MAKALAH
Oleh:
1807010033
KUPANG
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga akhirnya tugas makalah yang
berjudul “Syarat-Syarat dan Prinsip-Prinsip Kepemimpinan” dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kepemimpinan dan Perpikir Sistem Kesehatan Masyarakat. Penulis
mengucapkan limpah terima kasih atas segala bantuan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangan baik
berupa materi maupun pikirannya .
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Unsur-Unsur yang Menentukan Tingkah Laku Kepemimpinan.......................3
2.2 Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin yang Baik......................................................4
2.3 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan.............................................................................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur yang menentukan tingkah laku kepemimpinan?
2. Bagaimana syarat-syarat menjadi pemi Apa saja prinsip-Prinsip
Kepemimpinan?
3. Apa saja prinsip-Prinsip Kepemimpinan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada empat unsur yang terdapat dalam suatu skil dalam seni
kepemimpinan (Koontz, et. al. 1984. hal. 506-507),Keempat unsur tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Otoritas atau kekuatan pemimpin
Unsur yang pertama ini menekankan pada otoritas dan kekuatan
pemimpin.Kedua istilah ini diambil dari kata ”authority”dan
”power”.” power” menunjuk pada konsep yang lebih luas.Kata
”power” diartikan sebagai suatu kemampuan individu atau kelompok
dalam mempengaruhi dan menggerakkan orang lain.Ada berbagai
cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan ” power”,yaitu sebagai
berikut:
Keahlian seseorang
Referent power
Reward power
Coercive power
Sedangkan istilah ”authority” dalam organisasi menunjukkan
otoritas atau kekuasaan dalam suatu kedudukan yang
berhakmembuat/mengambil keputusan-keputusan organisasi.
2. Kemampuan dalam menyatu padukan sumber tenaga manusia yang
memiliki daya-daya motivasi yang bervariasi setiap waktu dan situasi
Dalam unsur yang kedua ini,berkenaan dengan pemahaman dasar
manusia.Seorang pemimpin harus mengerti mengenai teori motivasi,
jenis-jenis motivasi dan harus mampu menerapkan pengetahuan
tentang motivasi ini terhadap individu yang kompleks dan dalam
berbagai situasi yang mempengaruhi iklim organisasi
3
3. Kemampuan dalam mengembangkan iklim kerja dalam merespons
dan membangkitkan/menimbulkan motivasi
Didalam unsur ini, menjelaskan bahwa seorang pemimpin
menunjukkan kemampuan dalam membangkitkan semangat bawahan
untuk menggunakan kemampuan mereka dalam menyelesaikan
masalah.Kalau penggunaan fungsi motivasi itu lebih berpusat pada
bawahan dengan segala kebutuhannya, inspirasi justru datang dari
pimpinan kelompok.
4. kemampuan dalam mengembangkan gaya gaya kepemimpinan
Pada unsur terakhir ini,unsur gaya kepemimpinan lebih
menekankan pada kemampuan pemimpin dalam memilih tipe yang
sesuai dengan situasi atau iklim organisasi untuk menggerakkan
bawahannya secara berhasil
4
5. Kecakapan berkomunikasi
kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik
kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari
pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar
pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan
memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum
dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan bergaul
Dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar
dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan.
Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan
sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan
mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan,
mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin
harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan
teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
9. Integritas kepada orang lain
Integritas atau memberikan kesetiaan atau kepedulian kepada orang
lain atau bawahan, berarti mempertahankan nilai-nilai dan moral yang
dipercayai kepada orang lain. Integritas akan menunjukkan kepada
orang lain, komitmen terhadap satu hal dan bukan sebagai orang yang
tulalit.
10. Memelihara orang lain
Jika kita melihat ke sekeliling kita, maka akan kita saksikan bahwa
ada orang di dalam hidup kita yang ingin diberi makan, dengan
dorongan aman dan harapan, yang merupakan kebutuhan setiap
manusia. Inti dari proses pemeliharaan adalah perhatian tulus kepada
5
orang lain. Berikan perhatian dan rasa aman kepada orang yang
dipimpin, namun tetap dengan cara yang mendidik.
11. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak
orang akan mengerjakan apa saja untuk memenuhi kepercayaan
tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang kita pimpin sesuai
dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih
dahulu dengan jelas apa yang harus dia lakukan.
12. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar
kita, ketika hal tersebut dilakukan sesungguhnya kita membangun
hubungan terhadap orang lain dan mereka akan merasa dihargai.
Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka
berikanlah hal itu. Orang yang tidak pernah menghargai orang lain,
jangan pernah berharap dia akan dihargai apalagi dicintai.
13. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami,
ketika orang melihat bahwa mereka dipahami, mereka akan merasa
dimotivasi dan dipengaruhi secara positif. Sesungguhnya cara paling
halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil hati orang lain
adalah dengan memahami dan mendengarkan apa yang dia
sampaikan. Berikan sepenuhnya apa yang sudah menjadi hak mereka
tanpa harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar akan
kewajiban mereka juga.
14. Mengembangkan bakat orang lain
Berarti kita membantu mereka menangkap peluang untuk membantu
mewujudkan potensi mereka. Berikan kesempatan kepada orang yang
kita pimpin agar mereka bisa terus maju dan meraih jenjang yang
lebih tinggi. Tak akan pernah kita rugi bila kelak orang yang kita
pimpin menjadi individu yang mandiri dan lebih sukses. Bahkan
6
mereka mungkin akan menjadi akses atau relasi yang menguntungkan
bagi kita di masa depan.
15. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki
potensi pribadinya maka ia memerlukan arah untuk mengembangkan
potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang lain kepada kesuksesan,
tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita untuk menjadi pribadi
yang lebih sukses. Ilmu kita meningkat, pengalaman kita bertambah,
kemampuan kita semakin diasah, relasi atau jaringan kita bertambah
dan kebaikan kita pun berlipat ganda. Sungguh sebuah multiple effect
yang luar biasa.
16. Berhubungan dengan orang lain
Dianalogikan pada rangkaian gerbong kereta api dan apa yang terjadi.
Gerbong itu berada di atas rel, dimuati barang-barang, mempunyai
tujuan dan rute. Tapi gerbong ini tidak memiliki arah jika tidak
dihubungkan dengan lokomotif. Sama halnya ketika kita membawa
orang pergi, kemana mereka harus pergi, dimana keberadaannya, ini
hanya akan diketahui jika kita memiliki hubungan dengan banyak
pihak, (maksudnya seorang pemimpin harus mempunyai arah dan
tujuan yang jelas). Relationship dan multiple link adalah satu hal yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin jika ia ingin timnya dan dirinya
sukses. Semakin banyak relasi dan semakin luas jaringan yang kita
miliki maka semakin besar peluang yang kita raih.
17. Memperlengkapi orang lain
Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah
keputusan penting maka kita harus dengan senang mendukungnya.
Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain maka kita telah
meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan
kita. Maksudnya jika seorang pemimpin telah mampu mendelegasikan
tugas dengan baik kepada bawahannya, berarti ia telah membuat
langkah cerdas dalam kerjanya, tugas yang tercapai lebih banyak dan
7
lebih cepat. Bawahannya semakin pintar dan pada akhirnya tujuan
bersama pun tercapai dengan hasil terbaik. Namun syarat sebelum
pendelegasian adalah berikan penjelasan dan ilmu sampai orang yang
kita delegasikan tersebut paham benar tentang apa yang harus ia
lakukan.
18. Memproduksi orang berpengaruh
Artinya bagaimana ketika kita telah mengubah orang lain agar ia
menjadi pengikut seperti diri kita. Pada akhirnya kita akan mampu
menciptakan orang-orang berpengaruh yang kelak akan menciptakan
orang-orang seperti kita juga. Dan terus seperti itu. Sehingga dalam
lingkungan/koridor kepemimpinan kita semua personil, elemen dan
pihak memiliki kemampuan seperti kita dan melakukan seperti apa
yang kita inginkan tanpa harus selalu diperintah.
8
3. Mempromosikan keterbukaan, bagi organisasi tradisional, ilmu
pengetahuan adalah kekuasaan pribadi. Tetapi bagi organisasi kaizen,
ilmu adalah untuk saling dibagikan dan hubungan komunikasi yang
mendukungnya adalah sumber efisiensi yang besar.
4. Menciptakan tim kerja
Dalam organisasi Kaizen tim adalah bahan bangunan dasar yang
membentuk struktur organisasi. Masing-masing karyawan secara
individual memberikan sumbangan berupa reputasi akan efisiensi,
prestasi kerja dan peningkatannya.
5. Memberikan proses hubungan kerja yang benar.
Dalam organisasi kaizen tidak menyukai hubungan yang saling
bermusuhan dan penuh kontroversi yang terjadi dalam perusahaan
secara murni berpusat pada hal-hal yang memiliki kultur yang saling
menyalahkan.
6. Mengembangkan disiplin pribadi
Disiplin di tempat kerja merupakan sifat alamiah dan menuntut
pengorbanan pribadi untuk menciptakan suasana harmonis dengan
rekan sekerja di dalam tim dan prinsipprinsip utama perusahaan,
sehingga sifat-sifat individual yang terpenting bisa tetap terjaga.
7. Memberikan informasi pada karyawan
Informasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan kaizen.
Para pemimpin dan para manajer mengakui bahwa karyawan tidak
dapat diharapkan untuk berpartisipasi melebihi tugas sehari-hari
mereka.
8. Sebagai contoh tugas mereka dalam sistem sasaran perusahaan, siklus
kaizen atau siklus kualitas tim-tim proyek.
9. Memberikan wewenang pada setiap karyawan.
Melalui pelatihan berbagai keahlian, dorongan semangat, tanggung
jawab, pengambilan keputusan, akses sumber-sumber data dan
anggaran, timbal balik reputasi perusahaan, dan penghargaan, maka
9
para karyawan kaizen memilih kekuatan untuk cara memengaruhi
urusan diri mereka sendiri dan urusan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah Seorang
pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan
bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan
dalam setiap kesulitan yang dihadapinya. kemampuan menyampaikan ide,
pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan
mudah mengambil intisari pembicaraan. pemimpin yang baik adalah guru
yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk,
menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang
salah. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial
maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5944/3/BAB%20II.pdf
http://umifarida28.blogspot.com/p/syarat-syarat-dan-prinsip-prinsip.html
11