Anda di halaman 1dari 34

UPAYA PENURUNAN AKB

DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI


KABUPATEN BLITAR
Investasi Kesehatan Perempuan, Ibu, Anak & Bayi
Lima alasan mengapa investasi untuk kesehatan perempuan,
ibu, anak dan bayi itu penting:
1. Kesehatan perempuan & anak adalah jelas bernilai tinggi.
Menyelamatkan ibu hamil berarti menyelamatkan bayinya.
2. Sudah ada bukti & cara untuk menyelamatkan jiwa ibu dan anak
3. Investasi kesehatan ibu, anak & bayi secara ekonomi sangat
menguntungkan
4. Investasi kesehatan ibu, anak & bayi bermanfaat secara politik,
termasuk terhadap stabilitas & keamanan sosial
5. Investasi kesehatan ibu, anak & bayi meningkatkan kinerja
sistem kesehatan
3
Berdasarkan umur kehamilan

4
TEORI

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan


salah satu faktor risiko yang mempunyai
kontribusi terhadap kematian bayi khususnya
pada masa perinatal. BBLR menyumbangkan
sekitar 27% angka kematian pada neonatus.

BBLR memiliki risiko tinggi dalam mortalitas dan


morbiditas pada neonatus.

5
Rohan, H.H& Sioto, S. 2013
JUMLAH BBL YG DIRAWAT
No Diagnosis 2017 2018 - Agts
1 BBL Cukup Bulan 1.447 1.033
2 Hiperbilirubin 236 165
3 BBLR 180 123
4 Premature 168 119
5 Asfiksia 60 78
6 Kelainan Kongenital 32 11
7 Gangguan sal cerna 25 18
8 Pneumonia 15 13
9 MAS 14 8
10 Immature 7 9
11 Lain-lain 35 13
Jumlah 2.219 1.584
Luaran BBL dirawat
di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Th 2014 & 2017
  Tahun Tahun 2018
2014 2017 Jan - Agst
Lahir RSU 1.827 2.150 1.319
Rujukan/lahir 295 127 95
di luar
MD 74 58 52
Dirujuk RSSA 23 21 11
Total 2.122 2.356 1.477
Jumlah Kematian BBL di RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi tahun 2014, 2016 dan 2017
Diagnosis Tahun Tahun Tahun 2017 Tahun 2018
2014 2016 smp Agt
Asfiksia berat* 12 8 1 5

Gagal nafas* 31 35 29 25
(HMD/prematuritas)
Imatur* 3 2 7 9

Aspirasi* 4 0 1 1

Kelainan kongenital 14 6 12 11

Sepsis 3 4 2 0

Lain lain 7 6 6 Pnemon 1

 Jumlah Total 74 61 58 52
Jumlah kematian berdasarkan tempat
kelahiran tahun 2014 dan 2017
  Tahun 2014 Tahun 2017
Diagnosis Rujukan Lahir Total Rujukan Lahir Total
RSUD RSUD

Asfiksia berat* 3 9 12  0 1 1
Gagal nafas* 14 17 31 5 24 29
(HMD/prematuritas)

Imatur* 0 3 3  0 7 7
Aspirasi* 4 0 4  0 0 0
Kelainan kongenital 6 8 14 1 11 12
Sepsis 2 1 3 1 1 2
Lain lain 5 2 7 1 6 7
 J u m l a h 34 40 74 8 50 58
Jumlah kematian tahun 2018 sampai Agustus
penyebabnya dan asal kelahiran

BLN Asfiks Prem Imatur Kong Pneum Aspira RSU RS Bidan PKM
ia atur e enital onia si Lain
berat
Jan - 3 - 5 - - 5 - 3 -
Feb - 2 1 - - - 3 - - -
Mar 2 5 4 - - - 8 - 1 2
Apr - 2 - 1 1 - 2 1 - 1
Mei 1 1 - 2 - 1 3 1 1 -
Jun - 7 - 1 - - 7 1 - -
Jul - 2 2 2 - - 4 2 - -
Agt 2 3 3 - - - 7 - - -
Jml 5 25 9 11 1 1 39 5 5 3
SEBAB KEMATIAN BBL Di RSU Th 2018
dan TEMPAT KELAHIRAN

Bulan Jumlah Sebab Kematian Tempat Lahir


Januari 8 Prematuritas 3 RSU 1, Bidan 2
Kln Kongenital 5 RSU 4, Bidan 1
Februari 3 Prematuritas 2 RSU 2

Immaturitas 1 RSU 1
Maret 11 Prematuritas 5 RSU 3, Bidan 1, PKM 1
Immaturitas 4 RSU 3, PKM 1
Asfiksia berat 2 RSU 2
April 4 Prematuritas 2 RSU 1, RS T. sari 1
Kln Kongenital 1 RSU 1
Pnemonia 1 PKM 1
SEBAB KEMATIAN BBL Di RSU Th 2018
dan TEMPAT KELAHIRAN
Lanjutan . .. . .

Bulan Jumlah Sebab Kematian Tempat Lahir


Mei 5 Prematuritas 1 RSU 1
Kln Kongenital 2 RSU 1, RS Annisa 1
Aspirasi 1 Bidan 1
Asfiksia berat 1 RSU 1
Juni 8 Prematuritas 7 RSU 6, RS Mardi 1
PJB + Premature 1 RSU 1
Juli 6 Prematuritas 2 RS Mardi 1, RS Aulia 1
Immaturitas 2 RSU 2
Kln Kongenital 2 RSU 2
Agustus 7 Prematuritas 3 RSU 3
Immaturitas 2 RSU 2
Asfiksia berat 2 RSU 2
Rujukan ke atas (RSSA)
Tahun Jumlah Ganggn Bedah Lain
di Rujuk Nafas
2014 23 9 10 4
2017 20 6 9 5
2018 - 11 2 6 3
Agustus

Sampai saat ini RSUD Ngudi Waluyo Wlingi


mempunyai,
7 NCPAP dan 1 NIPPV
4 kompresor rusak
PROSENTASE KEMATIAN BBL
 TAHUN 2014
Dari 74 BBL yang meninggal 34 (46%) berhubungan
dengan BBLR dan prematuritas
 TAHUN 2016
Dari 61 BBL yang meninggal 37 (60,6%) berkaitan dengan
BBLR dan prematuritas
 TAHUN 2017
Dari 58 BBL yang meninggal 37 (63,7%) berkaitan dengan
BBLR dan prematuritas
 TAHUN 2018 sampai Agustus
Dari 52 BBL yang meninggal 35 (67,3%) berkaitan dengan
BBLR dan prematuritas
Faktor penyebab BBLR

15
AKIBAT BBLR jangka panjang

- ASFIKSI pada Kelahiran

Eur J Pediatr. 2007 July; 166(7): 645–654.


Published online 2007 April 11. doi:  10.1007/s00431-007-0437-8
PERSEPSI YANG SALAH
bahwa asuhan neonatus (neonatal care) sangat
tergantung pada:
Tersedianya fasilitas dan peralatan serta
teknologi yang canggih
Keberadaan spesialis dan tenaga kesehatan
dengan keterampilan khusus
Lingkaran kesehatan Ibu dan Anak
Pemecahan masalah
 Ibu Hamil
ibu cukup umur
imunisasi sebelum hamil
kehamilan yg direncanakan
Nutrisi yang cukup, istirahat cukup dst
 Bayi Baru Lahir
Cukup bulan dan Berat Badan Lahir normal
ASI
Imunisasi, dst
Pemecahan masalah
lanjutan. . . . . . .

 Balita
Gizi/Nutrisi
Imunisasi
Tumbuh kembang
 Anak
Sekolah/lingkungan
Tumbuh kembang
Nutrisi/Gizi
Ketrampilan/bakat
Pemecahan masalah
lanjutan. . . . . . .

 Remaja Putri
Lingkungan/pendidikan
Ketrampilan, mengisi waktu luang
Tanggung jawab/kemandirian, dst

 Ibu Hamil
Kegiatan Anak dan Remaja
PERUBAHAN UNTUK KESEHATAN
NEONATUS

 Perubahan PERILAKU
(BEHAVIOR change)

 Perubahan BUDAYA
(CULTURE change)

 Perubahan MANAJEMEN
(MANAGEMENT change)
PENYEBAB YANG KOMPLEKS
Faktor Faktor Penyebab Langsung Bio-medis Kelangsungan
Penyebab Hidup Neonatus
Tidak
Langsung
Pendidikan di Tidak mengetahui tanda bahaya HPP, IUGR
keluarga
Gender Keterlambatan membuat Gawat-janin
keputusan

Kebijakan Akses karena kemiskinan Rawatan tidak


yang lemah Kurangnya jumlah penolong adekuat
persalinan yang terampil
Masalah Sistim rujukan yang lemah Komplikasi
manajemen Asuhan Nifas kurang memadai

24
Asuhan Neonatus (Neonatal Care)
TIDAK TERLIHAT sebagai isu
Kesehatan Masyarakat
Indikator Indonesia Sehat 2010:
A.Indikator Derajat Kesehatan: Mortalitas/Morbiditas/Status Gizi (Ibu
& Anak)
B.Indikator Hasil Antara: Lingkungan/perilaku hidup masyarakat/
akses/ mutu pelayanan kesehatan
C.Indikator Proses & Input: Pelayanan kesehatan/sumber daya
kesehatan/ manajemen kesehatan/kontribusi sektor terkait.
Undang-undang Dasar 1945:
Pasal 28B ayat 2
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. 
25
26
Peran PEMDA
 Penguatan fasilitasi peningkatan pemberdayaan
keluarga dan masyarakat terkait kesehatan ibu,
anak dan gizi utamanya dalam pola asih dan
asuh, pola hidup bersih dan sehat.
 Fasilitasi kegiatan dimasyarakat yang terintegrasi:
Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita, kelompok KP-
KIA-Posyandu- PAUD dan BKB
 Penguatan implementasi kegiatan lintas sektor
dan donor terintegrasi dg KIA-GIZI;
 Fasilitasi ketersediaan air bersih dan samijaga di
tingkat keluarga.
27
Peran PEMDA
 Penguatan implementasi regulasi pelayanan
sesuai standar baik di fasilitas pelayanan
kesehatan primer dan RS
 Penguatan fasilitas rujukan tingkat
kabupaten/kota dan provinsi
 Fasilitasi integrasi lintas sektor terkait KIA dan
Gizi dalam hal perencanaan, implementasi dan
monitoring serta evaluasi
 Peningkatan pendidikan dan perluasan
lapangan kerja.
28
Take Home Message
Yang bisa kita kerjakan adalah :
Umur, jumlah paritas  jangan hamil > 35th

penyakit kehamilan  periksa sebelum hamil

gizi kurang atau malnutrisi  lintas sektor

trauma, kelelahan  ibu hamil jangan kerja


berat
Merokok  dilarang

kehamilan yang tak diinginkan


RINGKASAN
 Mengenal Neonatus (Membangun Lingkungan)
 Kesehatan Maternal-Neonatal yang Komprehensif
 Sistem Data dan Kualitas Pencatatan
 Penguatan Sistem Pelayanan Kesehatan
 Memenuhi Hak dan Perlindungan Anak
 ‘Handle with care’ – perilaku asuhan neonatus
 Pendidikan, Hak Reproduksi Perempuan termasuk
kontraseptif dan Kesetaraan Gender
 Inovasi & terobosan dengan pendekatan Non-Kesehatan
 SDM (Human Resource) → SAM (Human Asset)

30
 30-40% tidak di ketahui  Variasi normal 10%
 70% KPD  Kelainan kromosom 10%
 Kondisi ibu :  Infeksi 5%
- kelainan bentuk uterus  Kelainan uterus 1%
- Kelainan plasenta
- Penyakit kronik (DM,
 Defek plasenta 2%
Anemia)  Penyakit vaskuler ibu 3%
- Infeksi ( ISK, HIV)
- Terpapar rokok, zat aditif
 Obat2, rokok 5%
 Kondisi janin : kembar  Lain2 32%

32
BBLR < 37 Minggu BBLR > 37 Minngu

33
Reducing delays to emergency obstetric and neonatal care. Abbreviations: BEmOC, Basic Emergency Obstetric Care; CEmOC, Comprehensive Emergency
Obstetric Care. For contents of the papers please refer to Table 4. Image of home birth reprinted with permission granted by the American College of Nurse-

Anda mungkin juga menyukai