Anda di halaman 1dari 2

A. Apakah ada pencemaran air yang terjadi di pulau Timor?

1. Jika iya, dimana dan seperti apa penyebabnya, upayah apa saja yang sudah
dilakukan?
a. Pencemaran air sungai Biknoi
Sungai Baknoi merupakan salah satu anak sungai yang terletak
disepanajng wilayah Kelurahan Bakunase II dan Kelurahan Naikolan yang
kemudian oleh pemerintah melalui dinas terkait, dalam hal ini BLHD Kota
Kupang dikembangkan pemanfaatannya sebagai sumber baku air bersih
PDAM Kota Kupang.
Sungai Biknoi melintasi wilayah pemukiman sehingga berpotensi
mengalami pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan tingginya beban
pencemaran disebabkan oleh saluran pembuangan limbah rumah tangga
penduduk yang langsung dibuang kesungai tanpa pengolahan sebelumnya.
Upayah pengendalian yang sudah dilakukan untuk mencegah
pencemaran sunagai Biknoi yaitu pengolahan limbah, penerapan aturan sesuai
PERDA yang berlaku, serta Penyuluhan dan sosialisai.

b. Pencemaran kali Dendeng


Kali Dendeng merupakan salah satu dari 35 sungai penting di
Indonesia, Air kali dendeng dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk
untuk mensuplai air bersih pada masyarakat kota kupang yang
pendistribusiannya kepada warga masyarakat dilakukan oleh PDAM kota
Kupang. Beberapa anak sungai yang bermuara pada kali Dendeng antara lain
kali Mapoli, Kapadala, Airnona, Bakunase dan kali Sembunyi.
Pencemaran di sub DAS kali Dendeng bersumber dari limbah
domestic, limbah industri kecil, limbah perternakan. Sumber pencemar utama
di sub DAS kali Dendeng berasal dari limbah domestik yakni dari masyarakat
yang tinggal disepanjang kali dendeng.
Upaya yang dilakukan untuk pengendalian pencemaran sungai
dendeng ini tidak beda jauh dari pengendalian sungai Biknoi.

c. Berdasarkan hasil laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota


Kupang, Nusa Tenggara Timur terhadap sumber mata air, terdapat 30 sumber
mata air yang tercemar bakteri E. coli. 30 sumber air tersebut sebagian besar
berada didua kecamatan, yaitu kecamatan Alak dan Kecamatan Maulaa,
tepatnya dikelurahan Naioni, Alak, Naimata, Sikumana dan Oesapa. Sumber
air didua kecamatan itu yang paling banyak tercemar E.Coli karena perilaku
masyarakat yang membuang kotoran disembarang tempat.
Upayah yang dilakukan untuk pengendalian pencemaran sumber air ini yaitu
pembagian larutan kaporit kepada warga, serta Badan pengendalian Dampak
Lingkungan (Bapedalda) meminta warga untuk tidak mengkonsumsi sumber
air yang tercemar untuk konsumsi rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA

Roman, M., Duan,F.K.,Suwari.(2016). Kontribusi Limbah Domestik Penduduk di Sekitar


Sungai Biknoi Terhadap kualitas air bendungan Biknoi sebagai Sumber Baku Air Minum
Serta Upayah Penanganannya. Jurnal Bumi Lestari, 16(2),155-162.

Anda mungkin juga menyukai