Anda di halaman 1dari 5

Difasilitasi oleh 

Urban Poor
Consortium (UPC), warga menerima
pinjaman sebesar 160 juta Rupiah pada bulan
November 2015. Pinjaman tersebut
merupakan dana bergulir untuk kepentingan
peningkatan kualitas lingkungan di pinggir
kali, termasuk pembangunan lima unit
Rumah Contoh. Warga yang tergabung
sebagai Komunitas Anak Kali Ciliwung
memulai perbaikan dengan memotong
struktur bangunan di sepanjang Anak Kali
Ciliwung selebar lima meter dari bibir
sungai. Ruang lima meter tersebut akan
digunakan sebagai jalan inspeksi sungai.
Rumah Contoh pertama di Kampung Tongkol
dirancang tiga lantai untuk mentransformasi
hunian horizontal milik tujuh keluarga menjadi
hunian multi-keluarga vertical (co-housing).
Tujuh keluarga ini saling berbagi ruang semi-
privat, fasilitas air bersih, dan sanitasi di bawah
satu atap. Keterbatasan ruang menjadi tantangan
bagi mereka. Keterlibatan warga dalam proses
perancangan sangat diperlukan. Warga ikut
bernegosiasi terutama dalam pembagian luas dan
perletakan ruang.
Pemilihan material Rumah Contoh jatuh kepada bahan
bangunan lokal yang sangat mudah didapat, yaitu bata
ringan berpori, kayu daur-ulang, dan bambu. Struktur
utama menggunakan beton bertulang dengan bata ringan
sebagai material dinding. Struktur rangka atap dan
kanopi menggunakan bambu yang sudah diawetkan.
Selain kemudahan dalam mendapatkannya, bambu
merupakan material yang ringan dan kuat. Rangka atap
tersebut tidak memberikan beban yang berat kepada dua
lantai di bawahnya.
Proses pembenahan kampung hingga
pembangunan Rumah Contoh merupakan
bukti bahwa warga kampung informal
bantaran dapat hidup serasi dengan
sungai. Dan di Kampung Tongkol,
mereka tetap menjaga reruntuhan tembok
warisan kolonial. Sebuah solusi saling
menguntungkan tercapai melalui proses
perencanaan desain dan perbaikan
kampung yang partisipatif. Tentunya, ini
menjadi sebuah alternatif terhadap
praktek penggusuran dan pemindahan ke
rusunawa.

Anda mungkin juga menyukai