pada kurvatura minor diantara fundus dan antrum gaster

• Biasanya pada usia tua dan berhubungan dengan hiposekresi asam lambung.

Tipe 2
• Kombinasi ulkus gaster dan ulkus duodenal yang berada pada kurvatura minor dan duodenal

Tipe 3
• Berada pada prepilorik

Tipe 4
• Berada pada juxtaesofageal

• Lebih tinggi dari kurvatura minor dekat dengan gastroesofageal junction


9
10
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
penunjang

Nyeri perut hebat, X-Ray : Udara


KU berat
tidak menjalar bebas

Sensasi terbakar
USG : Cairan
di area Defans muskulare
bebas
epigastrium

Rebound CT-Scan : Udara


Perdarahan
tenderness bebas

Bising usus
menghilang
11
Perbaikan KU : cairan, koreksi elektrolit

Pemasangan NGT

Antibiotik

Laparotomi

Vagotomi dan Antrectomy


12
BAB III
LAPORAN KASUS

13
Identitas Pasien

14
Nama : Ty. NA
Umur : 72 th
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 666243
Alamat : DSN Slamet 8/3 Patokan Bantaran
Tanggal MRS : 12 Mei 2022

15
Anamnesis

16
Keluhan Utama
Nyeri perut 1 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut 1 bulan , Belum Bab dari selasa ,
Bak +, sesak +, Post riwayat pijat +, Jamu – Jamu Herbal +, batuk -, mual –
muntah - , nyeri perut tembus ke belakang

17
Riwayat Penyakit Dahulu
DM (-), HT (-), Asma (+), Alergi (-), Stroke (-)

Riwayat Pengobatan
-

Riwayat Operasi
-

Riwayat Penyakit Keluarga


-

18
Pemeriksaan Fisik

19
Tanda Vital
Tensi : 76/48 mmHg
Nadi : 116 x/ menit
Suhu : 36.4 C
Respirasi : 20 x/ menit
SpO2 : 90 % RA

20
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Kompos mentis
Kepala
Palpebra : oedem -/-, ptosis -/-
Konjungtiva : anemis +/+
Sklera : ikterus -/-
Pupil : isokor, warna hitam, reflek cahaya (+)
Hidung : nafas cuping hidung (-), tersumbat (-), sekret (-)
Mulut : sianosis (-)
Tenggorok : tonsil T1/T1
Leher
Pembesaran KGB (-)
21
Cor
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Konfigurasi jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II intensitas normal, regular, bising (-)
Pulmo
Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : fremitus raba simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler (+/+) , ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

22
Abdomen / Lokalis
Inspeksi : Distended (+), Jejas (-), darm
contour (-), darm steifung (-)
Auskultasi : Bising usus menurun
Palpasi : Nyeri tekan (+) Seluruh regio
abdomen, hepar tak teraba,
lien tak teraba
Perkusi : Pekak
Ekstremitas
- - + +
Oedem - - Akral hangat kering merah + +

23
Diagnosis Sementara

Peritonisitis Generalisata ec Perforasi Gaster

24
Pemeriksaan Penunjang

25
11 Mei 2022

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


WBC 9.30/cmm 5.000-10.000/cmm

RBC 3.85 4.0-5.0


HCT 24.8 36-48
Trombosit 656.000/cmm 150.000- 450.000/cmm

Hemoglobin 7.1 g/dL 12 -16 g/dL

Test Antigen Negatif


26
12 Mei 2022

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Lekosit 9.30/cmm 4.000-11.000/cmm

Trombosit 656.000/cmm 150.000- 450.000/cmm


Hemoglobin 7.1 g/dL 12 -16 g/dL
GDS 105

BUN 50.5 10-20 mg/dl

Kreatinin 2.7 0,5-1,7 mg/dl

27
12 Mei 2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HBS Ag Negatif Negatif
HIV Test Non Reakitf  
SGOT 15 <31
SGPT 11 <31
Elektrolit
Calsium 1.3 1,12-1,32
Clorida 103.2 96,0-106
Kalium 5.2 3.6-5.5
Natrium 136 135-155
APTT 31.5 35-45
PPT 13.7 10-15

28
Sinus Takikardi
29
Gambaran perforasi + , tak tampak gambaran Ileus

30
Cardiomegali, Pneumonia basal kanan

31
Diagnosis

32
Peritonisitis Generalisata ec Perforasi Gaster + Anemia

33
Terapi

34
Terapi di IGD

oO2 15 Lpm

oRL Loading 1000cc

oPantoprazole 2x1

oCeftriaxone 2x1 gr

oPasang Cateter

35
Konsul dr. Yusni Sp.B
oIvfd RL 2000cc / 24 jam

oInj Omeprazole 2x1

oInj Ceftriaxone 1 gr

oInj Santagesik

oInj Metronidazole

oPasang NGT

oPlanning Laparotomy

36
Follow Up

37
Follow Up Ruangan 13/5/2022
S O A P
Nyeri Perut Hampir KU : Cukup Peritonitis Generalisata Terpasang :
seluruh bagian GCS 4/5/6 ec Perforasi Gaster Dopamin kec 3,3cc/jam
TD 100/71, S 36,4, N Vaskon kec 2,06 cc/jam
105 /x menit, RR 22x, NGT – Produksi Selang Hijau
SpO2 95% DC Produksi 150 cc
Dr. Yusni Sp.B
- RL
- Meropenem
- Omeprazole
- Santagesik
- Metronidazole
- Furamin

38
Follow Up Ruangan 18/5/2022
S O A P
Nyeri Luka Post KU : Lemah Post Laparotomy ec  
Operasi GCS 4/5/6 Perforasi Gaster Dr. Interna
TD 102/61, S 36,6, N 88 /x Aki dd ACKD - Resfar 1x 5gr
menit, RR 21x, SpO2 95% - Levofloxacin 1x750 mg
 
 
 
 
 

39
Follow Up Ruangan 21/5/2022
S O A P
Nyeri Luka Post KU : Cukup Post Laparotomy ec  
Operasi , BAB +, GCS 4/5/6 Perforasi Gaster Dr. Yusni. Sp.B
Flatus + TD 130/91, S 36,5, N 80 /x Aki dd ACKD - Meropenem
menit, RR 20x, SpO2 90 % - Omeprazole
- Santagesik
- Metronidazole
- Furamin
 
 

40
BAB IV
PEMBAHASAN

41
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
o Ny.A 72th o Tensi 76/48 mmHg o Trombositosis 656.000

o Nyeri perut o Nadi 116x/menit o Anemia sedang 7.1 g/dL


o HTC : 24.8
o Tidak bisa BAB dan o Suhu 36,4C
o BUN : 50.5
BAK o Nyeri tekan seluruh
o Creatinin 2.7
o Sesak kuadran perut o BOF : gambaran perforasi
o Riwayat Pijat o Perkusi pekak o Thorax : Cardiomegali +

o Riwayat minum jamu o BU menurun pneumonia basal kanan

Diagnosis : Peritonitis Generalisata ec Perforasi Gaster

42
Pada pemeriksaan awal dicurigai adanya perforasi hollow viscus
pada pasien yang menyebabkan terjadinya peritonitis difus.
Berdasarkan teori, manifestasi tersering perforasi gaster adalah nyeri
perut hebat yang terjadi secara tiba-tiba, distensi abdomen, ileus,
distres pernapasan, demam, muntah, dan BAB berdarah.

43
Trias klasik penanda perforasi ulkus peptikum ditandai dengan nyeri
abdomen yang tiba-tiba, takikardi, dan dijumpai kekakuan dinding
abdomen. Dimana pada pasien telah menunjukan ketiga trias klasik
tersebut.

44
Perforasi gastrointestinal adalah penyebab umum dari akut abdomen.
Penyebab perforasi gastrointestinal paling sering adalah ulkus peptikum,
trauma, inflamasi.
Faktor risiko pasien yaitu riwayat ulkuks peptikum akibat penggunaan jamu
yang mengandung steroid, serta adanya riwayat trauma (pijat).

45
Pasien diberikan terapi di IGD berupa O2 15 Lpm, RL Loading
1000cc , Pantoprazole 2x1, Ceftriaxone 2x1 gr, dan Pasang Cateter .
Terapi dr. Yusni Sp.B, Ivfd RL 2000cc / 24 jam, Omeprazole 2x1, Inj
Ceftriaxone 1 gr, Inj Santagesik, Metronidazole pasang NGT, serta
direncanakan untuk dilakukan operasi laparotomi.

46
BAB V
KESIMPULAN

47
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, pada Ny.A, 72 th, maka dapat ditegakkan diagnsosis pasien
Peritonisitis Generalisata ec Perforasi Gaster + Anemia

48
Setelah dilakukan operasi Laparotomy, keadaan pasien cendrung
membaik. Faktor kunci yang menentukan keberhasilan terap pada
infeksi intraabdomen adalah diagnosis yang tepat, resusitasi yang
adekuat, pemberian antibiotik segera, source control yang efektif, dan
evaluasi respon klinis terhadap terapi.

49

Anda mungkin juga menyukai