Anda di halaman 1dari 50

NAPZA

dan

IMS

Pertemuan pengembangan posyandu


remaja,
DINKES BANJARNEGARA, Juli 2022
Pendahuluan
PROGRAM REMAJA – S/D OKTOBER 2021

SASARAN

81.497 77.012 KONSELOR


SASARAN 10-14 TH SASARAN 15-18 TH
(L=41.720, P=39.777) (L=38.962 P=38.050)
27 28 183
TERLATIH SEBAYA LUAR SEBAYA DLM
PKPR SEKOLAH SEKOLAH

TENAGA KESEHATAN
105 355 31
NAKES NAKES BLM FASILITATOR
TERLATIH PKPR TERLATIH PKPR PKPR
PERMASALAHAN REMAJA
55,48%
REMAJA < 20 TH CAKUPAN YANKES REMAJA

680 600 43.974


HAMIL MELAHIRKAN
MENDAPATKAN YANKES DI PUSKESMAS

402 2 17.828 26.146


PRIA WANITA
ANEMIA IMS

5 9.935
MEROKOK 272
HIV (P=9914, W=21) REMAJA YANG DIRUJUK

169 25 121 151


MINUM ALKOHOL PEMAKAI PRIA WANITA
(P=159, W=10) NAPZA
Grafik perbandingan sasaran remaja dengan remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan per Puskesmas
diKab. Banjarnegara Th. 2021

9000

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
1 2 1 N 1 N 1 1 1 2 G 2 1 1 1 2 R 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2
AN RO JA GA AN RA OK KIT NG AN IN RA RA RO GU NG BA UR JA SA SA RA AN GU KIT UH RA DI AN RUM OK UR UH DI AN
N A
G EL GO IR ON SUK W MP RA WA GEL IBE EGA EGA GO AN WA GKO BAT IR AY AY UKA ENT AN RA AL UKA AD SUK NA MP BAT AL ADA ENT
A A A A A
NG NE AND ED SU EJA KLA
G
E
BA NG KAL RN RN ON ARM BA RAN A ND AN AN AD AG RM SIG AD AN SU DA KLA SIG AN AG
O P A A M W W M P NJA N W P
PU RW M PA W
J PU NJ ANJ RW AN
J
KA M W PA PW
J
P A A
PU B B PU B B

Sasaran remaja Remaja mendapatkan Pelayanan Kesehatan


100

8988
GRAFIK REMAJA HAMIL DAN MELAHIRKAN TAHUN 2021
90

80

70 68

6364
01 02
Total Kabupaten :
60 5858
ABOUT MERemaja <20 Tahun Hamil WHAT I DO
4949 49
53
Remaja <20 Tahun Bersalin/Melahirkan Hamil : 949
50 47 46
Here you
44
could
42 42 describe the Melahirkan
Here you could describe :the
849
41 40 4041 40
40
33
topic of the
35 section 3636 topic of the section
31
30
25 25
22 21 21
19 20 20 20 19 19
20 18 17
15

03 04
14 14 13
12 11 11 11
10 10 10 9 9
10 8 7 7 87 7 7 67 6
4 5 5 5
3 3 3 3

0
1 2 1 2 1 2 MY EXPERIENCE
1 2 1 2 1 2 N 1 2 1 2 1 2 1 2 1
N AN OK OK JA JA RO RO NG NG RA RA GA UH UH R A R A GU GU DI DI KIT KIT AN AN B A AN AN RA UR UR S A S A IN RUM
2 1 2MY WORK
R 1 2 N 1 2 1 2 G
KA K P P A A O O A A A A N L L A A A A A A L L O T T A T T A A N A
IR IR A A K K N N D D E E K N W BA B A Y Y E
S U S U AM AM D D EG EG AW AW NEG NEG EDO IG IG DU DU MA MA NA NA R R G N
G NG G ANG AGE AGE EJA
A A LIB AN
S U SU J KL J KL AN AN ONHere N B B S S A A AR AR WA WA AN AN KA ND
M M W W O you could
A R AR describe
NJ NJ P A G the M M NJ NJ P U NHere
U
P KA you
R P could
P P describe the
W W PA
PW PW R R
PU PU B A BA BA BA
topic of the section topic of the section
Permasalahan Remaja
Gaya hidup yg salah menyebabkan masalah
psikososial
 ex penyalahgunaan NAPZA, seks tidak aman,
fast food yg menyebabkan kegemukan.
Masalah pada remaja berasal dari:

Faktor diluar
Individu Lingkungan Sosial
Lingkungan Dekat
• Emosi • Keluarga • Mitos
• Perubahan pribadi • Sekolah • Kehidupan sosial
• Kesehatan • Penyediaan • Politik
• Kebutuhan sarana hiburan
keuangan dan olahraga
• Perilaku seks
• Pemilihan
pekerjaan dan
kesempatan
belajar
• Agama dan akhlak
NAPZA

DEFINISI

NAPZA singktan dari narkotika, psikotropika dan


zat adiktif lainnya

Adalah zat-zat kimiawi yang bila dimasukkan


kealam tubuh dapat mempengaruhi pikiran,
suasana hati dan perilaku seseorang.
MENJADI REMAJA
N PA
TA
NAPZA
Emosi labil

Suka mencoba hal baru


Remaja Mencari jati diri

Ingin dianggap dewasa

Mencari pengakuan
Merokok
Penyalahgunaan
NAPZA
Minum minuman
Kenakalan keras
Remaja Pencurian
Tawuran
Hamil di luar
nikah
Lain-lain
NAPZA dan Kesehatan

WA
NAPZA dan
Kesehatan
NAPZA

Narkot Alko
ika hol
Zat-
Psikotro zat
pika Adik
tif
yang ketika dikonsumsi akan
mempengaruhi sistem saraf pusat
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis

Narkotika dapat menyebabkan penurunan atau perubahan


kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan

tergolong zat depresan, berarti ia


memperlambat fungsi-fungsi tubuh yang vital :
Alkohol mengakibatkan cadel, gerakan goyah, persepsi
yang terganggu dan ketidakmampuan untuk
cepat bereaksi
zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis yang bukan Narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
Psiko tropika
selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku
zat atau bahan lain bukan narkotika
dan psikotropika yang berpengaruh
Zat-zat pada kerja otak dan dapat
Adiktif menimbulkan ketergantungan.

bahan ini bisa mengarahkan atau


sebagai jalan adiksi terhadap narkotika
TIGA GOLONGAN
Stimulan
NAPZA
BERDASARKAN SIFAT
Depre
PENGARUHNYA
TERHADAP PEMAKAI
san
Halusino
gen
STIMULAN

1. Merangsang sistem saraf pusat dan


meningkatkan kegairahan (segar dan
bersemangat) dan kesadaran
2. dapat bekerja mengurangi rasa kantuk
karena lelah, mengurangi nafsu makan,
mempercepat detak jantung, tekanan darah
dan pernafasan

Amphetamine, Metamphetamine (Shabu), XTC–Ecstasy (3,4


methylenedioxy-N-Methylamphetamine), Kokain/Crack, Kafein,
Alkohol, marijuana
DEPRESAN
DEPRESAN

1. Menekan atau memperlambat fungsi


sistem saraf pusat sehingga dapat
mengurangi aktivitas fungsional tubuh
2. Dapat membuat pemakai merasa
tenang, memberikan rasa melambung
tinggi, memberi rasa bahagia dan
bahkanmembuatnya tertidur atau tidak
sadarkan diri

Opiat : heroin (PT), Barbiturat : hipnotik – sedative,


Marijuana – Ganja, Oxycodon (oxyContin), Benzodiazepin,
alkohol
HALUSINOGEN

Dapat mengubah rangsangan indera


yang jelas serta merubah perasaan dan
pikiran sehingga menimbulkan kesan
palsu atau halusinasi

Jamur kotoran sapi, Bunga kaktus, Lem (Aica,


Aibon)
NAPZA BERDASARKAN CARA
PAKAI, BENTUK, BAHAN
dihisap/
hirup
Cara dikunyah
pakai ditelan
Cair
 disuntikka
padat
n
kristal

Bentuk lem
kertas
bentuk-bentuk
natural (daun, biji,
bunga, getah)
natural
Bahan sintetik
PENGGUNA - PENYALAHGUNA
– ADIKSI

• tidak akan memiliki masalah akibat


Pengguna penggunaannya karena semua aspek
kehidupan masih berjalan lancar

• lebih sering menggunakan dan mencari


Penyalahguna situasi di mana ia memiliki alasan untuk
menggunakan atau ia menggunakan setiap
kali ada masalah

Adiksi- • kebutuhan untuk mengkonsumsi napza


ketergantunga secara teratur dan tidak mampu
n /kecanduan menghentikan. Proses ini terjadi bertahap
dalam beberapa waktu tanpa terasa
PENGGUNAAN VS PENYALAHGUNAAN

PENGGUNAAN
 Kepentingan medis
 Selama menjadi bagian dari kultur setempat dengan
kontrol sosial dan tidak menjadi masalah sosial yang
besar

PENYALAHGUNAAN
vs Ketika digunakan siapa saja, di
mana saja, dan kapan saja, tanpa
memperhatikan kepentingan
pengobatan atau kultural, menjadi
masalah besar
ALASAN MENGGUNAKAN
NAPZA

• Coba – coba: rasa ingin tahu


• Pengobatan
• Tekanan lingkungan: ingin diterima
kelompoknya
• Tuntutan pekerjaan
• Budaya
• Adiksi
KIAT – KIAT MENGHINDARI
PENYALAHGUNAAN NAPZA

• Meningkatkan kehidupan beragama 


NARKOBA HARAM
• Tidak mencoba-coba
• Yakinkan diri Anda bahwa Anda tidak
membutuhkan NAPZA
• Batasi pergaulan intensif dengan
kelompok pengguna NAPZA
• Hindari ketergantungan (dalam relasi
sosial) terhadap pengguna NAPZA
DAMPAK BURUK
PENYALAHGUNAAN NAPZA

Fisik Psikologis

Ekonomi Sosial
DAMPAK
FISIK 1. Gangguan pada system syaraf (neurologis), gangguan pada jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler), gangguan pada kulit (dermatologis),
gangguan pada paru-paru (pulmoner).
2. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan insomnia. Gangguan terhadap kesehatan reproduksi,
yaitu gangguan pada endokrin, seperti : penurunan fungsi hormon
reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi
seksual.
3. Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi dan
amenorhoe (tidak haid). Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,
khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, resikonya adalah
tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV.
4. Over dosis  bisa menyebabkan kematian
DAMPAK 1. Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan
PSIKOLOGIS gelisah.
2. Hilang rasa percaya diri, apatis, penghayal, penuh
curiga, menjadi ganas dan tingkah laku yang
brutal.
3. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan
tertekan.
4. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri.
DAMPAK
EKONOMIS

1. Pemborosan.
2. Malas bekerja
3. Produktivitas turun
4. dll
DAMPAK
SOSIAL
1. Gangguan mental, anti-sosial dan
asusila.
2. Dikucilkan oleh lingkungan,
merepotkan dan menjadi beban
keluarga.
3. Pendidikan menjadi terganggu
dan masa depan suram.
KAITAN NAPZA DENGAN IMS, HIV DAN AIDS

1. Risiko sangat tinggi tertular IMS


atau HIV apabila NAPZA
digunakan dengan cara suntik
secara tidak aman

2. Melakukan perilaku seksual


saat dibawah pengaruh NAPZA
bisa menempatkan seseorang
pada risiko tinggi tertular IMS
atau HIV
MITOS DAN FAKTA

Adiksi bisa Kalau sedikit


Hanya dipakai
FAKTA
sembuh MITOS
saja, tidak apa-
apa
MITOS
anak jalanan

Pengguna Menolak tawaran


NAPZA bisa Pakai NAPZA teman untuk pakai
FAKTA
dilihat dari ciri- MITOS
jadi keren MITOS
NAPZA berarti
pengecut atau sok
ciri fisiknya alim
YANKES Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Kontrasepsi, dan yankes Seksual (PMK No 21 tahun 2021)

bertujuan mengurangi angka kesakitan dan mengurangi AKI/AKB br lahir

pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif


Terdiri dari bagian Dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan
berkesinambungan

1. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil


2. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil
3. Persalinan
4. Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan (yankes
Ibu termasuk kontrasepsi dan Bayi baru lahir)
5. Penyelenggaraan kontrasepsi
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

dilakukan pada :
Mempersiapkan kehamilan dan
persalinan yg sehat dan • Remaja
selamat , memperoleh bayi • Catin
sehat • PUS

Kegiatan pelayanan kesehatan :


 pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
 pelayanan konseling;
 pelayanan skrining kesehatan;
 pemberian imunisasi;
 pemberian suplementasi gizi;
 pelayanan medis; dan atau yankes lainnya.
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

Yankes masa sebelum hamil

• ceramah tanya jawab, diskusi kelompok terarah, dan

KIE
diskusi interaktif
• Dg menggunakan sarana dan media KIE
• Materi sesuai dg tahapan tumbang dan kebutuhan msg2
kelompok

• diberikan secara individual, berpasangan, atau kelompok.


Konseling • Sesuai kebutuhan klien
• Diberikan di faskes atau fasilitas lainnya

• Anamnesis

Skrining • Pemeriksaan Fisik


• Pemeriksaan penunjang
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

Yankes masa sebelum hamil

 dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan


Imunisasi terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi dalam rangka menyiapkan kehamilan yang
sehat bagi ibu dan bayi.
 didasarkan pada hasil skrining status imunisasi.

Suplemen Bertujuan mengoptimalkan asupan gizi


sebelum hamil.
Gizi
 tata laksana untuk menindaklanjuti masalah
Pelayanan kesehatan yang ditemukan pada masa sebelum
Medis hamil.
 Sesuai dengan standar
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

1 KIE
1) Keterampilan psikososial melalui Pendidikan
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
2) Pola makan gizi seimbang
Materi KIE yang
3) Aktivitas fisik
dapat diberikan 4) Pubertas
pada remaja sesuai 5) Aktivitas seksual
kebutuhan antara 6) Kestabilan emosional
lain: 7) Penyalahgunaan NAPZA termasuk tembakau
dan alkohol
8) Cedera yang tidak disengaja
9) Kekerasan dan penganiayaan
10) Pencegahan kehamilan dan kontrasepsi
11) HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
12) Imunisasi
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
Pelayanan masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan

2 Konseling
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

definisi

 Konseling : proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien dan tenaga
kesehatan untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik,
dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.

 Konseling : pertemuan tatap muka antara dua pihak, dimana satu pihak membantu
pihak lain untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri kemudian
bertindak sesuai keputusannya
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
Pelayanan masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan

2 Konseling
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

manfaat

 mendeteksi gangguan kesehatan dan perkembangan yang tidak disampaikan


oleh remaja,
 mendeteksi apakah remaja melakukan perilaku yang membahayakan atau
menyebabkan gangguan kesehatan (seperti menyuntikkan obat- obatan atau
hubungan seksual yang tidak aman),
 mendeteksi berbagai faktor penting dalam lingkungan remaja yang dapat
meningkatkan kecenderungan mereka untuk melakukan perilaku- perilaku
tersebut.
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
Pelayanan masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan

2 Konseling
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

Untuk keperluan ini, tenaga kesehatan dapat menggunakan


metode metode penilaian HEEADSSS (Home, Education/Employment,
Eating, Activity, Drugs, Sexuality, Safety, Suicide).

tempat Konseling bagi remaja dapat dilaksanakan di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan atau fasilitas lainnya.

Konseling diberikan oleh tenaga kesehatan terlatih dan/atau


pelaksana kader kesehatan yang terlatih . (guru/pendamping
anak/konselor sebaya di sekolah/madrasah/pondok
pesantren/LKSA/LPKA)
PMK No 21 tahun 2021 Tentang : Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
Skrining masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan

3 Kesehatan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.

memperoleh informasi tentang keluhan,


anamnesis penyakit yang diderita, riwayat penyakit, faktor
risiko, termasuk deteksi dini masalah
kesehatan jiwa.
 pemeriksaan tanda vital;
Pemeriksaan  pemeriksaan status gizi;
fisik  pemeriksaan tanda dan gejala anemia; dan
 pemeriksaan fisik lengkap sesuai indikasi medis.

pelayanan kesehatan yang dilakukan


Pemeriksaan berdasarkan indikasi medis dan/atau
penunjang kebutuhan program kesehatan
a. anamnesis

Anamnesis Keluhan utama, Riwayat penyakit sekarang,


umum Riwayat penyakit dahulu, Riwayat penyakit
keluarga

Home, Education/Employment, Eating, Activity,


Anamnesis Drugs, Sexuality, Safety, Suicide
HEEADSSS
bertujuan untuk menggali dan mendeteksi
permasalahan yang dialami remaja
Anamnesis HEEADSSS

 Pendekatan ini memandu tenaga kesehatan untuk bertanya


pada remaja mengenai aspek-aspek penting yang dapat
menimbulkan masalah psikososial bagi mereka.

 Sebelum melakukan anamnesis pada remaja, tenaga kesehatan


perlu membina hubungan baik, menjamin kerahasiaan, dan
terlebih dahulu mengatasi masalah klinis atau kegawatdaruratan
yang ada pada remaja.
Anamnesis HEEADSSS

Penilaian HEEADSSS Hal yang perlu digali


Home (Rumah/Tempat tinggal) a) Tingkat kenyamanan.
Tenaga kesehatan menggali b) Dukungan keluarga (remaja merasa aman,
kemungkinan bisa bicara secara terbuka serta meminta tolong
remaja memiliki masalah di pada anggota keluarga).
dalam c) Perilaku berisiko (kekerasan,
rumah/tempat tinggal. penggunaan alkohol, penggunaan obat terlarang,
dan seksualitas).
Education/Employment(Pendidikan/ a) Tingkat kenyamanan.
Pekerjaan) b) Dukungan masyarakat sekolah/tempat
Tenaga kesehatan menggali kemungkinan kerja (remaja merasa aman, bisa bicara secara
remaja memiliki masalah terkait terbuka serta dapat meminta bantuan).
pendidikan atau pekerjaan. c) Perilaku berisiko (kekerasan,
penggunaan alkohol, penggunaan obat terlarang,
dan seksualitas).
d) Adanya perilaku intimidasi fisik maupun psikis dari
teman (bullying).
Anamnesis HEEADSSS

Penilaian HEEADSSS Hal yang perlu digali


Eating (Pola Makan) a) Kebiasaan makan, jenis makanan yang
Tenaga kesehatan menggali dikonsumsi, dan perilaku makan remaja terkait
kemungkinan remaja memiliki dengan stress.
masalah terkait b) Perubahan berat badan(peningkatan/penurunan).
kebiasaan/pola makan. c) Persepsi remaja tentang tubuhnya.
Activity (Kegiatan/Aktivitas) a) Hal yang dilakukan remaja dalam mengisi waktu
Tenaga kesehatan luang.
menggali kemungkinan b) Hubungan dengan teman-teman (teman dekat,
remaja memiliki sebaya).
masalah terkait c) Persepsi terhadap diri sendiri dan teman.
kegiatannya sehari-hari.
Drugs/Obat-obatan (NAPZA) a) Adanya lingkungan sekitar remaja yang
Tenaga kesehatan mengonsumsi NAPZA.
menggali kemungkinan b) Perilaku konsumsi NAPZA pada remaja.
remaja memiliki c) Perilaku konsumsi obat pelangsing pada remaja.
masalah terkait risiko
penyalahgunaan NAPZA.
Anamnesis HEEADSSS

Penilaian HEEADSSS Hal yang perlu digali


Suicide/Depression (Keinginan bunuh a) Adanya keinginan/kecenderungan remaja untuk
diri/depresi) menyakiti diri sendiri.
Tenaga kesehatan memeriksa b) Adanya kecenderungan depresi, pola dan
kemungkinan remaja memiliki risiko perilaku remaja apabila sedang merasa
kecenderungan bunuh diri dan depresi. sedih/cemas yang berlebihan.

. Deteksi Dini Masalah Kesehatan Jiwa

Salah satu cara untuk mendeteksi masalah kesehatan jiwa yang relatif murah,
mudah, dan efektif adalah dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh WHO, yaitu Strength Difficulties Questionnaire (SDQ-25).
Dalam instrumen ini ada 25 pertanyaan
Thank you!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai