Anda di halaman 1dari 24

OTOACOUSTIC

EMISSION
PRINSIP DASAR
PEMERIKSAAN OAE
• Terdapat 2 macam pemeriksaan OAE, yakni Spontan dan Evoked
OAE
• Evoked OAE adalah OAE yang terjadi pasca pemberian stimulus

• Merupakan gelombang yang dihasilkan oleh Outer Hair Cell


(OHC) dari koklea, setelah diberi stimulus
• Koklea sehat dapat menghasilkan vibrasi internal tanpa stimulus
suara dari luar (OAE spontan)
• Bila Outer Hair Cell (OHC) rusak/tidak berfungsi  OAE tidak
timbul walau diberi rangsang akustik
OAE
1. SPONTANEOUS : 35-60% telinga normal

2. EVOKED :
 Stimulus Frequency OAE (SFOAE)

 Transient Evoked OAE (TEOAE)

 Distorsion Product OAE (DPOAE)


SFOAE (Stimulus Frequency Otoacustic Emission)
Respon yang dibangkitkan oleh nada murni yang panjang dan terus menerus,
jenis ini tidak mempunyai arti klinis, dan jarang digunakan
TEOAE (Transient Evoked Otoacoustic Emission)
Respon yang dihasilkan terhadap stimulus yang diberikan dalam waktu cepat
(milidetik), berupa stimulus klik (terbanyak) atau tone burst (nada semburan)
Tidak dapat dideteksi pada ketulian ≥ 40 dB
Pass : tidak ada ketulian koklea
Refer : ada ketulian koklea ≥ 40 dB
DPOAE (Distortion Product Otoacoustic Emission)
Respon koklea yang dibangkitkan oleh 2 stimulus nada murni yang terus-
menerus pada 2 frekuensi (f1, f2) dan pada 2 intensitas yang berbeda (L1, L2).
Dapat mencapai frekuensi 10.000 Hz
Tidak dapat dideteksi pada ketulian ≥ 50-60 dB
DPOAE lebih dapat mendeteksi disfungsi koklea pada tinitus terutama dengan
ambang dengar normal.
5
PERSIAPAN
PEMERIKSAAN

1. Tempat
 Ruangan cukup tenang dari kebisingan

 Memiliki suhu yang cukup nyaman

 Maksimal kebisingan antara 40 dB-50 dB SPL


PERSIAPAN
PEMERIKSAAN
2. Pasien
 Kondisi telinga luar : aurikel, atresia MAE,
serumen, otitis eksterna, sekret, benda asing
 Lakukan otoskopi untuk melihat kondisi MT:
 Normal, perforasi, hiperemi (OMA)

 Retraksi/suram (OME), hemotimpanum


PROBE OAE
Probe terdiri dari loudspeaker mini yang menghantarkan
bunyi & mikrofon mini yang menangkap respons dari
koklea

OAE Skrining
Probe fitting mempunyai peranan penting karena probe
harus masuk dalam MAE (sealed probe), akan
menangkap suara dari koklea lebih baik & mengurangi
suara dari luar MAE
4 4,5 5 mm 6 7 9 10 11 13 15 18 mm

Diameter KAE bayi : 3.5 - 5 mm


Hasil: Pass dan Refer

Gambar 2. Alat OAE


INTERPRETASI DAN
ANALISA HASIL
• PASS:
• Fungsi outer hair cell koklea baik. Tetapi tidak dapat
diartikan sebagai “pendengaran normal” karena OAE
tidak menilai fungsi retrokoklea

• Kemungkinan ambang dengar di telinga tsb + 30 dB


INTERPRETASI DAN
ANALISA HASIL
REFER:
 Hati-hati jangan menyatakan fungsi sel rambut luar koklea
rusak, sampai betul-betul dinyatakan rusak
 Kemungkinan tuli konduksi atau SNHL > 35 dB

 Interpretasi perkiraan nilai ambang dengar > 40 dB


BRAIN EVOKED
RESPONSE
AUDITORY (BERA)
BERA
BERA merupakan cara pengukuran evoked potential
(aktifitas listrik dari N. VIII, pusat neural dan traktus di
dalam batang otak) sebagai respons dari terhadap stimulus
auditorik
Respons berupa potensial listrik diotak dapat direkam melalui
elektroda permukaan yang terpasang pada kulit permukaan
yang terpasang pada kulit kepala
Terdapat 5 gelombang pertama yang masing-masing dibangkitkan
oleh inti-inti dalam batang otak yakni:
• gelombang I : Organ Corti
• gelombang II : nucleus kohlear
• gelombang III : Oliva superior
• gelombang IV : inti lemniskus lateralis
• gelombang V : kolikulus inferior
• pembangkit gelombang VI dan VII masih belum jelas
BERA – MASA LATEN DAN
IPL
Adalah waktu yang diperlukan sejak stimulus diberikan
sampai terjadi respon
Inter Peak Latency (IPL) merupakan interval waktu
antara 2 gelombang (ipl I – III, ipl I – V). IPL
menggambarkan waktu konduksi sentral
Melambatnya waktu konduksi  Adanya kelainan
retrokoklear
Nilai normal IPL I – V adalah 4,00 ms
BERA - PERSIAPAN
1. Tempat
 Maksimal kebisingan kurang lebih 60 dB
 Suhu nyaman
 Hindari artefak listrik/Electrical Interference (CT-Scan, MRI)

2. Alat
 Rutin di kalibrasi
 Pad elektroda melekat dengan baik
 Memastikan transduser tidak tersumbat

3. Pasien
 Keramas di rumah, pastikan rambut dan belakang telinga sudah dibersihkan
 Inspeksi kondisi telinga luar  Bila ada serumen  Bersihkan
 Anak jangan sampai tidur sebelum diperiksa
BERA – APLIKASI KLINIS
•Audiometri objektif
•Skrining pendengaran (bayi)
•Menilai patologi retrokohlear
•Pasien yang tidak koperatif
•Monitoring intra operatif
•Evaluasi perkembangan batang otak
ABR...
AABR Automated Auditory Brainstem Response
• Tidak diperlukan analisis gelombang
• Hasil : pass / refer
• Stimulus klik, mudah, praktis, tdk invasif, intensitas 30-
40 dB
• Bisa dioperasikan tenaga
non profesional yg terlatih
• Peralatan disposable
→ biaya ekstra
METODE DAN PROTOKOL

•Pemeriksaan yang menyerupai BERA namun


bersifat otomatis
•Tidak memerlukan analisis gelombang evoked
potential
•Diletakkan di dahi bagian atas, mastoid dan
belakang kepala
• Mudah, praktis dan cepat
• Kekurangan: tidak menentukan ambang
pendengaran
• Bayi < 3bl → sedatif (-)
• Pemeriksaan AABR singkat → sedatif (-)
• Pemeriksaan otoskopi :
 MAE bersih → transduser insert phone
 serumen (+) → transduser head phone
• Ruangan : kedap suara, bebas electrical interference

Hasil optimal

Anda mungkin juga menyukai