Anda di halaman 1dari 21

Arsitektur jawa

David Ardian
Indra Yuda W.
M. Jahdu Al Fithor
Rahma Paramita
Reza Fahmi Irawan
Wiwied Aprilla
Rumah Joglo

Bangunan joglo adalah rumah adat di Jawa Tengah yang merupakan interpretasi
arsitektur Jawa yang mencerminkan ketenangan dan hadir di antara bangunan -
bangunan yang beraneka ragam di Pulau Jawa.
Jenis-jenis rumah joglo

 Rumah Joglo Kepuhan Limasan


 Rumah Joglo Kepuhan Lawakan
 Rumah Joglo Jempongan
 Rumah Joglo Pengrawit
 Rumah Joglo Ceblokan
 Rumah Joglo Apitan
 Rumah Joglo Lambangsari
 Rumah Joglo Apitan/ Rumah Joglo Trajumas
 Rumah Joglo Semar Tinandu
 Rumah Joglo Hageng (besar)
 Rumah Joglo Mangkurat
 Rumah Joglo Wantah Apitan
Pemilik : R. Kartopanodjo - Padmosoekarto
Tahun : 1849
Lokasi : jalan sungai mapi III (kalirahman, Gandekan, Solo)
Fungsi bangunan : Rumah tinggal

Sumber: dokumen pribadi.2016


Sejarah

Berawal dari tahun 1800an, terdapat sebidang tanah kosong di Kota Solo. Pada saat itu terjadi hujan
deras, badai dan petir yang menghujam terus menerus.
Karena hal itu, Tumbang lah pohon yang berada di sebidang tanah tersebut. Sebidang tanah itu letaknya
deket dengan sungai. Maka, bongkahan pohon yang tumbang tadi jatuh ke dalam sungai.
Warga kampung sekitar sungai tersebut dibuat geger oleh pohon besar yang nyangkut di sungai. Lalu
mereka bingung, pohon itu mau diapain. Setelah di cari tahu pemilik pohon itu, ternyata milik keraton.
Karena patuhnya warga sekitar terhadap keraton, untuk mengambil bongkahan kayu yang nyangkut
tersebut harus izin ke pihak keraton. Setelah diberi ijin warga kampung gotong royong mengangkat
pohon tersebut. Setelah berhasil, 1 pohon besar tersebut dibuat untuk 1 rumah utuh ini.
Sumber: dokumen pribadi.2016
denah

Sumber: dokumen pribadi.2016


Pendopo
Bagian paling depan yang
mempunyai ruangan luas tanpa
sekat-sekat, biasanya digunakan
sebagai tempat pertemuan untuk
acara besar bagi penghuninya.
Seperti acara pagelaran wayang
kulit, tari ,gamelan dan yang lain.

Pendopo biasanya terdapat soko


guru, soko pengerek, tumpang sari.

Usuk rigereh

Soko guru
Tumpang
Sumber: dokumen pribadi.2016 sari
pringgitan

sketsel

Bagian penghubung antara pendopo atau rumah dalem.


Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan
sketsel dan dengan dalem dibatasi dengan gebyok.

Sumber: dokumen pribadi.2016


Ruang tamu

Pintu ruang tamu luar

Pintu ruang tamu dalam

Sumber: dokumen pribadi.2016


Kamar tidur

Pintu yang menghubungkan ke halaman belakang

Dipan untuk tidur

Sumber: dokumen pribadi.2016


Gandhok

Gandok merupakan bangunan yang
terletak di samping (pavilium).
Biasanya menempel dengan bangunan
bagian belakang.

Gandhok tengen Gandhok kiwo


Sbg ruang perabot Sbg ruang makan

Sumber: dokumen pribadi.2016


Dalem

Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat
lebih privasi.

Sumber: dokumen pribadi.2016


Omah njero (Senthong)

Berfungsi untuk tempat tidur. Tetapi sebelum orang


tua menikahkan anaknya, maka pintu sentong
akan selalu tertutup atau terkunci. Sentong baru
dibuka atau dipakai untuk tidur setelah anaknya
dinikahkan.
1. Sentong Tengen (Kanan) dipergunakan sebagai tempat
tidur bagi anak laki-laki yang telah dinikahkan.
3 2. Sentong kiwo (Kiri) Sentong ini merupakan tempat
2 tidur bagi anak perempuan yang telah dinikahkan.
1
3. Sentong tengah disebut juga petanen, untuk
menyimpan hasil tani. Sentong ini dianggap sakral
karena dijadikan tempat pemujaan.

Sumber: dokumen pribadi.2016


Pasepen dan dempil

dempil
Sekat pemisah antara dempil dan pasepen

Dempil berfungsi sebagai tempat tidur orang tua yang langsung dihubungkan


dengan serambi belakang (pasepen) yang digunakan untuk aktifitas membuat
kerjinan tangan.

Sumber: dokumen pribadi.2016


Pawon

Pawon merupakan bagian dari


suatu rumah joglo yang
dipergunakan sebagai tempat
untuk memasak.

Sumber: dokumen pribadi.2016


Kamar mandi

Kamar mandi untuk buang air besar dan mandi dipisah. Kamar mandi untuk
buang air diletakkan diluar bangunan utama.

Sumber: dokumen pribadi.2016


Lung-lungan

 Sesuai dengan arti harafiah kata “lung” sendiri


yang berarti batang tumbuhan yang masih muda,
simbol ini berupa tangkai, buah, bunga dan daun
yang distilir. Jenis tumbuhan yang sering
digunakan adalah tumbuhan teratai, kluwih,
melati, beringin, buah keben dan lain-lain.
Simbol ini melambangkan kesuburan sebagai
sumber
penghidupan di muka bumi.
Umpak

Pondasi umpak merupakan pondasi yang


biasanya ditemukan pada rumah Joglo.
Pondasi umpak dipasang di bawah setiap
tiang-tiang penyangga. Tiang-tiang ini satu
dan lainnya saling dihubungkan dengan
balok-balok kayu yang dipasang dibagian
bawah tiang yang juga untuk menumpu
papan-papan lantainya, dan dibagian atas
tiang yang menyatu dengan rangka atapnya.
Untuk memelihara keawetan kayu-kayunya,
pondasi umpak dibuat sampai keluar dari
permukaan tanah setinggi ± 1.00 m.
Saka Guru

 Saka Guru merupakan penopang pada Joglo.


Saka Guru berjumlah 4 buah. Hal ini
merupakan simbol adanya pengaruh dari 4
penjuru mata angin atau yang biasa disebut
dengan pajupat. Dalam konsep ini, manusia
dianggap berada di tengah perpotongan arah
mata angin, tempat yang dianggap
mengandung getaran magis yang amat tinggi.
Tempat ini disebut sebagai Manunggaling
Kiblat Papat
Tumpang Sari

 Tumpangsari merupakan pengakhiran dari


struktur Rongrongan ditopang oleh Beladar &
Pengeret. Biasanya Tumpang Sari dipenuhi
dengan ornamen-ornamen. Dikarenakan
alasan tertentu Joglo ini memiliki ragam hias
ornamen yang sangat sedikit.
Sumber

 https://ayuinten.files.wordpress.com/2015/06/perkembangan-arsitektur-rum
ah-joglo.pdf
- diakses pada tanggal 8 Maret 2016
 https://www.academia.edu/8847401/MATERI_RUMAH_JOGLO - diakses pada
tanggal 8 Maret 2016
 Sumber : 
http://www.hdesignideas.com/2011/01/simbol-ornamen-tradisional-rumah-ada
t.html#ixzz435keWSdk

Anda mungkin juga menyukai