Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN JUDUL

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM KESEHATAN


MASYARAKAT

“Syarat-Syarat dan Prinsip-Prinsip Kepemimpinan”

Oleh:

Maria Faustina Arvidiani

1807010033

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga akhirnya tugas makalah yang
berjudul “Syarat-Syarat dan Prinsip-Prinsip Kepemimpinan” dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kepemimpinan dan Perpikir Sistem Kesehatan Masyarakat. Penulis
mengucapkan limpah terima kasih atas segala bantuan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangan baik
berupa materi maupun pikirannya .

Harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan


menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin


bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Unsur-Unsur yang Menentukan Tingkah Laku Kepemimpinan.......................3
2.2 Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin yang Baik......................................................4
2.3 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan.............................................................................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk memengaruhi
dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, motivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan dan
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan
bukanlah tentang hakiki atau sebutan atau juga status melainkan hal tersebut
memiliki pengaruh dan menguasai untuk berubah. Kepemimpinan bukanlah
sekitar membual hak-hak atau pertempuran atau bahkan untuk mengakumulasi
kekayaan; melainkan untuk menghubungkan dan melibatkan sejumlah orang
pada tingkatan-tingkatan yang sesuai. Posisi kepemimpinan ditetapkan dalam
pengaturan kerja untuk membantu organisasi subunit untuk mencapai tujuan
keberadaannya dalam sistem yang lebih besar. Tujuan organisasi
dioperasionalkan sebagai arah untuk kegiatan kolektif.
Kepemimpinan tidak bisa dilanggar dan tidak bergantung pada ambisi.
Seorang pemimpin selalu motivasi diri bukan untuk mencapai ambisi tertentu,
termotivasi untuk mengutamakan keunggulan pribadi. Tanpa kecuali, manusia
menanggapi dan mengikuti individu yang menjadi dirinya sendiri. pemimpin
melatih kekuatannya mempengaruhi orang. Kekuatan itu dilakukan pada tahap
awal dengan memotivasi pengikut menyelesaikan pekerjaan dan di tahap
selanjutnya dengan memberi penghargaan atau menghukum mereka yang
melakukan atau tidaktampil ke tingkat harapan.
Kepemimpinan bukanlah tentang hakiki atau sebutan atau juga status
melainkan hal tersebut memiliki pengaruh dan menguasai untuk berubah.
Kepemimpinan bukanlah sekitar membual hak-hak atau pertempuran atau
bahkan untuk mengakumulasi kekayaan; melainkan untuk menghubungkan
dan melibatkan sejumlah orang pada tingkatan-tingkatan yang sesuai.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur yang menentukan tingkah laku kepemimpinan?
2. Bagaimana syarat-syarat menjadi pemi Apa saja prinsip-Prinsip
Kepemimpinan?
3. Apa saja prinsip-Prinsip Kepemimpinan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui unsur-unsur yang menentukan tingkah laku
kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kepemimpinan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur-Unsur yang Menentukan Tingkah Laku Kepemimpinan

Ada empat unsur yang terdapat dalam suatu skil dalam seni
kepemimpinan (Koontz, et. al. 1984. hal. 506-507),Keempat unsur tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Otoritas atau kekuatan pemimpin
Unsur yang pertama ini menekankan pada otoritas dan kekuatan
pemimpin.Kedua istilah ini diambil dari kata ”authority”dan
”power”.” power” menunjuk pada konsep yang lebih luas.Kata
”power” diartikan sebagai suatu kemampuan individu atau kelompok
dalam mempengaruhi dan menggerakkan orang lain.Ada berbagai
cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan ” power”,yaitu sebagai
berikut:
 Keahlian seseorang
 Referent power
 Reward power
 Coercive power
Sedangkan istilah ”authority” dalam organisasi menunjukkan
otoritas atau kekuasaan dalam suatu kedudukan yang
berhakmembuat/mengambil keputusan-keputusan organisasi.
2. Kemampuan dalam menyatu padukan sumber tenaga manusia yang
memiliki daya-daya motivasi yang bervariasi setiap waktu dan situasi
Dalam unsur yang kedua ini,berkenaan dengan pemahaman dasar
manusia.Seorang pemimpin harus mengerti mengenai teori motivasi,
jenis-jenis motivasi dan harus mampu menerapkan pengetahuan
tentang motivasi ini terhadap individu yang kompleks dan dalam
berbagai situasi yang mempengaruhi iklim organisasi

3
3. Kemampuan dalam mengembangkan iklim kerja dalam merespons
dan membangkitkan/menimbulkan motivasi
Didalam unsur ini, menjelaskan bahwa seorang pemimpin
menunjukkan kemampuan dalam membangkitkan semangat bawahan
untuk menggunakan kemampuan mereka dalam menyelesaikan
masalah.Kalau penggunaan fungsi motivasi itu lebih berpusat pada
bawahan dengan segala kebutuhannya, inspirasi justru datang dari
pimpinan kelompok.
4. kemampuan dalam mengembangkan gaya gaya kepemimpinan
Pada unsur terakhir ini,unsur gaya kepemimpinan lebih
menekankan pada kemampuan pemimpin dalam memilih tipe yang
sesuai dengan situasi atau iklim organisasi untuk menggerakkan
bawahannya secara berhasil

2.2 Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin yang Baik


Dalam memimpin suatu organisasi, pemimpin yang baik memiliki
beberapa syarat yang harus dipenuhi. Dengan demikian suatu organisasi akan
berjalan semestinya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Berikut syarat-
syarat menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana:
1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan
rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional 
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak
mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang
manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah
mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi dan dorongan pribadi yang akan mampu menimbulkan
semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.

4
5. Kecakapan berkomunikasi
kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik
kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari
pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar
pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan
memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum
dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan bergaul
Dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar
dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan.
Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan
sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan
mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan,
mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin
harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan
teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
9. Integritas kepada orang lain
Integritas atau memberikan kesetiaan atau kepedulian kepada orang
lain atau bawahan, berarti mempertahankan nilai-nilai dan moral yang
dipercayai kepada orang lain. Integritas akan menunjukkan kepada
orang lain, komitmen terhadap satu hal dan bukan sebagai orang yang
tulalit.
10. Memelihara orang lain
Jika kita melihat ke sekeliling kita, maka akan kita saksikan bahwa
ada orang di dalam hidup kita yang ingin diberi makan, dengan
dorongan aman dan harapan, yang merupakan kebutuhan setiap
manusia. Inti dari proses pemeliharaan adalah perhatian tulus kepada

5
orang lain. Berikan perhatian dan rasa aman kepada orang yang
dipimpin, namun tetap dengan cara yang mendidik.
11. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak
orang akan mengerjakan apa saja untuk memenuhi kepercayaan
tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang kita pimpin sesuai
dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih
dahulu dengan jelas apa yang harus dia lakukan.
12. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar
kita, ketika hal tersebut dilakukan sesungguhnya kita membangun
hubungan terhadap orang lain dan mereka akan merasa dihargai.
Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka
berikanlah hal itu. Orang yang tidak pernah menghargai orang lain,
jangan pernah berharap dia akan dihargai apalagi dicintai.
13. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami,
ketika orang melihat bahwa mereka dipahami, mereka akan merasa
dimotivasi dan dipengaruhi secara positif. Sesungguhnya cara paling
halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil hati orang lain
adalah dengan memahami dan mendengarkan apa yang dia
sampaikan. Berikan sepenuhnya apa yang sudah menjadi hak mereka
tanpa harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar akan
kewajiban mereka juga.
14. Mengembangkan bakat orang lain
Berarti kita membantu mereka menangkap peluang untuk membantu
mewujudkan potensi mereka. Berikan kesempatan kepada orang yang
kita pimpin agar mereka bisa terus maju dan meraih jenjang yang
lebih tinggi. Tak akan pernah kita rugi bila kelak orang yang kita
pimpin menjadi individu yang mandiri dan lebih sukses. Bahkan

6
mereka mungkin akan menjadi akses atau relasi yang menguntungkan
bagi kita di masa depan.
15. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki
potensi pribadinya maka ia memerlukan arah untuk mengembangkan
potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang lain kepada kesuksesan,
tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita untuk menjadi pribadi
yang lebih sukses. Ilmu kita meningkat, pengalaman kita bertambah,
kemampuan kita semakin diasah, relasi atau jaringan kita bertambah
dan kebaikan kita pun berlipat ganda. Sungguh sebuah multiple effect
yang luar biasa.
16. Berhubungan dengan orang lain
Dianalogikan pada rangkaian gerbong kereta api dan apa yang terjadi.
Gerbong itu berada di atas rel, dimuati barang-barang, mempunyai
tujuan dan rute. Tapi gerbong ini tidak memiliki arah jika tidak
dihubungkan dengan lokomotif. Sama halnya ketika kita membawa
orang pergi, kemana mereka harus pergi, dimana keberadaannya, ini
hanya akan diketahui jika kita memiliki hubungan dengan banyak
pihak, (maksudnya seorang pemimpin harus mempunyai arah dan
tujuan yang jelas). Relationship dan multiple link adalah satu hal yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin jika ia ingin timnya dan dirinya
sukses. Semakin banyak relasi dan semakin luas jaringan yang kita
miliki maka semakin besar peluang yang kita raih.
17. Memperlengkapi orang lain
Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah
keputusan penting maka kita harus dengan senang mendukungnya.
Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain maka kita telah
meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan
kita. Maksudnya jika seorang pemimpin telah mampu mendelegasikan
tugas dengan baik kepada bawahannya, berarti ia telah membuat
langkah cerdas dalam kerjanya, tugas yang tercapai lebih banyak dan

7
lebih cepat. Bawahannya semakin pintar dan pada akhirnya tujuan
bersama pun tercapai dengan hasil terbaik. Namun syarat sebelum
pendelegasian adalah berikan penjelasan dan ilmu sampai orang yang
kita delegasikan tersebut paham benar tentang apa yang harus ia
lakukan.
18. Memproduksi orang berpengaruh
Artinya bagaimana ketika kita telah mengubah orang lain agar ia
menjadi pengikut seperti diri kita. Pada akhirnya kita akan mampu
menciptakan orang-orang berpengaruh yang kelak akan menciptakan
orang-orang seperti kita juga. Dan terus seperti itu. Sehingga dalam
lingkungan/koridor kepemimpinan kita semua personil, elemen dan
pihak memiliki kemampuan seperti kita dan melakukan seperti apa
yang kita inginkan tanpa harus selalu diperintah.

2.3 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan


Menurut Bernes dalam buku Prilaku Dalam Keorganisasian
mengatakan seorang pemimpin dalam tim kaizen memfokuskan perhatiannya
pertama kepada manusia baru kemudian pada hasilnya, sehingga tanggung
jawab pemimpin merupakan kebalikan dari tugas supervisor. Prinsip
kepemimpinan kaizen menurut Bernez dikemukakan dengan
mempertimbangkan bahwa kaizen mengandung sembilan prinsip, yaitu:
1. Mengadakan peningkatan secara terus menerus.
Sudah menjadi sifat alamiah suatu tugas dapat dilaksanakan secara
sukses, maka kita pengalihan perhatian pada suatu yang baru.
Keberhasilan bukanlah suatu hasil akhir dari suatu tugas, keberhasilan
adalah suatu langkah maju berikutnya.
2. Mengakui masalah secara terbuka
Keterbukaan sebagai kekuatan yang bisa mengendalikan dan
mengatasi berbagai masalah dengan cepat, dan juga sama secepatnya
dapat mewujudkan kemampuan.

8
3. Mempromosikan keterbukaan, bagi organisasi tradisional, ilmu
pengetahuan adalah kekuasaan pribadi. Tetapi bagi organisasi kaizen,
ilmu adalah untuk saling dibagikan dan hubungan komunikasi yang
mendukungnya adalah sumber efisiensi yang besar.
4. Menciptakan tim kerja
Dalam organisasi Kaizen tim adalah bahan bangunan dasar yang
membentuk struktur organisasi. Masing-masing karyawan secara
individual memberikan sumbangan berupa reputasi akan efisiensi,
prestasi kerja dan peningkatannya.
5. Memberikan proses hubungan kerja yang benar.
Dalam organisasi kaizen tidak menyukai hubungan yang saling
bermusuhan dan penuh kontroversi yang terjadi dalam perusahaan
secara murni berpusat pada hal-hal yang memiliki kultur yang saling
menyalahkan.
6. Mengembangkan disiplin pribadi
Disiplin di tempat kerja merupakan sifat alamiah dan menuntut
pengorbanan pribadi untuk menciptakan suasana harmonis dengan
rekan sekerja di dalam tim dan prinsipprinsip utama perusahaan,
sehingga sifat-sifat individual yang terpenting bisa tetap terjaga.
7. Memberikan informasi pada karyawan
Informasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan kaizen.
Para pemimpin dan para manajer mengakui bahwa karyawan tidak
dapat diharapkan untuk berpartisipasi melebihi tugas sehari-hari
mereka.
8. Sebagai contoh tugas mereka dalam sistem sasaran perusahaan, siklus
kaizen atau siklus kualitas tim-tim proyek.
9. Memberikan wewenang pada setiap karyawan.
Melalui pelatihan berbagai keahlian, dorongan semangat, tanggung
jawab, pengambilan keputusan, akses sumber-sumber data dan
anggaran, timbal balik reputasi perusahaan, dan penghargaan, maka

9
para karyawan kaizen memilih kekuatan untuk cara memengaruhi
urusan diri mereka sendiri dan urusan perusahaan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah Seorang
pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan
bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan
dalam setiap kesulitan yang dihadapinya. kemampuan menyampaikan ide,
pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan
mudah mengambil intisari pembicaraan. pemimpin yang baik adalah guru
yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk,
menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang
salah. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial
maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.

3.2 Saran

Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang mengadalkan


kekuasaannya, melainkan menjadi pemimpin memiliki berbagai syarat yang
dipenihi. Hal ini supaya apa yang menjadi tujuan suatu organisasi dapat dipenuhi.
Jadi, siapapun yang menjadi pemimpin harus mengetahui syarat-syarat dan
prinsip-prinsip menjadi pemimpin yang baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Faturahman, B. M. (2018). Kepemimpinan dalam budaya organisasi. MADANI


Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, 10(1), 1-11.

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5944/3/BAB%20II.pdf

http://umifarida28.blogspot.com/p/syarat-syarat-dan-prinsip-prinsip.html

Nasharuddin Baidan& Erwati Aziz, Etika islam dalam Berbisnis, Yogyakarta,


Pustaka Pelajar, 2014, h. 127

Purba, Sukarman, et al. Kepemimpinan Pendidikan. Yayasan Kita Menulis, 2021.

Suherman, U. D. (2019). Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi. AKSY:


Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah, 1(2), 259-274.

11

Anda mungkin juga menyukai